TINJAUAN PUSTAKA
6. Mohon untuk tidak membandingkan penilaian saudara/i terhadap satu sampel dengan sampel yang lainnya
Warna
kuning pucat kuning keemasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aroma
tidak beraroma sama sekali beraroma
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tekstur
amat sangat keras biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rasa
amat sangat pahit tidak berasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Komentar (wajib diisi):
amat sangat manis amat sangat harum
coklat gelap
Formulir Organoleptik (Hedonik) Ubi Cilembu Panggang
Nama : No. HP :
JK : P / L
Petunjuk pengisian:
1. Isi identitas saudara/i secara lengkap
2. Di hadapan saudara/i akan disajikan sampel uji berupa hasil produk olahan ubi cilembu
panggang
3. Silakan untuk meminum air mineral yang telah disediakan sebelum melakukan penilaian
4. Beri garis vertikal ( | ) pada garis parameter di bawah yang tepat menggambarkan penilaian saudara/i
5. Lakukan petunjuk No. 3 sebelum memulai penilaian pada sampel berikutnya
6. Mohon untuk tidak membandingkan penilaian saudara/i terhadap satu sampel dengan sampel yang lainnya
Warna
amat sangat tidak suka biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aroma
amat sangat tidak suka biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tekstur
amat sangat tidak suka biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rasa
amat sangat tidak suka biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keseluruhan
amat sangat tidak suka biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Komentar (wajib diisi):
amat sangat suka amat sangat suka amat sangat suka
amat sangat suka
Lampiran 2 Hasil uji statistik sidik ragam mutu hedonik ubi cilembu kukus ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Warna Between Groups 5.570 2 2.785 1.137 .325 Within Groups 220.387 90 2.449 Total 225.957 92 Aroma Between Groups 26.344 2 13.172 8.303 .000 Within Groups 142.774 90 1.586 Total 169.118 92 Tekstur Between Groups 21.957 2 10.978 6.598 .002 Within Groups 149.742 90 1.664 Total 171.699 92 Rasa Between Groups 3.355 2 1.677 .894 .412 Within Groups 168.774 90 1.875 Total 172.129 92
Lampiran 3 Hasil uji lanjut duncan mutu hedonik ubi cilembu kukus Warna Duncan Perlak uan N Subset for alpha = 0.05 1 426 31 4.4839 514 31 4.5484 327 31 5.0323 Sig. .197
Aroma Duncan
Perlak
uan N
Subset for alpha = 0.05 1 2 327 31 4.0968 426 31 4.9032 514 31 5.3871 Sig. 1.000 .134 Tekstur Duncan Perlak uan N
Subset for alpha = 0.05 1 2 327 31 4.2258 426 31 5.0323 514 31 5.3871 Sig. 1.000 .282 Rasa Duncan Perlakua n N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.7097 514 31 5.8387 426 31 6.1613 Sig. .225
Lampiran 4 Hasil uji statistik sidik ragam hedonik ubi cilembu kukus ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups 3.913 2 1.956 .694 .502
Within Groups 253.625 90 2.818
Total 257.538 92
Aroma Between Groups 6.267 2 3.133 1.716 .186
Within Groups 164.317 90 1.826
Total 170.583 92
Tekstur Between Groups 7.954 2 3.977 1.563 .215
Within Groups 228.992 90 2.544
Total 236.947 92
Rasa Between Groups 6.382 2 3.191 1.326 .271
Within Groups 216.641 90 2.407
Total 223.023 92
Keseluruhan Between Groups 8.357 2 4.178 1.661 .196
Within Groups 226.450 90 2.516
Total 234.807 92
Lampiran 5 Hasil uji lanjut duncan hedonik ubi cilembu kukus Warna
Duncan
Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.2677 514 31 5.4935 426 31 5.7694 Sig. .272
Aroma
Duncan
Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.2145 514 31 5.6935 426 31 5.8161 Sig. .101 Tekstur Duncan Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.5194 514 31 5.6032 426 31 6.1774 Sig. .129 Rasa Duncan Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.7790 514 31 5.9839 426 31 6.4081 Sig. .135
Keseluruhan
Duncan
Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.8210 514 31 5.9952 426 31 6.5258 Sig. .102
Lampiran 6 Hasil uji statistik sidik ragam mutu hedonik ubi cilembu panggang
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups .194 2 .097 .033 .968
Within Groups 266.129 90 2.957
Total 266.323 92
Aroma Between Groups 4.129 2 2.065 1.105 .336
Within Groups 166.305 89 1.869
Total 170.435 91
Tekstur Between Groups .194 2 .097 .065 .937
Within Groups 134.387 90 1.493
Total 134.581 92
Rasa Between Groups 2.000 2 1.000 .622 .539
Within Groups 144.645 90 1.607
Lampiran 7 Hasil uji lanjut duncan mutu hedonik ubi ciembu panggang Warna
Duncan
Kode N
Subset for alpha = 0.05 1 726 31 4.6129 614 31 4.7097 812 31 4.7097 Sig. .837 Aroma Duncan Kode N
Subset for alpha = 0.05 1 812 31 5.8710 614 30 6.1333 726 31 6.3871 Sig. .167 Tekstur Duncan Kode N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 6.7742 726 31 6.8710 812 31 6.8710 Sig. .772
Rasa
Duncan
Kode N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 6.4194 812 31 6.5484 726 31 6.7742 Sig. .304
Lampiran 8 Hasil uji statistik sidik ragam hedonik ubi cilembu panggang ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups 8.093 2 4.047 1.378 .257
Within Groups 264.334 90 2.937
Total 272.427 92
Aroma Between Groups 6.761 2 3.381 1.794 .172
Within Groups 169.608 90 1.885
Total 176.370 92
Tekstur Between Groups .868 2 .434 .182 .834
Within Groups 214.782 90 2.386
Total 215.650 92
Rasa Between Groups 2.628 2 1.314 .692 .503
Within Groups 171.016 90 1.900
Total 173.645 92
Keseluruhan Between Groups .764 2 .382 .201 .818
Within Groups 171.076 90 1.901
Lampiran 9 Hasil uji lanjut duncan hedonik ubi cilembu panggang Warna
Duncan
Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 5.4710 726 31 5.8355 812 31 6.1935 Sig. .120 Aroma Duncan Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 812 31 6.0226 614 31 6.1903 726 31 6.6597 Sig. .087 Tekstur Duncan Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 6.4194 726 31 6.4258 812 31 6.6274 Sig. .621
Rasa
Duncan
Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 6.5532 726 31 6.9032 812 31 6.9161 Sig. .334 Keseluruhan Duncan Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 6.5677 726 31 6.7468 812 31 6.7710 Sig. .589
Lampiran 10 Hasil uji statistik sidik ragam mutu hedonik keripik ubi cilembu ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups 14.022 2 7.011 4.392 .015
Within Groups 143.677 90 1.596
Total 157.699 92
Aroma Between Groups 1.118 2 .559 .247 .782
Within Groups 203.613 90 2.262
Total 204.731 92
Tekstur Between Groups 69.871 2 34.935 12.849 .000
Within Groups 244.710 90 2.719
Total 314.581 92
Rasa Between Groups 3.183 2 1.591 1.440 .242
Within Groups 99.484 90 1.105
Total 102.667 92
Lampiran 11 Hasil uji lanjut duncan mutu hedonik keripik ubi cilembu Warna
Duncan
Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2
144 31 4.4194
321 31 4.6129
201 31 5.3226
Aroma
Duncan
Pengola han N
Subset for alpha = 0.05 1 144 31 4.9032 201 31 5.0968 321 31 5.1613 Sig. .529 Tekstur Duncan Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2 144 31 3.9355 201 31 5.7742 321 31 5.7742 Sig. 1.000 1.000 Rasa Duncan Pengola han N
Subset for alpha = 0.05 1 144 31 5.4516 321 31 5.6452 201 31 5.9032 Sig. .114
Lampiran 12 Hasil uji statistik sidik ragam hedonik keripik ubi cilembu ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups 6.215 2 3.108 1.592 .209
Within Groups 175.677 90 1.952
Total 181.892 92
Aroma Between Groups 14.602 2 7.301 4.797 .010
Within Groups 136.968 90 1.522
Total 151.570 92
Tekstur Between Groups 52.538 2 26.269 10.778 .000
Within Groups 219.355 90 2.437
Total 271.892 92
Rasa Between Groups 8.000 2 4.000 2.308 .105
Within Groups 156.000 90 1.733
Total 164.000 92
Keseluruhan Between Groups 19.935 2 9.968 5.838 .004
Within Groups 153.677 90 1.708
Total 173.613 92
Lampiran 13 Hasil uji lanjut duncan hedonik keripik ubi cilembu Warna
Duncan
Pengola han N
Subset for alpha = 0.05 1 321 31 5.4516 144 31 6.0000 201 31 6.0000 Sig. .148
Aroma
Duncan
Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2 144 31 5.1935 321 31 5.7419 5.7419 201 31 6.1613 Sig. .084 .184 Tekstur Duncan Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2 144 31 4.8065 321 31 6.1935 201 31 6.5484 Sig. 1.000 .373 Rasa Duncan Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2
144 31 5.6129
321 31 6.0645 6.0645
201 31 6.3226
Keseluruhan
Duncan
Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2
144 31 5.2903
321 31 6.1613
201 31 6.3548
Sig. 1.000 .561
Lampiran 14 Hasil uji sidik ragam pengaruh pengolahan terhadap IG produk olahan ubi cilembu
ANOVA
IG
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 3438.200 2 1719.100 3.590 .041
Within Groups 12928.600 27 478.837 Total 16366.800 29
Lampiran 15 Metode analisis zat gizi, serat pangan, dan amilosa Kandungan air (AOAC 1995)
Sampelsebanyak 5 g dikeringkan selama 15 jam dalam oven 105oC sampai beratnya konstan. Kandungan air dihitung dengan rumus:
Kandungan air (%) = x 100%
Keterangan:
X = berat cawan dan sampel sebelum dikeringkan (g) A = berat cawan kosong (g)
Y = berat cawan dan sampel setelah dikeringkan (g)
Kandungan abu Metode Gravimetri (AOAC 1995)
Cawan kosong dipanaskan dalam oven kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Sampel ditimbang kurang lebih 3 g dan diletakkan dalam cawan, kemudian dibakar dalam kompor listrik sampai tidak berasap. Cawan kemudian dimasukkan ke dalam tanur. Pengabuan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama pada pada suhu sekitar 4500C dan tahap kedua pada suhu
5500C, pengabuan dilakukan sekitar 2-3 jam. Cawan kemudian didinginkan dalam desikator, setelah dingin cawan kemudian ditimbang. Persentase dari Kandungan abu dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Abu (%) = x 100
Keterangan:
X = bobot cawan sampel setelah diabukan (g) Y = bobot sampel sebelum dikeringkan (g) Z = bobot cawan kosong (g)
Kandungan protein Metode Semimikro Kjeldahl (AOAC 1995)
Kandungan protein dalam sampel dianalisis dengan menggunakan metode Kjeldahl yang merupakan analisis kadar total N. Sejumlah sampel 0,3 g dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl dan ditambahkan dengan katalis secukupnya serta 25 mL H2SO4 pekat. Campuran dipanaskan dalam pembakar bunsen.
Sampel didestruksi hingga jenuh dan berwarna hijau kekuningan. Labu destruksi didinginkan dan larutan dimasukkan ke dalam labu penyuling kemudian diencerkan dengan 300 mL air yang tidak mengandung N dan ditambahkan dengan NaOH 33%. Labu penyuling dipasang dengan cepat di atas alat penyuling sehingga 2/3 cairan dalam labu penyuling yang menguap ditangkap oleh larutan H2SO4 dalam erlenmeyer dititar dengan menggunakan larutan NaOH
0,3 N (mL) sampai terjadi perubahan warna menjadi kehijauan kemudian dibandingkan dengan titar blanko.
Kandungan protein (%) =
Keterangan: fk = faktor konversi fp = fakor pengenceran
Kandungan lemak Metode Soxhlet (AOAC 1995)
Labu lemak terlebih dahulu dikeringkan dalam oven pada suhu 1050C dan didinginkan dalam desikator serta dihitung beratnya. Contoh sebanyak 5 g dalam bentuk kering dibungkus dalam kertas saring, kemudian dimasukkan ke dalam alat ekstrasi soxhlet. Alat kondensor diletakkan di atas dan labu lemak secukupnya. Selanjutnya dilakukan refluks selama minimal 6 jam sampai pelarut yang turun kembali ke dalam labu lemak berwarna jernih. Labu lemak yang berisi lemak hasil ekstrasi dikeringkan dalam oven bersuhu 1050C untuk mengeluarkan sisa pelarut hingga mencapai berat yang konstan, hasil ekstraksi kemudian didinginkan dalam desikator. Labu lemak kemudian ditimbang sehingga berat lemak dapat diketahui.
Kandungan lemak (%)=
Keterangan:
X = bobot labu lemak setelah ekstraksi (g) Y = bobot labu lemak sebelum kosong (g) W = bobot sampel (g)
Karbohidrat (by difference)
Penetapan Kandungan karbohidrat pangan dilakukan secara by difference, yaitu didapat berdasarkan pengurangan 100% terhadap kandungan gizi yang terkandung dalam pangan.
Kandungan serat Metode Enzimatis (AOAC 1995)
Sampel digiling lalu diekstrak lemaknya dengan menggunakan heksana. Sebanyak 0.5 g sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu erlemenyer, kemudian ditambahkan 25 mL 0.1 M buffer natrium fosfat pH 6, diaduk dan ditambahkan 0.1 mL enzim termamyl. Labu erlemenyer ditutup dengan alumunium foil dan diinkubasi dalam penangas air pada suhu 100OC selama 15 menit, kemudian dibiarkan dingin. Sebanyak 20 mL air destilata ditambahkan dan diatur pHnya menjadi 1.5 menggunakan HCl dan 100 mg pepsin. Labu
erlenmeyer ditutup kembali dengan alumunium foil dan diinkubasi dalam penangas air bergoyang pada suhu 40OC selama 60 menit. Sebanyak 20 mL air destilata ditambahkan ke dalam labu erlenmeyer kemudian pH diatur menjadi 6.8 dengan menggunakan NaOH dan 100 mg pankreatin. Labu erlenmeyer ditutup kembali kemudian diinkubasi dalam penangas air bergoyang pada suhu 40OC selama 60 menit. Kemudian pHnya diatur menjadi 4.5 dengan menggunakan HCl, sampel disaring, dan dicuci dengan 2 x 10 mL air destilata. Residu yang diperoleh dicuci dengan 2 x 10 mL etanol 95% dan 2 x 10 mL aseton. Residu hasil penyaringan kemudian dikeringkan pada suhu 105OC sampai beratnya konstan, setelah itu ditimbang dan didinginkan dalam desikator (D1), kemudian diabukan pada suhu 550OC selama 5 jam. Setelah didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang (I1). Filtrat yang diperoleh diatur volumenya sampai 100 mL dan ditambahkan 400 mL etanol 95% pada suhu 60OC, dibiarkan mengendap selama 1 jam. Kemudian disaring dan dicuci dengan 2 x 10 mL etanol 78%, 2 x 10 mL etanol 95%, dan 2 x 10 mL aseton. Setelah itu, dikeringkan pada suhu 105OC selama semalam. Kemudian ditimbang setelah didinginkan dalam desikator (D2). Kemudian diabukan pada suhu 550OC selama 5 jam, setelah didinginkan dalam desikator (I2) kemudian ditimbang. Berikut ini rumus perhitungan Kandungan serat pangan:
% Serat pangan tidak larut (IDF) =
% Serat pangan larut (SDF) = % Serat pangan total = IDF + SDF
Keterangan: W = Berat sampel
D = Berat setelah pengeringan (g) I = Berat setelah pengabuan (g)
B = Berat blanko bebas abu (g)= (D-I)blanko
Penetapan Amilosa (Apriyantono et al. 1989)
Prinsip pada penetapan amilosa pangan adalah amilosa akan berwarna biru bila bereaksi dengan senyawa iodin. Intensitas warna biru akan berbeda tergantung dari Kandungan amilosa dalam bahan.
Tahapan:
a. Pembuatan kurva standar
1. Timbang 40 mg amilosa murni (analisis kentang), masukkan kedalam tabung reaksi. Tambahkan 1 mL etanol 95% dan 9 mL NaOH 1 N.
2. Panaskan dalam air mendidih selama lebih kurang 10 menit sampai semua bahan membentuk gel. Setelah itu dinginkan.
3. Pindahkan seluruh campuran kedalam labu takar 100 mL. Tepatkan sampai tanda tera dengan air.
4. Pipet masing-masing 1, 2, 3, 4, dan 5 mL larutan diatas masukkan masing-masing kedalam labu takar 100 mL.
5. Tambahkan ke dalam masing-masing labu takar asam asetat 1 N masing-masing 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mL. Kemudian tambahkan masing-masing 2 mL larutan iod.
6. Tepatkan masing-masing campuran dalam labu takar sampai tanda tera dengan air. Biarkan selama 20 menit.
7. Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm.
8. Buat kurva standar, konsentrasi amilosa vs absorbans. b. Penetapan sampel
1. Timbang 100 mg sampel dalam bentuk tepung (sampel sebagian besar terdiri dari pati, jika banyak mengandung komponen lainnya, pati harus diekstrak terlebih dahulu), masukkan kedalam tabung reaksi. Tambahkan 1 mL etanol 95% dan 9 mL NaOH 1N.
2. Panaskan dalam air mendidih selama lebih kurang 10 menit sampai terbentuk gel.
3. Pindahkan seluruh gel ke dalam labu takar 100 mL, kocok, dan tepatkan sampai tanda tera dengan air.
4. Pipet 5 mL larutan tersebut, masukkan ke dalam labu takar 100 mL, tambahkan 1 mL asam asetat 1 N dan 2 mL larutan iod.
5. Tepatkan sampai tanda tera dengan air, kocok, dan diamkan selama 20 menit.
6. Ukur intensitas warna yang terbentuk dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm.
Lampiran 17 Jadwal pengambilan sampel darah subjek
Jadwal Penggunaan Ruang Seminar GM lt.3 dan Teaching Caffetaria Gizi
Hari, Tanggal Waktu Kegiatan Tempat
Sabtu, 29 Oktober
2011 07.00 – 11.00 WIB
Pengambilan sampel darah subjek dan intervensi glukosa
Ruang Seminar Gizi Masyarakat lt.3
Sabtu, 5 November
2011 07.00 – 11.00 WIB
Pengambilan sampel darah subjek dan intervensi pangan uji
Teaching Caffetaria
Gizi
Sabtu, 12
November 2011 07.00 – 11.00 WIB
Pengambilan sampel darah subjek dan intervensi pangan uji
Teaching Caffetaria
Gizi
Sabtu, 19
November 2011 07.00 – 11.00 WIB
Pengambilan sampel darah subjek dan intervensi pangan uji
Teaching Caffetaria
Gizi
Sabtu, 26
November 2011 07.00 – 11.00 WIB
Pengambilan sampel darah subjek dan intervensi pangan uji
Teaching Caffetaria
Gizi
Lampiran 18 Perhitungan IG individu dan rata-rata masing-masing produk olahan ubi cilembu
Subjek Produk olahan IG Individu 1 Panggang 81,18 2 Panggang 88,70 3 Panggang 97,34 4 Panggang 87,38 5 Panggang 65,38 6 Panggang 66,94 7 Panggang 77,11 8 Panggang 64,83 9 Panggang 66,72 10 Panggang 103,93 IG rata-rata 79,95 SD 14,16
Subjek Produk olahan IG Individu 1 Keripik 78,99 2 Keripik 104,39 3 Keripik 34,25 4 Keripik 64,31 5 Keripik 29,04 6 Keripik 16,98 7 Keripik 52,72 8 Keripik 70,50 9 Keripik 46,73 10 Keripik 64,78 IG rata-rata 56,27 SD 25,92 Subjek Produk olahan IG Individu 1 Kukus 63,28 2 Kukus 82,10 3 Kukus 62,99 4 Kukus 64,04 5 Kukus 67,82 6 Kukus 65,08 7 Kukus 84,99 8 Kukus 54,10 9 Kukus 34,76 10 Kukus 3,01 IG rata-rata 58,22 SD 23,86
Lampiran 1 Formulir organoleptik
Formulir Organoleptik (Mutu Hedonik) Ubi Cilembu Panggang
Nama : No. HP :
JK : P / L
Petunjuk pengisian:
1. Isi identitas saudara/i secara lengkap
2. Di hadapan saudara/i akan disajikan sampel uji berupa hasil produk olahan ubi cilembu panggang
3. Silakan untuk meminum air mineral yang telah disediakan sebelum melakukan penilaian 4. Beri garis vertikal ( | ) pada garis parameter di bawah yang tepat menggambarkan penilaian
saudara/i
5. Lakukan petunjuk No. 3 sebelum memulai penilaian pada sampel berikutnya
6. Mohon untuk tidak membandingkan penilaian saudara/i terhadap satu sampel dengan sampel yang lainnya
Warna
kuning pucat kuning keemasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aroma
tidak beraroma sama sekali beraroma
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tekstur
amat sangat keras biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rasa
amat sangat pahit tidak berasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Komentar (wajib diisi):
amat sangat manis amat sangat harum
coklat gelap
Formulir Organoleptik (Hedonik) Ubi Cilembu Panggang
Nama : No. HP :
JK : P / L
Petunjuk pengisian:
1. Isi identitas saudara/i secara lengkap
2. Di hadapan saudara/i akan disajikan sampel uji berupa hasil produk olahan ubi cilembu
panggang
3. Silakan untuk meminum air mineral yang telah disediakan sebelum melakukan penilaian
4. Beri garis vertikal ( | ) pada garis parameter di bawah yang tepat menggambarkan penilaian saudara/i
5. Lakukan petunjuk No. 3 sebelum memulai penilaian pada sampel berikutnya
6. Mohon untuk tidak membandingkan penilaian saudara/i terhadap satu sampel dengan sampel yang lainnya
Warna
amat sangat tidak suka biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aroma
amat sangat tidak suka biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tekstur
amat sangat tidak suka biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rasa
amat sangat tidak suka biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keseluruhan
amat sangat tidak suka biasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Komentar (wajib diisi):
amat sangat suka amat sangat suka amat sangat suka
amat sangat suka
Lampiran 2 Hasil uji statistik sidik ragam mutu hedonik ubi cilembu kukus ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Warna Between Groups 5.570 2 2.785 1.137 .325 Within Groups 220.387 90 2.449 Total 225.957 92 Aroma Between Groups 26.344 2 13.172 8.303 .000 Within Groups 142.774 90 1.586 Total 169.118 92 Tekstur Between Groups 21.957 2 10.978 6.598 .002 Within Groups 149.742 90 1.664 Total 171.699 92 Rasa Between Groups 3.355 2 1.677 .894 .412 Within Groups 168.774 90 1.875 Total 172.129 92
Lampiran 3 Hasil uji lanjut duncan mutu hedonik ubi cilembu kukus Warna Duncan Perlak uan N Subset for alpha = 0.05 1 426 31 4.4839 514 31 4.5484 327 31 5.0323 Sig. .197
Aroma Duncan
Perlak
uan N
Subset for alpha = 0.05 1 2 327 31 4.0968 426 31 4.9032 514 31 5.3871 Sig. 1.000 .134 Tekstur Duncan Perlak uan N
Subset for alpha = 0.05 1 2 327 31 4.2258 426 31 5.0323 514 31 5.3871 Sig. 1.000 .282 Rasa Duncan Perlakua n N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.7097 514 31 5.8387 426 31 6.1613 Sig. .225
Lampiran 4 Hasil uji statistik sidik ragam hedonik ubi cilembu kukus ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups 3.913 2 1.956 .694 .502
Within Groups 253.625 90 2.818
Total 257.538 92
Aroma Between Groups 6.267 2 3.133 1.716 .186
Within Groups 164.317 90 1.826
Total 170.583 92
Tekstur Between Groups 7.954 2 3.977 1.563 .215
Within Groups 228.992 90 2.544
Total 236.947 92
Rasa Between Groups 6.382 2 3.191 1.326 .271
Within Groups 216.641 90 2.407
Total 223.023 92
Keseluruhan Between Groups 8.357 2 4.178 1.661 .196
Within Groups 226.450 90 2.516
Total 234.807 92
Lampiran 5 Hasil uji lanjut duncan hedonik ubi cilembu kukus Warna
Duncan
Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.2677 514 31 5.4935 426 31 5.7694 Sig. .272
Aroma
Duncan
Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.2145 514 31 5.6935 426 31 5.8161 Sig. .101 Tekstur Duncan Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.5194 514 31 5.6032 426 31 6.1774 Sig. .129 Rasa Duncan Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.7790 514 31 5.9839 426 31 6.4081 Sig. .135
Keseluruhan
Duncan
Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 327 31 5.8210 514 31 5.9952 426 31 6.5258 Sig. .102
Lampiran 6 Hasil uji statistik sidik ragam mutu hedonik ubi cilembu panggang
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups .194 2 .097 .033 .968
Within Groups 266.129 90 2.957
Total 266.323 92
Aroma Between Groups 4.129 2 2.065 1.105 .336
Within Groups 166.305 89 1.869
Total 170.435 91
Tekstur Between Groups .194 2 .097 .065 .937
Within Groups 134.387 90 1.493
Total 134.581 92
Rasa Between Groups 2.000 2 1.000 .622 .539
Within Groups 144.645 90 1.607
Lampiran 7 Hasil uji lanjut duncan mutu hedonik ubi ciembu panggang Warna
Duncan
Kode N
Subset for alpha = 0.05 1 726 31 4.6129 614 31 4.7097 812 31 4.7097 Sig. .837 Aroma Duncan Kode N
Subset for alpha = 0.05 1 812 31 5.8710 614 30 6.1333 726 31 6.3871 Sig. .167 Tekstur Duncan Kode N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 6.7742 726 31 6.8710 812 31 6.8710 Sig. .772
Rasa
Duncan
Kode N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 6.4194 812 31 6.5484 726 31 6.7742 Sig. .304
Lampiran 8 Hasil uji statistik sidik ragam hedonik ubi cilembu panggang ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups 8.093 2 4.047 1.378 .257
Within Groups 264.334 90 2.937
Total 272.427 92
Aroma Between Groups 6.761 2 3.381 1.794 .172
Within Groups 169.608 90 1.885
Total 176.370 92
Tekstur Between Groups .868 2 .434 .182 .834
Within Groups 214.782 90 2.386
Total 215.650 92
Rasa Between Groups 2.628 2 1.314 .692 .503
Within Groups 171.016 90 1.900
Total 173.645 92
Keseluruhan Between Groups .764 2 .382 .201 .818
Within Groups 171.076 90 1.901
Lampiran 9 Hasil uji lanjut duncan hedonik ubi cilembu panggang Warna
Duncan
Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 5.4710 726 31 5.8355 812 31 6.1935 Sig. .120 Aroma Duncan Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 812 31 6.0226 614 31 6.1903 726 31 6.6597 Sig. .087 Tekstur Duncan Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 6.4194 726 31 6.4258 812 31 6.6274 Sig. .621
Rasa
Duncan
Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 6.5532 726 31 6.9032 812 31 6.9161 Sig. .334 Keseluruhan Duncan Perlaku an N
Subset for alpha = 0.05 1 614 31 6.5677 726 31 6.7468 812 31 6.7710 Sig. .589
Lampiran 10 Hasil uji statistik sidik ragam mutu hedonik keripik ubi cilembu ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups 14.022 2 7.011 4.392 .015
Within Groups 143.677 90 1.596
Total 157.699 92
Aroma Between Groups 1.118 2 .559 .247 .782
Within Groups 203.613 90 2.262
Total 204.731 92
Tekstur Between Groups 69.871 2 34.935 12.849 .000
Within Groups 244.710 90 2.719
Total 314.581 92
Rasa Between Groups 3.183 2 1.591 1.440 .242
Within Groups 99.484 90 1.105
Total 102.667 92
Lampiran 11 Hasil uji lanjut duncan mutu hedonik keripik ubi cilembu Warna
Duncan
Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2
144 31 4.4194
321 31 4.6129
201 31 5.3226
Aroma
Duncan
Pengola han N
Subset for alpha = 0.05 1 144 31 4.9032 201 31 5.0968 321 31 5.1613 Sig. .529 Tekstur Duncan Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2 144 31 3.9355 201 31 5.7742 321 31 5.7742 Sig. 1.000 1.000 Rasa Duncan Pengola han N
Subset for alpha = 0.05 1 144 31 5.4516 321 31 5.6452 201 31 5.9032 Sig. .114
Lampiran 12 Hasil uji statistik sidik ragam hedonik keripik ubi cilembu ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups 6.215 2 3.108 1.592 .209
Within Groups 175.677 90 1.952
Total 181.892 92
Aroma Between Groups 14.602 2 7.301 4.797 .010
Within Groups 136.968 90 1.522
Total 151.570 92
Tekstur Between Groups 52.538 2 26.269 10.778 .000
Within Groups 219.355 90 2.437
Total 271.892 92
Rasa Between Groups 8.000 2 4.000 2.308 .105
Within Groups 156.000 90 1.733
Total 164.000 92
Keseluruhan Between Groups 19.935 2 9.968 5.838 .004
Within Groups 153.677 90 1.708
Total 173.613 92
Lampiran 13 Hasil uji lanjut duncan hedonik keripik ubi cilembu Warna
Duncan
Pengola han N
Subset for alpha = 0.05 1 321 31 5.4516 144 31 6.0000 201 31 6.0000 Sig. .148
Aroma
Duncan
Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2 144 31 5.1935 321 31 5.7419 5.7419 201 31 6.1613 Sig. .084 .184 Tekstur Duncan Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2 144 31 4.8065 321 31 6.1935 201 31 6.5484 Sig. 1.000 .373 Rasa Duncan Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2
144 31 5.6129
321 31 6.0645 6.0645
201 31 6.3226
Keseluruhan
Duncan
Pengola han N
Subset for alpha = 0.05
1 2
144 31 5.2903
321 31 6.1613
201 31 6.3548
Sig. 1.000 .561
Lampiran 14 Hasil uji sidik ragam pengaruh pengolahan terhadap IG produk olahan ubi cilembu
ANOVA
IG
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 3438.200 2 1719.100 3.590 .041
Within Groups 12928.600 27 478.837 Total 16366.800 29
Lampiran 15 Metode analisis zat gizi, serat pangan, dan amilosa Kandungan air (AOAC 1995)
Sampelsebanyak 5 g dikeringkan selama 15 jam dalam oven 105oC sampai beratnya konstan. Kandungan air dihitung dengan rumus:
Kandungan air (%) = x 100%
Keterangan:
X = berat cawan dan sampel sebelum dikeringkan (g) A = berat cawan kosong (g)
Y = berat cawan dan sampel setelah dikeringkan (g)
Kandungan abu Metode Gravimetri (AOAC 1995)
Cawan kosong dipanaskan dalam oven kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Sampel ditimbang kurang lebih 3 g dan diletakkan dalam cawan, kemudian dibakar dalam kompor listrik sampai tidak berasap. Cawan kemudian dimasukkan ke dalam tanur. Pengabuan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama pada pada suhu sekitar 4500C dan tahap kedua pada suhu
5500C, pengabuan dilakukan sekitar 2-3 jam. Cawan kemudian didinginkan dalam desikator, setelah dingin cawan kemudian ditimbang. Persentase dari Kandungan abu dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Abu (%) = x 100
Keterangan:
X = bobot cawan sampel setelah diabukan (g) Y = bobot sampel sebelum dikeringkan (g) Z = bobot cawan kosong (g)
Kandungan protein Metode Semimikro Kjeldahl (AOAC 1995)
Kandungan protein dalam sampel dianalisis dengan menggunakan metode Kjeldahl yang merupakan analisis kadar total N. Sejumlah sampel 0,3 g dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl dan ditambahkan dengan katalis secukupnya serta 25 mL H2SO4 pekat. Campuran dipanaskan dalam pembakar bunsen.
Sampel didestruksi hingga jenuh dan berwarna hijau kekuningan. Labu destruksi didinginkan dan larutan dimasukkan ke dalam labu penyuling kemudian diencerkan dengan 300 mL air yang tidak mengandung N dan ditambahkan dengan NaOH 33%. Labu penyuling dipasang dengan cepat di atas alat penyuling sehingga 2/3 cairan dalam labu penyuling yang menguap ditangkap oleh larutan H2SO4 dalam erlenmeyer dititar dengan menggunakan larutan NaOH
0,3 N (mL) sampai terjadi perubahan warna menjadi kehijauan kemudian dibandingkan dengan titar blanko.
Kandungan protein (%) =
Keterangan: fk = faktor konversi fp = fakor pengenceran
Kandungan lemak Metode Soxhlet (AOAC 1995)
Labu lemak terlebih dahulu dikeringkan dalam oven pada suhu 1050C dan didinginkan dalam desikator serta dihitung beratnya. Contoh sebanyak 5 g dalam bentuk kering dibungkus dalam kertas saring, kemudian dimasukkan ke dalam alat ekstrasi soxhlet. Alat kondensor diletakkan di atas dan labu lemak secukupnya. Selanjutnya dilakukan refluks selama minimal 6 jam sampai pelarut yang turun kembali ke dalam labu lemak berwarna jernih. Labu lemak yang berisi lemak hasil ekstrasi dikeringkan dalam oven bersuhu 1050C untuk mengeluarkan sisa pelarut hingga mencapai berat yang konstan, hasil ekstraksi kemudian didinginkan dalam desikator. Labu lemak kemudian ditimbang sehingga berat lemak dapat diketahui.
Kandungan lemak (%)=
Keterangan:
X = bobot labu lemak setelah ekstraksi (g) Y = bobot labu lemak sebelum kosong (g) W = bobot sampel (g)
Karbohidrat (by difference)
Penetapan Kandungan karbohidrat pangan dilakukan secara by difference, yaitu didapat berdasarkan pengurangan 100% terhadap kandungan gizi yang terkandung dalam pangan.
Kandungan serat Metode Enzimatis (AOAC 1995)
Sampel digiling lalu diekstrak lemaknya dengan menggunakan heksana. Sebanyak 0.5 g sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu erlemenyer, kemudian ditambahkan 25 mL 0.1 M buffer natrium fosfat pH 6, diaduk dan ditambahkan 0.1 mL enzim termamyl. Labu erlemenyer ditutup dengan