PENDAHULUAN
Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara reguler berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator
monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program.
Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan
pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program). Juga memberikan informasi kepada pengelola program bila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan dalam melakukan evaluasi.
Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuaian proses dan capaian sesuai rencana, tercapai atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya.
Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya. Sementara Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program. Hasil evaluasi bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu dan tempat lainnya.Seperti terlihat pada gambar Siklus Manajamen Monitoring dan evaluasi, fungsi Monitoring dan evaluasi mnerupakan satu diantara tiga komponen penting lainnya dalam system manajeemen program, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan tindakan korektif (melalui umpan balik).
Monitoring Sistem Informasi Laboratorium
Sistem Informasi Laboratorium adalah suatu alat yang membantu TLM dalam memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang cepat, tepat dan akurat. Suatu sistem akan berjalan dengan baik bila dilakukan kegiatan monitoring. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan sistem ini? Betul secara struktural manajemen lab yang bertanggung jawab, tetapi sebagai seorang TLM kita juga harus mampu melakukan monitoring sesuai dengan tugas kita masing-masing.
Kita telah belajar tentang sistem, jelas dapat kita gambarkan ketika bekerja di dalam sistem maka semua unsur akan terlibat dan wajib melakukan monitoring. Manajemen laboratorium harus bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi untuk perbaikan sistem manajemen yang mencakup:
Dukungan bagi semua petugas laboratorium dengan memberikan kewenangan dan sumber daya yang sesuai untuk melaksanakan tugas
55
a. Kebijakan dan prosedur untuk menjamin kerahasiaan hasil laboratorium
b. Struktur organisasi dan struktur manajemen laboratorium serta hubungannya dengan organisasi lain yang mempunyai kaitan dengan laboratorium tersebut c. Uraian tanggung jawab, kewenangan dan hubungan kerja yang jelas dari tiap
petugas
d. Pelatihan dan pengawasan dilakukan oleh petugas yang kompeten, yang mengerti maksud, prosedur dan cara menilai hasil prosedur pemeriksaan
e. Manajer teknis yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap proses dan penyediaan sumber daya yang diperlukan untuk menjamin kualitas hasil pemeriksaan laboratorium
f. Manajer mutu yang bertanggung jawab dan memiliki kewenangan untuk mengawasi persyaratan sistem mutu.
g. Petugas pada laboratorium dengan organisasi sederhana dapat melakukan tugas rangkap.
Menurut Hakam (2016:119), monitoring adalah suatu proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas rencana awal yang fokus pada objektif program, yaitu memantau adanya suatu perubahan serta kesesuaian rencana awal yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring adalah pengawasan yang juga merupakan proses pengamatan, pemeriksaan, pengendalian dan pengoreksian dari seluruh kegiatan organisasi. Monitoring merupakan suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen program atau sebuah proyek. Monitorig adalah suatu mekanisme yang sudah menyatu untuk mmeriksabahwa semua program berjalan sesuai dengan harapan dan rencana awal. Pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa apakah program yang telah berjalan sesuai dengan tujuan dari program.
Tujuan Monitoring:
1. Mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.
2. Mengidentifikasikan masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan
Monitoring dapat dilakukan setiap 3 bulan kemudian dilakukan PDSA (Planning, Do, Study, Action) jika ditemukan masalah yang menghambat tercapainya suatu program.
Jenis Monitoring:
a. Pengawasan Eksternal dan Internal
Pengawasan Eksternal adalah pengawasan dari pihak luar
Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh Tim dari laboratorium tentang penggunaan Sistem Informasi Laboratorium.
56
b. Pengawasan Langsung dan Pengawasan Tidak langsung
Penagawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara pemeriksaan di laboratorium.
Pengawasan tidak langsung adalah pengawasan yang dilakukan tanpa mendatangi langsung laboratorium.
Tipe Monitoring:
a. Monitoring Rutin , melakukan pengawasan terhadap jalannya Sistem Informasi secara berkala.
b. Monitoring Tidak Rutin, melakukan pengamatan dan pengawasan tidak secara berkala atau terjadwalkan, karena pengawasan dapat dilakukan setiap saat jika diperlukan.
57
DAFTAR PUSTAKA
Hakim Fahmi ,SKM.MPH. (2016). Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta, Penerbit Gosyen Publishing
Kementerian Kesehatan RI, Permenkes No. 34 tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit Kementerian Kesehatan RI, Permenkes No. 43 tahun 2013 tentang
CaraPenyelenggaraan Lab Klinik Yang Baik
Komite Akreditasi Nasional, tahun 2015, SNI ISO 9001:2015 Komite Akreditasi Nasional, tahun 2012, SNI ISO 15189:2012
Anwar Hadi , tahun 2007, Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025:2005, PT. Gramedia Pustaka Utama
Kementerian Kesehatan RI, Permenkes No. 370/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Kemeterian Kesehatan RI, Permenkes No. 411/Menkes/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik
Kementerian Kesehatan RI, Permenkes No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan
Anwar Hadi , tahun 2007, Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025:2005, PT. Gramedia Pustaka Utama
Kementerian Kesehatan RI, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 943/MENKES/SK/VIII/2002 tentang Standar Akreditasi Laboratorium Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI, Permenkes No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI, Permenkes No. 34 tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit Deni Darmawan, S.Pd.Msi, Kunkun Nur Fauzi. (2016). Sistem.
.Boy S. Sabarguna, MARS. (2012). Rumah Sakit –e, Penerbit UI-Press.
Hakim Fahmi ,SKM.MPH. (2016). Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta, Penerbit Gosyen Publishing