• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Morfologi Buah

Hasil penelitian menunjukkan tampilan buah manggis pada perlakuan ekstrak yang berbentuk serbuk tidak ditemukan adanya perubahan, sedangkan tampilan buah manggis pada perlakuan ekstrak yang berbentuk minyak sedikit berubah pada kulit yaitu kulit buah manggis terlihat lebih berminyak.

Tabel 5: Respon pemberian insektisida botani sebagai perlakuan terhadap tampilan dan rasa buah manggis pada 3 HSA (Hari Setelah Aplikasi) . Perlakuan Tampilan Buah Manggis

E0 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, rasa manis keasaman

E1 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, rasa manis keasaman

E2 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, rasa manis keasaman

E3 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, rasa manis keasaman

E4 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, rasa manis keasaman

E5 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, rasa manis keasaman

E6 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, rasa manis keasaman

E7 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, rasa manis keasaman

E8 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, rasa manis keasaman

E9 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, rasa manis keasaman

E10 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, tetapi kulit buah sedikit berminyak, rasa manis keasaman

E11 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, tetapi kulit buah berminyak, rasa manis keasaman

E12 Buah dan kelopak berubah warna merah tua dan masih tetap segar, tetapi kulit buah sangat berminyak, rasa manis keasaman E13 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar,

tetapi kulit buah sedikit berminyak, rasa manis keasaman

E14 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, tetapi kulit buah berminyak, rasa manis keasaman

E15 Buah dan kelopak berubah warna agak merah tua dan masih tetap segar, tetapi kulit buah sangat berminyak, rasa manis keasaman E16 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar,

tetapi kulit buah sedikit berminyak, rasa manis keasaman

E17 Buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar, tetapi kulit buah berminyak, rasa manis keasaman

E18 Buah dan kelopak berubah warna merah tua dan masih tetap segar, tetapi kulit buah sangat berminyak, rasa manis keasaman

Pada ekstrak minyak dengan konsentrasi 5% dan 7,5% terjadi perubahan tampilan, dimana buah manggis kelihatan lebih cepat matang dan berubah warna

menjadi merah tua. Sedangkan pada rasa, tidak ada perubahan rasa baik pada perlakuan ekstrak yang berbentuk minyak maupun ekstrak yang berbentuk serbuk, sama halnya seperti pada perlakuan kontrol (Tabel 5). Tampilan dan rasa pada buah manggis tidak berpengaruh nyata. karena residu insektisida botani yang terdapat pada buah manggis sangat rendah. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Baker et al. (2002) yang menyatakan bahwa tingkat residu pestisida organik lebih rendah sekitar dua pertiga dari residu pestisida kimia.

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

Gambar 14: Morfologi buah manggis 3 HSA, (a) Ekstrak serbuk; (b) Ekstrak minyak; (c) Kontrol; (d) Nimba; (e) Mahoni; (f) Srikaya

Tabel 5 pada pengamatan 3 HSA memperlihatkan bahwa buah manggis pada perlakuan ekstrak berbentuk serbuk, buah dan kelopak tidak berubah warna dan masih tetap segar serta tidak ada perubahan rasa buah manggis sebagai efek dari pemberian insektisida botani dan tampilan buah tetap segar, sama halnya dengan buah manggis pada perlakuan ekstrak yang berbentuk minyak, tetapi kulit buahnya lebih berminyak seperti yang terlihat pada Gambar 14.

Menurut penelitian Hasyim et al. (2010) dari pengamatan yang dilakukannya menunjukkan bahwa residu minyak serai yakni lamanya minyak serai terdapat dalam pakan H. armigera hanya berkisar antara 1-4 HSP (Hari Setelah Pemaparan). Minyak serai sebagai insektisida nabati mempunyai tingkat persistensi yang relatif rendah, pada 5 HSP toksisitas menurun drastis. Hal ini sesuai dengan hasil di atas bahwa tidak ada residu insektisida botani pada buah manggis di semua perlakuan karena insektisida botani mempunyai tingkat persistensi yang relatif rendah.

Dari hasil di atas terlihat bahwa tidak ada terjadi perubahan morfologi pada buah manggis dan tidak ada perubahan rasa pada buah manggis sebagai efek dari pemberian insektisida botani dan tetap segar serta aman untuk dikonsumsi. Perubahan hanya terjadi pada ekstrak minyak insektisida botani 7,5%, dimana tampilan buah masih segar namun kematangan kulit buah menjadi lebih cepat, buah menjadi semakin merah tua. Hal ini disebabkan permukaan buah diselimuti minyak yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek suhu yang lebih panas, akibat efek dari reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi pada minyak yang mudah terurai. Sejalan dengan penelitian Kastono (2005), yang menyatakan bahwa

insektisida nabati yang dibuat dari bahan alami akan mudah terurai dan tidak mencemari lingkungan, serta relatif aman bagi manusia dan ternak.

5. Residu Pestisida

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan insektisida botani serbuk nimba 30% (E3) dan ekstrak minyak nimba 2,5% (E10) mampu mengendalikan kutu putih 100% pada buah manggis dalam tempo 24 jam setelah aplikasi, tanpa menimbulkan perubahan rasa dan tampilan morfologis buah.

Uji residu terhadap insektisida nimba pada buah manggis tersebut dilaksanakan dengan prinsip pengujian homogenasi sampel yang diekstrak menggunakan metode Liquid-Liquid Ekstraktion (LLE) kemudian dianalisis menggunakan alat LC-MS/MS. Kuantitatif ditentukan berdasarkan standard addition menggunakan matrix matched pada posisi RL (Reporting Limit).

Hasil uji aplikasi insektisida terbaik terhadap mortalitas kutu putih dan tampilan morfologis buah manggis dikirim ke laboratorium swasta terakreditasi yaitu laboratorium PT. Angler BioChem Surabaya. Hasil uji residu ekstrak serbuk nimba 30% dapat dilihat pada Tabel 6 dan Lampiran 5.

Tabel 6: Kandungan residu ekstrak serbuk nimba 30% pada kulit buah manggis.

Bahan aktif Kandungan (ppm (mg/kg))

RL Hasil Uji Azadirachtin A Azadirachtin B Nimbin Salanin 0,20 ND 0,20 ND 0,20 ND 0,20 ND Keterangan:

ND = Not Detected = below RL

Analisa residu pada aplikasi serbuk nimba konsentrasi 30% menunjukan hasil yang baik, yakni tidak ditemukan adanya kandungan residu bahan aktif insektisida nimba baik Azadirachtin A, Azadirachtin B, Nimbin maupun Salanin pada kulit buah manggis.

Tabel 7. Kandungan residu aplikasi ekstrak minyak nimba 2,5% pada kulit buah manggis

Bahan Aktif Kandungan (ppm (mg/kg))

RL Hasil Uji Azadirachtin A 0,20 ND Azadirachtin B 0,20 ND Nimbin 0,20 ND Salanin 0,20 0,33 Keterangan:

ND = Not Detected = below RL

RL = Reporting Limit = practical LoQ.RL/ ukuran analisa anjuran

Analisa residu pada aplikasi minyak nimba 2,5% (Tabel 7 dan Lampiran 6) tidak ditemukan adanya residu kandungan bahan aktif Azadirachtin A, Azadirachtin B dan Nimbin pada kulit buah manggis. Namun, untuk bahan aktif Salanin diperoleh hasil 0,33 ppm yang berarti ditemukan adanya kandungan residu sebesar 0,13 ppm.

Salanin merupakan salah satu senyawa golongan limonoid yang bekerja sebagai racun perut, penghambat nafsu makan (anti feedant), penghambat perkembangan pertumbuhan hama yang terdapat pada biji nimba. Kandungan residu 0,13 ppm yang terdapat pada kulit buah manggis tidak ditemukan pada daging buahnya. Kandungan residu ini tidak akan menimbulkan dampak yang berarti bagi manusia karena akan dengan cepat terurai. Oka (1993) mengemukakan bahwa pestisida nabati tidak mencemari lingkungan, bersifat lebih spesifik, masa residu lebih singkat dan kemungkinan terjadinya resistensi

sangat kecil. Martineau (1994), menyatakan bahwa efek senyawa nimba akan terurai dengan cepat yakni 50-100 jam di dalam air dan cahaya serta tidak menyebabkan efek jangka panjang dan berpotensi sangat rendah terhadap kerusakan lingkungan. Selanjutnya Subiyakto (2009) menyatakan bahwa dampak nimba pada kesehatan manusia tidak menimbulkan resiko yang signifikan, gejala yang ditimbulkan hanya berupa iritasi ringan di kulit dan membran mukosa.

Dokumen terkait