• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai sutu kondisi intern (kesiapsiagaan).24 Berawal dari kata motif itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak

22

Dedi Wahyudi .op.cit(htpp/podoluhur.blogspot.com,diakses 22 maret 2005)

23Silberman, Selvin, 2006” Active Learning, 101 Cara Belajar Aktif “ Terjemahan Raissul Muttagen, Bandung: Nusa Media

24

yang telah menjadi aktif.25 Beberapa para ahli mendefinisikan motivasi sebagai berikut:

a. Menurut Mc.Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran menjelaskan motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.26

b. Menurut Crider yang dikutip oleh Ramayulis dalam buku metodologi agama islam Motivasi adalah sebagai abstrak keinginan yang timbul dari seseorang dan langsung ditujukan kepada suatu objek.27

c. Menurut gleitman dan reber yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam buku psikologi pendidikan, motivasi ialah pemasok daya ergenizer untuk bertiongkah laku secara terarah.28

d. Menurut Thomat M.Risk yang dikutip oleh Zakiah Daradjat dalam buku metodik khusus pengajaran agama islam motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri murid yang menunjang kegiatan kearah tujuan-tujuan belajar.29

e. Menurut M.Alisuf Sabri motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatui kebutuhan.30

f. Menurut John W.Santrock motivasi adalah proses yang member semangat, arah dan kegigihan prilaku. Artinya prilaku yang termotivasi adalah prilaku yang penuh energy, terarah dan bertahan lama.31

Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis mempunyai pemahaman bahwa yang dimaksud motivasi belajar adalah motivasi yang mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar dan melangsungkan pelajaran dengan

25

Sardiman A.M “Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar” PT.Raja Grafindo Persada Jkt.) h,73

26Oemar Hamalik “Kurikulum dan Pembelajaran”Bumi Aksara. h.10

27Ramayulis “Metodologi Pendidikan Agama Islam” h.117

28

Muhibbin “yah Psikologi Pendidikan h.135

29Zakiah Daradjat “Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam” PT.Bumi Aksara, h.140

30M.Alisuf Sabri “Pengantar Psikologi Umum & perkembangan”PT. Pedoman Ilmu Jaya, h.129

memberikan arah dan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi juga merupakan dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang, baik yang dipengaruhi dari dalam maupun dari luar seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Karena, motivasi bertujuan untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswa agar timbul keinginan dan kemauan siswa untuk meningkatkan motivasi belajar sehingga mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Sebagi contoh, seorang guru memberikan pujian kepada seorang siswa tampil kedepan kelas dan dapat mengerjakan soal di papan tulis. Maka dengan pujian itu, dalam diri siswa tersebut timbul rasa percaya pada diri sendiri, disamping itu timbul keberanian siswa sehingga tidak takut dan malu lagi jika disuruh tampil kedepan kelas.

2. Fungsi Motivasi

Untuk dapat terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama harus ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan itu, begitu juga dalam dunia pendidikan, aspek motivasi ini sangat penting. Peserta didik harus mempunyai motivasi untuk meningkatkan kegiatan belajar terutama dalam proses belajar mengajar. Motivasi merupakan faktor yang sangat penting di dalam belajar sebab motivasi berfungsi sebagai pendorong.

Sardiman menyebutkan bahwa fungsi motivasi sebagai berikut:

a. Motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motivasi ini berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.

b. Motivasi itu menentukan arah, perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan itu, semakin jelas tujuan itu, semakin terbentang jalan yang harus ditempuh.

c. Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan mana yang dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.32

32

Menurut Nana Saodih motivasi mempunyai dua fungsi yaitu:

a. Mengarahkan, dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai.

b. Mengaktifkan atau meningkatkan kegiatan.33

Suatu perbuatan yang tidak terdapat motivasi maka tidak akan membawa hasil yang baik, akan tetapi sabaliknya apabila motivasinya besar dan kuat, dan dilakukan dangan sungguh dan penuh semangat maka akan berhasil dengan baik.

Berdasarkan fungsi motivasi diatas, maka jelas motivasi dapat menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu meningkatkan motivasi belajar merupakan salah satu tugas guru yang sangat penting.

3. Macam-Macam Motivasi Belajar

Berbicara mengenai macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi, diantaranya:

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya: a. Motif-motif bawaan

Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh, dorongan untuk makan, dorongan untuk minum dll.

b. Motif-motif yang dipelajari

Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Contohnya dorongan untuk belajar suatu ilmu cabang ilmu pengetahuan.

c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Motivasi jasmaniah seperti reflex, insting otomatis dan nafsu. Sedangkan motivasi rohaniah adalah kemauan, contohnya kalau seseorang sudah menetapkan

33

Nana Syaodih Sukmadinata”Landasan Psikologi Proses Pendidkan”,PT.Remaja Rosdakarya Bandung, h.62-63

satu putusan untuk dikerjakan, maka timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu.34

2. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

Motivasi instrintik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat dari diri individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. Misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan dan ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Oleh karena itu, ia rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan sangat berguna kini dan mendatang.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain yang akhirnya dapat melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena disuruh oleh orang tua agar mendapat peringkat pertama di kelasnya35.

Oleh karena itu guru harus bisa membangkitkan minat siswa dengan memanfaatkan motivasi siswa dalam berbagai bentuknya, karena dalam pendidikan dan pengajaran, guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator, demonstrator, pengelola kelas, mediator, tetapi ia juga sebagai motivator dan pembimbing.

Untuk mendorong motivasi belajar terhadap siswa, maka diperlukan prinsip-prinsip motivasi belajar sebagai berikut:

a. Pujian lebih efektif daripada hukuman,

b. Semua siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan,

c. Dorongan yang muncul dari dalam, lebih efektif dibandingkan dengan dorongan yang muncul dari luar, dalam menggerakkan motivasi siswa.

d. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar.

e. Pujian-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya, dan

34Sardiman”Interaksi & Motivasi” h.86

35Pupuh Fathurrohman, M.Sobri Sutikno “Strategi Belajar Mengajar” Refika Aditama,

f. Tehnik dan proses mengajar yang bervariasai adalah efektif untuk memelihara minat siswa36.

Berdasarkan uraian diatas dapat difahami bahwa apa yang dikerjakan guru unttuk membangkitkan motivasi belajar siswa tidak lain adalah untuk memberikan motivasi ekstrinsik kepada siswa dalam proses interaksi belajar mengajar.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi dalam Belajar

Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Belajar dilakukanoleh setiap orang, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua dan berlangsung seumur hidup. Dalam lembaga pendidikan, motivasi merupakan salah satu penyebab keberhasilan anak didik dalam belajar. Menurut Dimyati mengatakan bahwa proses belajar siswa, dapat dipengaruhi sebagai berikut:

a. Faktor Intern meliputi: sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, mengolah bahan ajar, rasa percaya diri. Kemampuan berprestasi, menggali hasil belajar yang tersimpan.

b. Faktor Ekstern meliputi: guru, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan sekolah, lingkungan sekolah, dan kurikulum. Dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa motivasi merupakan penyebab keberhasilan peserta didik dalam belajar. Motivasi merupakan factor inner (batin) yang berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga besarnya motivasi akan semakin besar kesuksesan belajarnya, seorang siswa yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih dan tidak mau menyerah, giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya untuk memecahkan masalahnya, sebaliknya siswa yang motivasinya lemah tampak acuh tak acuh dan mudah putus asa, perhatian tidak tertuju pada pelajaran, suka menganggu kelas, dan sering meninggalkan kelas sehingga banyak mengalami kesulitan belajar.

Untuk mengetahui adanya motivasi yang ada pada siswa kita harus mengetahui hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain:

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga dibarengi

oleh perkembangan kepribadian. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.

b. Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Dan dapat dikatakan juga bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melakukan tugas-tugas perkembangan.

c. Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya siswa yang sehat akan mudah memusatkan perhatian.

d. Kondisi lingkungan

Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Pembelajaran yang masih berkembang jiwa raganya. Lingkungan yang masih bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran.

f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa antara lain:37 Membina disiplin dalam tiap kesempatan

Membina belajar tertib pergaulan

Membina belajar tettib lingkungan sekolah Mendidik cinta belajar

Oleh karena iti guru perlu memelihara motivasi siswa dan semua yang berkaitan dengan motivasi, seperti kebutuhan, keinginan dan lai-lain.

Cara menumbuhkan motivasi belajar yaitu; a. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya, banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka /nilai yang baik.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi c. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan e. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

f. Pujian

Pujian ini adalah bentuk yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

g. Hukuman

Hukuman sebagai bentuk yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

h. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.

i. Minat

Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. j. Tujuan yang diakui

Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai,

karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk belajar.38

Disamping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan di atas, tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan, hanya yang penting bagi guru adanya macam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat memberikan motivasi dan hasil belajar yang baik.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Card Sort dengan

pendekatan Contektual Teaching and Learning (CTL)” penelitian ini dilakukan oleh Aina Mulyana dengan hasil metode ini dianggap cocok dengan tingkat perkembangan siswa SMP. Hal ini karena model pembelajaran Card Sort selain mengandung unsur pembelajaran juga mengandung unsur permainan yang disukai siswa. Dengan demikian penerapan model pembelajaran Card Sort dalam pembelajaran PKN diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam penguasaan konsep atau materi pembelajaran khususnya, bahkan diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya.

2. Penelitian dilakukan oleh Aminah, hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi card sort ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V11 A pada pelajaran aqidah akhlak, hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan semangat mereka dan dan antusias disbanding dengnan yang tidak memakai metode card sort.

3. Penelitian dilakukan oleh khoirunnisa dengan hasil penelitian bahwa dalam pembelajaran mufrodat dengan menggunakan metode card sort mempunyai dampak yang positif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa termotivasi dalam belajar.

Dokumen terkait