• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2. Motivasi Belajar Siswa

a. Definisi motivasi

Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang disebut motivasi belajar, maka berikut ini penulis kemukakan beberapa definisi bantuan dari beberapa ahli (dalam http://ridwan202.wordpress.com/2008/04/23/guru-dan-motivasi/) :

1. Samidjo Mardiani memberikan definisi motivasi belajar sebagai berikut: “Motivasi belajar yaitu berbagai usaha yang

dilakukan oleh seseorang dalam proses perkembangannya yang meliputi maksud tekad, hasrat, kemauan, kehendak, cita- cita dan sebagainya untuk mencapai tujuan.”

2. Menurut Afifudin, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri anak yang mampu menimbulkan kesemangatan / kegairahan belajar.

3. Sedangkan Drs. Amir Dien Indra Kusuma dalam bukunya Pengantar Ilmu pendidikan, menyatakan bahwa “Motivasi belajar ialah kekuatan-kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan belajar murid” Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka motivasi belajar adalah dorongan atau hasrat kemauan untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan.

Menurut Morgan yang ditulis kembali oleh S. Nasution, menyatakan bahwa manusia itu memiliki berbagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu aktivitas

Hal ini sangat penting bagi anak, karena perbuatan sendiri itu mengandung suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini, maka bagi orang tua yang memaksa anak untuk diam di rumah saja, adalah bertentangan dengan hakekat anak. Hal ini dapat dihubungkan dengan suatu kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau disertai dengan rasa gembira.

2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain

Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain.

3. Kebutuhan untuk mencapai hasil

Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar ini akan berhasil baik, kalau disertai dengan “pujian”. Aspek “pujian” ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat. 4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan

Suatu kesulitan atau hambatan, misalnya cacat, mungkin akan menimbulkan rasa rendah diri, tetapi hal ini menjadi dorongan untuk mencari kompensasi dengan usaha yang tekun dan luar biasa sehingga tercapai kelebihan atau keunggulan dalam bidang tertentu. Sikap anak terhadap kesulitan atau hambatan ini banyak bergantung pada keadaan dan sikap lingkungan. Sehubngan dengan ini maka peranan motivasi sangat penting dalam upaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha mencapai keunggulan.

Dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu berkaitan dengan kebutuhan, antara lain :

1. Kebutuhan fisiologis

Seperti lapar, kebutuhan untuk istirahat, dan sebagainya.

2. Kebutuhan akan keamanan, yakni rasa aman, bebas dari rasa cemas, bebas dari rasa takut.

3. Kebutuhan akan cinta dan kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok)

4. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi.

b. Ciri-ciri Motivasi

Untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam

waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa.

4. Lebih senang bekerja mandiri.

5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang aktif).

6. Dapat mempertahankan pendapatnya ketika sudah yakin akan sesuatu.

8. Senang memecahkan masalah

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti seseorang itu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsive terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal.

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka diperlukan adanya motivasi. Perlu ditekankan bahwa motivasi berkaitan erat dengan suatu tujuan.

Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi :

1. Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan. Apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi motivasi lain. Motivasi dapat juga sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat membuahkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

d. Bentuk-bentuk Motivasi

Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian bentuk-bentuk motivasi adalah sebagai berikut :

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

(a) Motif-motif bawaan, yaiktu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ini tanpa dipelajari.

timbul karena dipelajari. 2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refelks, instink, nafsu. Sedangkan yang termasuk motif rohaniah, yaitu kemauan.

3. Motivasi intrinsik dan ekstrinik

a) Motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Karena diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. b) Motivasi ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

3. Tingkat Pendidikan Orang Tua

Dokumen terkait