• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Motivasi Belajar Siswa

Motif adalah dorongan atau daya kekuatan dari dalam diri seseorang yang mendorong untuk berbuat atau bertingkah laku dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah suatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan yang nyata dan merupakan muara dari sebuah tindakan. Bergson dengan teori elanvitae mengakui adanya factor yang bersifat nonmaterial yang mengatur tingkah laku seseorang.

Lalu motivasi menurut Sumardi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian satu tujuan.44 Sementara itu Gates dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.45 Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia yang mendasari timbulnya

43

. Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus, Op. Cit. h. 46. 44

. Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali, 1984, h. 70 45

. Arthur J. Gates, et. al., Educatinal Psikology, (New York: The Mac Millan Company, 1954), h. 301.

motivasi, Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar manusia hidup manusia itu terbagi atas lima tingkatan, yaitu Kebutuhan fisiuologis itu adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Kemudian kebutuhan keamanan yaitu kebutuhan seseorang memperoleh keselamtan, keamanan, dan perlindungan. Kebutuhan social merupakan kebutuhan seseorang untuk disukai dalam pergaulan di dalam masyarakat. Kemudian kebutuhan akan harga diri yakni kebutuhan seseorang memperoleh kehormatan, pujian dan pengakuan. Lalu kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh kebanggaan,

kekamuman dan kemasyhuran.46

Selanjutnya pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme-baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam hal ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. Dalam perkembangannya, motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu: motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diori siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar, yang termasuk dalam motivasi intrinsic adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.

Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang dating dari luar individu siswa yang juga menolongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan sebagainya merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melaksanakan proses nelajar materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi instrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan.

46

. A. H. Maslow, Motivationand Personality. New York: Harper & Row Publisher, 1970, h. 35-47.

Misalnya, memberi pengaruh lebih kuat dan relative lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua dan guru. 47 b. Faktor-faktor Pengaruh Motivasi Belajar

Untuk lebih memudahkan kita dalam memahami karakter, coba kita tengok sedikit ke pada actor dan aktris. Yang memerankan karakter-karakter tertentu yang telah di tentukan, bukan membawa sikap asli kepribadian dari masing-mereka. Karena dalah kehidupannya sehari-hari manusia itu tidak selalu membawakan karakter asli dirinya, makcudnya adalah untuk bisa diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, para psikologi dari hasil penelitiannya memgungkapkan bahwa ada dimensi-dimensi kepribadian premier (utama) antara lain adalah:

1) Mudah menyesuaikan diri, baik hati, ramah, hangat dan tidak kaku. 2) Bebas, cerdas, dapat dipercaya dan sungguh-sungguh tidak reflektif. 3) Emosi stabil, realistis, gigih, emosi mudah berubah, suka menghindar dan

mengkritik.

4) Dominan, menonjolkan diri dan dalam keadaan tertentu suka mengalah.48 Motivasi jelas memiliki pengaruh pada tingkah laku seseorang. Dengan motivasi yang kuat, maka akan muncul mental kerja keras dan tidak mudah putus asa. Secara umum motivasi yang dimiliki manusia amat ditentukan oleh tiga determinan pokok, yaitu:

1) Determinan (faktor penentu) yang berasal dari determinan lingkungan, bahaya dari lingkungan, desakan guru dan lain-lain.

2) Determinan (faktor penentu) dari dalam individu seperti harapan atau cita-cita, emosi, insting, keinginan dan lain-lain.

3) Nilai-nilai suatu objek, ia menyangkut factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti keputusan kerja, tanggung jawab dan lain-lain atau dari luar individu seperti status, uang dan lain-lain.

47

. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, Cet. K-15, h. 134.

48

. Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT. Mizan Publika, Cet. 1, 2004, h. 166.

Walaupun motivasi mampu menjadi energi penggerak perilaku individu, namun hubungan antara motivasi dengan kondisi individu kompleks.49Adapun secara global, factor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam:

1) Factor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

2) Factor eksternal (factor dari luar siswa), kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3) Factor pendekatan belajar (approach learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputiu strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Factor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersifat conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (factor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berintelegensi tinggi (factor internal) dan mendapat dorongan positif dari orangtuanya (factor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar. Jadi, karena pengaruh-pengaruh tersebut di ataslah, muncul siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan underachievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan professional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi factor yang menghambat proses belajar mereka. Sedikit jelasan terhadap factor internal itu memiliki dua aspek, yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmani) dan aspek psikologis (yang bersifat rohani), lalu factor eksternal itu terdiri atas dua macam, yakni: factor lingkungan social

49

diantaranya, sekolah, teman dan masyarakat. Lalu factor lingkungan nonsosial diantaranya gedung sekolah, sarana dan pra sarana dan tempat tinggal.50

Dengan demikian, guru dengan segenap kompetensi dan kualifikasi akademis yang dimilikinya bisa berpengaruh terhadap faktor internal maupun eksternal peserta didik. Ini terjadi dengan adanya strategi pendidik yang dilakukan dalam pembelajaran. Karena dengan faktor internal dan eksternal peserta didik bisa memicu semangat belajar yang tinggi.

c. Dimensi-dimensi Motivasi belajar

Merupakan simpulan hasil dari buku Schwitzgebel dan Kalb51, dapat diuraikan bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib atau kebetulan.

2) memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya.

3) mencari situasi atau pekerjaan di mana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjannya.

4) Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.

5) Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang

lebih baik.

6) tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status atau keuntungan lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.

d. Indikator-indikator Motivasi Belajar.

Mc Donald sendiri menyatakan bahwa motivasi merupakan sebuah proses perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya feeling yang

50

. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. K-15, 2010, h. 129.

51

. Scwitzgebel, Ralph K and Kalb, David A, Changing Human behavior : Principles of Planned Intervention, (Tokyo : McGraw-Hill Kogasuka, 1974), h. 151.

kemudian terumuskan dalam satu rumusan tujuan yang setelah seseorang memberikan tanggapan atau sikap. Tiga elemen penting motivasi sebagai sebuah proses perubahan energy dari Mc Donald ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi dalam

system neuro physiological yang ada pada organisme manusia. Dalam tahap ini, meski motivasi merupakan „rahasia’ dalam diri manusia, tetapi penampilannya bisa diidentifikasi dari sejumlah kegiatan fisik manusia, berupa perbuatan atau timgkah laku.

2) Motivasi ditandai dengan timbulnya rasa atau feeling, afeksi seseorang. Ia bisa dijelaskan dengan contoh: ketika seseorang menerima kabar bahwa ia harus pulang karena orangtuanya meninggal, secara langsung yang bersangkutan memperlihatkan adanya feeling yang bisa dilihat dari ekspresi sedih diwajahnya atau berupaya untuk menghilangkan rasa sedih itu.

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Ia bisa dijelaskan dengan contoh: seorang mahasiswa memperoleh nilai tinggi, otomatis ia akan terangsang untuk belajar lebih giat supaya tujuannya tercapai.

Dengan demikian, bagi Mc Donald motivasi merupakan respons terhadap sesuatu berupa rasa atau feeling yang dibarengi dengan adanya tujuan tertentu yang teraplikasi melalui perbuatan dan tindakan.52 Dilanjutkan dalam penjelasan mengenai Faktor Internal dan eksternal Siswa, adalah:

1) Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat memengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi disertai dengan sakit kepala, dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajari pun kurang atau tidak berbekas. Untuk mempertahankan tubuh agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat

52

dan olah raga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan berkesinambungan.

2) Aspek Psikologis

a) Inteligensi siswa itu tingkat kecerdasan (IQ) yang tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan inteligensi seseorang seorang siswa maka semakin besar peluangya untuk meraih sukses.

b) Sikap Siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya. Baik secara positif maupun negative. c) Bakat siswa secara umum merupakan „kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang’53 . Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

d) Minat siswa, Menurut Reber „Minat tidal termasuk istilah popular dalam psikologi karena kebergantungannya yang banyak pada factor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan pelatihan, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan’.54

e) Motivasi siswa, pemahaman dasarnya adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untyuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, „Motivasi berarti pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah’.55

3) Faktor Eksternal Siswa

a) Lingkungan Sosial yaitu sekolah, para guru, para tenaga kependidikan dan teman-teman sekelas yang dapat memengaruhi semangat belajar siswa.

53

. J. P. Chaplin, Dictionary of Psikology. Fith Printing. New York: Dell Publishing co. Inc., h. 133.

54

. S. Arthur Reber, The Pinguin Dictionary of Psikology, Ringwood Victoria: Penguin books Australia Ltd., h. 133

55

. Henry Gleitmen, Psicologhy, 2nd Edition. New York: W. W. Norton & Company, 1989, h. 134.

Para guru yang selalu menunjukkan sikap, perilaku yang simpatik dan memperlihatkan sikap suri tauladan yang baik dan rajin khususnya.

b) Lingkungan nonsosial factor-faktor lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Factor-faktor ini dipandang untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Contoh: kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta perkembangan yang terlalu padat dan tak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja akan mendorong siswa untuk untuk berkeliaran ketempat-tempat yang sebenarnya tidap pantas untuk dikunjungi.56

Gaya mengajar yang diterapkan guryu dalam kelas berpengaruh terhadap proses dan hasil belajara siswa. Dalam hubungan ini, Nasution menyatakan bahwa hubungan tidak baik dengan guru dapata menghalangi prestasi belajar yang tinggi.57 Sikap belajar bukan saja sikap yang ditujukan kepada guru, melainkan juga kepada tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran, tugas dan lain-lain.

Dokumen terkait