• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Teori

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah dan suri teladan orang tua/guru.

Menurut Sayiful Bahri Djamarah (2015: 149) macam-macam Motivasi Belajar antara lain:

1) Motivasi Instrinsik

Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi itu instrinsik bila tujuannya inheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai yang terkandung di dalam perjalanan itu.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik menempatkan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya.

Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat berbeda. Menurut Ryan&Deci (2000: 55) motivasi intrinsik menghasilkan pembelajaran berkualitas tinggi dan kreativitas tinggi. Namun, siswa juga dapat melakukan tindakan termotivasi secara ekstrinsik, motivasi ekstrinsik menjadi strategi penting untuk pengajaran yang sukses karena seorang guru tidak selalu mengandalkan motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik hanya akan terjadi untuk aktivitas yang

memegang minat intrinsik, yaitu untuk seseorang yang memiliki daya tarik, nilai baru, tantangan, atau estetika bagi individu tersebut. Siswa yang mempunyai perilaku termotivasi secara intrinsik akan melakukan kegiatan belajar karena ketertarikan dan memuaskan psikologis kebutuhan. Motivasi ekstrinsik memiliki beberapa bentuk yaitu :

1) Peraturan luar, perilaku semacam itu dilakukan untuk memenuhi permintaan eksternal atau mendapatkan sebuah kontingensi hadiah yang dipaksakan secara eksternal.

2) Introjeksi, menggambarkan jenis regulasi internal yang masih cukup mengendalikan karena orang melakukan tindakan seperti itu dengan perasaan tertekan menghindari rasa bersalah atau kecemasan atau untuk mencapai peningkatan atau kebanggaan ego, dengan kata lain introjeksi merupakan peraturan dengan harga diri kontingen.

3) Peraturan melalui identifikasi, orang tersebut telah mengidentifikasi dengan kepentingan pribadi suatu perilaku dan karenanya telah menerima peraturannya sebagainya sendiri.

4) Terintegrasi peraturan, integrasi terjadi ketika peraturan yang teridentifikasi telah sepenuhnya berasimilasi dengan diri. Hal ini terjadi melalui pemeriksaan diri dan membawa peraturan baru menjadi sesuai dengan nilai dan kebutuhan seseorang.

(Ryan&Deci, 2000: 60)

Siswa yang mempunyai perilaku termotivasi secara ekstrinsik akan dipengaruhi oleh bentuk motivasi ekstrinsik di atas. Perilaku motivasi secara ekstrinsik dapat dilihat dari sejauh mana bentuk motivasi ekstrinsik berkontribusi dalam memotivasi siswa dalam belajar. Motivasi ekstrinsik mengacu pada nilai instrumen, seperti siswa yang mengerjakan tugas sekolah karena takut dengan sanksi yang akan diberikan oleh guru.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Motivasi Belajar dibagi menjadi motivasi intrinsik (dorongan dari dalam diri) dan motivasi ekstrinsik (dorongan dari luar diri). Siswa yang melakukan kegiatan belajar secara terus-menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik. Akan tetapi, siswa yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar dari dalam dirinya maka diperlukan motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan apabila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri siswa.

d. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar

Peranan Motivasi Belajar sangat diperlukan untuk mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan Motivasi Belajar yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah (2015: 158) sebagai berikut:

1) MemberiAngka

Angka yang dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar siswa.

2) Hadiah

Hadiah dijadikan sebagai alat motivasi dan diberikan kepada siswa yang berprestasi tinggi, rangking satu, dua atau tiga dari siswa lainnya.

3) Kompetisi

Kompetisi adalah persaingan yang dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong siswa agar mereka bergairah belajar.

4) Ego-Involment

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup tinggi.

5) Memberi Ulangan

Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa biasanya akan mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan.

6) Mengetahui Hasil

Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi, dengan mengetahui hasil maka siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat.

7) Pujian

Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi.

8) Hukuman

Hukuman merupakan reinforcement yang negatif, tetapi apabila dilakukan dengan tepat dan bijak akan menjadi alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman akan menjadi alat motivasi apabila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam.

9) Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa memang ada motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya akan lebih baik daripada siswa yang tidak mempunyai hasrat untuk belajar. 10) Minat

Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.

11) Tujuan yang Diakui

Tujuan pengajaran yang akan dicapai diberitahukan kepada siswa, sehingga siswa dapat memberikan alternatif tentang pilihan tingkah laku yang harus diambil guna menunjang tercapainya tujuan pengajaran.

Menurut Hamzah B. Uno (2013: 34) bentuk Motivasi Belajar yang dapat dilakukan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Pernyataan penghargaan secara verbal

2) Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan 3) Menimbulkan rasa ingin tahu

4) Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa 5) Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa

6) Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar

7) Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami

8) Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya

9) Menggunakan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum

10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum

11) Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar

12) Memahami iklim sosial dalam sekolah 13) Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat 14) Memperpadukan motif-motif yang kuat

15) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai 16) Merumuskan tujuan-tujuan sementara

17) Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai

18) Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa 19) Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri

20) Memberikan contoh yang positif

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hadiah, persaingan, ulangan, hukuman, dan memberikan contoh yang positif dapat menumbuhkan Motivasi Belajar dalam diri siswa untuk mencapai Prestasi Belajar Akuntansi yang optimal.

e. Indikator Motivasi Belajar

Motivasi Belajar yang ada di dalam dan di luar diri siswa memiliki karakteristik tertentu. Menurut Sardiman (2016: 83) orang yang mempunyai Motivasi Belajar tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus-menerus

2) Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas dengan prestasi yang diperoleh

3) Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam–macam masalah belajar

4) Lebih suka bekerja sendiri dan tidak suka bergantung kepada orang lain

5) Cepat bosan dengan tugas–tugas rutin 6) Dapat mempertahankan pendapatnya 7) Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini 8) Senang mencari dan memecahkan masalah

Menurut Hamzah B. Uno (2013: 23) ciri-ciri seseorang yang mempunyai Motivasi Belajar tinggi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri orang yang mempunyai Motivasi Belajar tinggi dapat digunakan sebagai indikator Motivasi Belajar. Adapun indikator Motivasi Belajar yang digunakan yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin, memiliki hasrat dan keinginan berhasil, memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, dan lingkungan belajar yang kondusif.

Dokumen terkait