• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Kitab Tafsir al-Kashsha>f

1. Motivasi Penulisan, Metode, dan Corak al-Kashsha>f

29

d. al-Sam’a>ni>: Tidak ada yang menyamainya dalam ilmu adab dan nahwu, ia telah bertemu dengan para Ulama senior, memiliki banyak karangan dalam tafsir, penjelasan hadi>th dan dalam bahasa.72

e. Ibn H{ajar al-Asqalla>ni>: Mahmu>d ibn ‘Umar al-Zamakhshari> adalah seorang mufassir dan ahli bahasa yang salih, akan tetapi ia senantiasa menyeru pada paham mu’tazilah. Ia dijuluki Ja>r Allah. Maka berhati-hatilah pada kitab tafsir al-Kashsha>f-nya.73

B. Kitab Tafsir al-Kashsha>f

1. Motivasi Penulisan, Metode, dan Corak al-Kashsha>f

Dari pencapaian terbesar karya al-Zamakhshari> adalah kitab tafsir al-Kashsha>f ‘an Haqa>iq Ghawa>mid} al-Tanzi>l wa ‘Uyu>n al-Aqa>wi>l fi> Wuju>h al-Ta’wi>l (selanjutnya ditulis al-Kashsha>f). Kitab ini disusun atas permintaan dan motivasi teman-teman serta para murid al-Zamakhshari> agar ia menulis kitab tafsir yang dapat menyingkap hakikat makna ayat-ayat al-Qur’an. Hal ini mereka lakukan setelah mengetahui bahwa al-Zamakhshari> memiliki ilmu yang sangat luas terutama dalam bidang bahasa dan sastra (bala>ghah), dimana ilmu tersebut merupakan salah satu unsur penting dalam menafsirkan al-Qur’an. Berdasarkan permintaan orang-orang dan desakan dari gurunya

72al-Gha>midi>, al-Masa>il al-I’tizaliyyah fi> Tafsi>r al-Kashsha>f li al-Zamakhshari> Juz I (Riya>d}: Da>r al-Andalus, 1998), 29.

73Ibn Hajar al-Asqalla>ni>, Lisa>n al-Mi>za>n Juz VIII (Beirut: Maktab al-Mat}nu’a>t al-Islamiyah, 2002), 8.

30

yang bernama Ibn Waha>s, serta kesadaran dirinya sendiri, akhirnya al-Zamakhshari> memutuskan untuk menulis kitab tafsir tersebut.74

Kitab ini ditulis ketika al-Zamakhshari> kembali ke kota Makkah untuk yang kedua kalinya. Lama penulisannya seperti lamanya masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar al-Shiddieq, yaitu tiga tahun dimulai pada tahun 526 H. Kitab ini selesai di tulis di Da>r al-Sulaima>niyah pada waktu D}uha>, hari senin tanggal 23 Rabi>’ al-Akhi>r pada tahun 528 H.75

Kitab tafsir al-Kashsha>f memiliki corak lingustik atau corak lughawi> (bahasa).76 Di samping itu kitab al-Kashsha>f juga dikenal sebagai kitab tafsir yang bercorak teologi. Hal ini tidak lepas dari paham Mu’tazilah yang sangat kuat dalam diri al-Zamakhshari>. Oleh karena dua alasan ini maka Ulama menggolongkan kitab tafsir al-Kashsha>f dalam kitab tafsir bercorak lingustik-teologi.77 Kitab tafsir al-Kashsha>f juga ditulis dengan tarti>b mus{h{afi>.78

Dari penulisan berdasarkan tartib mushafi> ini dapat dilihat pula bagaimana sistematika penulisan dalam kitab tafsir al-Kashsha>f. Berikut langkah-langkah penulisannya:79

a. Memulai dengan menuliskan nama surat al-Qur’an, yang di dalamnya terdapat pengkategorian apakah surat itu termasuk dalam surat

74al-Zamakhshari>, al-Kashsha>f ‘an H{aqa>iq Juz I..., 19.

75al-Juwai>ni>, Manhaj..., 76.

76al-Dhahabi>, al-Tafsir..., 306.

77al-Qat}t}a>n, Maba>hith..., 359.

78Penulisan tafsir al-Kashsha>f secara tarti>b mus}h}afi> bisa langsung dilihat dalam kitab aslinya.

79al-Sayyid Muhammad Aya>zi>, al-Mufassiru>n Haya>tihim wa Manhajihim Juz II (Cab Qabli>: Waza>rah al-Thaqa>fah wa al-Irsha>d al-Islami>, 1386), 962-963.

31

Makiyyah atau Madaniyyah, menjelaskan makna surat tersebut dengan menyebutkan nama lain surat itu apabila ada. Ditambah juga dengan menyebutkan keistimewaannya.

b. Membahas qira’a>t dalam ayat yang sedang dibahas dan unsur-unsur bahasa yang terdapat di dalamnya, seperti nahwu, s}arraf, dan lain sebagainya.

c. Menjelaskan tafsir ayat yang sedang dibahas dengan menyebutkan pendapat Ulama dan menolaknya apabila bertentangan dengan pendapatnya.

d. Dalam menerangkan sesuatu pula kitab ini menggunakan metode dialog atau tanya-jawab, yang kerap kali dimulai dengan perkataan ‚Jika anda mengatakan begini, niscaya saya akan mengatakan begitu.‛ Yang diungkapkan dalam lafaz}

ىتلق فا

dan jawaban al-Zamakhshari> yang diungkapkan dalam lafaz}

يتلق

.80

Metode yang digunakan oleh al-Zamakhshari> dalam tafsir al-Kashsha>f adalah metode tahlili>81 karena ia menafsirkan ayat-ayat dalam Qur’an dimulai dari surat Fa>tih}ah sampai dengan akhir surat al-Na>s. Selain itu juga dalam penafsiran menggunakan metode tahlili>

80TM. Hasby al-Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Qur’an: Membahas Ilmu-ilmu Pokok dalam

Menafsirkan al-Qur’an (Semarang: PT. PUSTAKA RIZKI PUTRA, 2014), 236.

81Metode tahlili> adalah metode dalam menafsirkan al-Qur’a>n yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan uraian makna yang terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’a>n sesuai tertib surat dan ayat muas}h}af ‘Utma>ni> dengan melakukan analisis secara luas. Lihat Muhammad Amin Suma,

32

Qur’an ditafsirkan ayat per-ayat, surat persurat secara berurutan dan cermat. Dan tidak lupa juga diulas penafsiran dari aspek muna>sabah.82

Penafsiran dalam kitab tafsir al-Kashsha>f sebagian besar berorientasi pada rasio (ra’yu) maka tafsir al-Kashsha>f dapat dikategorikan pada tafsir bi al-Ra’yi> meskipun pada beberapa penafsirannya menggunakan dalil naql (na>s al-Qur’an dan H{adi>th).83

Sebagai salah satu kitab tafsir bi al-Ra’yi>, kitab al-Kashsha>f boleh dikatakan sebaik-baik kitab pegangan dalam menafsirkan al-Qur’an dari segi bahasa dan sastra (balaghah). Kebanyakan tafsir bercorak bahasa dan sastra (balaghah) akan berpedoman pada kitab al-Kashsha>f.84 Berbagai kitab tafsir yang merujuk pada kitab tersebut, seperti: Ru>h} al-Ma’a>ni> karya al-Alu>si>, al-Irsha>d al-‘Aql al-Sali>m ila> Maza>ya> al-Kita>b al-Kari>m karya Abu Su’u>d, Mada>rik al-Tanzi>l wa Haqa>iq al-Ta’wi>l karya al-Nasafi>, serta banyak lagi lainnya.85 Kitab tafsir ini juga merupakan salah satu kitab tafsir yang banyak beredar di dunia islam.

Selain itu paham Mu’tazilah yang dianut al-Zamakhshari> sudah dapat dilihat sejak ia mengawali kitab tafsirnya, dengan menggunakan kata-kata ‚Alhamdu lillahi alladhi> khalaqa al-Qur’a>n‛, yaitu

82Syibromalisi, Membahas Kitab..., 46.

83ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Qur’an..., 236.

84Ibid.

33

menunjukkan bahwa al-Qur’an makhluk dan ia diciptakan.86 Kemudian karena alasan tertentu ia menggantinya dengan lafaz} ja’ala, yang dalam pengertian Mu’tazilah juga bermakna sama dengan khalaqa. Namun kata ini diganti lagi dengan lafaz} anzala, sebagaimana yang terdapat dalam kitab tafsir al-Kashsha>f saat ini. Perubahan lafaz} ja’ala pada anzala ini tidak dilakukan oleh al-Zamakhshari> sendiri namun oleh mayoritas Ulama>’.87 Unsur Mu’tazilah dalam kitab tafsirnya juga dapat dilihat dari manhajnya dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an:88

a. Cenderung menafsirkan lafaz} al-Qur’an sesuai dengan madhhabnya Hal ini dapat dilihat dalam QS. al-Qiya>mah [75/31]: 22-23 perihal melihat Allah di alam akhirat nanti. Melihat Allah secara jelas (dengan kedua mata) dan tanpa hijab sebagai makna dari lafaz}

ةرظنا

adalah makna yang ditolak oleh paham Mu’tazilah. Maka

al-Zamakhshari> menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan lafaz}

ةرظنا

bukan melihat Allah secara kasat mata tapi ia bermakna berharap dan menunggu.89

86Hal ini sesuai dengan asas yang dipegang teguh oleh paham Mu’tazilah (terkenal denga istilah

Us}u>l al-Khamsah) Lihat ‘Ali> ‘Iwa>ji>, Firaq Mu’as}irah Tantasib ila> Isla>m wa Baya>n Mauqif Isla>m

minha> (Jeddah: Maktabah al-‘As}riyah al-Dhahabiyyah, 2001), 1178.

87al-Zamakhshari>, al-Kashsha>f ‘an Haqa>iq Juz I..., 19. Lihat juga Ibn Khalka>n, Wafiya>th

al-A’ya>n..., 170.

88Ibid.(muh}aqqiq: Ahmad ‘Abd al-Mauju>d dan ‘Ali> Muhammad Mu’awwid})..., 20.

89Lihat penafsiran secara lengkapnya: al-Zamakhshari>, Kashsha>f ‘an Haqa>iq Ghawa>mid}

34

b. Menafsirkan ayat-ayat muh}kama>t dengan penafsiran ayat-ayat mutasha>biha>t apabila ayat tersebut bertentangan dengan madhhabnya. Ini sebagaimana yang telah disebutkan pada point pertama ketika menafsirkan QS. al-Qiya>mah [75/31]: 22-23.

Kitab al-Kashsha>f juga telah dicetak di beberapa penerbit. Berbagai penerbitan tersebut adalah:90

a. Mat}ba’ah Mus}t}afa> al-Ba>bi> al-Halabi> di Mesir pada tahun 1966 M. b. Da>r al-Ma’rifah, Beirut-Lebanon pada tahun 1968 M.

c. Da>r Ihya’i Tura>th ‘Arabi>, yang ditahqi>q oleh ‘Abd Razza>q al-Mahdi> pada tahun 2001 M.

d. Da>r al-Rayya>n li al-Tura>th pada tahun 1987 M. e. Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyah pada tahun 1995 M.

Dan mungkin masih banyak lagi penerbit lain yang menerbitkan kitab tafsir al-Kashsha>f yang belum penullis ketahui.

Dokumen terkait