• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam membahas manajemen sumberdaya manusia, penulis menggunakan teori motivasi hirarki kebutuhan (hierarchy of needs) milik Abraham Maslow. Menurut penulis teori Abaraham Maslow mencangkup keseluruhan kebutuhan dasar setiap individu dalam memberikan kekuatan psikologi yang mendorong setiap individu untuk melakukan sebuah kegiatan secara lebih. Abraham Maslow menjelaskan bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan yaitu; kebutuhan secara fisiologis rasa aman, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri. Kelima kebutuhan tersebut dapat digambarkan seperti diagram dibawah :

33

Gambar 2.3 Hirarki Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow membuat hipotesis bahwa dalam setiap manusia terdapat hirarki dari 5 kebutuhan. Kebutuhan – kebutuhan yang dimaksud ialah :

a. Physiological Needs (kebutuhan fisiologis)

Physiological Needs adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Kebutuhan ini merupaakan tingkat paling dasar yang diperkenalkan oleh Maslow. Kebutuhan paling dasar ini meliputi kebutuhan akan makan, minum, perumahan, pakaian, yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk mempertahankan hidupnya.

b. Safety and Security Needs (kebutuhan keselamatan dan keamanan)

Safety and Security Needs adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari semua bentuk ancaman kecelakaan dan

34

keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan. Kebutuhan ini mengarah kepada dua bentuk, yaitu :

• Kebutuhan akan keamanan jiwa terutama keamanan jiwa ditempat pekerjaan pada saat mengerjakan pekerjaan di waktu jam-jam kerja. Misalnya, para pekerjanya membutuhkan alat pelindung seperti masker bagi tukang las yang harus dipenuhi oleh manajer.

• Kebutuhan akan keamanan harta ditempat pekerjaan pada jam kerja, seperti motor yang disimpan jangan sampai hilang. Bentuk lainnya seperti memberikan perlindungan asuransi jiwa kepada para karyawan.

c. Affiliation or Acceptance Needs (Kebutuhan Sosial)

Affiliation or Acceptance Needs yaitu kebutuhan untuk hidup bersama orang lain. Pada dasarnya manusia normal tidak akan mau hidup seorang diri karena setiap manusia butuh akan kasih sayang, dicintai, dihormati dan diakui keberadaannya. Kebutuhan sosial meliputi :

• Kebutuhan untuk disayangi, dicintai dan diterima oleh orang lain di tempat dia bekerja maupun dilingkungan masyarakat.

• Kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting (sense of importance). Serendah-rendahnya pendidikan dan kedudukan seseorang, ia tetap merasa dirinya penting. Oleh karena itu, dalam memotivasi bawahan, pimpinan

35

harus dapat melakukan tindakan yang menimbulkan kesan bahwa tenaga mereka diperlukan dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.

Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of azhievement). Setiap orang senang akan kemajuan dan tidak seorang pun yang menyenangi kegagalan. Kemajuan, baik dibidang karir, harta, jabatan dan sebagainya merupakan kebutuhan serta idaman setiap orang.

Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation). Setiap individu anggota organisasi akan merasa senang jika diikutsertakan dalam berbagai kegiatan organisasi, dalam arti diberi kesempatan untuk memberikan saran-saran atau pendapatnya kepada pimpinan mereka.

d. Esteem or Status Needs ( kebutuhan akan penghargaan atau prestise )

Esteem or Status Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Idealnya prestige timbul karena ada prestasi, tetapi hal tersebut tidak permanen. Akan tetapi, perlu diperhatikan oleh pimpinan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat atau posisi seseorang dalam organisasi, semakin tinggi pula prestige nya. Prestige dan status di manifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai simbol status.

36 e. Self Actualization (aktualisasi diri)

Self Actualiaztion adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi secara optimal untuk mencapai prestasi kerja yang memuaskan. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap dari potensi seseorang secara penuh. Kebutuhan aktualisasi diri seseorang mempunyai cii-ciri yang berbeda dengan ciri-ciri kebutuhan yang lainnya, antara lain ialah :

• kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat dipenuhi dari luar, karena harus dipenuhi dengan usaha pribadi itu sendiri.

• Pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri ini biasanya seiring dengan jenjang karir seseorang, dan tidak semua orang mempunyai tingkat kebutuhan seperti ini.

Penjelasan tentang teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow bahwa ada 5 kebutuhan dasar manusia, yaitu : gaji yang cukup untuk memberi makan, tempat berteduh, kebutuhan bersosialisasi, kebuthuan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri mempunyai pengaruh terhadap kekuatas psikologi yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu yang lebih untuk mencapai suatu target atau tujuan. Penulis menggunakan teori Abraham Maslow untuk membantu mengidentifikasi apakah ada pengaruh teori motivasi yang diberikan kepada karyawan PT. ISTECH RESOURCES ASIA terhadap kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan.

37 2.1.5.3 Jenis Motivation (motivasi)

Menurut Veithzal dan Ella Jauvani Sagala (2009, p850) mengemukakan bahwa apabila seorang pimpinan diberikan penjelasan tentang falsafah motivasi positif biasanya akan meminta bukti kongkret dan contohnya. Penggunaan motivasi yang bersifat positif lebih memerlukan tingkat kemampuan yang cukup tinggi daripada penggunaan motivasi negatif. Setiap individu berbeda antara yang satu dengan yang lain. Karena itu, setiap pemimpin harus mempelajari setiap perilaku bawahannya agar bisa menggunakan motivasi yang tepat dan cocok. Motivasi terdiri dari :

a. Motivasi bersifat positif, terdiri dari :

1. Penghargaan terhadap pekerjaan

Cara ini sering terabaikan sebagai alat motivasi yang sangat berguna. Kebanyakan manusia senang menerima pengakuan terhadap pekerjaan yang diselesaikannya dengan baik. Berdiam diri saja tidak cukup, terutama apabila pekerjaan baik dihargai tanpa komentar, sementara pekerjaan jelek selalu diberikan teguran. Pimpinan tentu saja tidak bisa memberikan pujian untuk siapa saja dan pekerjaan apa saja. Bagaimanapun penghargaan terhadap pekerjaan yang diselesaikan dengan baik akan menyenangkan perasaan karyawan tersebut.

38 2. Komunikasi dan informasi

Kebanyakan orang ingin mengetahui latar belakang atau alasan suatu tindakan. Hal ini banyak diabaikan oleh para manajer dalam praktik sehari-hari, pada umumnya manajer cenderung berpikir hanya tentang imbalan atau uang yang pantas diberikan kepada karyawan. Dikarenakan sifat ini, yaitu sifat rasa ingin tahu atau kebutuhan pentingnya akan informasi, maka pemberian informasi tentang mengapa suatu tindakan yang diberikan bisa menjadi motivasi yang negatif.

3. Persaingan partisipasi dan kebanggaan

Pada umunya, setiap orang senang bersaing secara sehat, fair dan jujur. Sikap dasar ini bisa dimanfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan stimulus atau motivasi persaingan yang sehat dalam menjalankan tugasnya, pemberian hadiah untuk yang menang merupakan bentuk motivasi positif.

b. Motivasi negatif

Menurut Hasibuan (2003, p150) menyatakan bahwa motivasi negatif maksudnya ialah seorang manajer yang sedang memotivasi bawahannya dengan cara standar mereka dengan memberikan hukuman/sanksi. Dengan motivasi negatif, diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan dalam jangka waktu pendek karena merasa takut dihukum atau

39

dikenakan sanksi, namun hal ini justru dapat menimbulkan efek yang tidak baik untuk jangka panjangnya.

Dokumen terkait