• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUNTARI (Disertasi). Judul: Pengaruh Strategi Pembelajaran

C. Telaah Penelitian Terdahulu

4. MUNTARI (Disertasi). Judul: Pengaruh Strategi Pembelajaran

(Kooperatif Model Learning Together dan Langsung) terhadap Pemahaman Konseptual dan Algoritmik Kimia pada Siswa SMA dengan Kemampuan Matematika Berbeda. Disertasi Program

Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. 2009

Penelitian ini menerapkan eksperimen semu (quasi experiment) di mana rancangan pretest-posttest nonequivalent control group digunakan dengan teknik pengukuran dua faktor versi 2 x 2. Subjek penelitian yang dilibatkan sebanyak 182 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Mataram. Ada dua kelompok subjek yang masing-masing terdiri atas dua rombongan belajar dikenai perlakuan penelitian, yaitu (1) strategi pembelajaran kooperatif model LT dan (2) strategi pembelajaran langsung. Pemecahan masalah kimia dengan

189 teknik pathway diterapkan pada kedua kelompok subjek. Dari masing-masing kelompok pembelajaran, subjek dikelompokkan berdasarkan kemampuan matematikanya, yaitu kemampuan tinggi dan rendah. Instrumen tes yang sama digunakan untuk mengukur pemahaman kimia siswa sebelum dan sesudah perlakuan penelitian diberikan. Hipotesis penelitian diuji dengan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) menggunakan program SPSS 10 for Windows XP pada taraf signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) tidak ada perbedaan dalam pemahaman konseptual antara kelompok siswa yang belajar dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif dan kelompok siswa yang belajar dengan menerapkan strategi pembelajaran langsung (F=2,177, p=0,142 > 0,05); (2) kemampuan matematika yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda dalam pemahaman konseptual siswa (F=12,855, p= 0,000 < 0,05). Siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi lebih baik pemahaman konseptulnya bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah; (3) tidak ada pengaruh interaksi dalam penerapan strategi pembelajaran dan kemampuan matematika siswa terhadap pencapaian pemahaman konseptual kimia (F = 0,150, p = 0,699 > 0,05); (4) penerapan strategi pembelajaran kooperatif dan strategi pembelajaran langsung memberikan pengaruh yang berbeda dalam pencapaian pemahaman algoritmik siswa (F = 59,537, p = 0,000 < 0,05). Strategi pembelajaran kooperatif lebih unggul bila dibandingkan dengan strategi pembelajaran langsung dalam pencapaian pemahaman algoritmik kimia siswa; (5)

190 kemampuan matematika yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda dalam pencapaian pemahaman algoritmik kimia (F=19,485, p=0,000 < 0,05). Siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi lebih baik pemahaman algoritmiknya bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah; (6) tidak ada pengaruh interaksi dalam penerapan strategi pembelajaran dan kemampuan matematika siswa terhadap pencapaian pemahaman algoritmik kimia (F = 0,531, p = 0,467 > 0,05).

Hasilnya: (1) pembelajaran kooperatif model LT tepat diterapkan dalam pembelajaran kimia dengan menekankan pemecahan masalah kimia dengan teknik pathway; (2) guru perlu menggali kemampuan matematika siswa yang berhubungan dengan hitungan-kimia, dan (3) untuk pencapaian

mastery threshold agar dilakukan pengujian ulang model penelitian ini

dengan lebih mengoptimalkan proses pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran dalam rangka pencapaian kriteria belajar.

5. MUKIYAT, (Disertasi). Judul: “Strategi Pembelajaran Moral dalam Mata

Pelajaran PKn, di SDN Buring 1, SDK Mardiwiyata 2, dan SD Taman Muda 2 Kota Malang”. Disertasi Program Pascasarjana Universitas Negeri

Malang 2009.

Masalah umum penelitian ini adalah bagaimanakah pelaksanaan strategi pembelajaran moral dalam PKn di SDN Buring 1, SDK Mardiwiyata 2, dan SD Taman Muda 2 Kota Malang? Masalah penelitian ini difokuskan pada tiga masalah, yaitu: (1) bagaimanakah pelaksanaan strategi pengorga-nisasian isi pembelajaran moral dalam PKn yang diterapkan oleh pembelajar

191 untuk membina sikap, perilaku dan moral pebelajar di kelas V SDN Buring1, SDK Mardiwiyata 2, dan SD Taman Muda 2 Kota Malang? (2) bagaimanakah pelaksanaan strategi penyampaian isi pembelajaran moral dalam PKn yang diterapkan oleh pembelajar untuk membina sikap, perilaku dan moral pebelajar di kelas V SDN Buring 1, SDK Mardiwiyata 2 dan SD Taman Muda 2 Kota Malang? (3) bagaimanakah kualitas pembelajar dalam melaksanakan proses pembelajaran moral dalam PKn di kelas V SDN Buring 1, SDK Mardiwiyata 2 dan SD Taman Muda 2 Kota Malang?, yang didukung oleh data hasil analisis (a) perbedaan antara prestasi awal dengan prestasi akhir pebelajar dalam pembelajaran moral dalam PKn di kelas V SDN Buring1, SDK Mardiwiyata 2 dan SD Taman Muda 2 Kota Malang (b) perbedaan antara sikap awal dengan sikap akhir pebelajar dalam pembelajaran moral dalam PKn di kelas V SDN Buring1, SDK Mardiwiyata 2 dan SD Taman Muda 2 Kota Malang? (c) hubungan antara prestasi akhir dengan sikap akhir pebelajar dalam pembelajaran moral dalam PKn di kelas V SDN Buring 1, SDK Mardiwiyata 2 dan SD Taman Muda 2 Kota Malang?

Hasil temuan penelitian ini adalah: (1) kelima pembelajar kelas V di 3 SD terteliti melaksanakan strategi pengoranisasian isi yaitu: membuat silabus, mengintegrasikan nilai-nilai moral dan budi pekerti serta membuat RPP, (2) kelima pembelajar kelas V di 3 SD diteliti melaksanakan strategi penyampaian isi yaitu menggunakan model-model pembelajaran moral dan media dalam melaksanakan pembelajaran moral dalam PKn. Model

192 pembelajaran sikap/moral yang sering digunakan adalah Human Modeling dan VCT, (3) kualitas kelima pembelajar kelas V di 3 SD bervariasi, yaitu: tiga pembelajar berkualitas baik dan dua pembelajar cukup baik. Kualitas yang paling baik dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah pembelajar kelas V B SDK Mardiwiyata 2.

Pembelajaran dan kegiatan yang memberi dukungan terhadap keberha-silan pembelajaran moral dalam PKn adalah: a) pembelajaran pendidikan agama, (b) pembelajaran Pendidikan Ketamansiswaan di SD Taman Muda 2, (c) pembe-lajaran Pendidikan Budi Pekerti di SDK Mardiwiyata 2, sedangkan untuk kegiatan adalah: (a) kegiatan keagamaan, (b) upacara, (c) pramuka, dan (d) kegiatan sosial.

Hasil analisis uji perbedaan dan hubungan adalah: (1) ada perbedaan antara prestasi awal dengan prestasi akhir di lima kelas terteliti. Tingkat signifikan perbedaan tersebut bervariasi, perbedaan paling tinggi taraf signifi-kannya adalah kelas V A SDN Buring 1, sedang paling rendah adalah kelas V A SDK Mardiwiyata 2. (2) ada perbedaan antara sikap awal dengan sikap akhir di tiga sekolah terteliti. Tingkat signifikan perbedaan bervariasi, perbedaan paling tinggi taraf signifikansinya adalah kelas V A SDN Buring 1, sedang paling rendah adalah kelas V SD Taman Muda 2. (3) ada hubungan antara prestasi akhir dengan sikap akhir pebelajar. Tingkat signifikan hubungan tersebut bervariasi, hubungan yang paling tinggi taraf signifikansinya adalah di kelas V B SDK Mardiwiyata 2, sedangkan paling rendah adalah di kelas V A SDN Buring 1.

193 Model pembelajaran moral dalam PKn SD yang direkomendasikan adalah: (1) Model Human Modelling, (2) penggunaan model, strategi, metode dan media pembelajaran yang bervariasi di setiap pertemuan dapat menciptakan pembelajaran moral dalam PKn yang menarik, menyenangkan dan efektif, (3) pelaksanaan pembelajaran moral dalam PKn harus dapat menyentuh hati/perasaan dan pikiran pebelajar agar sadar dan mau merubah sikap, perilaku dan moralnya ke arah yang lebih baik. Teori yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah: ”kepandaian memberi sumbangan terhadap sikap, perilaku, dan moral yang baik, tetapi tidak semua orang yang pandai memiliki sikap, perilaku dan moral yang baik.”

6. ICHSAN ANSHORY AM. (Disertasi). Judul: “Strategi Pembelajaran

Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Kecakapan Hidup pada Sekolah Dasar Negeri Tulungrejo 04 Bumiaji dan Sekolah Dasar Muhammadiyah 04 Batu”. Disertasi, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang. 2009

Masalah umum penelitian ini adalah bagaimanakah strategi pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan bidang studi ilmu pengetahuan sosial berbasis ke- cakapan hidup dilaksanakan di SDN Tulungrejo 04 dan SD Muhammadiyah 04 Batu. Secara khusus, masalah penelitian itu difokuskan pada tiga hal, yakni, (1) Bagaimana strategi pengorganisasian pembelajaran akatif, kreatif, efektif dan menyenangkan di SDN Tulungrejo 04 dan SD Muhammadiyah 04 Batu. (2) bagaimana strategi penyam- paian pembelajaran akatif, kreatif, efektif dan menyenangkan bidang studi ilmu

194 penge tahuan sosial berbasis kecakapan hidup, dilihat dari (a) bagaimana kegiatan awal pembelajaran, (b). bagaimana kegiatan inti pembelajaran dan (c) bagaimana kegiatan penutup, (3) Strategi pengelolaan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenang- kan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomeno logis dalam pelaksanaan strategi pembelajaran akatif, kreatif, efektif dan menyenang- kan. Pendekatan ini menggunakan tiga tahap reduksi, yaitu reduksi fenomenologis, eidetis dan transendental. Alasan menggunakan fenomenologis adalah (1) perolehan data faktual dalam kondisi berlangsungnya proses pembelajaran, (2) penelitian meng- ungkapkan pemaknaan perilaku guru dengan peserta didik dalam proses pembe- lajaran, dan (3) fokus penelitian mengungkapkan interaksi, komunikasi dan relasi antara guru dengan peserta didik dalam dimensi strategi pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran akatif, krea- tif, efektif dan menyenangkan bidang studi IPS berbasis kecakapan hidup pada SDN Tulungrejo 04 dan SD Muhammadiyah 04. Strategi pengorganisasian pembela- jaran sudah menjadi tugas pokok guru dalam membuat program tahunan, program semes- teran, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Strategi penyampaian dan pengelolaan pembelajaran akatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, guru kelas bidang studi ilmu pengetahuan sosial berbasis kecakapan hidup. Buku tematik belum ada, buku penunjangnya

195 masih menggunakan buku bidang studi. Materi pelajaran dikembangkan melalui pemanfaatan lingkungan seko- lah, media dan sumber belajar sudah dirancang, baik dibuat oleh peserta didik sendiri maupun yang sudah disiapkan oleh guru.

Hasil dan temuan penelitian ini,bahwa strategi pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, guru masih menerapkan strategi pembelajaran aktif dan menyenangkan untuk kelas rendah (kelas I,II dan III), dan untuk kelas tinggi sudah mencakup aktif,kreatif,efektif dan menyenangkan.