• Tidak ada hasil yang ditemukan

N DASAR GEOGRAF

Dalam dokumen 7. Model Pembelajaran Saintifik MP Geografi (Halaman 36-41)

ANALISIS KOMPETENSI A Prosedur Analisis

N DASAR GEOGRAF

terapannya dalam

kehidupan sehari-

hari.

pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan

N DASAR GEOGRAFI  Ruang lingkup pengetahua n geografi  Konsep esensial geografi dan contoh terapannya  Obyek studi geografi  Prinsip geografi dan contoh terapannya  Pendekatan geografi dan contoh terapannya  Aspek geografi

2. Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajaran yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

3. Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

4. Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.

5. Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan 6. Merancang penilaian yang diperlukan

Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.

34 Materi Pokok (Silabus) Materi Pokok (Silabus) Materi Pembelajara n Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur Alternatif Kegiatan Pembelajaran : Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi , dan Mengomunik asikan Pembelajara Pembelajara n (Silabus) Indikator Sikap, Pengethuan, dan Keterampila n untuk Penilaian Penillaian (Silabus) Penillaian (Silabus) Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif, dan Bertanggun g jawab

1. Mengembangkan Materi Pembelajaran

Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisasidengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).

Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkandalam empat kategori, yaitu:

a) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contohnya : fenomena alam, fenomena kehidupan, peristiwa bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir dll.

b) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi, aglomerasi, interaksi interdependensi, keterkaitan ruang, nilai kegunaan, diferensi area dan pola

c) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan. Prinsip distribusi, interrelasi, deskripsi, korologi, pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah

d) Prosedur, merupakan sederetanlangkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran geografi materi yang bersifat prosedural seperti penelitian geografi, keterampilan dasar pete dan pemetaan, analisis keruangan penginderaan jauh, sistem informasi geografi.

Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan

a) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentukfakta, yaitu

fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya

b) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas

c) Mencoba adalah proses kegiatan memperkuat pemahaman faktual, konseptual, dan prosedural melalui kegiatan langsung mengumpulkan data. Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam dua jenis, yaitu mencoba prinsip/prosedur seperti yang diperoleh melalui diskusi, dan mencoba mengaplikasikan prinsip/prosedur pada situasi baru. Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam bentuk ekperimen, tugas projek, atau tugas produk.

Pada kegiatan mencoba jenis pertama, data yang diperoleh digunakan untuk memverifikasi prinsip/prosedur yang dipelajari. Kegiatan ini akan meningkatkan kebermaknaan belajar (meaningfull learning) bagi siswa. Mereka menjadi lebih yakin dengan pengetahuan yang dimiliki yang dibuktikan melalui data-data yang diperoleh.Pada kegiatan mencoba jenis ke dua merupakan kelanjutan dari jenis yang pertama. Setelah proses mencoba yang pertama merupakan bagian dari kegiatan membangun pengetahuan konseptual dan prosedural dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencoba jenis kedua untuk mengaplikasikannya dalam situasi baru. Data baru yang diperoleh mendorong pemikiran lebih tinggi karena bukan sekedar membuktikan prinsip/prosedur yang diketahui melainkan mencoba menerapkan dalam situasi baru.Untuk kegiatan jenis kedua diperlukan kreativitas dan inovasi guru merancang dan mendesainya, serta mencobanya agar prosedur dan data yang diharapkan dapat diterima (acceptable) secara keilmuan. Contoh jenis kedua tersaji dalam lampiran (RPP)

d) Mengasosiasi atau menalar adalah kegiatan berpikir tingkat tinggi terhadap data yang didapat melalui kegiatan mencoba. Termasuk dalam kategori mengasosiasi adalah menyajikan data secara sistematis, memilah, mengelompokkan, menghubungkan, merumuskan, menyimpulkan dan menafsirkan. Kegiatan mengasosiasi dapat dirancang dan didesain dengan menggunakan lembar kerja ekperimen sehingga lebih terbimbing dan terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran pembelajaran. Pada kegiatan

tugas proyek dan tugas produk umumnya tidak memerlukan lembar kerja karena siswa lebih bebas dalam berkreasi dan berinovasi.

e) Mengomunikasikan adalah hasil akhir dari kegiatan pembelajaran dimana siswa mampu mengekpresikan sikap, pengetahuan, dan keterampilannya dalam bentuk lisan, tulisan, atau karya yang relevan. Kegiatan ini menjadi sarana agar siswa terbiasa berbicara, menulis, atau membuat karya tertentu untuk menyampaikan gagasan/ide, pengalaman, dan kesan dan lain sebagainya termasuk dengan melibatkan emosi dan idealismenya. Untuk mengurangi kendala waktu terutama jika bentuk kegiatan presentasi yang digunakan, guru harus menjadwalkan secara efektif dengan membagi peran dan alokasi waktu kegiatan dalam satu semester/satu tahun, sehingga setiap siswa mendapat kesempatan yang proporsional.

Kegiatan mengomunikasikan juga membuka ruang bagi siswa mengungkapkannya dalam struktur tidak formal sehingga mereka bebas berekpresi menuangkan inovasi dan kreativitasnya.Membuat blog, membuat laporan deskriptif, dan membuat video kegaitan dengan memanfaatkan website dan internet adalah bentuk komunikasi dengan struktur yang tidak terlalu formal.

3. Merumuskan indikator pencapaian

Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini

(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuandan keterampilan)

(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus

(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya

(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan

(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi (6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati,

menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta

(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan

a) Aspek sikap melalui pengamatan,yaitu penilaian diri, penilaian sebaya, jurnal

Penilaian sikap melalui pengematan dengan menggunakan lembar pengamatan atau daftar cheklist pengamatan yang memuat aspek sikap yang daiamati.Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi.Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa.

Pemilihan aspek sikap yang diamati pada setiap materi pokok harus menjadi bagian dari keseluruhan pencapaian sikap yang bermuara pada pencapaian standar kopetensi lulusan tentang sikap, yaitu “ Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya” dan “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata pelajaran fisika dengan fokus utama pengembangan sikap ilmiah merupakan bagian dari upaya pencapaian kedua sikap tersebut (religius dan sosial). Guru fisika perlu memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap materi pokok sesuai dengan relevansi dan karakteristik yang tersirat dari rumusan KD-3 dan KD-4. Contoh lembar pengamatan sikap tersaji dalam lampiran ….

Penilaian sikap juga berkaitan erat dengan aktivitas siswa pada saat pneamatan dilakukan.Pengamatan sikap dapat dilakukan pada saat diskusi kelompok, kegiatan presentasi, atau kegiatan praktik dan tugas projek. Berikut ini contoh aspek pengamatan sikap sesuai dengan aktivitas siswa

Aktivitas Siswa A sp e k S ik a p Y a n g D ia m a ti Diskusi

Kelompok Presentasi Eksperimen Tugas Projek

Kerjasama Komunikasi Kedisiplinan Ketelitian Kejujuran Kepedulian Tanggungjaw ab    

c) Aspek keterampilan melalui tes praktik, kinerja dan portofolio

B. Hasil Analisis Kompetensi

. Hasil Pemasangan Kompetensi Dasar Geografi Kelas X

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (DalamSilabus) 3.2 Memahami pengetahuan

Dalam dokumen 7. Model Pembelajaran Saintifik MP Geografi (Halaman 36-41)

Dokumen terkait