• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam

BAB II LANDASAN TEORI

B. Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam















































Artinya : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.29

Ayat di atas mengandung suatu dorongan kepada kaum mukmin agar tetap memelihara sifat-sifat utama yang disebutkan agar mereka tetap mempunyai semangat tinggi, umat yang paing baik mempunyai dua macam sifat yaitu mengajak kebaikan serta mencegah kemungkaran, dan senantiasa beriman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

B. Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam

1. Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam

Muhammad Saw dilahirkan pada pagi hari senin, 12 Rabi’ul awal, tahun gajah yang bertepatan dengan tahun 571 Masehi. Beliau dilahirkan di Mekkah, ayahnya adalah Abdullah, seorang yang mulia keturunannya,

28 Acep Aripudin, Dakwah Antar Budaya (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2012), 89.

kakeknya adalah Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab. Semua kakek buyut nabi adalah pemimpin dan pemuka Quraisy, ibunya dari keluarga Quraisy yang mulia, yaitu Syaidah Aminah binti Wahab bin Abdu manaf bin Zuhrah bin Kilab, ibunya tidak mempunyai saudari ataupun saudara, sebagaimana Abdullah dan Aminah tidak mempunyai anak selain Rasulullah Saw. Tidak diragukan bahwa keluarga nabi adalah keluarga yang tinggi kedudukannya, berketurunan mulia, penuh keagungan, akarnya kokoh dan cabangnya menjulang tinggi ke langit, termasyhur dengan keutamaan, dan terkenal dengan kedermawanan.30

Sebelum beliau dilahirkan ayahnya telah meninggal dunia, karena itu neneknya yaitu Abdul Mutthalib lah yang mengasuh beliau dan yang menyusukannya ialah Halimatus Sa’diah, di kampung Halimatus sa’diah itulah beliau menggembala kambing. Setelah neneknya meninggal dunia beliau diasuh oleh saudara ayahnya, yaitu Abu Thalib, di rumah Abu Thalib itulah beliau dididik. Beliau membantu Abu Thalib mengurus perniagaannya. Beliau pernah pergi ke Negeri Syam selagi beliau belum dewasa.31

Muhammad terkenal berbudi pekerti baik, tidak ada sesuatu yang dapat dituduhkan kepadanya.Beliau tidak suka minum khamar, tidak suka mendatangi tempat-tempat permainan atau perjudian, yang amat digemari

30 M Athiyah Al-Abrasyi, Biografi Muhammad (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2013), 49.

31

25

oleh bangsa Arab dewasa itu. Karena budi pekertinya yang luhur itu beliau dapat dipercaya.

Ahli sejarah telah sekata bahwa Muhammad tak pernah memuja berhala, dia amat benci kepada berhala-berhala itu, dan kepada agama yang dianut oleh bangsa Arab akan tetapi beliau kerapkali mengasingkan diri untuk berpikir tentang alam semesta dan pencipta alam semesta ini. Tiap tahun beliau mengasingkan diri di goa Hira sebulan lamanya. Demikianlah keadaan beliau, hingga kemudian beliau menyembah Allah menurut ajaran agama Nabi Ibrahim, yang banyak dianut oleh bangsa Arab yang tidak suka menyembah berhala, seperti Quss ibnu Sa’idah, Akstam ibnu Shaif, dan Umaiyah ibnu abish Shalt. Sebagaimana Muhammad tidak pernah menyembah berhala, demikian pula beliau tidak mau mengajarkan perbuatan-perbuatan keji yang amat digemari oleh pemuda-pemuda di masa itu.32

2. Kehidupan Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam

Kehidupan Nabi Muhammad memberikan suatu contoh, suri teladan yang sempurna dalam setiap bidang kegiatan, dan pesannya merupakan suatu tuntunan bagi umat manusia. Beliau merupakan contoh yang paling sempurna dengan semua teladan yang diberikannya untuk diikuti seluruh umat manusia dalam setiap bidang kehidupan.

Beliau menjalani berbagai tahap dalam kehidupannya dan mengalami berbagai keadaan. Pada masa kanak-kanak beliau adalah

32A Syalabi, Sejarah & Kebudayaan Islam 1 (Jakarta: PT. Pustaka Al Husna, 2003),

seorang penggembala dan menggembalakan kambing milik bapak angkatnya, dan kemudian di Mekkah beliau menggembalakan ternak keluarga tetangganya, dalam usia remajanya beliau menjadi seorang pedagang dan untuk beberapa lama menjalani pekerjaan ini sebagai sumber penghidupannya. Beliau melakukan perjalanan dagang ke negeri tetangga dan memperoleh pengalaman yang luas di dalam transaksi dagang dan hubungan sosial pada umumnya. Kemudian beliau menikah, mempunyai anak, dan menjalani kehidupan yang sangat bahagia dengan keluarganya.33 Beliau seorang suami yang sangat penyayang dan penuh pertimbangan serta selalu berusaha untuk tidak menyinggung perasaan para istrinya. Pergaulannya dengan istrinya pada umumnya sangat serasi. Beliau mencintai mereka dan memperlakukan mereka semua dengan ramah seperti seorang suami menyayangi keluarganya, beliau sangat mencintai anak-anaknya dan sangat menikmati kehidupan keluarganya seperti atau bahkan lebih dari yang dilakukan orang lain.

Suasana rumah tangganya penuh dengan kasih mesra, kasih sayang, keserasian dan akhlak yang mulia, beliau memberikan contoh-contoh yang mulia, pemurah, dan dermawan dalam hubungan suami istri dan anak-anaknya. Ada pelajaran yang dapat dipetik setiap orang dari hubungannya dengan istri dan anak-anaknya. Tidak ada keraguan bahwa beliau memang mempunyai akhlak yang tinggi yang jauh di atas akhlak manusia lainnya. Masa mudanya, beliau disebut sebagai yang lurus dan

33 Afzalur Rahman, Nabi Muhammad Sebagai Seorang Pemimpin Militer (Jakarta: Amzah, 2002), 1-2.

27

jujur oleh penduduk Mekkah, termasuk oleh musuh bebuyutannya. Mereka menentang kenabiannya dan bahkan memburunya bersama para pengikutnya, tetapi mereka masih tetap menitipkan barang berharga kepadanya. Mereka tidak mengakui kenabiannya karena berbagai alasan, tetapi tidak pernah menamakannya seorang pembohong, mereka semua menghormatinya karena kejujuran, keadilan, dan kebenarannya. Hal ini dikatakan dalam QS.Yunus (10) ayat 16:







































Artinya : “Katakanlah: "Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu". Sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya”.34

Itu merupakan suatu bukti atas akhlaknya yang tinggi dan mulia. Beliau lahir di antara mereka dan tinggal selama empat puluh tahun lamanya di antara mereka. Mereka telah mengenalnya sebagai manusia yang jujur, benar dan dapat dipercaya dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat, itulah sebabnya mengapa Muhammad diperintahkan dalam ayat ini untuk menyuruh umatnya menggunakan akal sehatnya sebelum memberikan keputusan mengenai tugas kenabiannya. Beliau menjalani kehidupannya yang jujur dan suci sebagai orang biasa, walaupun beliau adalah utusan Allah, walaupun sebagai pedagang di Mekkah dan penguasa di Madinah beliau menikmati kehidupan biasa, bekerja seperti orang biasa

34

di rumahnya dan di depan umum, memegang teguh prinsip kejujuran dan keadilan dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.35

3. Sifat-sifat Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam

Tidak ada alasan untuk menyangkal kenyataan bahwa Nabi Muhammad adalah semulia-mulia manusia, orang paling tinggi kedudukannya, dan paling sempurna diantara manusia baik kualitas maupun sifat kebajikannya.36

Sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw maupun para nabi dan rasul yang lain adalah :

a. Shiddiq, yang berarti jujur, Nabi dan rasul selalu jujur dalam

perkataan dan perilakunya dan mustahil akan berbuat yang sebaliknya, yakni berdusta, munafik.

b. Amanah, yang berarti dapat dipercaya dalam kata dan perbuatannya.

Nabi dan rasul selalu amanah dalam segala tindakannya, seperti menghakimi, memutuskan perkara, menerima dan menyampaikan wahyu, serta mustahil akan berperilaku yang sebaliknya.

c. Tabligh, yang berarti menyampaikan. Nabi dan rasul selalu

menyampaikan apa saja yang diterimanya dari Allah (wahyu) kepada umat manusia dan mustahil nabi dan rasul menyembunyikan wahyu yang diterimanya.

35

Afzalur Rahman, Nabi Muhammad Sebagai Seorang Pemimpin Militer (Jakarta: Amzah, 2002), 3-4.

36 Qodi Iyad Ibn Musa Al Yahsubi, Keagungan Kekasih Allah Muhammmad Saw

29

d. Fathanah, yang berarti cerdas atau pandai. Semua nabi dan rasul

cerdas dan selalu mampu berfikir jernih sehingga dapat mengatasi semua permasalahan yang dihadapinya. Tidak ada satupun nabi dan rasul yang bodoh, mengingat tugasnya yang begitu berat dan penuh tantangan.

Disamping memiliki sifat-sifat di atas, Nabi Muhammad Saw juga dikenal dengan sebutan al-amin, yang berarti dapat dipercaya. Gelar ini diperoleh Muhammad sejak masih usia belia. Dalam kesehariannya Muhammad belum pernah berbohong dan merugikan orang-orang disekitarnya. Buku Sa’id Hawwa merinci keseluruhan budi Rasulullah Saw yang sangat patut diteladani oleh umat islam. Sa’id Hawwa menguraikan moralitas Nabi dalam hal kesabarannya, kasih sayangnya baik terhadap keluarga maupun umatnya, kemurahan hatinya, kedermawanannya, kerendahan hatinya, serta kesahajaannya.37

37 Marzuki, “Meneladani Nabi Muhammad Saw Dalam Kehidupan Sehari-Hari” Jurnal Humanika, Vol. 8 No. 1, Maret 2008, 85.

BAB III

GAMBARAN UMUM NOVEL MERINDU BAGINDA NABI A. Novel

1. Pengertian Novel

Novel merupakan salah satu karya sastra fiksi. Kata novel berasal

Dokumen terkait