• Tidak ada hasil yang ditemukan

NABI MUHAMMAD SEBAGAI NABI DAN RASUL PENUTUP

Dalam dokumen IMAN KEPADA NABI DAN RASUL ALLAH (Halaman 31-40)

Al-Quran menyuguhkan agama-agama sejak agama nabi Adam hingga agama penutup para nabi sebagai suatu proses yang berkelanjutan, dan memberikan kepadanya satu nama saja, yaitu Islam (Yakni kepasrahan kepada kehendk Tuhan). Tentu saja, ini tidaklah berarti bahwa di setiap masa, agama diserukan dan dikenal di kalangan umat manusia dengan nama tersebut, melainkan bahwa realitas agama memiliki sifat yang dicerminkan oleh kata Islam. Demikianlah, dalam ayat berikut, Al-Quran mengatakan: “Sesungguhnya agama yang sejati disisi Allah adalah Islam.” (Qs. Ali Imran/3:18) dan di tempat lain Ia mengatakan:

”Ibrahim bukanlah seorang Yahudi, bukan pula seorang Nasrani, tapi dia adalah seorang yang lurus (keimanannya), seorang muslim” (Qs. Ali Imran/3: 66).

NABI MUHAMMAD SEBAGAI NABI DAN RASUL PENUTUP

Nabi Muhamad SAW diutus Allah SWT sebagai nabi dan sekaligus rasul yang terakhir dari seluruh rangkaian nabi dan rasul. Tidak ada lagi nabi sesudah beliau. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam firmannya:

al-ahzab 33 40

اَّم ِِّ ِّبَّلنٱ اماتااخاو ِّ َّللَّٱ الوحسَّر نِّكَٰالاو ۡمحكِّلااجِِّر نِِّم ٖداحاأ ٓااباأ ٌدَّما حمُ اناكَ

ح َّللَّٱ ان اكَاو َۗان ۧ

اٗميِّلاع ٍء ۡ اشَ ِّ ِلحكِّب

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(Qs. Al-Ahzab/33: 40)

Iman Kepada Ghaib | 32 Sebagai nabi yang terakhir beliau telah menyempurnakan

“bangunan dinullah” yang telah mulai dikerjakan secara bertahap oleh para nabi dan rasul sebelumnya.sehingga sekarang bangunan itu menjadi indah dan sempurna. Perumpamaan seperti itu diberikan sendiri oleh beliau dalam sabdanya:

“Perumpamaan aku dan seluruh nabi-nabi lainnya adalah seperti seseorang yang mendirikan bangunan, ia telah menyempurnakan dan memperindah bangunan itu seluruhnya kecuali hanya sebuah batu bata yang belum dipasang yang di salah satu sudut bangunan itu. Orang-orang yang mengelilingi dan mengagumi bangunan itu memberikan komentar: “Alangkah baiknya kalau batu bata itu diletakkan di tempat yang kosong itu.” Sayalah batu-bata itu, dan sayalah penutup nabi-nabi itu. (Hadits muttafaqun alaih).

Sebagai nabi yang terakhir, dengan bangunan dinullah yang indah dan sempurna, Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah untuk seluruh umat manusia sepanjang zaman sampai hari kiamat nanti. Hal itu ditegaskan oleh allah swt dalam firman-Nya:

انوحمالۡعاي لَّ ِّساَّلنٱ ا اثَۡك ا ا أ َّنِّكَٰالاو اٗريِّذاناو اٗيرِّشاب ِّساَّنلِِّل ٗةَّفٓاكَ َّلَِّّإ اكَٰانۡلاسۡراأ ٓااماو

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (Qs. Saba’/34: 28)

Karakteristik Nabi Muhammad SAW

Secara umum setiap nabi dan rasul memiliki sifat-sifat yang mulia dan terpuji sesuai dengan statusnya sebagai manusia pilihan Allah SWT, baik dalam hal-hal yang berhubungan langsung dengan Allah SWT secara vertikal maupun dengan sesama manusia dan makhluk Allah yang membawa misi membimbing umat menempuh jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Keempat sifat tersebut adalah sebagai berikut:

Iman Kepada Ghaib | 33 1. As-Shiddiq (benar). Artinya selalu berkata benar, tidak berdusta dalam keadaan bagaimanapun. Apa pun yang dikatakan oleh rasul baik berita, janji, ramalan masa depan dan lain-lain selalu mengandung kebenaran. Mustahil bagi seorang rasul mempunyai sifat kazib atau pendusta, karena hal tersebut menyebabkan tidak adanya orang yang akan membenarkan risalahnya. Sedangkan orang biasa saja yang mempunyai sifat pendusta, tidak akan dipercaya oramh apalagi seorang Rasul.

2. Al-amanah (dipercaya). Artinya seorang rasul akan selalu menjaga dan menunaikan amanah yang dipikulnya ke pundaknya. Dia akan selalu menjaga amanah kapan dan dimana pun, baik dilihat dan diketahui oleh orang lain maupun tidak. Oleh sebab itu mustahil seorang Rasul berkhianat, melanggar amanat atau tidak seia kata dan perbuatan. Seseorang yang memiliki sifat khianat tidak pantas menjadi Nabi, apalagi Rasul.

3. At-Tabligh (menyampaikan). Artinya seorang rasul memyampaikan apa saja yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk disampaikan. Tidak ada satupun bujukan atau ancaman yang menyebabkan dia menyembunyikan sebagian dari wahyu yang wajib disampaikannya.

Mustahil seorang rasul menyembunyikan wahyu ilahi. Jika itu terjadi tentu batal nubuwah dan risalahnya.

4. Al-Fathanah (cerdas). Artinya seorang rasul memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, pikiran yang jernih, penuh kearifan dan kebjaksanaan. Dia akan mampu mengatasi persoalan yang paling dilematis sekalipun tanpa harus meninggalkan kejujuran dan kebenaran.7

Beberapa Bukti Kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad SAW

7 Prof.DR.H. Yunahar Ilyas, Lc, MA, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta:LPPI UMY, 2011), hal. 134-136.

Iman Kepada Ghaib | 34 Ada beberapa bukti yang menunjukkan kebenaran nubuwah dan risalah Nabi Muhammad SAW, antara lain:

1. Basyarat (berita tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW) yang terdapat pada kitab-kitab suci sebelumnya. Al-Quran yang menyebutkan tentang adanya basyarat itu di dalam beberapa ayat, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad

Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (Qs. Al-A’raf/7:

158)

Sebagai contoh Ahlul Kitab yang sangat mengenal Nabi Muhammad SAW sebelum kedatangan beliau adalah, Salman al Farisi, Kaisar Heraklius, Raja Najasyi, Abdullah bin Salam dan lain-lain. Kita kutip komentar Heraklius kepada Abu Sufyan: “Sebelumnya saya sudah

Iman Kepada Ghaib | 35 tahu akan datang seorang nabi, tetapi saya tidak menduga kalau nabi itu datang dari bangsa kalian.”

Tetapi ahlul kitab telah menghapus dan memalsukan basyarat itu sehingga sulit didapatkan teksnya dalam taurat dan injil sekarang ini.

Namun demikian masih tetap ada beberapa bagian dari alkitab sekarang ini yang memuat bersyarat itu.

2. Mu’jizat yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada beliau, antara lain :

a. Al-Qquran al-Karim sebagai mu’jizat abadi

b. Keluar air dari sela-sela jari beliau yang cukup untuk memberi minum 1400 orang laki-laki dan perempuan (Hr. Bukhari)

c. Melipatgandakan makanan sehingga makanan yang sedikit cukup untuk lebih kurang 1000 orang prajurit waktu perang Khandaq (hadits muttafaqun alaihi)

d. Mengembalikan mata qotadah yang tercungkil pada waktu perang Uhud, kembali sehingga kembali seperti semula (Sirah Ibnu Hisyam)

e. Makanan mengucapkan tasbih di hadapan beliau yang bisa didengar oleh para sahabat (Hadits Bukhari)

f. Bulan terbelah dua menjawab permintaan orang-orang Quraisy (Qs. Al-Qamar/54: 1)

g. Batu dan pohon kayu memberikan salam kepada beliau yang bisa didengar dan disaksikan oleh orang banyak hadits riwayat bukhari dan tirmidzi

h. Peristiwa isra dan mikraj

3. Nubuat ramalan tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang yang selalu tepat. Misalnya antara lain:

a. Nubuat tentang mati syahidnya Umar Dan Utsman. Diriwayatkan oleh Anas Bin Malik RA bahwa tatkala Rasulullah SAW, Abu Bakar Umar dan Utsman mendaki bukit uhud beliau bersabda: "kokoh lah

Iman Kepada Ghaib | 36 wahai uhud, di atasmu ada nabi, siddiq dan dua orang syahid (as-syahii-dani)” (HR. Bukhari).

b. Nubuat tentang tidak akan terjadinya fitnah antara sesama muslimin selama umar masih hidup. Rasulullah SAW bersabda: "

fitnah tidak akan menimpamu selama bersamamu masih ada umar.” (HR. Tabrani). Sejarah mencatat bahwa fitnah itu terjadi pertama kali di zaman Utsman Bin Affan.

c. Nubuat tentang hasan bin ali, cucu Rasulullah SAW yang akan menjadi pendamai antara dua golongan besar kaum muslimin.

Rasulullah SAW bersabda : “sesungguhnya cucuku ini pemimpin, semoga allah menjadikan dia pendamai antara dua golongan besar kaum muslimin . " (HR. Bukhari). Sejarah mencatat tanazul (mundur)nya hasan dari jabatan khalifah dan memberikannya kepada Muawiyah Bin Abi Sufyan telah mendamaikan kelompok Ali dan Muawiyah.

d. Nubuat tentang Sa’ad Bin Abi Waqqash waktu dia sakit keras di Makkah yang diduga akan meninggal dunia. Rasulullah SAW bersabda kepadanya: "Semoga engkau hidup (sehat) sehingga engkau bisa memberi manfaat kepada beberapa kaum dan memberi mudharat kepada yang lainnya." (HR. Syikhan).

Sejarah mencatat bahwa Sa’ad sehat dan kemudian berhasil menaklukkan Irak. Melalui dia banyak orang yang masuk islam mendapat manfaat dan tentu saja orang-orang kafir yang dikalahkannya mendapat mudhorot.

Tentu masih banyak lagi Nubuat Rasulullah SAW selain kekhalifah an 30 tahun sepeninggal rasul, sesudah itu datang masa pemerintahan raja-raja yang menggigit. (HR. Abu Daud), terbukti dengan berakhirnya kekalifahan Hasan bin Ali dan mulainya pemerintahan sistem kerajaan di masa Muawiyah bin Abi Sufyan.

Atau ramalan tentang keadaan umat islam yang akan diperebutkan oleh musuh-musuh seperti makanan yang diperebutkan oleh binatang yang lapar, bukan karena jumlah umat islam yang sedikit,

Iman Kepada Ghaib | 37 tapi karena tidak berkualitas disebabkan penyakit wahn (cinta dunia) dan takut mati (HR. Abu Daud). Atau nubuat tentang tanda-tanda hari kiamat serta nubuat lain-lainnya.

4. Kesaksian milyaran umat islam sejak dahulu sampai sekarang yang telah mengucap dua kalimat syahadat. Suatu kesaksian yang sangat mutawatir sekali.

5. Kenyataan bahwa Rasulullah SAW yang membawa ajaran yang begitu lengkap dan sempurna adalah seorang ummi yang tidak bisa membaca dan menulis dan tidak pernah berguru kepada siapapun.

Dan Rasulullah SAW tidak menyampaikan ajaran apapun sebelum berumur 40 tahun sebelum wahyu pertama turun.

Demikianlah beberapa bukti kebenaran nubuwah dan risalah nabi Muhammad SAW. Lebih dari itu semua, bagi kita yang beriman, semua firman Allah SWT dalam alquran saja sudah cukup menjadi bukti akan kebenaran bahwa beliau memang seorang nabi dan rasul yang terakhir diutus oleh Allah SWT untuk membimbing umat manusia sampai akhir zaman nanti.

Iman Kepada Seluruh Nabi dan Rasul Kaitannya Dengan Iman Kepada Nabi Muhammad SAW

Seorang muslim wajib beriman kepada seluruh nabi dan rasul yang telah diutus oleh Allah SWT, baik yang disebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan. Bagi yang tidak disebutkan namanya kita wajib beriman secara ijmal saja, sedangkan bagi yang disebutkan namanya kita wajib beriman secara tafsil.

Seorang muslim wajib membenarkan semua rasul dengan sifat-sifat, kelebihan dan keistimewaan satu sama lain, tugas dan mukjizat masing-masing seperti yang dijelaskan oleh Allah dan rasul-Nya di dalam alquran al-karim dan sunnah rasul. Tidak sah iman seseorang yang

Iman Kepada Ghaib | 38 menolak walau hanya satu orang nabi atau rasul dari seluruh nabi dan rasul-rasul yang diutus oleh Allah SWT. Dalam hal ini Allah berfirman:

ِّإ انوحلوحقاياو ۦِّهِّلحسحراو ِّ َّللَّٱ ا ۡيۡاب اوحقِِّرافحي ناأ انوحديِّرحياو ۦِّهِّلحسحراو ِّ َّللَّٱِّب انوحرحفۡكاي انيِّ َّلَّٱ َّن

ابِّب حنِّمۡؤحن حمحه اكِّئ َٰٓال وحأ ًلًيِّباس اكِّلَٰاذ ا ۡيۡاب اوحذِّخَّتاي ناأ انوحديِّرحياو ٖضۡعابِّب حرحفۡكاناو ٖضۡع

اٗنيِّهُّم اٗبااذاع انيِّرِّفَٰ اكۡلِّل اانۡداتۡعاأاو ۚاِٗقاح انوحرِّفَٰاكۡلٱ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),

Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.

(An-Nisa : 150-151)

Seorang muslim wajib mengimani bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup sekian nabi-nabi. tidak ada lagi nabi sesudah beliau. Nabi Muhammad SAW adalah afdhalul anbiya wal mursalin (yang paling utama dari seluruh nabi dan rasul) dan tentu saja afdhalul khalq (makhluk Allah yang paling utama) (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Sebagian musafir menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan dalam firman Allah:

ُۖح َّللَّٱ ام َّ اكَ نَّم محهۡنِِّم ٖۘ ٖضۡعاب َٰا اعَل ۡمحهاضۡعاب اانۡلَّضاف حلحسُّرلٱ اكۡلِّت۞

ٖٖۚتَٰ اجاراد ۡمحه اضۡعاب اعافاراو ِّ َّ

لَّٱ الاتاتۡقٱ اام ح َّللَّٱ اءٓا اش ۡوالاو ِۗ ِّسحدحقۡلٱ ِّحوحرِّب حهَٰانۡدَّياأاو ِّتَٰانِِّيا ۡلۡٱ امايۡرام انۡبٱ اسَيِّع اانۡياتااءاو اني

ۡنَّم محهۡنِّماف اوحفالاتۡخٱ ِّنِّكَٰالاو حتَٰانِِّيا ۡلۡٱ حمحهۡتاءٓااج اام ِّدۡعاب َۢنِِّم مِّهِّدۡعاب َۢنِّم نَّم محهۡنِّماو انامااء

حديِّرحي اام حلاعۡفاي ا َّللَّٱ َّنِّكَٰالاو اوحلاتاتۡقٱ اام ح َّللَّٱ اءٓااش ۡوالاو ۚارافاك

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan

Iman Kepada Ghaib | 39 orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir.

Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Al-Baqarah: 253)

Namun demikian seorang muslim hanya wajib mengikuti dan melaksanakan syariat yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW, karena syariat yang dibawa oleh rasul-rasul terdahulu khusus untuk umatnya masing-masing, sedangkan syariat islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW berlaku umum untuk seluruh umat manusia.

Seorang muslim wajib mencintai Rasulullah SAW melebihi cintanya kepada siapapun atau apa saja selain Allah. Rasulullah SAW bersabda:”

tidak beriman salah seorang kamu sebelum aku (Muhammad) lebih dia cintai dari pada orang tua, anak-anak dan manusia lain keseluruhannya.”

(Hadits Muttafaqun Alaihi).

Allah SWT menjadikan ittiba'ur rasul (mengikuti Rasulullah SAW) sebagai bukti cinta kepadanya. Allah berfirman:

نِّإ ۡلحق ٞميِّحَّر ٞروحفاغ ح َّللَّٱاو ۚۡمحكابوحنحذ ۡمحك ال ۡرِّفۡغاياو ح َّللَّٱ حمحكۡبِّبۡ حيُ ِّنِوحعِّبَّتٱاف ا َّللَّٱ انوُّبِّ حتُ ۡمحتنحك

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Al-Imron: 31).

Oleh sebab itu seorang muslim wajib menjadikan Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah dalam seluruh aspek kehidupannya. Allah SWT berfirman:

ا َّللَّٱ اراكاذاو ارِّخلۡأٓٱ امۡوا لَٱاو ا َّللَّٱ اوحجۡراي ان اكَ نامِِّل ٞةان اساح ٌةاوۡس ۡ ح

أ ِّ َّللَّٱ ِّلوحسار ِّفِ ۡمحك ال اناكَ ۡداقَّل

اٗيرِّث اك

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.( Al-Ahzab: 21)

Iman Kepada Ghaib | 40 Akhirnya sebagai penutup bab ini ini perlu kita ingat kembali bahwa salah satu dari dua kalimat syahadat yang menjadi pintu gerbang masuk islam adalah kesaksian bahwa Muhammad adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Wallahua’lam

Sumber Rujukan:

Prof.Dr.H.Yunahar Ilyas, Lc, MA, Kuliah Aqidah Islam, Cet-14, Yogyakarta, LPPI, 2011

M. Quraish Shihab, Malaikat dalam Al-Quran, Jakarta, Lentera Hati, 2010 ..., Lentera Hati, Jakarta, Mizan, 2008

Prof.Dr.Hamka, Pelajaran Agama Islam, Jakarta, Gema Insani, 2018

Bunyamin, dkk, AQIDAH untuk Perguruan Tinggi, Jakarta, Uhamka Press, 2015

Mutadha Muthahhari, Falsafah Kenabian, Diterjemahkan dari buku, Revelation and Prophetood, Penerj. Ahsin

Mohammad, Jakarta: Pustaka Hidayah, 1991

Dalam dokumen IMAN KEPADA NABI DAN RASUL ALLAH (Halaman 31-40)

Dokumen terkait