• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama Permainan : Béklen

Dalam dokumen LAP PENELITIAN PERMAINAN TRADISIONALx (Halaman 124-138)

HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. AHLI BUDAYA SUNDA (Drs H.R Hidayat Suryalaga)

12. Nama Permainan : Béklen

Nilai-nilai yang muncul:

Azas Kebersamaan serta saling menghargai hak orang lain. Alasan :

- Karena harus dimainkan bersama-sama orang lain, khususnya anak perempuan berumur 7 – 11 th. meskipun jumlahnya tidak banyak.

- Karena harus sabar ketika lawan bermain mampu bermain lebih lama, dia berhak untuk bermain terus

- Melatih kesabaran

- Melatih kejujuran, untuk mengakui bahwa dia kalah, misalnya bila tersentuh biji kewuk/lokan

Azas Keterampilan dan keseimbangan fisik Alasan :

- Melatih akurasi perkiraan dalam menangkap bola béklen

- Melatih syaraf motorik untuk menjaga keterampilan dan kesimbangan fisik ketika menentukan biji kewuk (lokan) yang akan diambil, agar tidak menyentuh yang lainnya (gudir)

- Memprediksi antara rentang waktu pantulan bola béklen dengan kesempatan untuk memungut kulit lokan.

Azas Aktualisasi diri: Alasan :

- Seseorang yang mampuh bermain béklen lebih lama dari teman-temannya, akan menimbulkan rasa percaya diri yang besar dan berusaha untuk mempertahankan prestasinya tsb.

Azas Mengenal Fungsi Alasan :

- Fungsi utamanya adalah keceriaan dan mengisi waktu luang. - Kemampuan untuk bersosialisasi.

13.Nama Permainan : Congklak

Nilai-nilai yang muncul:

▪ Azas Kebersamaan serta saling menghargai hak orang lain. Alasan :

- Karena harus dimainkan berdua dengan teman sesama anak perempuan. Meskipun sering pula dimainkan oleh perempuan dewasa.

- Karena harus sabar ketika lawan bermain mampu bermain lebih lama, yang berhak utuk bermain terus

- Melatih kejujuran, sebab sangat berkemungkinan untuk bermain curang dengan cara memasukkan dua biji congklak ke dalam satu lubang, atau malah meliwati lobang yang harusnya diisi.

▪ Azas Keterampilan dan keseimbangan fisik Alasan :

- Melatih akurasi perkiraan/memprediksi pada lubang congklak yang mana dia akan berhenti agar mendapat biji congklak lebih banyak (némbak). - Melatih syaraf motorik untuk menjaga keterampilan dan kecepatan

memasukkan biji congklak agar permainan lebih cepat dan keterampilan ini memberikan kesan sebadai pemain yang sangat terampil.

▪ Azas Aktualisasi diri: Alasan :

- Seseorang yang mampuh bermain congklak lebih lama dari teman- temannya, akan timbul rasa percaya diri yang besar dan berusaha untuk memepertahankan prestasinya tsb.

▪ Azas Mengenal Fungsi Alasan :

- Fungsi utamanya adalah keceriaan dan mengisi waktu luang.

- Terbangunnya situasi bersosilalisasi yang akrab, baik di antara anak anak perempuan maupun para perempuan dewasa.

14. Nama Permainan : Ngadu Hayam

Nilai-nilai yang muncul:

▪ Azas Kebersamaan serta saling menghargai hak orang lain. Alasan :

- Karena harus dimainkan bersama-sama orang lain, khususnya teman laki- laki yang berumur berumur 7 – 13 th.

- Mengakui kekalahan dirinya secara terus terang. - Melatih kesabaran untuk dapat menyerang tepat waktu/

▪ Azas Keterampilan dan keseimbangan fisik Alasan :

- Melatih syaraf motorik untuk menjaga keterampilan dan kesimbangan fisik terutama jari tangan, khususnya ibu jari gar dapat menekan ibu jari lawan.

▪ Azas Aktualisasi diri: Alasan :

- Seseorang yang mampuh menjadi pemenang berturut-turut, akan timbul rasa percaya diri yang besar serta mendapat pengakuan dari teman- temannya.

▪ Azas Mengenal Fungsi Alasan :

- Fungsi utamanya adalah keceriaan dan mengisi waktu luang. - Menjaga kesehatan dan kekuatan fisik, khususnya jari-jari tangan.

15. Nama Permainan : Damdaman

Nilai-nilai yang muncul:

▪ Azas Kebersamaan serta saling menghargai hak orang lain. Alasan :

- Karena harus dimainkan bersama-sama orang lain, khususnya teman laki- laki yang berumur berumur 7 – 13 th.

- Mengakui kekalahan dirinya secara terus terang.

▪ Azas Keterampilan dan membuat strategi Alasan :

- Bermain damdaman, sangat memerlukan strategi, mampu memprediksi langkah agar dapat meletakkan batu permainnnya menjadi sejajar.

▪ Azas Aktualisasi diri: Alasan :

- Seseorang yang mampuh menjadi pemenang berturut-turut, akan timbul rasa percaya diri yang besar serta mendapat pengakuan dari teman- temannya.

▪ Azas Mengenal Fungsi Alasan :

- Fungsi utamanya adalah keceriaan dan mengisi waktu luang.

- Mampu menyimak bentuk ruang segi empat sebagai bidang permianan, serta memahami bentuk garis vertical, horizontal dan diagonal.

16. Nama Permainan : Boy-Boyan

Nilai-nilai yang muncul:

▪ Azas Kebersamaan serta saling menghargai hak orang lain. Alasan :

- Karena harus dimainkan bersama-sama orang lain, khususnya teman laki- laki atau perempuan yang berumur berumur 7 – 13 th.

- Mengakui kekalahan dirinya secara terus terang.

▪ Azas Keterampilan dan membuat strategi Alasan :

- Bermain boyboyan, memerlukan kemampuan unutk melempar oibyek/susunan genting dengan tepat sasaran.

▪ Azas Aktualisasi diri: Alasan :

- Kelompok yang mampuh menjadi pemenang berturut-turut, akan timbul rasa percaya diri yang besar serta mendapat pengakuan dari teman- temannya sebagi kelompok yang paling solid.

▪ Azas Mengenal Fungsi Alasan :

- Fungsi utamanya adalah keceriaan dan mengisi waktu luang. - Kebugaran tubuh dengan banyak berlari.

17. Nama Permainan : Sorodot Gaplok

Nilai-nilai yang muncul:

Azas Kebersamaan serta saling menghargai hak orang lain. Alasan :

- Karena harus dimainkan bersama-sama orang lain, baik teman laki-laki maupun perempuan yang berumur 7 – 13 th.

- Mengakui kekalahan dirinya secara terus terang.

Azas Keterampilan dan membuat strategi Alasan :

- Bermain sorodot gaplok, sangat memerlukan kemampuan mengukur jarak melambungkan batu dengan kakinya serta tenaga lemparan yang cukup kuat.

▪ Azas Aktualisasi diri: Alasan :

- Seseorang yang mampuh menjadi pemenang berturut-turut, akan timbul rasa percaya diri yang besar serta mendapat pengakuan dari teman- temannya.

▪ Azas Mengenal Fungsi Alasan :

- Fungsi utamanya adalah keceriaan, humor yang hangat dan mengisi waktu luang.

VII. GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)

1. Sorodot Goplok

Aspek Penilaian: 1. Kerjasama

Sorodot Gaplok membutuhkan kerja sama yang kuat, agar semua anggota kelompok mendapatkan bagian untuk bermain.

2. Kekompakan

Kalau tidak kompak, maka anggotanya akan merasakan tidak bersemangat lagi. Kompak dalam artian, anak-anak (anggota) bisa kompak jika saling

3. Sportivitas

Belajar untuk bermain sportif. Dalam permainan, pasti ada yang kalah dan yang menang.

4. Kerukunan

Dengan adanya permainan ini akan menumbuhkan kerukunan antar anak (anggota) tanpa ada rasa dendam atau hal-hal yang membuat Team (kelompok) tidak rukun.

2. Langlayangan

Aspek Penilaian: 1. Konsentrasi

Permainan lalayangan ini membutuhkan konsentrasi yang cukup. Agar bisa memikirkan strategi apa yang harus dilakukan untuk mengalahkan lawan.

2. Sportivitas

Dalam permainan, tetap saja sportif berlaku.

3. Ngadu Hayam

Nilai-nilai yang terkandung dalam permainan ini adalah: 1. Melatih konsentrasi

2. Melatih kecekatan

Alasan: karena bagi yang tidak cekatan akan kalah. 3. Melatih tanggung jawab

Alasan: bagi pemain yang kalah harus mematuhi kesepakatan yang sudah dibuat.

Nilai yang muncul: 1. Sportivitas

Alasan:

Di dalam permainan ini dibutuhkan sportivitas, dimana yang kalah harus bisa menerima kekalahannya dan yang menang dapat menghargai yang kalah.

2. Jujur Alasan:

Dalam permainan ini setiap pemain mengakui kekalahan dan tidak berbuat curang.

3. Tidak putus asa Alasan:

4. Saling menghargai Alasan:

Belajar menerima siapa pun yang menjadi lawan dan siapa pun yang menjadi pemenang atau yang kalah.

4. Beklen

Aspek penilaian: 1. Kejelian Mata

Alasan: bola akan tertangkap jika tidak jadi.

2. Konsentrasi

Alasan: Bisa mengambil bola dan kuwung dengan bersamaan.

3. Kecepatan Tangan

Alasan: Bola tidak akan bisa ditangkap oleh tangan dan kuwungnya.

5. Congklak

Nilai-nilai yang dapat diambil dari permainan congklak yaitu: 1. Kecepatan dan Ketepatan

Pemain berlatih kecepatan dan ketepatan dalam mengambil keputusan (memilah kuwug mana yang akan diambil).

2. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Pemain harus percaya diri dengan keputusan yang diambil.

3. Menghargai Lawan

Pemain menghargai lawannya yang mendapat giliran bermain.

4. Melatih Kesabaran

Pemain yang belum mendapat giliran bermain harus sabar menunggu sampai lawannya selesai.

5. Tanggung Jawab

Menerima kekalahan dan segala resikonya.

6. Kecermatan

Cermat dalam memperhatikan permainan yang berlangsung.

6. Dam-Daman

Nilai-nilai yang dapat diambl dari permainan Dam-daman yaitu: 1. Kecermatan

Pemain harus cemat dalam menentukan permainan.

2. Ketepatan

3. Melatih dan Merangsang untuk Berpikir

Pemain harus berpikir bagaimana caranya agar permainan berhasil. 4. Tanggung Jawab

5. Menerima kekalahan 6. Menghargai Lawan

Menghargai lawan yang sedang melakukan permainannya.

7. Jajampanaan

Nilai-nilai yang muncul: a. Kerjasama

Alasanya:

Diperlukan kerjasama kelompok untuk mempertahankan kelompoknya agar sampai ke garis finish dengan selamat.

b. Kekuatan dan Keseimbangan serta Keberanian Alasannya:

Diperlukan kekuatan untuk menjadi Jampona, karena Jampona tersebut akan ditunggangi temannya yang akan digendong sampai ke finish. Teman yang digendong harus punya keberanian dan keseimbangan sebab boleh jadi ketika berlomba akan dibawa lari yang mungkin dia akan jatuh.

c. Sportivitas

Bila terjadi kekalahan harus menerima kekalahan dan jangan saling

menyalahkan teman terutama teman dalam satu kelompoknya. Memang harus bersyukur dan tidak sombong. Kalah tidak putus asa, malah harus sabar.

d. Menghargai Kawan dan Lawan

Belajar menerima kekalahan dan menghargai kawan yang sudah menang.

e. Jujur dan Tidak Putus Asa

8. Sondah

Nilai-nilai yang muncul:

1) Keuletan dalam mempertahankan permainan 2) Kesabaran dalam menanti giliran bermain 3) Ketepatan dalam melempar batu

4) Kekuatan fisik terutama kaki 5) Keseimbangan badan

9. Bebentengan

Permainan ini melatih anak untuk:

Bersikap sportif, mau menerima kekalahan Bekerjasama untuk mempertahankan benteng Kecepatan dalam berlari untuk mengejar lawan

Menolong teman yang sudah tertawan

Keinginan untuk menjadi juara, tanpa meninggalkan sportivitas

Dalam dokumen LAP PENELITIAN PERMAINAN TRADISIONALx (Halaman 124-138)

Dokumen terkait