• Tidak ada hasil yang ditemukan

1693 National Research Council, Shipbuilding Technology and Education, National Academy

Dalam dokumen BUKU MESIN INDONESIA (Halaman 170-174)

Press, 1996

ENME804188 – MANAJEMEN ENERGI MARITIM (4 SKS) Tujuan Pembelajaran :

Kuliah ini memberikan pemahaman tentang analisis maksimalisasi energy yang dihasilkan dari bahan bakar minimum, juga analisis maksimalisasi kerja yang dihasilkan dari energy awal minimum

Silabus :

Prinsip dan regulasi energy maritime, Perancangan dan operasi kapal yang eisien, Manajemen energy pada bangunan lepas pantai, Manajemen energy pada pelabuhan, Energi terbaharukan, Aspek SDM pada manajemen energy

Prasyarat : - Buku Ajar :

1. Hongyi Lai, “Asian Energy Security: The Maritime Dimension”, Palgrave MacMillan, 2009

2. Steve Doty, Wayne C. Turner, “Energy Management Handbook 8th Ed.”, Fairmont Press, 2012

3. Petrecca, Giovann, “Energy Conversion and Management: Principles and Applica- tions,” Springer, 2014

ENME804189 – KESELAMATAN KEMARITIMAN (4 SKS) Tujuan Perkuliahan :

Menyediakan pepngetahuan dan pemahaman terkait perlindungan keselamatan dan barang melalui peraturan, manajemen dan pengembangan segala bentuk teknologi transportasi ke- maritiman.

Silabus :

SOLAS: Provisi Umum, konstruksi, alat keselamatan, radio komunikasi, navigasi keselamatan, pengangkutan barang, manajemen untuk keselamatan operasi kapal, MARPOL Annnex I-V per- aturan untuk pencegahan polusi, keamanan maritim; ancaman perdangangan maritim, anca- man terhadap pengapalan, evolusi keamanan maritim, implementasi ISPS Code, perencanaan keamanan.

Prasyarat: - Referensi:

1. Jones. S. Maritime Security: A practical Guide, the nautical institute 2012 2. Consolidate Edition, MARPOL, International Maritime Organization, 2006 3. Consolidate Edition, SOLAS, International Maritime Organization, 2004

ENME804190 - TEKNIK LAS LANJUT (4 SKS) Tujuan Pembelajaran:

Memberikan pengetahuan, pemahaman mengenai teori, prinsip dan desain pengelasan serta assesmen terhadap kualitas dan aplikasi pengelasan.

Silabus:

Pendahuluan, review istilah dan deinisi pengelasan, jenis-jenis proses pengelasan, standard

power source, Oxy-gas welding, Shield Metal Arc Welding (SMAW), Gas Tungsten Arc Welding (GTAW), Gas Metal Arc Welding (GMAW), Submerged Arc Welding (SAW), Flux Cored Arc Weld- ing (FCAW), Resistance welding, Friction Stir Welding, Other welding process: laser, electron beam, plasma, Cutting and other edge preparation processes, surfacing and spraying, Braz- ing and soldering, Joining processes for plastics, ceramics and composites, Welding metal: Ferrous-based metal, non-ferrous-based metal, Material behavior during welding process, Testing materials and the weld joint, Non Destructive Examination (NDE), DT (Destructive Test), Heat treatment of base materials and welded joints, Basic of welding design, Residual

stresses and distortion, Welding Symbol, Behavior of welded structures under diferent types

of loading, Design of welded structures under static and dynamic loading, welding defects,

Design of welded pressure equipment, Welding Performance Qualiication Record (WPQR), Welding Procedure Speciication (WPS), Welding automation.

T E K N IK M E SI N

170

Prasyarat: - Buku Ajar:

1. Sindo Kou, Welding Metallurgy, 2nd Edition, Wiley, 2002.

2. ASME Section IX, Welding and Brazing Qualiications 3. AWS D1.1., Structural Welding (Steel)

4. William A. Bowditch, Welding Fundamentals 5th Edition, Goodheart-Willcox, 2011. 5. Technical Manual TM 5-805-7. Welding Design, Procedures and Inspection Headquar-

ters, Department of the Army.1985

6. Lloyds Register. Welding Procedures, Inspections and Qualiications. MAGISTER TEKNIK MESIN MELALUI PROGRAM FAST TRACK

Untuk mahasiswa yang berkeinginan dan berkemampuan untuk melanjutkan program pendidikan ke jenjang Magister Teknik melalui program Fast track, maka dapat dilakukan transfer kredit sebanyak maksimal 22 sks. Jumlah sks yang dapat ditransfer tersebut adalah 14 sks dari M.A wajib peminatan dan 8 sks dari 2 buah M.A pilihan peminatan @ 4 sks.

M.A wajib peminatan dan M.A. pilihan peminatan yang diakui, sehingga dapat ditransfer kredit- nya adalah jika M.A tersebut sesuai dengan M.A. yang ada pada pilihan Peminatan Program studi Magister Teknik (S2) Teknik Mesin.

Persyaratan untuk mahasiswa dalam mengikuti program Fast Track adalah sbb:

1. Menyatakan keinginannya untuk mengikuti Program Fast Track, dengan menulis Surat Permohonan kepada Ketua Departemen Teknik Mesin dengan menyertakan Rencana Studi berupa rencana pengambilan mata ajaran pada Semester 6 s.d. 8 (pada Program Sarjana Teknik) dan mata ajaran Semester 1 s.d. 4 (pada Program Magister Teknik) sesuai dengan Peminatan Program Magister Teknik, paling lambat pada akhir Semester 5 program Sarjana Teknik Mesin atau Teknik Perkapalan. 2. Memiliki nilai akademik yang sangat baik, dengan Indeks Prestasi Akademik

Kumulatif (IPK) sampai dengan Semester 5, minimum 3.2, dan sudah lulusan seluruh Mata Ajaran Dasar.

3. Memiliki penanggung jawab dan atau beasiswa untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik dan Magister Teknik dengan Skema Fast Track.

4. Mahasiswa yang mengikuti Program Fast Track menyampaikan kesediaanya untuk mengikuti Program Akademik secara Penuh Waktu.

5. Apabila Permohonan mengikuti Skema Fast Track dapat disetujui oleh Ketua Departemen/Program Studi, maka mahasiswa yang bersangkutan akan berdiskusi bersama dengan Penasehat Akademik untuk finalisasi Rencana Studi Sarjana Teknik (S1) dan Magister Teknik (S2)nya.

Mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik (S1) yang telah disetujui rencana melanjutkan studinya ke jenjang Magister Teknik (S2) oleh Ketua Departemen Teknik Mesin, perlu segera menyesuaikan rencana studinya pada Semester 7 dan 8, khususnya dalam pengambilan Mata Ajaran Pilihan S1-nya dengan menyesuaikan diri dengan Mata Ajaran Wajib dan Pilihan pada jenjang program studi Magister Teknik sesuai Peminatannya.

T E K N IK M E SI N

172

7. PROGRAM DOKTOR

FTUI menyelenggarakan program pendidikan doktor pada enam program studi berikut: 1. Teknik Sipil

2. Teknik Mesin 3. Teknik Elektro

4. Teknik Metalurgi dan Material 5. Teknik Kimia

6. Arsitektur 7. Teknik Industri

Program Pendidikan Doktor FTUI dimulai resmi pada tahun 2000 dengan dibukanya Program Studi (PS) Teknik Sipil, Teknik Elektro diikuti penggabungan Program Studi Optoelektroteknika dan Aplikasi Laser dengan Program Pascasarjana FTUI. Program Studi Teknik Mesin dibuka secara resmi pada tahun 2006, sementara Program Studi Teknik Metalurgi dan Material serta Teknik Kimia dibuka tahun 2007. Pada tahun 2009 dibuka Program Doktor di Arsitektur. Pada tahun 2011, PS Optoelektroteknika dan Aplikasi Laser ditutup dan digabungkan dengan PS Teknik Elektro. Program Studi Doktor dipimpin oleh Ketua Program Studi (KPS) yang dijabat secara ex-oicio oleh Ketua Departemen. Program Studi Doktor memiliki satu atau lebih Bidang Kekhususan untuk memberikan pendalaman pengetahuan teknik yang lebih spesiik kepada mahasiswa peserta program studi tersebut. Penyelenggaraan Program Doktor dapat dilaksanakan dengan cara: Kuliah dan Riset; dan Riset.

Seleksi Mahasiswa Baru

Tahapan seleksi mahasiswa baru Program Doktor FTUI adalah sebagai berikut:

1. Tahap pre-admisi: calon mahasiswa secara informal menghubungi calon promotor atau Ketua Departemen untuk mendiskusikan topik disertasi yang diinginkan. Hal ini untuk memastikan ketersediaan promotor sesuai topik penelitian. Komunikasi dapat dilakukan melalui email atau tatap muka. Ketua Departemen dan calon promotor kemudian mendiskusikan hal tersebut secara internal.

2. Calon mahasiswa mendaftarkan diri melalui http://penerimaan.ui.ac.id, dengan melengkapi semua persyaratan yang diminta.

3. Calon mahasiswa mengikuti Ujian SeleksiMasuk, yang terdiri dari: (i) Test Potensi Akademik, dan (ii) English Proficiency Test

4. Hasil Ujian Seleksi Masuk disampaikan oleh Panitia Ujian Seleksi Masuk UI ke FTUI untuk kemudian dibahas dalam Rapat Komite Departemen yang dipimpin oleh Ketua Departemen, untuk menentukan calon mahasiswa yang diterima, usulan topik riset yang disepakati dan ketersediaan calon promotor. Bila diperlukan, dapat dilakukan wawancara dengan calon mahasiswa, untuk memastikan kesesuaian topik riset, kesesuaian dengan bidang studi jenjang pendidikan sebelumnya, dan kesediaan calon mahasiswa untuk menempuh studi S3 penuh waktu. Wawancara dapat dilakukan secara langsung atau melalui email atau aplikasi messanger. 5. Hasil rapat disampaikan ke Panitia Ujian Seleksi Masuk UI untuk diumumkan.

Pembimbingan

Sejak terdaftar sampai sebelum lulus ujian kualiikasi, mahasiswa dibimbing oleh seorang Penasehat Akademik (PA) yang diharapkan menjadi Promotor atau Kopromotor. Ketua Departemen menerima usulan calon Promotor/ Penasehat Akademik dari Komite Departemen.

Setelah lulus ujian kualiikasi, mahasiswa akan mendapat status sebagai calon doktor dan PA diharapkan berubah statusnya menjadi Promotor/ Kopromotor.

Promotor dan Ko-Promotor

Promotor dan Kopromotor adalah pengajar atau tenaga ahli yang sesuai dan mendapat tugas dari Ketua Departemen berdasarkan SK Rektor untuk membimbing calon doktor dalam melaksanakan penelitian dan penulisan disertasi. Pembimbing terdiri dari 1 Promotor dan maksimal 2 (dua) Kopromotor. Promotor adalah Pembimbing I yang bergelar akademik Profesor atau bergelar Doktor dengan jabatan akademik minimal Lektor Kepala, mempunyai bidang keilmuan/ keahlian yang relevan dengan disertasi mahasiswa

173

Dalam dokumen BUKU MESIN INDONESIA (Halaman 170-174)