• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. TUJUAN

Kementerian Kesehatan mempunyai tujuan terselenggaranya pembangunan kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu meningkatnya status kesehatan masyarakat dan meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial bidang kesehatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) sebagai salah satu unit eselon di bawah Kementerian Kesehatan yang melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan kesehatan.

Tujuan indikator Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2015-2019 adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat. Indikator yang akan dicapai adalah:

1. Publikasi karya tulis ilmiah di bidang upaya kesehatan masyarakat yang dimuat dimedia cetak dan atau elektronik nasional dan internasional adalah sebanyak 24 jumlah publikasi.

2. Menghasilkan penelitian di Bidang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) yang berkualitas sesuai kebutuhan stakeholder serta mendukung program pembangunan kesehatan adalah sebanyak 14 hasil penelitian

B. SASARAN

Sasaran kinerja utama Badan Litbangkes adalah Meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kesehatan dengan indikator kinerja utama berupa Jumlah Penelitian yang diproses dalam HAKI yang targetnya adalah 2 output setiap tahunnya. Dalam mendukung sasaran kinerja utama Badan Litbangkes tersebut, khususnya Pusat Upaya Kesehatan Masyarakat, Balai Litbang P2B2 Banjarnegara memiliki kegiatan utama yaitu penelitian dan pengembangan penyakit bersumber binatang, publikasi hasil penelitian dan Dukungan Manajemen Lainnya Pada Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Sasaran yang akan dihasilkan dari kegiatan utama ini yaitu:

1. Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat.

2. Meningkatnya jumlah publikasi ilmiah di bidang upaya kesehatan masyarakat. 3. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas generik dan tugas

45 Dari tujuan tersebut dijabarkan melalui penetapan sasaran yang ingin dicapai yaitu;

1. Tercapainya kegiatan penelitian dan pengembangan kesehatan di Balai Litbang P2B2 Banjarnegara yang mempunyai implikasi terhadap kebijakan maupun program kesehatan, bersifat inovatif dan mengarah standarisasi.

2. Tersedianya tenaga Balai Litbang P2B2 Banjarnegara yang profesional menurut jumlah, kepakaran, jenjang fungsional, serta jenjang pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Tersedianya fasilitas instalasi /laboratorium, perpustakaan dan perangkat jejaring informasi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara serta sarana dan prasarana pendukung yang sesuai dengan kebutuhan, baik jumlah maupun mutu.

4. Terlaksananya pengembangan jejaring informasi melalui peningkatan aksesibilitas, pemanfaatan website dan perpustakaan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara.

5. Terlaksananya pemanfaatan hasil Balai litbang P2B2 Banjarnegara dikalangan pelaksana program/pengambilan keputusan, kalangan ilmiah dan masyarakat. 6. Terwujudnya jejaring kemitraan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara dengan sektor

terkait serta bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang.

Rencana Aksi Kegiatan diarahkan untuk memberikan:

1. Bukti prasyarat untuk merancang dan menetapkan kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara.

2. Bukti penilai untuk memberikan rekomendasi terhadap permasalahan pengendalian penyakit bersumber rodensia bagi stakeholder (Dinas Kesehatan) pada lokasi penelitian di wilayah kerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara.

3. Kebaruan dan perbaikan bagi ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan. C. INDIKATOR KINERJA

Dalam dokumen Renstra Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 – 2019, sasaran outcome hasil program dan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan adalah meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kesehatan. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara termasuk dalam satuan kerja ampuan Pusat Penelitian Upaya Kesehatan Masyarakat (Ukesmas). Untuk sasaran Pusat Penelitian Ukesmas adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat, sehingga capaian output Balai Litbang P2B2 Banjarnegara mendukung sasaran output Pusat Ukesmas.

46 Sasaran output Balai Litbang P2B2 Banjarnegara tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara 2015-2019 adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja utamanya yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Indikator Kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2015-2019 Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya dasar kesehatan masyarakat

Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang upaya kesehatan masyarakat yang dimuat dimedia cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

2 5 5 6 6

Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

2 7 1 1 3

D. KEGIATAN

Kegiatan dalam pengelolaan Program Litbangkes adalah sebagai berikut:

1. Diutamakan memberikan kontribusi signifikan pada salah satu fokus Kementerian Kesehatan, yaitu Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular, dan penyehatan lingkungan

2. Pengelolaan sumberdaya Balai Litbang P2B2 Banjarnegara bersifat proaktif, yaitu tidak mengandalkan sepenuhnya pada fasilitas negara, namun memberikan ruang untuk kreativitas dan inovasi sumberdaya sesuai aturan hukum

3. Pengelolaan pendidikan, pelatihan, dan forum peneliti, litkayasa dan administrasi dilakukan dengan menumbuhkembangkan iklim ilmiah yang sehat.

4. Produk penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber rodensia adalah publikasi ilmiah, model intervensi, dan opsi rekomendasi.

E. STRATEGI

Strategi Rencana Aksi Kegiatan lima tahunan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara dalam hal ini adalah pendekatan secara keseluruhan terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Keseluruhan rangkaian kegiatan tersebut hendaknya mengikuti falsafah: policy follow research, penelitian harus bersifat antisipatif sebagai bukti prasyarat kegiatan (evidence based program) bukan sebaliknya. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,

47 memiliki tema, identifikasi faktor pendukung yang rasional, efisien, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Dalam pengelolaan program dan kegiatan, Balai Litbang P2B2 Banjarnegara memiliki komponen strategi yang mengawal hal tersebut, yaitu:

1. Peningkatan mutu litbangkes, dengan strategi:

a) Pengembangan aset manusia litbang dan ilmu pengetahuan teknologi kesehatan (iptekkes) melalui pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kompetensi.

b) Peningkatan sarana dan prasarana litbangkes melalui pengadaan dan pemeliharaan bahan, alat, gedung, dan teknologi, termasuk metodologi. c) Efisiensi dan efektivitas anggaran litbangkes melalui perencanaan dan

pelaksanaan berbasis kinerja.

2. Pengembangan hasil litbangkes, dengan strategi:

a) Meningkatkan koordinasi dan kemitraan untuk pengembangan hasil litbangkes dengan pendekatan multi disiplin dan multi institusi

b) Mengikuti pembinaan litbangkes dari Badan Litbangkes secara kontinum mulai dari identifikasi orientasi produk sampai diseminasi hasil.

3. Diseminasi hasil litbangkes dengan strategi:

a) Pemuatan hasil litbangkes dalam jurnal nasional (akreditas dan non akreditasi)

b) Pemuatan hasil litbangkes dalam jurnal internasional c) Mengadakan diseminasi penyakit tular vektor

4. Pemanfaatan hasil litbangkes, dengan strategi:

a) Menyediakan data, informasi, HKI, rekomendasi yang berorientasi pada kebutuhan akademisi, bisnis, dan pemerintah (program).

b) Pemanduan dan pendampingan dalam utilisasi hasil litbangkes.

c) Penyelenggaraan forum penyampaian hasil olahan penelitian dengan Unit Perencanaan dan pelaksana program secara tematik dan berkala

d) Pemanfaatan hasil hasil litbangkes termasuk di dalamnya berbagai hasil penelitian secara nasional

Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi

Selama pelaksanaan kegiatan dan program tahun 2016 Balai Litbang P2B2 Banjarnegara menemui hambatan dalam mencapai tujuan dan sasaran, antara lain: 1. Hambatan terkait peningkatan mutu litbangkes :

a. Masih kurangnya kapasitas SDM khususnya peneliti dan calon peneliti dengan masih adanya rangkap jabatan dari peneliti dan calon peneliti

48 b. Adanya keterbatasan anggaran untuk kegiatan litbang, sehingga masih

terdapat area roadmap penelitian yang belum terlaksana 2. Hambatan terkait pengembangan hasil litbang

Masih kurangnya orientasi peneliti dalam menghasilkan litbang yang berpotensi mengarah ke Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

3. Hambatan terkait diseminasi hasil

Tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam kegiatan diseminasi hasil litbang 4. Hambatan terkait pemanfaatan hasil ltbangkes

Masih kurangnya kemampuan peneliti dalam mengemas hasil penelitian ke dalam bahasa kebijakan sehingga masih kurang dirasakan manfaatnya secara langsung bagi program

Terobosan yang Dilakukan

Berkaitan dengan hambatan-hambatan yang dihadapi, telah dilakukan berbagai upaya sebagai tindak lanjut mengatasi permasalahan yang ada dengan cara:

1. Terobosan terkait peningkatan mutu litbangkes

a. Peningkatan mutu SDM peneliti dan calon peneliti melalui upaya tugas belajar sesuai dengan kebutuhan institusi, peningkatan kapasitas pegawai melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat), selain itu juga dilaksanakan pertemuan ilmiah berkala dengan mengundang narasumber untuk topik tertentu yang sesuai kebutuhan intitusi

b. Seiring adanya Reformasi Birokrasi, telah dilakukan penempatan pegawai sesuai tugas pokok dan fungsinya menurut peta jabatan termasuk di dalamnya peneliti dan calon peneliti, meskipun masih terdapat pegawai dengan tugas tambahan, selanjutnya akan dilakukan upaya penataan melalui rotasi dan rekrutmen pegawai secara bertahap sehingga pada akhirnya akan lebih optimal

c. Melakukan kerjasama dengan Balitbangda, Perguruan Tinggi dan instansi lainnya dalam upaya meningkatkan alokasi anggaran kegiatan litbang, disamping itu juga memanfaatkan peluang penelitian kompetitif dengan anggaran dari luar DIPA satker.

d. Dalam rangka meningkatkan dukungan kegiatan penelitian yang semakin kompleks dan dinamis, Balai Litbang P2B2 Banjarnegara telah mengupayakan terlaksananya akreditasi Laboratorium mikrobiologi dengan melakukan pendampingan sejak tahun 2016

e. Penguatan riset berbasis pelayanan melalui penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada semua bagian yang ada di laboratorium, sehingga memudahkan dalam pengelolaan, analisis dan pemanfaatannya.

49 f. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada stake holder maka pada bulan November 2017 Balai Litbang P2B2 Banjarnegara mengembangkan sebuah sistem pelayanan berbasis aplikasi yang diberi nama Sistem Informasi Layanan Ilmiah atau disingkat menjadi “SI-YANI”

2. Terobosan terkait pengembangan hasil litbangkes

Koordinasi dan konsultasi dengan tim sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Badan Litbang Kesehatan untuk mereview hasil-hasil penelitian satker yang berpotensi menghasilkan HKI. Selain itu juga mengirimkan SDM untuk mengikuti pelatihan drafting paten di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

3. Terobosan terkait diseminasi hasil litbangkes

Pada tahun 2015 jurnal ilmiah satker BALABA telah terkareditasi oleh LIPI. Saat ini terus diupayakan peningkatan kualitas jurnal agar status akreditasi bisa dipertahankan.

4. Terobosan terkait pemanfaatan hasil litbangkes

Dilakukan upaya komunikasi dengan pemegang program untuk menginventarisasi hasil-hasil penelitian yang bisa dijadikan masukan untuk program sehingga bisa lebih dirasakan manfaatnya.

50

Dokumen terkait