• Tidak ada hasil yang ditemukan

Negara dan Revolusi a Negara :

Dalam dokumen MATERIALISME DIALEKTIKA DAN HISTORI MDH (1) (Halaman 36-40)

V KATEGORI FILSAFAT 1 Bentuk dan isi :

VII. MATERIALISME HISTOR

5. Negara dan Revolusi a Negara :

Negara adalah alat suatu klas yang berkuasa untuk menindas dan menguasai klas yang lain untuk mempertahankan dan melindungi kepentingan dan kekuasaan klas yang berkuasa. Negara lahir dalam masyarakat berklas sesudah klas-klas itu sendiri lahir dan sesudah terjadi pertentangan serta timbul perlawanan dan perjuangan klas. Negara lahir sebagai akibat dari

adanya perlawanan dan perjuangan klas tertindas dan terhisap terhadap klas yang menindas dan menghisap, suatu perlawanan yang terus menerus dan tidak teratasi. Untuk bisa mematahkan dan menindas serta mengatasi setiap perlawanan yang timbul dari klas yang tertindas atau dari klas lain, dan untuk menjaga serta melindungi kepentingan dan kekuasaan, serta untuk dapat menegakkan dan mempertahankan kekuasaannya lebih lanjut, klas yang berkuasa memerlukan alat kekuasaan dan kekuatan, dan itu ada!an negara.

Demikian negara lahir sebagai alat kekuasaan dan alat penindas dari klas yang berkuasa terhadap klas lain, dan bukan sebagai alat pendamai dalam pertentangan klas yang berdiri diatas semua klas yang saling bertentangan.

Negara sesuai dengan fungsinya, selalu berwatak dan bersifat diktator-diktator dari klas yang berkuasa terhadap klas yang lain.

Aparat kekuasaan negara yang utama dan penting serta pokok adalah pemerintah, angkatan bersenjata dan penjara. Ketiga aparat kekuasaan itu adalah mutlak dan merupakan hakekat negara. Dan dari ketiganya itu yang paling penting adalah angkatan bersenjata.

Negara sebagai alat kekuasaan berarti alat pelaksana politik atau alat pelaksana ide klas yang berkuasa. Karena itu negara merupakan suatu fakta dari bangunan atas. Dan sebagai bangunan atas, nagara lahir dan berdiri diatas basis serla yang melindungi basis itu. Maka watak suatu negara tidak bisa lepas dari watak basisnya atau watak dan kepentingan sistim ekonomi yang berlangsung. Watak dan fungsi negara tentu sesuai dengan watak dan kepentingan basis atau sistim ekonominya, dan sesuai dengan watak serta kepentingan klas yang berkuasa. Tidak bisa lain.

Negara sesuai dengan sejarah lahir dan terbentuknya, tidak selamanya ada dan mutlak. Ada zaman yang masyarakatnya hidup berlangsung tanpa ada negara, yaitu masyarakat komunal primitif sebagai masyarakat yang tidak berklas karena klas-klas belum lahir atau belum ada dalam masyarakat itu. Karena itu negara pada akhirnya juga akan lenyap dari masyarakat. Akan datang masanya yang masyarakat hidup berlangsung tanpa negara, yaitu masyarakat komunisme sebagai masyarakat yang tidak berklas karena klas-klas sudah lenyap dari masyarakat itu.

Negara pada akhirnya akan lenyap dari masyarakat bersamaan dengan lenyapnya klas-klas dari masyarakat itu pula.

Revolusi adalah perebutan dan pergantian kekuasaan dari klas yang berkuasa kepada klas lain yang lebih maju. Dengan begitu pergantian kekuasaan kepada klas lain yang reaksioner adalah bukan revolusi, tapi kontra revolusi

Revolusi mempunyai tliga sasaran utama, yaitu politik, ekonomi dan kebudayaan. Itu berarti revolusi yang pertama-tama ditujukan untuk merebut dan mengganti kekuasaan negara. Segera sesudah itu berhasil, harus segera merebut dan mengoper kekuasaan atas alat produksi. Kemudian sesudah kekuasaan itu mantap dan terkonsolidasi kuat, lalu merombak kebudayaan lama dengan segala sisa-sisanya untuk memenangkan dan mendominasi kebudayaan baru, kebudayaan klas yang berevolusi.

Revolusi yang sudah berhasil merebut dan mengganti kekuasaan negara, tapi tidak diteruskan untuk merebut dan mengoper kekuasaan atas alat produksi, akan berarti revolusi itu hanya dalam bentuk, dan tidak sampai pada isinya. Revolusi yang demikian, pada hakekat dan pada akhirnya adalah revolusi yang gagal. Sebab hakekal suatu revolusi adalah merebut dan rnengoper kekuasaan atlas alat pfoduksi untuk merombak sistim ekonomi yang lama dan menggantinya dengan sistim ekonomi yang baru dari klas yang berevolusi.

Revolusi dilapangan politik berarti merebut dan mengganti kekuasaan negara, merombak aparatnya yang lama dan menggantinya dengan aparat yang baru sebagai aparat revolusi, yaitu aparat yang sesuai dan untuk melaksanakan tujuan revolusi. Dan tujuan revolusi berarti tujuan klas yang berevolusi yaitu klas yang merebut dan mengganti kekuasaan.

Revolusi dilapangan ekonomi berarti merebut dan mengoper kekuasaan atas alat produksi. Merombak hubungan produksi yang lama dan menggantinya dengan hubungan produksi yang baru dari klas yang berevolusi, yang berarti merombak sistim ekonomi yang lama dan menggantinya dengan sistim ekonomi yang baru dari klas yang berevolusi.

Revolusi dilapangan kebudayaan berarti melawan dan merombak kebiasaan dan cara berfikir yang lama dan menggantinya dengan kebiasaan dan cara berfikir yang baru dari klas yang berevolusi.

Revolusi dilapangan politik tanpa merombak aparat yang lama dan menggantinya dengan aparat yang baru, aparat revolusi dari klas yang berevolusi akan menghambat dan bisa membelokkan jalannya revolusi da!i arah tujuan revolusi.

Revousi dilapangan ekonomi tanpa merombak hubungan produksi dan sistim ekonomi yang lama untuk menggantinya dengan hubungan produksi dan sistim ekonomi yang baru dari klas yang berevolusi, akan tidak ada artinya bagi tujuan revolusi, yang berarti gagal.

Revolusi dilapangan politik dan ekonomi tanpa dilanjutkan atau tanpa revoIusi dilapangan kebudayaan, akan bisa menyelewengkan jalannya revolusi dari arah dan tujuan revolusi itu.

Revolusi-revolusi yang sudah terjadi dalam sejarah, bisa dibagi dalam dua kategori pokok, yaitu revolusi proletar atau revolusi sosialis dan revolusi-revolusi sebelumnya. Dua kategori pokok revolusi itu mempunyai perbedaan besar dari prinsip pada watak dan sifat serta tujuannya.

Revolusi proletar atau revolusi sosialis adalah revolusinya klas bukan pemilik alat produksi atau revolusinya klas yang tertindas dan terhisap, yaitu revolusinya kIas buruh atau klas pekerja terhadap klas pemilik alat produksi atau klas penghisap. Sedang revolusi-revolusi sebelumnya, revolusi-revolusi sebelum revolusi proletar atau sebelum revolusi sosialis adalah revolusinya klas-klas pemilik alat produksi atau klas penghisap terhadap klas lain, atau terhadap klas pemilik alat produksi atau klas penghisap yang lama.

Revolusi proletar atau revolusi sosialis bertujuan untuk menghancurkan sistim ekonomi dan masyarakat penghisapan dan menggantinya dengan sistim ekonomi dan masyarakat sosialis, yaitu sistim ekonomi dan masyarakat kolektif tanpa penghisapan. Sedang revolusi-revolusi sebelumnya bertujuan untuk mengganti sistim ekonomi dan masyarakat penghisapan yang lama dengan sistim ekonomi dan masyarakat penghisapan yang baru.

Revolusi proletar atau revolusi sosialis bertugas untuk membangun sistim ekonomi dan masyarakat yang sama sekali baru, yang belum terkandung atau belum tumbuh dalam sistim ekonomi dan masyarakat yang lama yang digantinya. Sedang revolusi-revolusi sebelumnya bertugas membangun atau menegakkan sistim ekonomi yang sudah terkandung atau sudah tumbuh didalam sistim ekonomi dan masyarakat yang lama yang diganti. Dengan begitu, revolusi-revoIusi sebelum revolusi proletar atau sebelum revolusi sosialis berarti tidak membangun sistim ekonomi yang sama sekali baru.

Revolusi proletar atau revolusi sosialis dan revolusi-revolusi sebelumnya yang watak, sifat dan tujuannya saling berbeda secara prinsip itu, berbeda pula praktek berlangsungnya, pelaksanaannya dan penegakannya.

Revolusi proletar atau revolusi sosialis berlangsung sampai pada penumbangan sistim ekonomi dan masyarakat yang lama beserta akar-akarnya. Pelaksanaan dan penegakannya harus dengan aparat yang baru yang bersih dari watak dan sifat-sifat lama. Sedang revolusi- revolusi sebelumnya, berlangsung sampai berlaku dan berkuasanya sistim ekonomi dan rnasyarakat baru dengan masih bisa membiarkan atau meneruskan berlakunya sisa-sisa sistim ekonomi dan masyarakat lama didalam sistim ekonomi dan masyarakat baru. Pelaksanaan dan

penegakannya bisa pula menggunakan atau dengan aparat-aparat lama yang masih membawa watak dan sifal-sifat lama.

Revolusi proletar atau revolusi sosialis membangun sistim ceonomi dan masyarakat yang sama sekali baru. Karena itu, didalamnya akan berlangsung kontradiksi atau pertentangan yang makin menajam antara watak dan fikiran-fikiran baru dengan watak dan fikiran-fikiran lama, atau antara ideologi baru dengan ideologi lama yang ditumbangkan, yang sisa-sisanya masih berusaha untuk berkuasa kemba!i. Watak dan fikiran atau ideologi yang baru dan yang lama itu tidak bisa saling berintegrasi atau tidak bisa diintegrasikan, dan kontradiksi atau pertentangannya tidak bisa dikompromikan. Sedang revolusi-revolusi sebe- lum revolusi proletar atau sebelum revolusi sosialis membangun sistim ekonomi dan masyarakat yang tidak sama sekali baru. Karena itu didalamnya tidak akan berlangsung kontradiksi atau pertentangan yang makin menajam antara watak dan fikiran atau ideologi yang baru dengan watak dan fikiran atau ideologi yang lama. Tapi kontradiksi atau pertentangan antara keduanya itu akan melunak dan bisa dikompromikan serta bisa saling berintegrasi.

Revolusi-revolusi itu menjadi matang dan berlangsung atau terjadi dengan melalui syarat-syarat dalam proses krisis revolusioner.

Tanda-tanda atau ciri-ciri dari krisis revolusioner itu yalah :

- Massa rakyat sudah tidak puas dan tidak mau dengan keadaan yang lama yang sedang berlangsung.

- Massa rakyat sudah berani dan sudah bertindak menentang dan melawan keadaan itu, baik secara bersama atau terorganisasi maupun secara sendirisendiri yang “anarkhis”.

- Klas atau pemerintah yang berkuasa sudah tidak mampu mengatasi keadaan dan tidak mampu membuat jalan keluar.

- Klas yang baru sudah siap dan sudah mampu untuk mengganti kekuasaan lama, serta sudah siap tampil kedepan memimpin dan mampu melaksanakan kepemimpinan dalam perlawanan massa rakyat terhadap kekuasaan klas atau kekuasaan pemerintah lama.

Revolusi adalah perlawanan besar dan menyeluruh dari massa rakyat terhadap kekuasaan klas atau pemerintah lama yang proses kematangannya dimulai dari perlawanan- perlawanan yang kecil-kecil dan terpisah-pisah. Revolusi selalu berlangsung dengan perlawanan dan kekerasan. Tidak ada revolusi yang berlangsung secara damai.

6. Peranan massa dan pimpinan dalam sejarah :

Dalam dokumen MATERIALISME DIALEKTIKA DAN HISTORI MDH (1) (Halaman 36-40)

Dokumen terkait