• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORITIS

D. Tuna Netra

1. Pengertian Tuna Netra

Secara etimologi kata tunanetra berasal dari tuna yang berarti rusak, dan netra yang berarti mata atau penglihatan. Tunanetra adalah seseorang yang memiliki hambatan dalam penglihatan atau tidak berfungsinya indera penglihatan.

Sedangkan menurut istilah, dalam hal ini pemerintah menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tuna netra adalah: seorang yang menurut ilmu kedokteran dinyatakan mempunyai kelainan fisik atau mental. Yang oleh karenanya merupakan hambatan atau rintangan untuk melakukan kegiatan sebagaimana mestinya. 52

a. Penyebab Ketunanetraaan

Menurut Sidharta Ilyas, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab ketunanetraan yaitu: 53

52

Sekeretariat Negara RI peraturan pemerintah 36/1980 tentang usaha kesejahteraan sosial bagi penderita cacat, Penjelasan pasal demi pasal, h 1

53

Sidharta Ilyas, Prof. Dr, Penuntun Ilmu Penyakit Mata, (Jakarta:Fakultas Kedokteran UI, 1998), h. 50

1. Keturunan

Ketunanetraan yang disebabkan oleh faktor keturunan terjadi dari hasil perkawinan bersaudara, sesama tunanetra atau mempunyai orang tua yang tunanetra. Ketunanetraan akibat faktor keturunan antara lain Retinitis Pigmentosa, penyakit pada retina yang umumnya merupakan keturunan. Penyakit ini sedikit demi sedikit menyebabkan mundur atau memburuknya retina. Gejala pertama biasanya sukar melihat di malam hari, diikuti dengan hilangnya penglihatan periferal, dan sedikit saja penglihatan pusat yang tertinggal.

2. Penyakit

Ada beberapa penyakit yang menyebabkan seseorang dapat mengalami kebutaan, antara lain:

a. Xeropthalmia, yakni penyakit mata karena kekurangan vitamin A. b. Trachoma, yaitu penyakit mata karena virus chilimidezoon

trachomanis.

c. Catarac, yaitu penyakit mata yang menyerang bola mata sehingga lensa mata menjadi keruh, akibatnya terlihat dari luar mata menjadi putih.

d. Glaucoma, yaitu penyakit mata karena bertambahnya cairan dalam bola mata, sehingga tekanan pada bola mata meningkat.

e. Diabetik Retinopathy, adalah gangguan pada retina yang disebabkan karena diabetis. Retina penuh dengan pembuluh-pembuluh darah dan dapat dipengaruhi oleh kerusakan sistem sirkulasi hingga merusak penglihatan.

f. Macular Degeneration, adalah kondisi umum yang agak baik, dimana daerah tengah dari retina secara berangsur memburuk. Anak dengan retina degenerasi masih memiliki penglihatan perifer akan tetapi kehilangan kemampuan untuk melihat secara jelas objek-objek di bagian tengah bidang penglihatan.

g. Retinopathy of prematurity, biasanya anak yang mengalami ini karena lahirnya terlalu prematur. Pada saat lahir masih memiliki potensi penglihatan yang normal. Bayi yang dilahirkan prematur biasanya ditempatkan pada inkubator yang berisi oksigen dengan kadar tinggi, sehingga pada saat bayi dikeluarkan dari inkubator terjadi perubahan kadar oksigen yang dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah menjadi tidak normal dan meninggalkan semacam bekas luka pada jaringan mata. Peristiwa ini sering menimbulkan kerusakan pada selaput jala (retina) dan tunanetra total.

3. Pertumbuhan dalam masa kandungan

Penyebab ketunanetraan yang disebabkan proses pertumbuhan dalam masa kandungan antara lain:

a. Gangguan waktu ibu hamil.

b. Penyakit menahun seperti TBC, sehingga merusak sel-sel darah tertentu selama pertumbuhan janin dalam kandungan.

c. Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena rubella atau cacar air, dapat menyebabkan kerusakan pada mata, telinga,

jantung dan sistem susunan saraf pusat pada janin yang sedang berkembang.

d. Infeksi karena penyakit kotor, toxoplasmosis, trachoma dan tumor. Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan dengan indera penglihatan atau pada bola mata itu sendiri.

b. Karakteristik Tunanetra

Karakteristik tunanetra secara garis besar dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain:

1. Akademis

Pada umumnya tunanetra menyimpan pengalaman-pengalaman khusus seperti halnya orang awas, namun pengalaman-pengalaman tersebut kurang terintegrasikan. Tunanetra juga mendapatkan angka yang hampir sama dengan orang awas, dalam hal berhitung, informasi, dan kosakata, tetapi kurang baik dalam hal pemahaman (comprehention) dan persamaan. Kosa kata tunanetra cenderung merupakan kata-kata yang definitif.

2. Pribadi dan sosial

Ketunanetraan tidak secara langsung menyebabkan timbulnya masalah kepribadian. Masalah kepribadian cenderung diakibatkan oleh sikap negatif yang diterima tunanetra dari lingkungan sosialnya. tunanetra mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan sosial, karena keterampilan tersebut biasanya diperoleh individu melalui model atau contoh perilaku dan umpan balik melalui penglihatan. Beberapa karakteristik sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari ketunanetraannya, adalah curiga terhadap orang lain, mudah tersinggung, dan ketergantungan pada orang lain.

3. Mental dan intelektual

Intelektual atau kecerdasan penderita tunanetra umumnya tidak berbeda jauh dengan orang normal atau awas. Kecenderungan IQ penderita tunanetra ada pada batas atas sampai batas bawah, jadi ada orang yang sangat pintar, cukup pintar dan ada yang kurang pintar. Intelegensi mereka lengkap yakni memiliki kemampuan dedikasi, analogi, asosiasi dan sebagainya. Mereka juga punya emosi negatif dan positif, seperti sedih, gembira, punya rasa benci, kecewa, gelisah, bahagia dan sebagainya. 54

c. Masalah-masalah Yang Dihadapi Tuna Netra

Berikut beberapa permasalahan-permasalahan yang dihadapi penyandang cacat tunanetra antara lain:

1. Rasa rendah diri yang disebabkan bahwa mereka tidak memiliki kesempurnaan penglihatan sebagaimana orang lain pada umumnya.

2. Taraf kehidupan yang menyulitkan mereka untuk aktif dalam kehidupan kemasyarakatan.

3. Belum memiliki kesempatan yang cukup untuk mendapatkan pendidikan dan rehabilitasi yang tepat.

4. Tidak memiliki kontrol langsung dengan lingkungannya sehingga tidak dapat mengetahui apa yang ada disekelilingnya.

54

Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Pelayanan Pendidikan Terpadu bagi anak berkebutuhan Khusus dan Berkesulitan Belajar. (Jakarta: 2002), h. 19

5. Tidak memiliki latar belakang penglihatan (visual background), inilah yang menyebabkan penyandang cacat netra berprilaku terlalu hati-hati penuh kecurigaan dan sebagainya.

6. Sulit untuk pergi atau berjalan sendiri, dalam hal ini tuna netra harus pandai menggunakan tongkat, juga harus mengerti tanda-tanda yang baku untuk menuju kesuatu tempat.

7. Merasa tidak lagi memiliki kebebasan pribadi, hidup selalu bergantung pada orang lain.55

55

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN KHAZANAH KEBAJIKAN

A. Latar Belakang Berdirinya Yayasan Khazanah Kebajikan dan Perkembangannya

1. Latar Belakang Berdirinya

Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) adalah lembaga sosial keagamaan yang mengasuh dan mendidik anak-anak yatim piatu, yatim, fakir miskin, janda dan manula. Secara khusus, Yayasan Khazanah Kebajikan nampak sebuah panti asuhan dan pondok pesantren yang bergerak di bidang sosial, pendidikan dan ekonomi umat. Ciri khas Yayasan Khazanah Kebajikan berupa budaya shalat tahajjud, kajian al-Qur’an, penerimaan dan penyaluran zakat, infaq dan shodaqah, pengasuhan kaum lemah dalam asrama dan pendidikan untuk siswa dan mahasiswa berekonomi lemah.

Yayasan Khazanah Kebajikan berdiri pada tanggal 5 November 1992 di Pisangan Ciputat Tangerang Banten. Dewan pendirinya adalah Drs. H. Marzuki Usman, MA, Drs. H. Nadjmuddin Siddiq, Ir. H. Iskandar Ismail dan Hj. Aswarni Usman.YKK didirikan sebagai bentuk kepedulian sosial warga untuk membantu kaum dhuafa dan untuk membendung gerakan “misionaris” di sekitar Pisangan dan Pondok Cabe Ilir.56

Pengurus YKK pertama kali mengambil dan mengasuh 16 anak yatim dan fakir miskin dari warga sekitar Pisangan dan Pondok Cabe Ilir untuk dididik dan disantuni. Sentral kegiatannya pada waktu itu berada di Masjid Al-A’raaf Bukit Cirendeu. Dalam perkembangannya, YKK sekarang telah mengasuh 430 anak

56

yatim dan fakir miskin dari berbagai macam daerah di Indonesia. YKK juga telah membina 400 orang jama’ah lansia dan dhu’afa serta 52 orang tuna netra dhuafa.

Di samping itu, Yayasan Khazanah Kebajikan samapai saat ini telah mendirikan 8 cabang. Selama ini biaya operasional yang terdiri dari biaya makan sehari-hari, biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan keperluan lainnya, YKK mendapat bantuan dari masyarakat umum yang harus dijemput dan diusahakan, disamping ada sebagian kecil yang menjadi donatur tetap. Untuk menangani masalah kesehatan, pada bulan Juni 2005, YKK telah memiliki Balai Pengobatan Kesehatan (Klinik Khazanah Kebajikan) yang menangani biaya pengobatan secara gratis (tanpa dipungut biaya) bagi anak-anak asuh, jama’ah lansia dan dhuafa, serta masyarakat tak mampu lainnya.

Kini Yayasan Khazanah Kebajikan telah berkembang dan dikenal masyarakat sebagai lembaga sosial keagamaan yang mengasuh anak-anak yatim, fakir miskin, janda, lanjut usia hingga kaum tuna netra dan lembaga yang aktif dalam pengkajian, penghayatan dan pengamalan al-Qur’an serta lembaga yang yang menyebarluaskan infaq, shadaqah dan cinta kaum dhua’fa.57

B. Visi dan Misi Yayasan Khazanah Kebajikan 1. Visi

Menjadi yayasan penggerak ibadah dan peningkatan ekonomi umat menuju masyarakat Islami yang adil, makmur dan sejahtera.

2. Misi

a. Membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat (Budaya Qur’ani)

b. Membudayakan gemar berderma (ZIS) dan shalat tahajjud

57

c. Mengangkat harkat derajat kaum lemah

d. Mengembangkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa serta berilmu pengetahuan dan teknoloi tinggi

e. Meningkatkan peran serta mesyarkat dalam membangun ekonomi ummat58

f. Mengajak ummat Islam agar melaksanan Al-Qur’an sesuai dengan ajaran-Nya dan mengikuti sunnah Rasulullah

g. Melaksanakan kegiatan usaha dalam rangka memakmurkan masjid dan musholla

h. Menyantuni anak yatim piatu, yatim dan fakir miskin i. Mengangkat harkat derajat kaum lemah

j. Berperan aktif membantu Negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

C. Struktur Kepengurusan Yayasan Khazanah Kebajikan

Mengenai struktur kepengurusan Yayasan Khazanah Kebajikan terdiri dari:

Dewan pendiri : Drs. Marzuki Usman, MA

Hj. Aswani Usman Drs. H. Najmuddin Siddik Ir. H. Iskandar Ismail Drs. H. Ahmad Djunaedi

Penasehat: : Drs. Marzuki Usman. MA

Drs. H. Ahmad Djunaedi Drs. H. Winarto

58

Drs. H. Karnaen Purwata

Ketua: : Drs. Najmuddin Siddik

Wakil Ketua : Ir. H. Iskandar Ismail

Drs. H. Burhan Bustomi

Sekretaris : Drs. H. Koeswardi Usman

H. M. Fathoni Asyari S.Ag

Bendahara : Hj. Ida Yufina Iskandar

H. Ahmad Dahiri

Tim Evaluasi : Seluruh badan pengurus dan ketua

Bidang Pendidikan : Drs. Aminuddin

Bidang Dakwah : Abdul Ghafur S.Ag

Bidang Rumah Tangga : Jamsinah

Bidang Pembangunan dan Perawatan : Sadiyo Hadi Sasetyo Bidang Kebersihan dan Transportasi : Adli Akhyar

Bidang Keamanan : Sanusi Shiddiq

Bidang Lembaga Pendidikan Intensif : Drs. Fairuz Fuadi Bimbingan Intensif Ibadah dan Qiro’ah : Abdul Basyir S.Ag Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an : Suratmi S.Ag

Lembaga Bina Bahasa Asing : H. M. Fathoni Ashari Bidang Forum Kajian Al-Qur’an : Neng Zainab

Majlis Taklim : H. Ahmad Dahiri

Minimarket : Zulakrnaen

D. Lembaga Intra dan Program Kegiatan Yayasan Khazanah Kebajikan Yayasan Khazanah Kebajikan merupakan lembaga sosial yang tidak hanya bergerak pada bidang agama, namun bergerak juga dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Terbukti dengan adanya sebuah lembaga pendidikan dan badan usaha milik Yayasan Khazanah Kebajikan. Diantara lembaga intra Yayasan Khazanah Kebajikan adalah:

a. Sekolah Dasar Islam (SDI) berdiri tahun 2000 b. Madarasah Tsanawiyah (MTs) berdiri tahun 1999 c. Madrasah Aliyah (MA) berdiri tahun 2005 d. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berdiri 1998

e. Akademi Bahasa Asing (ABA) Diploma 3 Bahasa Inggris berdiri tahun 2000

f. Lembaga Pendidikan Intensif Khazanah Kebajikan (LIPKK) – Kursus Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Matematika berdiri tahun 1997

g. Bimbingan Intensif Al-Qur’an dan Ibadah (BIQI) – Baca Tulis Iqra dan Al-Qur’an serta Bimbingan Ibadah berdiri tahun 1994

h. Forum Kajian Al-Qur’an (FKA) berdiri tahun 1994

i. Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) berdiri tahun 2004 j. Balai Pengobatan Klinik Khazanah Kebajikan berdiri tahun 2005

Adapun program-program kegiatan Yayasan Khazanah Kebajikan adalah: 1. Program Pendidikan

a. Membumikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan kehidupan

b. Mendidik anak untuk siap berkarya nyata dalam mesyarakat dengan mensinergikan pendidikan agama dan umum

c. Memberdayakan lembaga pendidikan intra YKK semaksimal mungkin agar berdaya guna dan berdimensi luas

2. Program Kesehatan

a. Pelayanan kesehatan untuk santri, manula, tukang becak, tukang ojek dan masyarakat umum

b. Medical chek up c. Khitanan massal

d. Pemeriksaan dan pengobatan gratis e. Pelayanan kesehatah keliling f. Penyuluhan kesehatan 3. Program Sosial

a. Santunan manula, becak dan ojek tiap hari jum’at, sabtu dan minggu b. Buka sahur bersama tiap ramadhan

c. Zakat, infaq dan shadaqah d. Pulang bersama idul fitri 4. Program Dakwah

a. Kajian al-Qur’an malam sabtu dan minggu b. Pengajian tukang becak dan ojek

c. Pelatihan pidato tiga bahasa (Arab, Inggris, Indonesia) d. Pengajian manula dan tuna netra

e. Dakwah keliling di masyarakat f. Peringatan hari-hari besar Islam g. Dialog keagamaan

5. Program Rumah Tangga a. Kegiatan Harian

2) Shalat Subuh

3) Istirahat, mandi dan makan pagi 4) Belajar di sekolah

5) Shalat Dhuha 6) Shalat Dzuhur

7) Makan sian dan istirahat 8) Shalat ashar

9) Kursus Bahasa Inggris, Arab dan Matematika 10)Shalat maghrib

11)Mengaji al-Qur’an dan iqra 12)Shalat isya’

13)Makan malam 14)Belajar 15)Istirahat. b. Kegiatan Mingguan

1) Santuan jum’at setelah shalat jum’at 2) Santunan sabtu setelah shalat subuh 3) Santunan minggu setelah shalat subuh 4) Kajian al-Qur’an malam minggu 5) Senam dan olah raga minggu pagi 6) Acara bebas.

c. Kegiatan Bulanan

1) Acara hari besar Islam

2) Kajian al-Qur’an dan tahajjud di rumah hamba Allah 3) Check up bagi warga YKK

d. Kegiatan Tahunan

1) Pulang kampung bersama 2) Pembagian pakaian

3) General check up santri baru 4) Perlombaan olah raga 5) Rekreasi

6) Rapat umum tahunan. e. Kegiatan Umum

Acara keluarga donator dan simpatisan, warga YKK siap mengisi acara-acara khusus seperti: do’a bersama, shalat tahajjud, launching dan lain-lain.

Warga Yayasan Khazanah Kebajikan juga menerima acara khusus di Yayasan Khazanah Kebajikan apabila donator dan simpatisan menghendakinya, semua kegiatan ini dapat diikuti oleh masyarakat untuk menciptakan ukhuwah Islamiyah yang kokoh dan berdimensi luas. Warga YKK selalu terbuka untuk bekerja memajukan masyarakat, bangsa dan negara.59

E. Sekilas Tentang Kelompok Tuna Netra Yayasan Khazanah Kebajikan Yayasan Khazanah Kebajikan dalam perkembangannya, mendapatkan respon positif dari masyarakat sekitar. Sesuai dengan visi dan misinya, Yayasan Khazanah Kebajikan ingin mengangkat harkat dan derajat kaum lemah seperti penyandang cacat tuna netra.

59

Proyek Proposal Yayasan Khazanah Kebajikan, Bangkit Bersama Dhuafa 2008, cet ke-1, h. 8

Dalam perkembangannya, YKK sekarang telah mengasuh 430 anak yatim dan fakir miskin dari berbagai macam daerah di Indonesia. Yayasan Khazanah Kebajikan juga telah membina 400 orang jama’ah lansia dan dhu’afa serta 52 orang tuna netra dhuafa. Semuanya berasal dari sekitar lingkungan Yayasan Khazanah Kebajikan yaitu Desa Pisangan Ciputat, dan ada juga beberapa orang yang berasal dari berbagai wilayah seperti jawa.

Dalam aktivitasnya, kelompok tuna netra tidak hanya diberikan pengetahuan keagamaan. Akan tetapi kelompok tuna netra Yayasan Khazanah Kebajikan juga di berikan keterampilan-keterampilan yang menunjang mereka untuk dapat lebih berkarya di kemudian hari.

Yayasan Khazanah Kebajikan berkembang dan dikenal masyarakat sebagai lembaga sosial kemasyarakatan yang mengasuh anak-anak yatim, fakir miskin, janda, lanjut usia hingga kelompok tuna netra dan lembaga yang aktif dalam pengkajian, penghayatan dan pengamalan al-Qur’an serta lembaga yang yang menyebarluaskan infaq, shadaqah dan cinta kaum dhua’fa.

Yayasan Khazanah Kebajikan juga secara rutin memberikan santunan kepada kelompok tuna netra, sebagai wujud kepedulian Yayasan Khazanah Kebajkan terhadap kaum lemah khususnya penyandang cacat tuna netra.

BAB IV

PERAN DAKWAH YAYASAN KHAZANAH KEBAJIKAN DALAM MENINGKATKAN PENGAMALAN IBADAH KELOMPOK TUNA

NETRA DESA PISANGAN CIPUTAT

A. Aktivitas Dakwah Yayasan Khazanah Kebajikan Dalam Meningkatkan Pengamalan Ibadah Kelompok Tuna Netra

Pada dasarnya aktivitas dakwah yang dilaksanakan Yayasan Khazanah Kebajikan semuanya berorientasi pada peningkatan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT, juga pada upayanya untuk menambah cakrawala berfikir orang-orang yang dibinanya. Sehingga pada akhirnya mereka tersebut diharapkan memiliki kepribadian yang kokoh, yang didukung oleh landasan keimanan dan ketakwaan yang kukuh dan tidak pula tertinggal dari ilmu pengetahuan.

Aktivitas dakwah Yayasan Khazanah Kebajikan, semuanya bersumber dan berpegang teguh pada pedoman al-Qur’an dan Hadist sebagai landasan utama dalam dakwahnya.

Adapun aktivitas dakwah Yayasan Khazanah Kebajikan adalah : 1. Mengadakan Pengajaran dengan Metode Mauidzah (nasihat).

a. Cara pelaksanaan Metode mauidzah (nasihat)

Metode dakwah ini digunakan terhadap mad’u yang kapasitas intelektual dan pemikiran serta pengalaman spiritualnya tergolong kelompok awam. Sehingga dalam konteks ini, pengajar berperan sebagai pembimbing, teman dekat dan akrab, menyayangi dan memberikan segala yang bermanfaat serta membahagiakan jama’ahnya. Metode dengan

pendekatan mauidzah atau nasehat perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: tutur kata yang lembut sehingga akan terkesan dihati sanubari jama’ahnya, menghindari sikap sinis dan kasar, serta tidak menyebut-nyebut kesalahan atau sikap menghakimi orang yang diajak bicara.

Metode pengajaran seperti ini, dirasakan cukup efektif dilaksanakan oleh Yayasan Khazanah Kebajikan. Metode mauidzah melakukan pendekatan secara persuasif kepada jama'ahya dengan memberikan nasehat-nasehat yang bersentuhan langsung dengan kondisi jamaahnya.

Metode Mauidzah atau nasihat itu sendiri dilakukan ba'da shalat isya' berjama'ah, tepatnya pada pukul 20.00 yaitu setelah imam memimpin shalat isya berjama'ah, kemudian para jama’ah tidak langsung meninggalkan tempat. Akan tetapi mereka diwajibkan duduk pada posisi semula untuk mendengarkan nasihat. Imam kemudian memberikan mauidzah-mauidzah berupa ceramah agama yang temanya berkaitan dengan kondisi jama'ahnya.

Adapun metode dalam mauidzah (menasihati), yang diterapkan di Yayasan Khazanah Kebajikan adalah sebagai berikut:

1. Rayuan dalam nasehat, seperti memuji kebaikan, dengan tujuan agar lebih meningkatkan kualitas ibadahnya, dengan mengabaikan membicarakan keburukannya.

2. Menyebutkan tokoh-tokoh agung umat Islam masa lalu, sehingga membangkitkan semangat untuk mengikuti jejak mereka.

3. Membangkitkan semangat dan kehormatan penyandang cacat tuna netra.

4. Sengaja menyampaikan nasehat di tengah mereka.60 b. Waktu dan tempat pelaksanaannya

Dalam pelaksanaannya, waktu pelaksanaannya adalah setiap hari jum’at (jum’at malam) ba'da shalat isya' berjama'ah yang bertempat di Yayasan Khazanah Kebajikan.

c. Materi-materi yang disampaikan

Materi dakwah yang disampaikan, mulai dari aspek materi ‘ubudiyah atau ukhrawi ke materi dakwah yang bersifat sosial.

Materi yang disampaikan adalah hal-hal yang berkaitan dengan ibadah dan adab dalam kehidupan sehari-hari, seperti cara sholat, cara puasa, akhlaq dan dan lain-lain.

d. Pemberi mauidzah dan pesertanya

Pemberi materi mauidzah adalah tenaga pengajar, dan para pesertanya adalah kelompok tuna netra dan anak-anak asuh Yayasan Khazanah Kebajikan.

2. Mengadakan Pengajaran dengan Metode Keteladanan a. Cara pelaksanaan Metode Keteladanan

Pada dasarnya dakwah Islam merupakan aktualisasi Iman yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan tertentu, yang dilakukan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap dan

60

Program Kegiatan Yayasan Khazanah Kebajikan, Bangkit Bersama Dhuafa 2008, cet ke-1, h. 8

bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan sosio kultural, dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dan menggunakan cara tertentu.

Dalam pengamatan penulis selama ini, perlu adanya suatu praktek langsung seperti tentang bagaimana caranya beradab yang baik, seperti bagaimana cara bersalaman dan bertegur sapa dengan teman seusia dan kepada orang tua dan bagaimana tata cara beraktifitas dalam keseharian seperti tatacara makan, minum dan semua hal yang menyangkut keseharian seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, melalui metode keteladanan merupakan salah satu tata cara bagi pembimbing atau tenaga pengajar memberi keteladanan yang baik kepada para tuna netra melalui ucapan yang santun dalam beberapa kegiatan seperti:

1. Mengajak mereka untuk berwudhu dan mengajarkan mereka cara berwudhu dengan baik, sehingga mereka terbiasa dengan cara berwudhu yang telah diajarkan oleh ustadz.

2. Mengajak para tuna netra agar membiasakan shalat sunnah setelah berwudhu, sebelum mereka melakukan shalat berjama'ah.

3. Mengajak para tuna netra agar membiasakan shalat berjama'ah. Mereka dibimbing dan diarahkan supaya meluruskan barisan dan merapatkannya.

4. Menuntun para jama’ah berdo'a setelah selesai shalat, serta

5. Mengajak jama’ah agar membiasakan shalat sunah setelah shalat fardhu.

b. Waktu dan tempat pelaksanaan

Pada dasarnya metode keteladanan tidaklah dibatasi waktu dan tempat. Dimanapun dan kapanpun keteladanan harus ditunjukan dengan baik, yaitu dengan berakhlakul karimah. Namun, Yayasan Khazanah Kebajikan berusaha sebisa mungkin untuk melakukan sesuatu kegiatan yang di dalamnya anak asuh dan kelompok tuna netra dapat ikut berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Adapun waktu yang paling tepat untuk memberikan teladan yang baik adalah pada waktu-waktu pengajian dilaksanakan, dan metode keteladanan ini dilaksanakan pada waktu shalat maghrib dan isya'.

c. Pokok materi yang disampaikan

Mengajak anak asuh dan kelompok tuna netra membiasakan diri dalam kegiatan persiapan-persiapan menuju shalat, hingga selesai shalat. d. Penyampai materi dan para peserta

Penyampai materi adalah para pengajar yang menjadi titik sentral percontohan dan anak asuh serta para tuna netra adalah para pesertanya.

3. Mengadakan Peringatan hari-hari besar Islam

Yayasan Khazanah Kebajikan menyelenggarakan peringatan hari-hari besar Islam, seperti tahun baru Islam, Isra Mi’raj, Maulid Nabi Muhammad SAW, halal bi halal. Acara PHBI ini biasa dihadiri oleh masyarakat sekitar yayasan dan juga para undangan seperti para tokoh masyarakat setempat.

a. Cara pelaksanaan peringatan

Pelaksanaan hari-hari besar Islam dilakukan dengan susunan acara sebagai berikut:

1) Pembukaan. Pembukaan disampaikan oleh moderator, selain itu

Dokumen terkait