• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nifaq

Dalam dokumen Buku agama kelas 9 SMP (Halaman 121-128)

BAB III AKHLAK TERCELA KEPADA ALLAH SWT

2. Nifaq

Kata nifaq berasal dari kata: na¿qa alyarbu’, artinya lubang hewan sejenis tikus. Lubang ini ada dua, ia bisa masuk ke lubang satu kemudian keluar lewat lubang yang lain. Demikianlah gambaran keadaan orang-orang muna¿k, satu sisi menampakkan Islamnya, tetapi di sisi lain ia amat ka¿r dan menentang kepentingan Agama Islam.

Nifaq adalah perbuatan menyembunyikan keka¿ran dalam hatinya dan menampakkan keimanannya dengan ucapan dan tindakan. Perilaku seperti ini pada hakikatnya adalah ketidaksesuaian antara keyakinan, perkataan, dan perbuatan. Atau dengan kata lain, tindakan yang selalu dilakukan adalah kebohongan, baik terhadap hati nuraninya, terhadap Allah Swt maupun sesama manusia. Pelaku perbuatan nifƗq disebut muna¿k. Firman Allah Swt.

Œ inei΋c_YniÎÐŽUnS‹gfhJnhI UÎÐŽdBÐÙÎínfYÐÐŽUnSÐŽfYÐŒx|UÐÐŽbUÐÙÎí

ëŽý~gš—Y

”Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah beriman.” Dan bila mereka kembali kepada syaitan-setan mereka, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolokolok”. (Q.S. al-Baqarah [2]:14)

1. Dua Kategori Nifaq:

Perbuatan Nifaq dikategorikan menjadi dua, yaitu:

Akhlak tercela kepada Allah Swt

a. Nifaq I’tiqadi

Nifaq I’tiqadi adalah suatu bentuk perbuatan yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah Swt., sedangkan dalam hatinya tidak ada keimanan sama sekali. Dia salat, bersedekah, dan beramal saleh lainnya, namun tindakannya itu tanpa didasari keimanan dalam hatinya.

Firman Allah Swt.

ÐŽYnSÒĆ[UÐ UÎÐŽYnSÐÙÎí‹gLØnBŽwí dUÐëŽLØnžxŒhbRnfeUÐëÎ

ĆhdSøÎdUÐëí}T|xøíÜnfUÐëíÍË}x Un—T

“Sesungguhnya orang-orang muna¿k itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (Q.S. an-Nis ’ [4]:142) Ɨ

Pelaku nifaq diancam Allah dengan disamakan dengan orang fasik yang diancam dengan neraka Jahannam dan kekal di dalamnya.

Allah juga ber¿rman dalam QS. at-Taubah [9]:67-68:

ŒLëŽgfxí}cfeUn=

ëí}Yjx‚_=ŒY‹g\_=ÓnbRnfeUÐíëŽbRnfeUÐ

ëŽbHnaUЋwŒhbRnfeUÐë΋gh—fRdUÐÐŽ—i‹gx{xÌëŽ\˜bxíæí}_eUÐ

wnghRŒx{UnB‹fg@ÚniÚnacUÐíÓnbRnfeUÐíŒhbRnfeUÐdUÐ{Lí (ÁÂ)

(ÁÃ-Á :p=ŽšUÐ) (ÁÃ) ‹hbYÑÐ|L‹gUídUЋgf_Uí‹g˜—A

“Orang-orang muna¿k laki-laki dan perempuan-perempuan,

sebagian dari

sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang

munkar dan

melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka mengenggam

tangannya. Mereka telah

lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang

muna¿k itulah orang-orang yang fasik.Allah mengancam orang-

orang muna¿k

laki-laki dan perempuan dan orang-orang ka¿r dengan neraka

Jahannam. Mereka

kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah

melaknati mereka;

dan bagi mereka azab yang kekal, (Q.S. at-Taubah [9]:67=68).

Allah akan memasukkan orang muna¿k dan orang ka¿r bersama-sama dalam neraka. Dalam QS. an-Nis ayat 140, Allah ber¿rman: Ɨ

Akhlak tercela kepada Allah Swt

(¼¿» :Ên—fUÐ) n_he@‹fg@ RŒx}RncUÐíŒhbRnfeUÐ…Yn@dUÐëÎ

“Sungguh Allah mengumpulkan orang-orang muna¿k dan ka¿r dalam neraka Jahannam bersama-sama”. (Q.S. an-Nis [4]:140) Ɨ

Kisah Abdullah ibnu Saba’, dia adalah tokoh muna¿q Madinah, semenjak kemunculan Nabi Saw, ia sudah memendam rasa benci terhadap Nabi. Sebuah kisah menerangkan bahwa kebencian terhadap Nabi disebabkan karena hijrahnya Nabi ke Madinah, dengan sebab hijrah inilah, ia merasa kurang diperhatikan lagi oleh masyarakatnya, semula, ia adalah calon pemimpin Madinah. Tetapi setibanya Nabi di Madinah, maka pamor akan status social Abdullah ibnu Saba’ menjadi padam. Lalu ia amat memendam rasa benci kepada Nabi Saw. Dalam sejarah perjuangan Islam, dialah sosok yang paling banyak mengendurkan semangat umat Islam dalam berjuang melawan orang-orang ka¿r, ia juga pernah berusaha mengusir Nabi dari Madinah, ia juga yang pernah mem¿tnah Sayyidah Aisyah, Istri Nabi pernah berselingkuh dengan seorang sahabat bernama Shafwan Ibnu Muatthal, lalu Allah menolong langsung sahabat Aisyah, menjelaskan masalahnya dengan menurunkan ayat-ayat al-Quran. Dan ketika Abdullah ibnu Saba’ meninggal di Madinah. Anaknya berusaha memohon pada Nabi untuk turut serta menshalatkan dan menguburkannya. Lalu Nabi amat berbaik hati, menshalatkannya dan turut menguburkannya, lalu mendoakkannya. Setelah Nabi mendoakan dan mengistighfarkan untuknya, maka Allah menurunkan surah at-Taubah 9:80:

‹gUdUÐ}a`xŒdRÒ}YŒh_˜H‹gU}a`š—>ë΋gU}a`š—>øíÌ‹gU}a`šHÐ

(û) ŒhbHnaUÐêŽbUÐï{gxødUÐíUŽHÚídUn=Ðí}aT‹gij=‰UÙ

Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan

ampun kepada

mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun

bagi mereka

tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi

ampun kepada

mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka ka¿r kepada Allah

dan Rasul-

Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.

(Q.S. at-Taubah

9:80).

Ayat ini menerangkan bahwa kemuna¿kan Abdullah Ibnu Saba’ sudah melewati batas keka¿ran, sehingga Allah-pun tidak berkenan menerima taubatnya, nauĪu billahi min Īalik (lihat tafsir surah at-Taubah).

Akhlak tercela kepada Allah Swt

b. Nifaq ‘Amali

NifƗq ‘amalƯ adalah kemuna¿kan berupa pengingkaran atas kebenaran dalam bentuk perbuatan. Sesuai dengan Sabda Rasulullah Saw:

ënBŒe>ÍÐÐÙÐí

‡dBÌ{LíÐÙÐíÑ|T

Ô{AÐÙÐ : ÔĆ?

ŒhbafeUÐpxÐ

( ‹d—YíïÚnž˜UÐìÐíÚ)

“Tanda-tanda orang muna¿k itu ada tiga, yaitu apabila berkata

selalu berdusta,

apabila berjanji selalu tidak ditepati, dan apabila dipercaya selalu mengkhianati”.

(HR. Bukhari Muslim)

2. Ciri-ciri perbuatan yang masuk kategori nifƗq:

1. Tidak mampu menegakkan salat kecuali dengan malas-malasan, ia merasa ragu terhadap balasan Allah di akhirat.

2. Hanya ber¿kir jangka pendek yaitu kekayaan duniawi semata 3. Terbiasa dengan kebohongan, ingkar janji, dan khianat. 4. Tidak mampu ber-amar ma’ruf nahyi munkar.

5. Sering kali dalam pembicaraannya menyindir dan menyakiti Nabi atau Islam.

D KEMBANGKANLAH WAWASANMU

Diskusikan dengan teman-temanmu!!!

Mari menalar dan menganalisa.

Menganalisa dampak dari perilaku riya’ dalam kehidupan masyarakat.

Dari pengamatan kalian, coba analisislah dampak dari perbuatan riya’ dan nifƗq baik di dunia ini, maupun nanti di akhirat. Dan juga cara-cara yang perlu ditempuh dalam rangka menghindari perilaku riya’ dan nifƗq.

Akhlak tercela kepada Allah Swt

Akhlak Tercela Dampak Dunia danDampak Akhirat Cara Menghindari Perilaku Riya’ dan NifƗq

Dampak Dunia ………. RiyƗ ………. Dampak Akhirat ………. Dampak Dunia ………. Nifaq ………. Dampak Akhirat ……….

E REFLEKSI

Sajikanlah kisah tentang orang yang berperilaku riya’ dalam kegiatan sosial beserta dampakdampaknya! Kalian bisa bermain peran dengan materi yang kalian dapat dari literatur buku atau mengunduh di internet. Selamat bekerja! Semoga sukses.

………..……… ………..……… ………..………

Rangkuman

Riya’ dalam bahasa Arab artinya memperlihatkan atau memamerkan, secara istilah riya’ yaitu memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik barang maupun perbuatan baik yang dilakukan, dengan maksud agar orang lain dapat melihatnya dan akhirnya memujinya. Hal yang sepadan dengan riya’ adalah sum’ah yaitu berbuat kebaikan agar kebaikan itu didengar orang lain dan dipujinya, walaupun kebaikan itu berupa amal ibadah kepada Allah Swt.

NifƗq adalah perbuatan menyembunyikan keka¿ran dalam hatinya dan menampakkan keimanannya dengan ucapan dan tindakan. Perilaku seperti ini pada hakikatnya adalah ketidaksesuaian antara keyakinan, perkataan, dan perbuatan. Atau dengan kata lain, tindakan yang selalu dilakukan adalah kebohongan, baik terhadap hati nuraninya, terhadap Allah Swt maupun sesama manusia. Pelaku perbuatan nifƗq di sebut muna¿k.

Para ulama membagi ada dua jenis kemuna¿kan, yaitu nifƗq i’tiqadi dan nifƗq 'amalƯ.

BAB IV ADAB BERDOA

Dalam dokumen Buku agama kelas 9 SMP (Halaman 121-128)

Dokumen terkait