• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI DASAR RIMBAWAN

Dalam dokumen | zerosugar (Halaman 32-38)

VISI, MISI DAN SASARAN STRATEGIS

B. NILAI DASAR RIMBAWAN

Pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen merupakan bagian dari pembangunan nasional di bidang kehutanan, yang memuat nilai-nilai dan semangat dalam pengurusan yang menjunjung tinggi moral dan etika sebagai insan yang mengemban tugas dalam pengelolaan hutan, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kehutanan Nomor SE.01/Menhut-II/2008 telah ditetapkan 9 (sembilan) Nilai Dasar Rimbawan, meliputi: 1) jujur, 2) tanggung jawab, 3) disiplin, 4) ikhlas, 5) visioner, 6) adil, 7) peduli, 8) kerjasama, dan 9) profesional. Nilai dasar tersebut merupakan spirit dan jiwa para rimbawan khususnya yang bertugas pada jajaran Kementerian Kehutanan, dalam menyelenggarakan masing-masing tugas dan tanggungjawabnya.

22 | R E N S T R A S e k r e t a r i a t J e n d e r a l T a h u n 2 0 1 0 - 2 0 1 4 C. ANALISIS STRATEGIS

Analisis strategis dilakukan terhadap kondisi saat ini melalui identifikasi kekuatan (strengthen) dan kelemahan (weakness), serta lingkungan eksternal meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Dari analisis lingkungan internal dan eksternal, hasil-hasilnya diuji keterkaitan dengan variabel visi, misi dan tugas fungsi yang ada di dalam lingkup setjen.

Tugas fungsi dimasukkan sebagai variabel penguji mengingat target pembangunan kehutanan harus memiliki alamat pelaksananya sehingga jelas pertanggungjawaban. Sedangkan visi dan misi digunakan untuk memperoleh fokus dari setiap target pembangunan dan sejauh mungkin secara langsung memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi Setjen 2010-2014. Dengan demikian, seluruh kegiatan yang memiliki output pada 2010-2014 menjadi jawaban atas permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan:

1. Oganisasi yang diakui oleh peraturan perundangan 2. Jumlah pegawai sebanyak 1.791

orang (1.126 pusat, 665 orang di UPT).

3. Alokasi dana dalam pendukung pengurusan hutan.

4. Jaringan pengurusan hutan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota

5. Peraturan perundangan yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

Kelemahan:

1. Tata kepegawaian yang belum kuat

2. Opini “disclaimer” dari Badan Pemeriksa Keuangan. 3. Pengelolaan Barang Milik

Negara tidak tertib. 4. SDM kehutanan yang masih

rendah.

5. Kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi yang belum terukur

Peluang:

1. Alokasi dana yang semakin meningkat. 2. Komitmen negara-negara

lain dalam pengurusan hutan (SDM, penanganan perubahan iklim, dll) 3. Komitmen masyarakat

dalam peran serta pengurusan hutan.

Strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang: 1. Meningkatkan pengelolaan

keuangan dan pengaturan PNBP bidang kehutanan 2. Menggalang donasi dari luar

negeri baik dari negara maupun lembaga donor

3. Meregulasi perundangan pengurusan hutan yang efektif

Strategi menanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang: 1. Menata kepegawaian sesuai

kapasitas dan kebutuhan pembangunan kehutanan 2. Mendorong standarisasi bidang

kehutanan untuk proses dan hasil.

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM pemerintah daerah (provinsi dan kabupetan/kota) 4. Mendorong peran serta

23 | R E N S T R A S e k r e t a r i a t J e n d e r a l T a h u n 2 0 1 0 - 2 0 1 4 Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan:

1. Oganisasi yang diakui oleh peraturan perundangan 2. Jumlah pegawai sebanyak 1.791

orang (1.126 pusat, 665 orang di UPT).

3. Alokasi dana dalam pendukung pengurusan hutan.

4. Jaringan pengurusan hutan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota

5. Peraturan perundangan yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

Kelemahan:

1. Tata kepegawaian yang belum kuat

2. Opini “disclaimer” dari Badan Pemeriksa Keuangan. 3. Pengelolaan Barang Milik

Negara tidak tertib. 4. SDM kehutanan yang masih

rendah.

5. Kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi yang belum terukur

masyarakat dalam pengurusan hutan

Ancaman:

1. Ketidaksinergisan pembangunan kehutanan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 2. Perubahan dan penguatan

kelembagaan kehutanan di tingkat derah (provinsi dan kabupaten/kota).

Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman: 1. Mengkoordinasikan

perencanaan tingkat nasional, provinsi dan kabupaten. 2. Sinkronisasi pembangunan

kehutanan sesuai provinsi dan regional

3. Memperkuat komunikasi dengan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota)

Strategi memperkecil kelemahan untuk mengatasi ancaman: 1. Meningkatkan transformasi

pengetahuan dan kampanye pembangunan kehutanan 2. Mendorong orientasi

pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan indikator kinerja utama

3. Menertibkan pengelolaan BMN

Berdasarkan analisis lingkungan strategi, maka dilakukan penilaian hasil identifikasi dengan hasil sebagaimana berikut :

Identifikasi penilaian Keterkaitan Jumlah Urutan Visi Misi Tugas dan fungsi 1 2 3

Meningkatkan pengelolaan keuangan dan pengaturan PNBP bidang kehutanan

5 4 2 2 5 18 4

24 | R E N S T R A S e k r e t a r i a t J e n d e r a l T a h u n 2 0 1 0 - 2 0 1 4 Identifikasi penilaian Keterkaitan Jumlah Urutan Visi Misi Tugas dan fungsi 1 2 3

negara maupun lembaga donor

Meregulasi perundangan pengurusan hutan yang efektif

5 2 1 1 5 14 6

Menata kepegawaian sesuai kapasitas dan kebutuhan pembangunan kehutanan

5 5 3 2 5 20 2

Mendorong standarisasi bidang kehutanan untuk proses dan hasil.

2 1 1 1 5 10 9

Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM pemerintah daerah (provinsi dan kabupetan/kota)

2 1 3 1 1 8 11

Mendorong peran serta masyarakat dalam pengurusan hutan

1 1 3 1 3 9 10

Mengkoordinasikan perencanaan tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.

5 5 3 3 5 21 1

Sinkronisasi pembangunan kehutanan sesuai provinsi dan regional

2 4 1 1 5 13 7

Memperkuat komunikasi dengan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota)

2 2 1 1 1 7 12

Meningkatkan transformasi pengetahuan dan kampanye pembangunan kehutanan

3 1 1 1 5 11 8

Mendorong orientasi pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan indikator kinerja utama

2 1 1 1 1 6 13

25 | R E N S T R A S e k r e t a r i a t J e n d e r a l T a h u n 2 0 1 0 - 2 0 1 4 D. SASARAN STRATEGIS

Capaian utama Setjen untuk mendukung sasaran strategis Kemenhut 2010-2014 oleh Setjen pada pelaksanaan tugas dan fungsi adalah :

1. Tersedianya laporan keuangan Kemenhut yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan (SAP) sebanyak 105 laporan keuangan (21 laporan keuangan per tahun).

2. Tersedianya Berita Acara Rapat Koordinasi penyelesaian piutang sebanyak 10 dokumen.

3. Tersedianya Renstra dan Renja Kemenhut serta hasil pemantauan 18 sasaran strategis Kemenhut setiap tahun.

4. Tersedianya legal formal eks kantor wilayah di 15 provinsi.

5. 80% putusan menang penanganan perkara perdata, pidana dan TUN.

6. Kompetensi pegawai dapat dipetakan dan kebutuhan pegawai sesuai kebutuhan organisasi dapat dipenuhi minimal 95% dari formasi yang ditetapkan.

7. Publikasi progres pembangunan kehutanan naik 10% baik di media massa maupun di web Kemenhut.

8. SNI produk jasa kehutanan ditetapkan BSN sebanyak 30 judul, dan tersedianya pedoman pengelolaan lingkungan dan penanganan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sebanyak 5 judul.

9. 95% forum internasional dihadiri untuk mendapatkan kerjasama baru bilateral dan multinasional dan komitmen kerjasama di bidang kehutanan (bilateral, multilateral, regional dan multipihak) meningkat sebanyak 95% dari Tahun 2009.

10. Tersedianya rencana pembangunan kehutanan regional Tahun 2010-2014 dan rencana kawasan di 4 regional.

11. Laporan analisis kredit dana bergulir sebanyak 943 dokumen dan kajian dan analisa pasar HTR, 1 dokumen.

26 | R E N S T R A S e k r e t a r i a t J e n d e r a l T a h u n 2 0 1 0 - 2 0 1 4

III. ARAH KEBIJAKAN, UNIT KEGIATAN DAN UNIT INDIKATOR

Capaian penting dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen di arahkan pada peningkatan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan dalam pengurusan hutan, yang secara khusus di arahkan pada : (1) Sumberdaya manusia dengan indikator penyempurnaan pengelolaan pegawai negeri sipil (PNS) yang meliputi sistem rekruitmen, penempatan, promosi, dan mutasi PNS secara terbuka selambat-lambatnya 2011, untuk kegiatan penyelenggaraan administrasi dan penataan kepegawaian Kementerian Kehutanan, dan pendidikan dan pelatihan aparatur kementerian kehutanan dan SDM kehutanan lainnya; dan (2) Regulasi, dengan indikator percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangan di tingkat pusat maupun daerah hingga tercapai keselarasan arah implementasi pembangunan, untuk kegiatan penyelenggaraan dan pembinaan tata hukum dan organisasi Kementerian Kehutanan.

Selanjutnya, sasaran strategis Setjen Tahun 2010-2014 diarahkan untuk mendukung capaian pembangunan kehutanan yang berada di lingkungan Setjen. Posisi sasaran strategis Setjen Tahun 2010-2014 lebih lanjut digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Utama untuk Program yang dilaksanakan oleh Setjen di dalam Renstra Kemenhut Tahun 2010-2014

Sasaran Strategis Setjen Tahun 2010-2014 Opini laporan keuangan Kementerian Kehutanan

tahunan “wajar tanpa pengecualian” mulai laporan keuangan tahun 2011 sebanyak 1 judul per tahun.

Laporan keuangan Kemenhut yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintah sebanyak 21 laporan.

Pengembalian pinjaman/piutang sebanyak 69 unit perusahaan terselesaikan sebesar 80% 1.

Berita acara rekonsiliasi pengembalian pinjaman dan berita acara koordinasi penyelesaian piutang sebanyak 10 dokumen.

Pencapaian sasaran strategis minimal 95% di akhir tahun 2014.

Tersedianya Renja Kemenhut dan hasil pemantauan 18 sasaran strategis Kemenhut setiap tahun.

Terselesaikannya status pencatatan BMN eks Kantor Wilayah Kementerian Kehutanan di 15 provinsi.

Penyelesaian legal formal eks kantor wilayah di 15 provinsi.

Penanganan perkara, pemulihan hak-hak negara bidang kehutanan minimal menang sebesar 80% di akhir tahun 2014.

80% putusan menang penanganan perkara perdata, pidana dan TUN.

Prasarat pengembangan kapasitas dan karir pegawai minimal terpenuhi 95%.

Kompetensi pegawai dapat dipetakan dan kebutuhan pegawai sesuai kebutuhan organisasi dapat dipenuhi minimal 95% dari formasi yang ditetapkan.

27 | R E N S T R A S e k r e t a r i a t J e n d e r a l T a h u n 2 0 1 0 - 2 0 1 4 Indikator Kinerja Utama untuk Program

yang dilaksanakan oleh Setjen di dalam Renstra Kemenhut Tahun 2010-2014

Sasaran Strategis Setjen Tahun 2010-2014 Standar produk dan jasa kehutanan, pedoman

pengelolaan lingkungan dan perubahan iklim 35 judul.

SNI produk jasa kehutanan ditetapkan BSN sebanyak 30 judul, dan tersedianya pedoman pengelolaan lingkungan dan penanganan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sebanyak 5 judul.

Kerjasama baru bilateral sebanyak 5 negara dan multipihak sebanyak 3 lembaga.

Partisipasi dalam forum internasional dan terfasilitasinya komitmen kerjasama di bidang kehutanan (bilateral, multilateral, regional dan multipihak) sebanyak 95%.

Tersusunnya perencanaan kehutanan 4 regional.

Tersedianya rencana pembangunan kehutanan regional Tahun 2010-2014 dan rencana kawasan di 4 regional.

Penyaluran kredit pembangunan hutan tanaman industri (HTI) , hutan tanaman Rakyat (HTR) dan hutan rakyat seluas 400.000 ha

Laporan analisis kredit dana bergulir sebanyak 943 dokumen dan kajian dan analisa pasar HTR, 1 dokumen.

Dalam dokumen | zerosugar (Halaman 32-38)

Dokumen terkait