• Tidak ada hasil yang ditemukan

Besarnya nilai faktor C atau faktor tanaman kacang kedelai dan serai pada tanah Andepts di kebun Percobaan Kwala Bekala USU selama sepuluh tahun disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Nilai faktor C tanaman kacang kedelai dan serai berdasarkan data curah hujan selama 10 tahun

Nilai faktor C tanaman kacang kedelai pada tanah Andepts di kebun percobaan kwala bekala USU selama sepuluh tahun adalah 0,666. Nilai ini diperoleh dari perbandingan antara nilai erosi aktual pada metode petak kecil sebesar 0,30 ton/ha.tahun dengan nilai faktor erosivitas hujan (R) sebesar 750,56 cm/tahun (perhitungan pada Lampiran 8) dikali nilai faktor erodibilitas tanah (K) sebesar 0,0006 (perhitungan pada Lampiran 5).

Nilai faktor C tanaman serai pada tanah Andepts di kebun percobaan kwala bekala USU selama sepuluh tahun adalah 0,866. Nilai ini diperoleh dari perbandingan antara nilai erosi aktual pada metode petak kecil sebesar 0,39 ton/ha.tahun dengan nilai faktor erosivitas hujan (R) sebesar 750,56 cm/tahun (perhitungan pada Lampiran 8) dikali nilai faktor erodibilitas tanah (K) sebesar 0,0006 (perhitungan pada Lampiran 5).

Besarnya nilai faktor C tanaman kacang kedelai dan serai pada tanah Andepts di kebun Percobaan Kwala Bekala USU berdasarkan data curah hujan

Tabel 11. Nilai faktor C tanaman kacang kedelai dan serai berdasarkan data curah hujan selama empat bulan penelitian

Tanaman Erosi ini diperoleh dari perbandingan antara nilai erosi aktual pada metode petak kecil sebesar 0,30 ton/ha.tahun dengan nilai faktor erosivitas hujan (R) sebesar 28,62 cm/tahun (perhitungan pada Lampiran 9) dikali nilai faktor erodibilitas tanah (K) sebesar 0,016 (perhitungan pada Lampiran 4).

Nilai faktor C tanaman serai pada tanah Andepts di kebun percobaan kwala bekala USU selama empat bulan penelitian adalah 0,851. Nilai ini diperoleh dari perbandingan antara nilai erosi aktual pada metode petak kecil sebesar 0,39 ton/ha.tahun dengan nilai faktor erosivitas hujan (R) sebesar 28,62 cm/tahun (perhitungan pada Lampiran 9) dikali nilai faktor erodibilitas tanah (K) sebesar 0,017 (perhitungan pada Lampiran 4).

Berdasarkan kedua perhitungan penentuan nilai faktor tanaman dengan data curah hujan 10 tahun dan data curah hujan 4 bulan selama penelitian tidak menunjukkan perbedaan dan sebenarnya menunjukkan nilai yang sama. Hal ini disebabkan karena sebagai dasar perhitungan kedua data curah hujan untuk nilai erosi aktual berasal dari petak kecil. Disamping itu karena nilai A berbanding lurus dengan nilai R dan K. Perbedaan terjadi karena pembulatan angka dalam perhitungan.

Faktor C yang merupakan salah satu parameter dalam rumus USLE saat ini telah dimodifikasi untuk dapat dimanfaatkan dalam menentukan besarnya erosi di daerah berhutan atau lahan dengan dominasi vegetasi berkayu.

Penentuan yang paling sulit adalah faktor C, karena banyaknya ragam cara bercocok tanam untuk suatu jenis tanaman tertentu dalam lokasi tertentu.

Berhubung berbagai lokasi tersebut mempunyai iklim yang berbeda-beda, dengan berbagai ragam cara bercocok tanam, sehingga besarnya nilai faktor C berbeda setiap tahunnya.

Nilai faktor C yang diperoleh dari hasil penelitian untuk tanaman kacang kedelai adalah 0,655 dan tanam serai adalah 0,851. Nilai faktor C kacang kedelai

dan serai berdasarkan literatur Asdak (2007) yang tertera pada Tabel 4 berturut-turut adalah 0, 399 dan 0,434.

Dapat dilihat, dari perbandingan nilai faktor C tanaman kacang kedelai dan serai berdasarkan hasil penelitian dan berdasarkan literatur bahwa nilai faktor C kacang kedelai lebih kecil daripada nilai faktor C tanaman serai. Hal ini disebabkan karena ketinggian tanaman kedelai lebih kecil dibanding tanaman serai, sehingga tumbukan air ke tanah pada lahan tanaman serai lebih besar dari pada kacang kedelai. Hal tersebut menyebabkan laju erosi (A) pada lahan tanaman serai lebih besar pula, sehingga nilai faktor C tanaman serai lebih besar dibandingkan kacang kedelai, dimana nilai A berbanding lurus dengan nilai faktor C tanaman.

Dari perbandingan nilai faktor C tanaman serai dan kacang kedelai berdasarkan hasil penelitian dan literatur dapat disimpulkan bahwa nilai faktor C

penelitian, waktu penelitian, iklim, keadaan tanah dan lain-lain. Pernyataan ini sesuai dengan literatur Asdak (2007) yang menyatakan bahwa faktor C menunjukkan keseluruhan pengaruh dari vegetasi, seresah, kondisi permukaan tanah dan pengelolaan lahan terhadap besarnya tanah yang hilang (erosi). Oleh karenanya, besarnya angka C tidak selalu sama dalam kurun waktu. Oleh karena itu, sebaiknya dalam menentukan besarnya laju erosi dalam penggunaan nilai faktor C digunakan nilai C pada daerah setempat.

Kesimpulan

1. Nilai laju erosi tanah (A) yang terjadi pada lahan tanpa tanaman adalah 0,46 ton/(ha.thn), pada lahan serai adalah 0,39 ton/(ha.thn), pada lahan tanaman kacang kedelai adalah 0,30 ton/(ha.thn)

2. Nilai Laju erosi yang dapat ditoleransikan (T) di kecamatan pancur batu kebun percobaan kwala bekala USU adalah 32 ton/(ha.thn)

3. Nilai tingkat bahaya erosi (TBE) yang diperoleh pada lahan tanpa tanaman adalah 0,014, tanaman serai adalah 0,012, dan tanaman kacang kedelai adalah 0,009 yang termasuk kategori kelas rendah

4. Nilai faktor tanaman kacang kedelai menggunakan data curah hujan 4 bulan penelitian dan 10 tahun berturut-turut adalah 0,655 dan 0,666 serta nilai faktor tanaman serai menggunakan data curah hujan 4 bulan penelitian dan 10 tahun berturut-turut adalah 0,851 dan 0,866.

Saran

Perlu dilakukan penelitian yang sama dalam kurun waktu yang lama dan berkesinambungan untuk pemantapan hasil penelitian.

Adisarwanto. 2008. Meningkatkan produksi Kacang Tanah di lahan sawah dan lahan kering. Penebar Swadaya, Jakarta.

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.

Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Bambang, dan Barchia, M. F. 2009. Agroeksistem Tanah Mineral Masam. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Dira, A. 2010. Morfologi Tanah Andosol dan Latosol.

[Diakses pada 10 Oktober 2010].

Fatimah, N. 2011. Serai wangi : tanaman perkebunan yang potensial.

Ditjenbun.deptan.go.id [Diakses pada 15 Januari 2013].

Hammer, W. I. 1981. Soil Conservation Consultant Report Center for Soil Research. LPT Bogor. Indonesia.

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Hardjowigeno, S dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hendriyana. 2008. Torable Soil Erosion. http://efriandikap09.student.ipb.ac.id.

[Diakses pada 08 Februari 2013].

Kartasapoetra, G., A.G. Kartasapoetra, dan M.M. Sutedjo. 2005. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Meyer, R.T., dan M.M. Harmon. 1986. Organization theory for Public Administration. Boston : Little Brown.

Notohadiprawiro. T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Direktorat Jendral Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Munawar, R. 2010. Kwalabekala USU. http://www.kwalabekala.USU.ac.id.

[Di akses 12 Desember 2012].

Nasution, D. L. S. 2010. Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Tanah Andepts pada Penggunaan Lahan Tanaman Kacang Tanah di Kebun Percobaan Kwala Bekala USU. Lembaga Penelitian USU, Medan.

Rahim, S.E. 2000. Pengendalian Erosi Tanah. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Rahim, S.E. 1995. Erosi Tanah dan Pemodelan Pendugaannya Dalam Dinamika Lingkungan Hidup Sumatera Selatan. PPLH Lembaga penelitian Universitas Sriwijaya.

Rahim, S.E. 2003. Pengendalian Erosi Tanah dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. Bumi Aksara, Jakarta.

Resman, Siradz, A., Sunarminto, B. 2010. Kajian Beberapa Sifat Kimia dan Fisika Inceptisol. Jurnal Ilmu Tanah dan lingkungan Vol 6.

Rizal, E. 2011. Budidaya Serai Wangi. http://edirizal24.blogspot.com.

[Diakses pada tanggal 14 Februari 2012].

Ritonga, M.D., dan Z. Nasution. 1998. Pengaruh Penutup Tanah dan Kemiringan Terhadap Tanah Terkikis Aliran Permukaan Dan Kehilangan Unsur Hara.

Kultura (majalah ilmiah pertanian) 26 : 31 – 36.

Rukmana, R., dan Y. Yuniarsih. 1996. Kedelai Budidaya dan Pasca panen.

Kanisius, Yogyakarta.

Seta, A.K. 1991. Sinukaban, N. 1986. Dasar-Dasar Konservasi Tanah Dan Perencanaan Pertanian Konservasi. Jurusan Tanah, Institut Pertanian Bogor.

Sinulingga, A. B. 1990. Prediksi Erosi dengan Metode USLE untuk penerapan Konservasi tanah di kebun Tambunan A kecamatan Salapian. Lembaga Penelitian USU, Medan.

Suprapto, 1994. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya, Jakarta.

Suryanto, E., dan S. F., Mulkan, 1980. Ilmu Ukur Wilayah. Depdikbud, Direktorat Pendidikan Menengh Kejuruan, Jakarta.

Utomo. W. H., 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. Penerbit IKIP, Malang.

Utomo, W. H., 1982. Dasar-Dasar Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.

Widiatmaka, dan S. Hardjowigeno, 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan Dan

Wischmeier W.H., and D.D Smith. 1978. Predicting Rainfall Erosion Lossess: A guide to Conservation Planning USDA Handbook No 537. Washington DC.

Wood, S.R., dan F.J. Dent. 1983. Soil survey and Land Evaluation, George Allen

& Unwin. London.

Wudianto, R. 1995. Mencegah Erosi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Yuda, P. 2010. Konservasi Lahan. www. Scribd.com [diakses 07 oktober 2012].

Lampiran 1. Diagram Alir Pengukuran Laju Erosi Metode USLE

Lampiran 2. Diagram Alir Pengukuran Laju Erosi Metode Petak Kecil

Lampiran 3. Perhitungan nilai laju erosi menggunakan metode petak kecil 1. Pada lahan tanpa tanaman (lahan kontrol)

Besarnya sedimen yang tertampung = 676,29 gr Laju erosi dalam satuan 22 x 2 m

2. Pada lahan tanaman kacang kedelai

Besarnya sedimen yang tertampung = 443,31 gr Laju erosi dalam satuan 22 x 2 m

3. Pada lahan tanaman serai

Besarnya sedimen yang tertampung = 584,62 gr Laju erosi dalam satuan 22 x 2 m

- Selama 4 bulan penelitian = 5,85 x 10-4 ton/ 4 bulan - Selama 1 tahun = (5,85 x 10

βˆ’4 1

3tahun

)

= 17,55 x 10-4 ton/tahun Erosi dalam 1 Ha = (10000

44

)

x 17,55 x 10-4 ton/tahun

= 0,39 ton/ha.tahun

Jadi, nilai laju erosi pada lahan tanpa tanaman (lahan kontrol) adalah 0,39 ton/(ha.thn).

Lampiran 4. Perhitungan nilai faktor tanaman kacang kedelai dan serai dengan Metode USLE dan Petak Kecil menggunakan data curah hujan 4 bulan penelitian - Pada lahan kontrol

Nilai A diperoleh dari metode petak kecil.

Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S,C,P adalah satu.

Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1

A = R x K K = A

R

K = (0,46 ton/(ha.thn) 28,62 cm/thn K = 0,016 ton/(ha.cm) - Pada lahan tanaman kacang kedelai

Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S dan P adalah satu. Sedangkan nilai faktor K digunakan dari hasil perhitungan pada lahan kontrol.

Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1 x C x 1 A = R x K x C

C = A

R x K

C = 0,30 ton / (ha.thn)

28,62 cm/tahun x 0,016 ton/(ha.cm)

C = 0,655

- Pada lahan tanaman serai

Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L, S dan P adalah satu. Sedangkan nilai faktor K digunakan dari hasil perhitungan pada lahan kontrol.

Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1 x C x 1 A = R x K x C

C = A

R x K

C = 0,39 ton / (ha.thn)

28,62 cm/tahun x 0,016 ton/(ha.cm)

C = 0,851

Nilai A diperoleh dari metode petak kecil.

Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S,C,P adalah satu.

Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1

A = R x K K = A

R

K = (0,46 ton/(ha.thn) 750,56 cm/thn K = 0,0006 ton/(ha.cm) - Pada lahan tanaman kacang kedelai

Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S dan P adalah satu. Sedangkan nilai faktor K digunakan dari hasil perhitungan pada lahan kontrol.

Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1 x C x 1 A = R x K x C

C = A

R x K

C = 0,30 ton / (ha.thn)

750,56 cm/tahun x 0,0006 ton/(ha.cm)

C = 0,666

- Pada lahan tanaman serai

Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L, S dan P adalah satu. Sedangkan nilai faktor K digunakan dari hasil perhitungan pada lahan kontrol.

Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1 x C x 1 A = R x K x C

C = A

R x K

C = 0,39 ton / (ha.thn)

750,56 cm/tahun x 0,0006 ton/(ha.cm)

C = 0,866

de = Kedalaman efektif = 103 cm fd = faktor kedalaman tanah = 1

W = umur guna tanah = 400 tahun BD = bulk density = 1,24 gr/cm3 T = 103 x 1

400 x 1,24

= 0,32 gr/cm2.tahun

= 0,32 x 10

8

106

= 32 ton/ha.tahun

TBE = A

T

= 0,46 ton/(ha.thn) 32 ton/(ha.thn)

= 0,014 (rendah)

- Pada lahan tanaman kacang kedelai TBE = A

T

= 0,30 ton/(ha.thn) 32 ton/(ha.thn)

= 0,009 (rendah) - Pada lahan tanaman serai

TBE = A

T

= 0,39 ton/(ha.thn) 32 ton/(ha.thn)

= 0,012 (rendah)

Lampiran 8. Nilai erosivitas hujan (R) kebun percobaan kwala bekala USU selama 10 tahun

Tahun Data curah hujan harian maximum (mm)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des

2003 58 118 46 65 81 91 75 87 94 98 66 61

2004 24 21 57 59 48 46 68 52 76 49 30 66

2005 190 30 60 50 75 54 42 41 36 46 20 80

2006 29 159 38 56 56 118 49 38 64 89 97 84

2007 36 40 13 31 60 33 83 46 60 219 113 113

2008 65 39 42 66 51 46 33 52 83 62 57 54

2009 39 62 52 38 69 66 25 25 72 86 53 71

2010 78 15 106 25 28 49 32 65 65 59 93 57

2011 99 16 175 27 65 80 36 75 78 72 58 58

2012 25 26 57 66 51 19 104 64 55 47 46 60

Jumlah 643 526 646 554 584 602 547 545 683 827 633 704

Rata-rata 64.3 52.6 64.6 55.4 58.4 60.2 54.7 54.5 68.3 82.7 63.3 70.4

P max 190 159 175 66 81 118 104 87 94 219 113 113

Tahun Data hari hujan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des

2003 15 15 8 12 11 12 17 14 22 23 13 16

2004 8 13 16 9 10 12 15 10 19 23 11 14

2005 15 3 5 10 11 11 13 9 13 17 17 21

2006 7 14 9 15 18 11 8 13 18 16 18 16

2007 15 1 4 16 16 12 13 15 15 15 19 15

2008 9 7 14 12 14 9 15 13 18 13 9 19

2009 16 5 16 13 22 6 7 4 18 15 14 16

2010 12 11 14 11 17 19 16 18 21 16 24 23

2011 13 6 24 15 17 19 14 18 17 24 21 13

2012 12 14 14 19 20 12 13 14 15 17 19 18

Jumlah HH 122 89 124 132 156 123 131 128 176 179 165 171

Rata-rata 12,2 8,9 12,4 13,2 15,6 12,3 13,1 12,8 17,6 17,9 16,5 17,1

Nilai erosivitas hujan (R)

Data Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des

Curah hujan (cm)

6.43 5.26 6.46 5.54 5.84 6.02 5.47 5.45 6.83 8.27 6.33 7.04

Hari hujan 12,2 8,9 12,4 13,2 15,6 12,3 13,1 12,8 17,6 17,9 16,5 17,1

P max (cm) 19 15.9 17.5 6.6 8.1 11.8 10.4 8.7 9.4 21.9 11.3 11.3

EI30 28.96 23.96 27.67 13.30 14.61 20.69 16.73 15.32 18.06 35.35 18.72 20.93

R

= βˆ‘

12𝑖=1

(𝐸𝐼

30

)𝑖

= 750,56 cm/tahun

Lanjutan.. Perhitungan nilai erosivitas (R) berdasarkan data curah hujan 10 tahun

❖ Januari

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(6,43)1,21 x (12,2)-0,47 x (19)0,53

= 85,44

❖ Februari

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(5,26)1,21 x (8,9)-0,47 x (15,9)0,53

= 70,72

❖ Maret

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(6,46)1,21 x (12,4)-0,47 x (17,5)0,53

= 81,65

❖ April

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(5,54)1,21 x (13,2)-0,47 x (6,6)0,53

= 39,28

❖ Mei

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(5,84)1,21 x (15,6)-0,47 x (8,1)0,53

= 43,12

❖ Juni

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(6,02)1,21 x (12,3)-0,47 x (11,8)0,53

= 61,06

❖ Juli

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(5,47)1,21 x (13,1)-0,47 x (10,4)0,53

= 49,39

❖ Agustus

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(5,45)1,21 x (12,8)-0,47 x (8,7)0,53

= 45,21

❖ September

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(6,83)1,21 x (17,6)-0,47 x (9,4)0,53

= 53,30

❖ Oktober

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(8.27)1,21 x (17,9)-0,47 x (21.9)0,53

= 104,35

❖ November

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(6.33)1,21 x (16,5)-0,47 x (11.3)0,53

= 55,25

❖ Desember

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 61,79 R

= βˆ‘

10𝑖=1

(𝐸𝐼

30

)𝑖

= 750,56 cm/tahun

Lampiran 9. Nilai erosivitas hujan berdasarkan data curah hujan 4 bulan penelitian

Tanggal Curah Hujan (mm)

April Mei Juni Juli

Keterangan : tanda (-) menunjukkan bahwa tidak terjadi hujan

R

= βˆ‘

4𝑖=1

(𝐸𝐼

30

)𝑖

=

28,62 cm/tahun.

Data Bulan

April Mei Juni Juli

Curah hujan (cm) 1.48 1.07 2.16 1.12

Hari hujan 6 13 6 4

P max (cm) 3.1 2.4 3.3 1.9

EI30

Lanjutan.. Perhitungan nilai erosivitas (R) berdasarkan data curah hujan 4 bulan penelitian

❖ April

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(1,48)1,21 x (6)-0,47 x (3,1)0,53

= 7,72

❖ Mei

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(1,07)1,21 x (13)-0,47 x (2,4)0,53

= 3,16

❖ Juni

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(2,16)1,21 x (6)-0,47 x (3,3)0,53

= 12,60

❖ Juli

EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53

= 6,119(1,12)1,21 x (4)-0,47 x (1,9)0,53

= 5,14

R

=

βˆ‘4𝑖=1(𝐸𝐼30)𝑖

=

28,62

Lampiran 10. Nilai erosi metode petak kecil

No Lahan Laju erosi (ton/ha.tahun)

1. Tanpa tanaman 0,46

2. Tanaman serai 0,39

3. Kacang kedelai 0,30

Lampiran 11. Nilai erosi yang ditoleransi (diperbolehkan) Kecamatan Kedalaman

efektif tanah (cm)

Faktor kedalaman

tanah

W (tahun) BD (gr/cm)

T (ton/ha.tahun) Pancur

Batu

103 1 400 1,24 32

Lampiran 12. Nilai erosi tanah dengan metode petak kecil pada lahan tanpa tanaman (lahan kontrol)

Bulan Tanggal Curah hujan

(ml)

Lanjutan.. Nilai erosi tanah dengan metode petak kecil pada lahan tanaman serai

Bulan Tanggal Curah hujan

(ml)

Lanjutan.. Nilai erosi tanah dengan metode petak kecil pada lahan tanaman kedelai

Bulan Tanggal Curah hujan

(ml)

Lampiran 13. Tabel Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K)

Kecamatan Tekstur tanah (M) C- organik %BO (a) Kode struktur (b) Permeabilitas (cm/jam)

Kode

permeabilitas Erodibilitas

Pancur Batu 1929,74 2,22 3,83 2 4,35 3 0,123

Tabel Nilai Kandungan Partikel Tanah dan C organik Tanah pada Lahan Tanaman serai dan kacang kedelai.

Kecamatan

debu (%) liat(%) pasir (%) Tekstur Tanah

Pasir biasa Pasir sangat halus M

Pancur Batu 17,28 30,56 52,56 10,51 1929,74

Dimana: % debu, % liat dan % pasir didapat dari pengukuran di Laboratorium Sentral Fakutas Pertanian USU. Sedangkan % pasir sangat halus adalah 20% pasir.

Lampiran 14. Perhitungan Erodibilitas Tanah Andepts pada Lahan Tanaman kacang kedelai dan serai di Kwala Bekala USU Kecamatan Pancur Batu.

K = c = kode permeabilitas tanah

= 3

Gambar 2. Petak kecil lahan tanaman kacang kedelai

Gambar 3. petak kecil lahan tanaman serai

Gambar 4. petak kecil lahan kontrol

Gambar 5. pengukuran kedalaman efektif tanah

Gambar 6. pengukuran permeabilitas tanah

Dokumen terkait