• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Tinjauan Pendidikan Karakter

3. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

51

Adapun tujuan pendidikan karakter yang diharapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional adalah:58

a. Mengembangkan potensi kalbu atau nurani peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa religius.

c. Menamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.

d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.

e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan serat dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

3. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter di Indonesia didasarkan pada Sembilan pilar nilai-nilai dasar pendidikan karakter. Kesembilan pilar tersebut diantaranya:

a. Cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya b. Tanggung jawab, disiplin dan mandiri

58 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Usmani, 2007), 25.

52

c. Jujur

d. Hormat dan santun

e. Kasih sayang, peduli dan kerja sama

f. Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah g. Keadilan dan kepemimpinan

h. Baik dan rendah hati

i. Toleransi, cinta damai dan persatuan

Menurut kemendiknas, nilai-nilai dasar pendidikan karakter bangsa Indonesia ada 18 diantaranya:59

Tabel 2.4

Nilai-Nilai Dasar Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia

No. Nilai Deskripsi

1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.

3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

59 Endah Sulityowati, Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama, 2003), 38.

53

4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya

sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8 Demokrasi Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai

sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9 Rasa ingin

tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar. 10 Semangat

kebangsaan

Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.

11 Cinta tanah air

Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan

54

politik bangsa. 12 Menghargai

prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatuyang berguna bagi masyarakat dan mengakui dan menghargai keberhasilan orang lain.

13 Bersahabat/ komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.

14 Cinta damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dana man atas kehadiran dirinya.

15 Gemar membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16 Peduli lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17 Peduli sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

55

jawab tugas dan kewajibannya yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya) dan tuhan yang maha Esa.

Pembentukan karakter merupakan proses membangun karakter, dari yang kurang baik menjadi yang lebih baik, sehingga terbentuknya watak atau kepribadian (personality) yang mulia. Pembangunan karakter manusia adalah upaya yang keras dan sengaja untuk membangun karakter anak didik, yaitu: pertama, anak-anak dalam kehidupan kita memiliki latar belakang yang berbeda-beda, memiliki potensi yang berbeda-beda pula yang dibentuk oleh pengalaman dari keluarga maupun kecenderungan kecerdasan yang didapatkan dari mana saja sehingga kita harus menerima fakta bahwa pembentukan karakter itu adalah proses membangun dari bahan mentah menjadi cetakan yang sesuai dengan bakat masing-masing; kedua, kita harus menerima fakta bahwa pembangunan karakter itu adalah sebuah proses sehingga tak masalah jika kemampuan anak itu berbeda-beda.60

Proses pembentukan karakter merupakan suatu upaya perwujudan fungsi totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dan fungsi totalitas sosiakultural dalam konteks interaksi (dalam keluarga, satuan

pen-60 Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), 296.

56

didikan, dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dapat dikelompokkan, meliputi: olah hati (Spiritual and emotional

development), olah pikir (intellectual development), olah raga dan

kinestetik (physical and kinestetic development), dan olah rasa dan karsa

(Affective and Creativity development).61

Dalam proses pembentukan nilai-nilai karakter juga terdapat dalam ajaran Islam yang selalu ditumbuhkembangkan didalam diri manusia (peserta didik). Didalam Islam tidak ada disiplin ilmu yang terpisah dari etika-etika Islam.62

Selain menggunakan pendekatan pedagogik, pendekatan andragogik adalah salah satu pendekatan yang dianjurkan untuk membentuk karakter di sekolah. Jika pendekatan pedagogik diartikan sebagai “the art and science of teaching children”, maka pendekatan andragogik ini diartikan “the art and science of helping adults learn”. Kata helping ini mengandung arti bahwa pendekatan andragogik menempatkan peran peserta didik lebih dominan dalam pembelajaran, yang meletakkan perhatian dasar terhadap individu secara utuh.

Jika dikaitan dengan pendidikan karakter di sekolah, belajar dapat dipandang sebagai aktivitas psikologis yang memerlukan dorongan dari luar. Oleh karena itu, hal-hal yang harus diupayakan antara lain: a)

61

Kemendiknas, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011), 9.

62 Abdul Majid dan Dian Andayani, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), 58.

57

bagaimana cara memotivasi peserta didik dan bagaimana materi belajar dikemas sehingga bisa membangkitkan motivasi, gairah untuk belajar, b) belajar perlu dikaitkan dengan seluruh kehidupan peserta didik, agar dapat menumbuhkan kesadaran mereka terhadap manfaat dari perolehan belajar.

C. Kontribusi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk

Dokumen terkait