• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai pendidikan karakter

Dalam dokumen Oleh Santi Lestari NIM 11511A0015 (Halaman 33-39)

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Kajian Teori

2.2.2 Nilai pendidikan karakter

Pendidikan karakter kini menjadi salah satu yang harus diperhatikan pada

sekolah. Seluruh kegiatan belajar serta mengajar yang ada dalam negara Indonesia

harus merujuk pada pelaksanaan pendidikan Karakter. Ini juga termuat di dalam

Naskah Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter yang diterbitkan oleh

Kementerian Pendidikan pada tahun 2010. Nilai pendidikan adalah sesuatu yang

diyakini kebenarannya dan mendorong orang untuk berbuat positif didalam

kehidupannya sendiri atau bermasyarakat.

1) Pengertian Nilai

Nilai adalah sesuatu yang ditunjukan sebagai alasan dasar bahwa

cara pelaksanaan lebih disukai secara sosial. Nilai memuat sebuah

pertimbangan yang membawa ide seorang individu untuk

mengenalkannya pada hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai

merupakan kumpulan sikap perasaan atau anggapan terhadap sesuatu hal

tentang baik buruk, benar salah, patut tidak patut, hina mulia, maupun

penting dan tidak penting. Nilai adalah gagasan tentang apakah

pengalaman itu berarti atau tidak. Nilai hakikatnya mengarahkan perilaku

dan pertimbangan seseorang, tetapi ia tidak menghakimi apakah sebuah

perilaku tertentu salah atau benar (Setiadi, 2011:118).

Secara bahasa nilai berarti adab, etika, kultur, norma, pandangan

konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai

dalam kehidupan manusia. Nilai merupakan suatu kemampuan yang

tercapai dapat memuaskan manusia. Nilai juga dapat diartikan sebagai

suatu yang berharga. Nilai merupakan konsep yang abstrak didalam diri

manusia atas masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap baik, benar,

salah, dan buruk. Nilai mengarah kepada perilaku dan kepuasan dalam

kehidupan sehari-hari.

2) Pengertian Pendidikan

Istilah pendidikan dalam bahasa Inggris “education” berakar dari

bahasa latin “Educare” yang artinya mendidik. Dalam arti luas pendidikan

merupakan proses perubahan menuju kedewasaan dan pematangan diri.

Pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan

dimana saja. Dalam arti sempit, pendidikan adalah seluruh kegiatan

belajar yang direncanakan, dengan materi terorganisasi, dilaksanakan

secara terjadwal dalam sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi

berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan. Jadi, pendidikan adalah

pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang diturunkan

dari generaasi ke generasi, serta melalui usaha sadar untuk mewujudkan

suasana belajar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri

dalam ilmu keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta

Tatang (2012:14) (dalam Hesti, 2014:16) mengatakan bahwa

pendidikan berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan latihan. Dalam buku Tatang, dikemukakan bahwa

pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang

untuk mengembangkan segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas

diri yang lebih baik. Pendidikan berarti mengajarkan segala hal yang

bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmani

maupun rohani. Pendidikan dapat berbasis pada kebudayaan masyarakat,

nilai-nilai agama, serta pada lembaga pendidikan. Pendidikan dapat

berjalan baik secara formal maupun informal.

Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dalam mengembangkan

potensi peserta didik. Pendidikan juga suatu usaha masyarakat dan bangsa

dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan

masyarakat yang lebih baik dimasa depan. Keberlangsungan itu ditandai

adanya pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat

dan bangsa.

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang

berhubungan dengan sang pencipta, diri sendiri, dan sesama manusia.

Lingkungan dan kebangsaan juga terwujud dalam pikiran, sikap perasaan

merugikan orang lain berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata

krama, budaya dan adat istiadat. karakter merupakan nilai dasar yang

membangun pribadi seseorang. Terbentuk baik dari pengaruh sifat orang

tua maupun pengaruh linkungan, yang membedakannya dengan orang

lain, serta diwujudkan dalam sikap dan prilakunya dalam kehidupan

sehari-hari dimasyarakat.

3) Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau

moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kpribadian

khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan

dengan individu lain (Hidayatullah, 2010:16).

Pendidikan karakter merupakan cara berpikir dan perilaku yang

menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan kerja sama, baik dalam

lingkungan keluarga, masyrakat, bangsa, maupun negara. Pendidikan

karakter suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah

yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemamuan.

Tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik kepada sang

pencipta, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun bangsa dan negara.

Pendidikan karakter juga dapat didefinisikan sebagai pendidikan yang

mengembangkan karakter. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi

pekerti, yaitu yang melibatkan aspek teori pengetahuan , perasaan, dan

dipandang tidak efektif, dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara

sistematis dan berkelanjutan.

Jadi, pendidikan karakter adalah suatu pemberian tututan kepada

peserta didik untuk menjadi manusia yang berkarakter dalam hati nurani,

pikiran, raga, dan rasa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai

pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, dan pendidikan moral.

Bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan

keputusan baik buruk dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari

dengan sepenuh hati.

4) Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Dalam pendidikan kerakter diinginkan terbentukhya anak yang

mampu manila apa yang baik, memelihara secara tulus apa yang dikatakan

baik, dan mewujudkan apa yang diyakini baik walaupun dalam situasi

tertekan. Dalam Kementrian Pendidikan Nasional (2010:9-10) nilai

pendidikan karakter di antaranya adalah sebagai berikut:

a) Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dan

melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleren terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

b) Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

c) Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

d) Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

e) Kerja keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. f) Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

g) Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

h) Demokrasi: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. i) Rasa ingin tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

j) Semangat kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

k) Cinta tanah air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

l) Menghargai prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat, dan mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.

m) Bersahabat: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. n) Cinta damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

o) Gemar membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

p) Peduli lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

q) Peduli sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

r) Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam dokumen Oleh Santi Lestari NIM 11511A0015 (Halaman 33-39)

Dokumen terkait