TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Kajian Teori
2.2.2 Nilai pendidikan karakter
Pendidikan karakter kini menjadi salah satu yang harus diperhatikan pada
sekolah. Seluruh kegiatan belajar serta mengajar yang ada dalam negara Indonesia
harus merujuk pada pelaksanaan pendidikan Karakter. Ini juga termuat di dalam
Naskah Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter yang diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan pada tahun 2010. Nilai pendidikan adalah sesuatu yang
diyakini kebenarannya dan mendorong orang untuk berbuat positif didalam
kehidupannya sendiri atau bermasyarakat.
1) Pengertian Nilai
Nilai adalah sesuatu yang ditunjukan sebagai alasan dasar bahwa
cara pelaksanaan lebih disukai secara sosial. Nilai memuat sebuah
pertimbangan yang membawa ide seorang individu untuk
mengenalkannya pada hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai
merupakan kumpulan sikap perasaan atau anggapan terhadap sesuatu hal
tentang baik buruk, benar salah, patut tidak patut, hina mulia, maupun
penting dan tidak penting. Nilai adalah gagasan tentang apakah
pengalaman itu berarti atau tidak. Nilai hakikatnya mengarahkan perilaku
dan pertimbangan seseorang, tetapi ia tidak menghakimi apakah sebuah
perilaku tertentu salah atau benar (Setiadi, 2011:118).
Secara bahasa nilai berarti adab, etika, kultur, norma, pandangan
konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai
dalam kehidupan manusia. Nilai merupakan suatu kemampuan yang
tercapai dapat memuaskan manusia. Nilai juga dapat diartikan sebagai
suatu yang berharga. Nilai merupakan konsep yang abstrak didalam diri
manusia atas masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap baik, benar,
salah, dan buruk. Nilai mengarah kepada perilaku dan kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan dalam bahasa Inggris “education” berakar dari
bahasa latin “Educare” yang artinya mendidik. Dalam arti luas pendidikan
merupakan proses perubahan menuju kedewasaan dan pematangan diri.
Pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan
dimana saja. Dalam arti sempit, pendidikan adalah seluruh kegiatan
belajar yang direncanakan, dengan materi terorganisasi, dilaksanakan
secara terjadwal dalam sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi
berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan. Jadi, pendidikan adalah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang diturunkan
dari generaasi ke generasi, serta melalui usaha sadar untuk mewujudkan
suasana belajar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri
dalam ilmu keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta
Tatang (2012:14) (dalam Hesti, 2014:16) mengatakan bahwa
pendidikan berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan. Dalam buku Tatang, dikemukakan bahwa
pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis
untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang
untuk mengembangkan segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas
diri yang lebih baik. Pendidikan berarti mengajarkan segala hal yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmani
maupun rohani. Pendidikan dapat berbasis pada kebudayaan masyarakat,
nilai-nilai agama, serta pada lembaga pendidikan. Pendidikan dapat
berjalan baik secara formal maupun informal.
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dalam mengembangkan
potensi peserta didik. Pendidikan juga suatu usaha masyarakat dan bangsa
dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan
masyarakat yang lebih baik dimasa depan. Keberlangsungan itu ditandai
adanya pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat
dan bangsa.
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan sang pencipta, diri sendiri, dan sesama manusia.
Lingkungan dan kebangsaan juga terwujud dalam pikiran, sikap perasaan
merugikan orang lain berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata
krama, budaya dan adat istiadat. karakter merupakan nilai dasar yang
membangun pribadi seseorang. Terbentuk baik dari pengaruh sifat orang
tua maupun pengaruh linkungan, yang membedakannya dengan orang
lain, serta diwujudkan dalam sikap dan prilakunya dalam kehidupan
sehari-hari dimasyarakat.
3) Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau
moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kpribadian
khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan
dengan individu lain (Hidayatullah, 2010:16).
Pendidikan karakter merupakan cara berpikir dan perilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan kerja sama, baik dalam
lingkungan keluarga, masyrakat, bangsa, maupun negara. Pendidikan
karakter suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah
yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemamuan.
Tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik kepada sang
pencipta, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun bangsa dan negara.
Pendidikan karakter juga dapat didefinisikan sebagai pendidikan yang
mengembangkan karakter. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi
pekerti, yaitu yang melibatkan aspek teori pengetahuan , perasaan, dan
dipandang tidak efektif, dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara
sistematis dan berkelanjutan.
Jadi, pendidikan karakter adalah suatu pemberian tututan kepada
peserta didik untuk menjadi manusia yang berkarakter dalam hati nurani,
pikiran, raga, dan rasa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai
pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, dan pendidikan moral.
Bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
keputusan baik buruk dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari
dengan sepenuh hati.
4) Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Dalam pendidikan kerakter diinginkan terbentukhya anak yang
mampu manila apa yang baik, memelihara secara tulus apa yang dikatakan
baik, dan mewujudkan apa yang diyakini baik walaupun dalam situasi
tertekan. Dalam Kementrian Pendidikan Nasional (2010:9-10) nilai
pendidikan karakter di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dan
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleren terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b) Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
c) Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
d) Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e) Kerja keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. f) Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
g) Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
h) Demokrasi: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. i) Rasa ingin tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
j) Semangat kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
k) Cinta tanah air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
l) Menghargai prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
m) Bersahabat: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. n) Cinta damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
o) Gemar membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
p) Peduli lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
q) Peduli sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
r) Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.