• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. URAIAN TEORITIS

C. Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar merupakan jumlah unit suatu mata uang yang dapat diperoleh dari atas pertukaran dengan satu unit mata uang lainnya. Dornbusch dan Fisher dalam Agung (2005) mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar mempengaruhi daya saing internasional dan posisi neraca perdagangan, dan konsekuensinya juga akan berdampak pada real output dari negara tersebut yang pada gilirannya akan mempengaruhi cash flow saat ini dan masa yang akan datang dari perusahaan dan harga saham perusahaan tersebut.

1. Teori Nilai Tukar

Berikut adalah beberapa teori yang berkaitan dengan nilai tukar valuta asing (Berlianta, 2004:18-21).

a) Balance of Payment Approach

Pendekatan ini didasarkan pada pendapat bahwa nilai tukar valuta ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan terhadap valuta tersebut. Adapun alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan penawaran dan permintaan tersebut adalah Balance of Payment.

Apabila Balance of Payment suatu negara mengalami defisit dapat diartikan bahwa penghasilan (arus uang masuk) lebih kecil daripada pengeluaran (arus uang keluar), maka permintaan akan valuta asing akan bertambah guna membayar

defisit tersebut, nilai tukarnya akan cenderung mengalami penurunan dan sebaliknya.

b) Teori Purchasing Power Parity

Teori ini agak berbeda dengan pendekatan sebelumnya. Teori ini berusaha untuk menghubungkan nilai tukar dengan daya beli valuta tersebut terhadap barang dan jasa. Pendekatan ini menggunakan apa yang disebut Law of One Price sebagai dasar. Dalam Law of One Price disebutkan bahwa dengan asumsi tertentu, dua barang yang identik (sama dalam segala hal) harusnya mempunyai harga yang sama.

c) Fisher Effect

Teori ini diperkenalkan oleh Irving Fisher. Fisher Effect menyatakan bahwa tingkat suku bunga nominal di satu negara akan sama dengan tingkat suku bunga riil ditambah tingkat inflasi di negara itu. Pernyataan tersebut dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut:

Suku Bunga Nominal = Suku Bunga Riil + Tingkat Inflasi

Dengan kata lain, tingkat suku bunga nominal di dua negara dapat berbeda karena tingkat inflasi mereka berbeda.

d) Internasional Fisher Effect

Pendapat ini didasari oleh Fisher Effect, bahwa pergerakan nilai mata uang suatu negara di banding negara lain (pergerakan kurs) disebabkan oleh perbedaan suku bunga nominal yang ada di kedua negara tersebut.

Implikasi dari International Fisher Effect adalah bahwa orang tidak bisa menikmati keuntungan yang lebih tinggi hanya dengan menanamkan dana mereka

ke negara yang mempunyai suku bunga nominal tinggi karena nilai mata uang negara yang suku bunganya tinggi tersebut akan terdepresiasi (turun nilainya) sebesar selisih bunga nominal dengan negara yang mempunyai suku bunga nominal lebih rendah.

2. Sistem Nilai Tukar

Sistem nilai tukar dapat dikategorikan dalam beberapa jenis berdasarkan pada seberapa kuat tingkat pengawasan pemerintah pada nilai tukar (Madura, 2006:220-225). Secara umum, sistem nilai tukar dapat dibagi menjadi:

a) Sistem Tetap (Fixed Exchange Rate)

Pada sistem nilai tukar tetap, nilai tukar mata uang dibuat konstan ataupun hanya diperbolehkan berfluktuasi dalam kisaran yang sempit. Bila pada suatu saat nilai tukar mulai berfluktuasi terlalu besar, maka pemerintah akan melakukan intervensi untuk menjaga agar fluktuasi tetap berada dalam kisaran yang diinginkan.

b) Sistem Mengambang Bebas (Freely Floating Exchange Rate)

Pada sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar ditentukan sepenuhnya oleh pasar tanpa intervensi dari pemerintah. Pada sistem mengambang bebas memperbolehkan adanya fleksibilitas secara penuh, nilai tukar akan disesuaikan secara terus-menerus sesuai dengan kondisi penawaran dan permintaan dari mata uang tersebut.

c) Sistem Mengambang Terkendali ( Managed Floating Exchange Rate)

Sistem nilai tukar ini berada di antara sistem tetap dan mengambang bebas. Nilai tukar dibiarkan mengambang dari hari ke hari dan tidak ada batasan-batasan resmi, tetapi pemerintah sewaktu-waktu dapat melakukan intervensi untuk menghindarkan fluktuasi yang terlalu jauh dari mata uangnya.

d) Sistem Terikat (Pegged Exchange Rate)

Sistem nilai tukar terikat, di mana mata uang lokal diikatkan nilainya pada sebuah valuta asing atau pada sebuah jenis mata uang tertentu. Nilai mata uang lokal akan mengikuti fluktuasi dari nilai mata uang yang dijadikan ikatan tersebut.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Kurs nilai tukar akan berubah sepanjang waktu karena perubahan kurva permintaan dan penawaran. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan kurva permintaan dan penawaran tersebut (Madura, 2006:128-135) adalah:

a. Perubahan Tingkat Inflasi Relatif dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional yang akan memengaruhi permintaan dan penawaran suatu mata uang dan karenanya mempengaruhi nilai tukar.

b. Perubahan pada Suku Bunga Relatif memengaruhi investasi pada sekuritas asing, yang akhirnya akan mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang dan karenanya juga akan mempengaruhi kurs nilai tukar.

c. Tingkat Pendapatan Relatif juga mempengaruhi kurs mata uang. Hal ini dikarenakan pendapatan mempengaruhi jumlah permintaan barang impor, maka pendapatan dapat mempengaruhi kurs mata uang.

d. Pengendalian Pemerintah. Pemerintah negara asing dapat mempengaruhi kurs keseimbangan dengan berbagai cara, termasuk mengenakan batasan atas pertukaran mata uang asing, mengenakan batasan atas perdagangan asing, mencampuri pasar mata uang asing (dengan membeli dan menjual), dan memengaruhi variabel makro seperti inflasi, suku bunga, dan tingkat pendapatan.

e. Faktor kelima yang mempengaruhi kurs mata uang adalah prediksi pasar mengenai kurs mata uang di masa depan. Seperti pasar keuangan lain, pasar mata uang asing juga bereaksi terhadap berita yang memiliki dampak masa depan, yang akan memberikan tekanan menurunkan atau meningkatkan nilai tukar mata uang.

f. Faktor yang juga mempengaruhi kurs nilai tukar adalah Interaksi Faktor. Transaksi dalam pasar mata uang asing memfasilitasi baik arus perdagangan maupun arus keuangan. Seringkali faktor-faktor yang terkait perdagangan maupun keuangan berinteraksi dan mempengaruhi pergerakan mata uang secara simultan.

Dokumen terkait