• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DASAR TEORI

2.10 P ARAMETER O PTIK

2.10.4 NRZ Pulse Generator

NRZ Pulse Generator atau Non Return to Zero adalah proses pengubah nilai bit 0 dan 1 menjadi nilai (+) dan (-). NRZ Pulse Generator akan mengkonversi pulsa acak tersebut ke dalam bentuk sinyal digital dengan teknik line coding.

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 ALAT YANG DIGUNAKAN

Penelitian ini menggunakan perangkat hardware dan software. Perangkat hardware yang digunakan yaitu laptop dengan spesifikasi intel pentium silver N5000 CPU 1.10 GHz dengan RAM 4096. Perangkat software yang digunakan adalah optysistem versi 16 dan Matlab. Optysistem adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat simulasi perancangan jaringan komunikasi optik.

Dengan menggunakan optysistem penulis melakukan simulasi pada sistem komunikasi Light Fidelity (Li-Fi) untuk mengetahui kualitas pada sistem jaringan tanpa membangun jaringan secara nyata. Pada optysistem akan dilakukan analisis terhadap nilai pada daya optis OPM, SNR, BER dan Spectrum Analyzer yang didapatkan. Analisis data hasil dari simulasi pada jaringan Li-Fi akan dilakukan dengan Microsoft Excel untuk pengelompokan nilai hasil data dalam bentuk tabel.

Matlab digunakan untuk membuat nilai hasil data dalam bentuk grafik.

3.2 DIAGRAM ALUR PENELITIAN

Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan yang diawali dengan melakukan studi literatur dengan mencari referensi teori dari berbagai sumber baik berupa buku, jurnal, dan penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan sistem komunikasi Light Fidelity (Li-Fi). Tahapan selanjutnya adalah penentuan parameter pada rangkaian optisystem dengan menggunakan desain jaringan Li-Fi Indoor Optical Wireless Link (LOS model). Parameter yang akan diukur terdapat pada komponen LED pada bagian frequency dan bandwidth, pada komponen Indoor LOS channel pada bagian distance, detector area, index concentrator, FOV concentrator, Tx half angle, irradiance angle dan incidence angle. Pada komponen Opt Filt Signal pada bagian frequency dan bandwidth dan pada komponen PIN Signal Model pada bagian center frequency dan responsitivity.

Bagian pada komponen ini akan menjadi parameter ukur dalam penentuan model

Gambar 3. 1 Flowchart Alur Penelitian

Rangkaian pada sistem Li-Fi bersifat LOS, tidak adanya obstacle atau halangan sehingga data diterima langsung oleh receiver. Panjang gelombang (wavelength) yang digunakan 400 nm, 470 nm, 550 nm, 570 nm, 620 nm, dan 700 nm. Dengan menggunakan jarak (distance) dari 0,5 m, 1 m, 1,5 m, 2 m, 2,5 m, 3 m, 3,5 m, 4 m, 4,5 m, 5 m, 5,5 m, 6 m, 6,5, 7 m, 7,5 m, 8 m, 8,5 m, 9 m, 9,5 m, 10 m, 10,5 m, 11 m, 11,5 m, sampai dengan 12 m.

Setelah proses menjalankan simulasi pada optisytem, akan dilihat apakah parameter pengujian berhasil. Parameter pengujian dikatakan berhasil jika

memampilkan nilai pada OPM, SNR, BER dan Spectrum Analyzer. Apabila nilai pada parameter OPM, SNR, BER dan Spectrum Analyzer tidak muncul, perlu dilakukan perbaikan pada parameter atau mengubah nilai paramater. Setelah didapatkan data berupa nilai pada OPM, SNR, BER dan Spectrum Analyzer selanjutnya dilakukan pengambilan hasil data berupa nilai pada OPM, SNR, BER dimana nilai tersebut akan di masukan pada Microsoft Excel dalam bentuk tabel.

Selanjutnya analisis dilakukan terhadap data hasil simulasi yang sudah didapatkan dan dikelompokkan dalam bentuk tabel untuk memngetahui performansi dari simulasi Li-Fi, analisis dilakukan terhadap pada daya optis OPM, SNR, BER dan Spectrum Analyzer. Hasil dari simulasi pada jaringan Li-Fi dengan SNR dan BER yang telah memenuhi standar diharapkan nantinya bisa diaplikasikan secara real dengan menggunakan lampu LED sebagai sumber pencahayaan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan sebagai layanan sistem komunikasi yang optimal.

3.3 RANCANGAN SISTEM

Rangkaian sistem yang digunakan pada rangkaian Li-Fi di optisystem memiliki beberapa komponen yang menjadi penyusun seperti NRZ Pulse Generator, LED, Indoor LOS Channel, Opt Filt Signal, PIN Signal Model, Electrical Adder, TIA, DC Block, Ambient Noise Source, Data Recovery, dan BER Test Set.

Gambar 3. 2 Rangkaian Li-Fi (Light Fidelity) pada Optisystem

Seperti pada rangkaian Li-Fi pada gambar 3.2, pada simulasi sistem Li-Fi memiliki 2 bagian sistem yaitu bagian transmitter dan receiver. Pada bagian transmitter yaitu NRZ (Non Return to Zero) Pulse Generator, LED (Light Emitting Diode). Pada bagian transmitter terdapat blok media transmisi yaitu Indoor LOS Channel dan Opt Filt Signal. Pada bagian receiver yaitu PIN Signal Model, Ambient Noise Source, Data Recovery, dan BER Test Set. Parameter visualisator yang digunakan untuk melihat hasil kinerja setelah sistem dijalankan yaitu OPM (Optical Power Meter) Tx, OTDV (Optical Time Domain Visualizer) Tx, OSA (Optical Spectrum Analyzer) Tx, OSA Post Filter, OPM Post Filter, dan OSC (Optical Supervisory Channel) Ambient Shot Noise.

3.3.1 BLOK TRANSMITTER

Pada bagian transmitter terdiri dari komponen NRZ Pulse Generator dan LED. Komponen yang berada pada blok transmitter ditunjukkan pada gambar 3.3 sebagai berikut :

Gambar 3. 3 Blok Transmitter

Pada blok transmitter, komponen NRZ Pulse Generator berfungsi sebagai pengubah nilai bit 0 dan 1 menjadi nilai (+) dan (-) dang mengkonversikan pulsa acak tersebut kedalam bentuk sinyal digital dengan teknik line coding. Bit-bit biner yang diteruskan ke LED akan dikonversi menjadi data analog dan dimodulasikan dalam bentuk cahaya tampak. Pada komponen LED bagian frequency akan diinput menggunakan panjang gelombang pertama yaitu 400 nm dengan gelombang cahaya yang dipancarkan berwarna violet, panjang gelombang kedua yaitu 470 nm dengan gelombang cahaya yang dipancarkan berwarna biru, panjang gelombang ketiga yaitu 550 nm dengan gelombang 570 nm dengan gelombang cahaya yang dipancarkan berwarna kuning, panjang gelombang kelima yaitu 620 nm dengan gelombang cahaya yang dipancarkan berwarna jingga, panjang gelombang keenam yaitu 700 nm dengan gelombang cahaya yang dipancarkan berwarna merah dan bandwidth 0.03 nm pada masing-masing panjang gelombang. Parameter visualisator yang digunakan untuk melihat hasil kinerja setelah sistem dijalankan yaitu OPM (Optical Power Meter) Tx, OTDV (Optical Time Domain Visualizer) Tx, OSA (Optical Spectrum Analyzer) Tx.

3.3.2 BLOK MEDIA TRANSMISI

Pada bagian media transmisi terdiri dari Indoor LOS Channel dan Opt Filt Signal. Komponen yang berada pada blok media transmisi ditunjukkan pada gambar 3.4 sebagai berikut :

Gambar 3. 4 Blok Media Transmisi

Pada komponen indoor LOS Channel berisikan beberapa parameter yang digunakan seperti Distance, Detector Area, FOV Concentrator, Index Concentrator, TX Half Angle, Irradiance Angle dan Incidence Angle. Akan dilakukan 3 kali pengulangan percobaan pada tiap panjang gelombang yaitu 400 nm, 470 nm, 550 nm, 570 nm, 620 nm dan 700 nm. Bagian yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu pada bagian distance, irradiance angle dan incidence angle. Pada tiap panjang gelombang di ujikan dengan jarak yang telah ditentukan dari 0,5 meter sampai dengan jarak 12 meter. Terdapat dua percobaan yang diujikan dengan menggunakan irradiance angle dan incidence angle yang berbeda, percobaan pertama menggunakan irradiance angle dan incidence angle 20 degree.

Pada percobaan kedua menggunakan irradiance angle dan incidence angle 40 degree. Setelah itu cahaya tampak dari indoor LOS Channel akan diteruskan ke komponen Opt Filt Signal yang berisikan bagian frequency dan bandwidth, dimana frequency menggunakan panjang gelombang 400 nm, 470 nm, 550 nm, 570 nm, 620 nm dan 700 nmdengan bandwidth 0,03 pada masing-masing panjang gelombang.Berikut tabel 3.1 yang berisikan spesifikasi transmitterdan media transmisi pada sistem komunikasi Light Fidelity (Li-Fi) :

Tabel 3. 1 Spesifikasi Transmitter dan Media Transmisi

General Parameter Unit

Bandwidth LED 0,03 nm

Bandwidth Opt Filt signal 0,03 nm

Detector Area 2 cm2

Index Concentrator 2

FOV Concentrator 90 deg

Tx Half Angle 60

Bit Rate 20 Mbps

3.3.3 BLOK RECEIVER

Pada bagian receiver terdiri dari komponen PIN Signal Model, Ambient Noise Source, Electrical Adder, TIA, DC block, Data Recovery dan BER Test Set.

Komponen yang berada pada blok receiver ditunjukkan pada gambar 3.4 sebagai berikut :

Gambar 3. 5 Blok Receiver

Pada komponen PIN Signal Model berisi bagian seperti responsitivity dan center frequency pada downsampling. PIN Signal Model akan menerima cahaya tampak yang dikonversi menjadi sinyal digital berupa data biner. Nilai SNR dari hasil calculate akan ditampilkan pada komponen PIN Signal Model. Sinyal akan

listrik dengan tambahan noise thermal yang terdapat pada Ambient Noise Source.

Sinyal listrik akan diteruskan melewati DC Block menuju Data Recovery, yang berfungsi sebagai pemulihan data biner dari sinyal listrik dan diteruskan menuju komponen BER Test Set. Pada PIN Signal Model dapat dilihat nilai hasil simulasi Li-Fi berupa SNR. Sedangkan pada BER Test Set dapat dilihat data hasil simulasi Li-Fi berupa Bit Errors dan BER. Responsitivity PIN bernilai 0,2 A/W dan Noise Power bernilai 1e-15 W.

3.4 SKENARIO PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan software optisystem 16 dengan desain jaringan Li-Fi Indoor Optical Wireless Link (LOS Model). Terdiri dari beberapa komponen seperti LED, Indoor LOS Channel, Opt Filt Signal dan PIN Signal Model yang beberapa bagian parameter nilainya menggunakan data yang akan diuji. Pada tabel 3.3 rancangan nilai penelitian dilakukan dengan panjang gelombang 400 nm, 470 nm, 550 nm, 570 nm, 620 nm dan 700 nm.

Tabel 3. 2 Rancangan Nilai Penelitian Frequency

Frequency Irradiance Angle Incidence Angle 400 nm 0,5 m - 12 m 400 nm 400 nm 20 deg dan 40 deg 20 deg dan 40 deg

Nilai yang diujikan pada penelitian ini berupa panjang gelombang dan jarak pada komponen LED, Indoor LOS Channel, Opt Filt Signal, dan PIN Signal Model. Penelitian ini menggunakan panjang gelombang yang bervariasi seperti 400 nm dengan gelombang cahaya yang dipancarkan berwarna violet, 470 nm dengan gelombang cahaya yang dipancarkan berwarna biru, 550 nm dengan gelombang cahaya yang dipancarkan berwarna hijau, 570 nm dengan gelombang cahaya yang dipancarkan berwarna kuning, 620 nm dengan gelombang cahaya

yang dipancarkan berwarna jingga dan 700 nm dengan gelombang cahaya yang dipancarkan berwarna merah. Masing-masing panjang gelombang diujikan dengan jarak 0,5 meter sampai dengan 12 meter. Pada tiap pengujian panjang gelombang dan jarak dilakukan pengambilan data yang diperlukan seperti OPM, SNR, BER dan Spectrum Analyzer. Nilai BER ditampilkan pada komponen BER Test set dengan syarat nilai BER yang baik menghasilkan nilai yang mendekati 0 dengan maksimal nilai bit error 1. Nilai SNR ditampilkan pada komponen PIN Signal Model dimana semakin tinggi nilai SNR yang didapatkan semakin bagus kualitas sinyal yang didapatkan. Nilai daya ditampilkan pada parameter visualisator seperti OPM Post Filter. Sedangkan nilai output Spectrum Analyzer ditampilkan pada parameter visualisator OSA Post Filter.

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 PARAMETER PENELITIAN

Analisis simulasi sistem komunikasi Light Fidelity (Li-Fi) yang menggunakan Light Emitting Diode (LED) sebagai sumber cahaya dilakukan terhadap parameter nilai OPM, SNR, BER dan Spectrum Analyzer yang disimulasikan menggunakan optisystem 16. Analisis dilakukan pada panjang gelombang (wavelength) dan jarak (distance) penerima pada komponen LED, Indoor LOS Channel, Opt Filt Signal, dan PIN Signal Model. Panjang gelombang yang digunakan bervariasi yaitu 400 nm, 470 nm, 550 nm, 570 nm, 620 nm dan 700 nm dengan variasi jarak dimulai dari 0,5 meter sampai dengan 12 meter.

Variasi dari panjang gelombang dan jarak terhadap nilai OPM, SNR, BER dan Spectrum Analyzer digunakan untuk melihat kinerja jaringan sistem komunikasi Li-Fi. BER mempresentasikan jumlah terjadinya error tiap jumlah bit data yang terkirim pada sistem digital. Nilai BER yang baik akan menghasilkan nilai yang mendekati 0 pada hasil pengujian dengan maksimal nilai bit error 1. Nilai SNR akan mengikuti nilai BER yang dihasilkan dimana semakin tinggi nilai SNR yang didapatkan semakin bagus kualitas sinyal yang didapatkan.

4.2 PERHITUNGAN MENGGUNAKAN HUKUM LAMBERTIAN

Pada perhitungan Gain Concentrator sudut bidang pandang atau FOV (ψc) yang diujikan pada penilitian yaitu 90 deg. Nilai n menunjukkan indeks bias, dimana indeks bias yang digunakan didalam ruangan yaitu udara yang bernilai 1,0003. Nilai Tx Half Angle (ɸ1/2) yang digunakan 60, nilai Irradiance Angle (ɸ) yang digunakan 20 deg, nilai Incidence Angle (θ) yang digunakan 20 deg, nilai Detector Area (A) yang digunakan 2 cm2 dan nilai Distance (d) yang digunakan 0,5 meter sampai 12 m. Berikut perhitungan menggunakan Hukum Lambertian : 1. Perhitungan nilai m

m=

-

ln(cos∅ln2

12)

m=

-

ln(60)ln2

m=1

2. Perhitungan Gain Concentrator dengan FOV 90 deg g(θ) = sinn22

c) g(θ) = 1,0003sin(90)22 g(θ) =1,0006

3. Perhitungan Hloss pada jarak 0,5 meter Hloss

=

m+1 A2.π.d2 cosm ϕ .Ts θ .g θ .cos(θ) Hloss

=

2.3,14.0,51+1 A2cos 20 . 20 .1,0006.cos(20) Hloss=45,02175

Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Hloss jarak 0,5 meter sampai 12 meter Jarak (m) Hloss

1 11,25543

1,5 5,00241

2 2,81385

2,5 1,80087

3 1,25060

3,5 0,91881

4 0,70346

4,5 0,55582

5 0,45021

5,5 0,37208

6 0,31265

6,5 0,26640

7 0,22970

7,5 0,20009

8 0,17586

8,5 0,15578

9 0,13895

9,5 0,12471

10 0,11255

10,5 0,10209

11 0,09302

11,5 0,08510

12 0,07816

4.3 ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.3.1 Analisis Pengaruh Panjang Gelombang LED terhadap Parameter Kinerja Daya Optis OPM Post Filter

Pengujian terhadap kinerja daya optis OPM Post Filter menggunakan parameter penelitian panjang gelombang (wavelength) dan jarak (distance). Pada penelitian ini terdapat dua variasi percobaan. Panjang gelombang yang digunakan yaitu 400 nm sampai dengan 700 nm dengan jarak yang digunakan dari 0,5 meter sampai dengan 12 meter. Pada percobaan pertama menggunakan variasi irradiance angle dan incidence angle 20 degree. Irradiance angle yaitu sudut yang dipancarkan sedangkan incidence angle sudut cahaya yang datang.

Analisis pada daya optis Optical Power Meter (OPM) dilakukan untuk mengukur, menentukan dan atau mendeteksi besar suatu daya dari cahaya pada komunikasi optik. Pada tabel 4.1 merupakan hasil daya optis pada OPM Post Filter, nilai daya optis untuk tiap panjang gelombang menghasilkan nilai yang tidak jauh berbeda atau tidak memiliki perbedaan yang signifikan dan relatif sama seperti pada jarak 0,5 meter dengan rata-rata -7,6 dBm, pada jarak 1 meter dengan rata-rata -13,6 dBm, pada jarak 1,5 meter dengan rata-rata -17,2 dBm, pada jarak 2 meter dengan rata-rata -19,7 dBm, pada jarak 2,5 dengan rata-rata -21,6 dBm, pada jarak 3 meter dengan rata -23,2 dBm, pada jarak 3,5 meter dengan rata -24,5 dBm, pada jarak 4 dengan rata -25,7, pada jarak 4,5 dengan rata-rata -26,7 dBm sampai dengan jarak 12 meter dengan rata-rata-rata-rata -35,2 dBm. Nilai daya optis pada OPM Post Filter dari hasil pengujian menggunakan variasi irradiance angle dan incidence angle 20 deg pada simulasi jaringan Li-Fi ditunjukkan pada tabel 4.1.

Tabel 4. 2 Hasil Daya Optis OPM Post Filter Irradiance Angle dan Incidence Angle20 Deg

Jarak (m)

Nilai Daya Optis Post Filter (dBm)

400 nm 470 nm 550 nm 570 nm 620 nm 700 nm 0,5 -7651 -7,671 -7,662 -7,639 -7,647 -7,644

1 -13,687 -13,673 -13,688 -13,682 -13,678 -13,681 1,5 -17,187 -17,202 -17,207 -17,188 -17,189 -17,206 2 -19,703 -19,681 -19,709 -19,702 -19,68 -19,699 2,5 -21,63 -21,638 -21,654 -21,654 -21,655 -21,637 3 -23,222 -23,209 -23,23 -23,213 -23,222 -23,235 3,5 -24,571 -24,552 -24,565 -24,563 -24,562 -24,567 4 -25,71 -25,728 -25,73 -25,73 -25,707 -25,71 4,5 -26,748 -26,727 -26,747 -26,75 -26,76 -26,748

5 -27,669 -27,662 -27,666 -27,67 -27,66 -27,671 5,5 -28,494 -28,494 -28,478 -28,493 -28,484 -28,5

6 -29,25 -29,246 -29,263 -29,247 -29,259 -29,242 6,5 -29,94 -29,928 -29,95 -29,957 -29,94 -29,954 7 -30,592 -30,593 -30,583 -30,583 -30,57 -30,592 7,5 -31,192 -31,197 -31,176 -31,188 -31,181 -31,169 8 -31,748 -31,742 -31,763 -31,748 -31,751 -31,735 8,5 -32,273 -32,249 -32,253 -32,276 -32,262 -32,29

9 -32,774 -32,764 -32,776 -32,771 -32,77 -32,778 9,5 -33,24 -33,221 -33,24 -33,222 -33,221 -33,233 10 -33,692 -33,677 -33,669 -33,692 -33,696 -33,669 10,5 -34,091 -34,112 -34,119 -34,115 -34,104 -34,106 11 -34,515 -34,49 -34,505 -34,513 -34,504 -34,492 11,5 -34,889 -34,896 -34,906 -34,89 -34,879 -34,904 12 -35,272 -35,27 -35,261 -35,269 -35,265 -35,272

Gambar 4. 1 Grafik Daya Optis OPM Post Filter Irradiance Angle dan Incidence Angle20 Deg

Pada gambar 4.1 menunjukkan grafik dari daya optis OPM Post Filter pada sistem komunikasi Li-Fi, nilai redaman/loss yang didapatkan mengalami penurunan pada tiap penambahan jarak yaitu dari jarak 0,5 meter sampai dengan 12 meter. Nilai daya terbesar yang didapatkan setelah dilakukan filter yaitu -7,6 dBm pada jarak 0,5 meter, sedangkan nilai daya terkecil yang didapatkan setelah dilakukan filter yaitu -35,2 dBm pada jarak 12 meter.

Tabel 4. 3 Hasil Daya Optis OPM Post Filter Irradiance Angle dan Incidence Angle40 Deg

Jarak (m)

Nilai Daya Optis OPM Post Filter (dBm)

400 nm 470 nm 550 nm 570 nm 620 nm 700 nm 0,5 -9.443 -9.445 -9.441 -9.445 -9.448 -9.442

1 -15.447 -15.448 -15.446 -15.449 -15.466 -15.465 1,5 -18.983 -18.977 -18.978 -18.98 -18.991 -18.968 2 -21.46 -21.456 -21.466 -21.468 -21.448 -21.47 2,5 -23.416 -23.413 -23.241 -23.428 -23.419 -23.424

3 -24.989 -24.984 -25.007 -25.007 -24.992 -25.007 3,5 -26.336 -26.336 -26.34 -26.341 -26.337 -26.35

4 -27.506 -27.499 -27.502 -27.501 -27.501 -27.499 4,5 -28.507 -28.509 -28.529 -28.525 -28.522 -28.533 5 -29.44 -29.44 -29.428 -29.432 -29.44 -29.443 5,5 -30.269 -30.252 -30.263 -30.272 -30.249 -30.268 6 -31.021 -31.007 -31.012 -31.024 -31.009 -31.029 6,5 -31.723 -31.724 -31.721 -31.716 -31.728 -31.722 7 -32.359 -32.35 -32.365 -32.369 -32.357 -32.375 7,5 -32.966 -32.956 -32.941 -32.964 -32.952 -32.953 8 -33.528 -33.528 -33.528 -33.525 -33.518 -33.522 8,5 -34.049 -34.044 -34.054 -34.047 -34.031 -34.037 9 -34.527 -34.526 -34.548 -34.546 -34.534 -34.559 9,5 -35.014 -35.006 -35.017 -34.996 -35.005 -35.011 10 -35.446 -35.457 -35.463 -35.462 -35.456 -35.454 10,5 -35.882 -35.882 -35.894 -35.895 -35.876 -35.874 11 -36.275 -36.289 -36.29 -36.284 -36.288 -36.275 11,5 -36.656 -36.685 -36.672 -36.663 -36.662 -36.656 12 -37.043 -37.04 -37.044 -37.026 -37.044 -37.052

Pada tabel 4.2 merupakan hasil daya optis pada OPM Post Filter menggunakan variasi irradiance angle dan incidence angle 40 degree. Nilai daya optis untuk tiap nilai panjang gelombang menghasilkan nilai yang tidak jauh berbeda atau tidak memiliki perbedaan yang signifikan dan relatif sama seperti pada percobaan pertama dengan irradiance angle dan incidence angle 20 deg.

Seperti pada jarak 0,5 meter dengan rata-rata -9,4 dBm, pada jarak 1 meter dengan rata-rata -15,4 dBm, pada jarak 1,5 meter dengan rata-rata -18,9 dBm, pada jarak 2 meter dengan rata-rata -21,46 dBm, pada jarak 2,5 dengan rata-rata -23,4 dBm, pada jarak 3 meter dengan rata -24,9 dBm, pada jarak 3,5 meter dengan rata -26,3 dBm, pada jarak 4 dengan rata -27,5, pada jarak 4,5 dengan rata-rata -28,5 dBm sampai dengan jarak 12 meter dengan rata-rata-rata-rata -37 dBm.

Gambar 4. 2 Grafik Daya optis OPM Post Filter Irradiance Angle dan Incidence Angle40 Deg

Pada jarak 0,5 meter sampai dengan jarak 12 meter tiap panjang gelombang dengan irradiance angle dan incidence angle 40 deg mengalami penurunan 1,8 dB dibandingkan pada percobaan pertama dengan irradiance angle dan incidence angle 20 deg. Nilai daya optis terbesar yang didapatkan yaitu -9,4 dBm pada jarak 0,5 meter, sedangkan nilai daya optis terkecil yang didapatkan yaitu -37 dBm pada jarak 12 meter. Nilai redaman/loss yang didapatkan mengalami penurunan

digunakan maka redaman/loss yang didapatkan akan semakin tinggi dan kualitas transmisi semakin menurun.

4.3.2 Analisis Pengaruh Panjang Gelombang LED terhadap Parameter Kinerja Signal to Noise Ratio (SNR)

Dilakukan pengujian terhadap nilai SNR sebagai parameter unjuk kerja terhadap simulasi Li-Fi. Pada Tabel 4.3 menunjukkan nilai SNR hasil pengujian menggunakan variasi irradiance angle dan incidence angle 20 deg. Nilai SNR tertinggi didapatkan pada masing-masing panjang gelombang dengan rata-rata 58,4 dB. Pada panjang gelombang 400 nm didapatkan nilai SNR 58,44339 dB, panjang gelombang 470 nm didapatkan nilai SNR 58,40530 dB, panjang gelombang 550 nm didapatkan nilai SNR 58,42299 dB, panjang gelombang 570 nm didapatkan nilai SNR 58,46955 dB, panjang gelombang 620 nm didapatkan nilai SNR 58,45227 dB dan panjang gelombang 700 nm didapatkan nilai SNR 58,45937 dB.

Semakin tinggi nilai SNR semakin bagus kualitas yang didapatkan.

Semakin besar nilai BER mendekati 1, nilai SNR yang didapatkan akan semakin kecil, hal ini dikarenakan semakin banyak kesalahan pada bit yang dikirimkan.

Sedangkan nilai SNR yang baik pada skema modulasi OOK yaitu 13,6 dB untuk tiap panjang gelombang. Pada tabel diatas, nilai SNR untuk tiap panjang gelombang menghasilkan nilai yang tidak jauh berbeda seperti pada jarak 0,5 meter dengan rata-rata 58,4 dB, pada jarak 1 meter dengan rata-rata 46,3 dB, pada jarak 1,5 meter dengan rata-rata 39,3 dB, pada jarak 2 meter dengan rata-rata 34,3 dB, pada jarak 2,5 meter dengan rata-rata 30,5 dB, pada jarak 3 meter dengan rata-rata 27,3 dB, pada jarak 3,5 meter dengan rata-rata 24,7 dB, pada 4 meter dengan rata-rata 22,4 dB, pada jarak 4,5 meter dengan rata-rata 20,4 dB, pada jarak 5 meter dengan rata 18,6 dB sampai dengan jarak 12 meter dengan rata-rata 4,5 dB.

Pada tabel 4.3 jarak jangkauan maksimal yang memenuhi kualitas nilai SNR yang baik pada panjang gelombang 400 nm, 470 nm, 550 nm, 570 nm, 620 nm, dan 700 nm sejauh 6,5 meter dengan nilai rata-rata SNR 14,2 dB.

Tabel 4. 4 Hasil Nilai SNR dengan Irradiance Angle dan 0,5 58,44339 58,4053 58,42299 58,46955 58,45227 58,45937

1 46,38042 46,40833 46,37837 46,38737 46,39813 46,39292 1,5 39,39318 39,36205 39,35143 39,39146 39,38954 39,35483 2 34,37849 34,42158 34,36716 34,38053 34,42398 34,38666 2,5 30,54637 30,53051 30,49921 30,50019 30,49828 30,5332

3 27,38979 27,41681 27,37422 27,4076 27,38899 27,36527 3,5 24,72528 24,76397 24,73834 24,74034 30,50733 24,73428 4 22,48434 22,44727 22,44583 22,44451 22,48825 22,48442 4,5 20,45135 20,49257 20,4523 20,448 20,4276 20,4515

5 18,65552 18,67075 18,6631 18,65424 18,67406 18,65244 5,5 17,05746 17,05781 17,08837 17,0594 17,07755 17,04567 6 15,60225 15,61007 15,57762 15,6086 15,6448 15,6171 6,5 14,2805 14,3042 14,26287 14,24939 14,28221 14,25647

7 13,04458 13,04176 13,06014 13,05939 13,08485 13,04506 7,5 11,91294 11,94702 11,94303 11,92136 11,93437 11,95682 8 10,87536 10,88492 10,84721 10,87382 10,86928 10,89783 8,5 9,90247 9,94574 9,93661 9,89588 9,92281 9,86958

9 9,02483 8,99959 8,98426 8,989 8,96914 8,95841 9,5 8,13416 8,16928 8,13405 8,12539 8,1367 8,10508 10 7,32697 7,34884 7,31521 7,33626 7,32662 7,354 10,5 6,60138 6,57397 6,57347 6,56778 6,56995 6,56368

11 5,89734 5,87158 5,86984 5,90782 5,88151 5,89514 11,5 5,2172 5,19086 5,18198 5,21369 5,22908 5,1847

12 4,55313 4,56101 4,55527 4,55652 4,54875 4,55172

Gambar 4. 3 Grafik Nilai SNR dengan Irradiance Angle dan Incidence Angle20 Deg

Pada gambar 4.3 semakin jauh jarak yang digunakan pada sistem komunikasi Li-Fi, semakin kecil nilai SNR yang dihasilkan. Tetapi besarnya nilai panjang gelombang LED terhadap jarak penerima tidak berpengaruh signifikan terhadap SNR. Rentang nilai SNR yang didapatkan pada tiap panjang gelombang terhadap jarak penerima tidak terlalu jauh berbeda. Hal ini disebabkan oleh daya optis pada OPM untuk tiap panjang gelombang LED yang digunakan sama.

Pada percobaan kedua menggunakan variasi irradiance angle dan incidence angle 40 deg. Nilai SNR dari hasil pengujian menggunakan variasi irradiance angle dan incidence angle 40 deg pada simulasi jaringan Li-Fi ditunjukkan pada tabel 4.6.

Tabel 4. 5 Hasil Nilai SNR dengan Irradiance Angle dan Incidence Angle40 Deg

Nilai SNR untuk tiap panjang gelombang menghasilkan nilai yang tidak Jarak

(m)

Nilai SNR

400 nm 470 nm 550 nm 570 nm 620 nm 700 nm

0,5 54.86232 54.85731 54.8652 54.85757 54.85241 54.86341 1 42.8656 42.86416 42.86781 42.86235 42.82683 42.83025 1,5 35.81164 35.82425 35.82308 35.81805 35.79745 35.80766 2 30.88423 30.89255 30.87294 30.86916 30.83004 30.86535 2,5 27.0072 27.01292 27.03048 26.98287 27.00044 26.9918

3 23.90277 23.91284 23.86647 23.86394 23.89674 23.864 3,5 21.25674 21.25695 21.24947 21.2469 21.25555 21.22887

4 18.97394 18.98736 18.97959 18.98321 18.98375 18.98679 4,5 17.03139 17.02952 16.99088 16.99795 17.00404 16.98022 5 15.27297 15.23566 15.25813 15.25134 15.23593 15.23297 5,5 13.66031 13.68703 13.6661 13.65091 13.69447 13.65751 6 12.26794 12.25954 12.25141 12.22945 12.25769 12.22019 6,5 10.92111 10.91882 10.92535 10.93452 10.91042 10.92206

7 9.74287 9.76072 9.73281 9.72445 9.74679 9.71434

7,5 8.67313 8.64932 8.67802 8.63596 8.65669 8.65614

8 7.62285 7.61588 7.61464 7.6203 7.63303 7.6259

8,5 6.6852 6.69431 6.67508 6.68863 6.71518 6.70558

9 5.8419 5.84377 5.80556 5.80832 5.82848 5.78644

9,5 4.99465 5.0094 4.9897 5.0259 5.01011 4.9995

10 4.22718 4.23601 4.22593 4.22747 4.23682 4.23914 10,5 3.51794 3.51748 3.4985 3.49717 3.52809 3.53135

11 2.8641 2.84151 2.83839 2.84748 2.8433 2.8648

11,5 2.24147 2.19365 2.21533 2.22987 2.23106 2.23898

12 1.61734 1.62215 1.6155 1.6443 1.61596 1.60284

meter dengan rata-rata 42,8 dB, pada jarak 1,5 meter dengan rata-rata 35,8 dB, pada jarak 2 meter dengan rata-rata 30,8 dB, pada jarak 2,5 meter dengan rata-rata 27 dB, pada jarak 3 meter dengan rata-rata 23 dB, pada jarak 3,5 meter dengan rata-rata 21,2 dB, pada 4 meter dengan rata-rata 18,9 dB, pada jarak 4,5 meter dengan rata-rata 17 dB, pada jarak 5 meter dengan rata-rata 15,2 dB sampai dengan jarak 12 meter dengan rata-rata 1,6 dB.

Jarak jangkauan maksimal yang memenuhi kualitas nilai SNR yang baik pada panjang gelombang 400 nm, 470 nm, 550 nm, 570 nm, 620 nm, dan 700 nm sejauh 5,5 meter dengan nilai rata-rata SNR 13,6 dB. Apabila disajikan dalam bentuk grafik seperti pada gambar 4.4.

Gambar 4. 4 Grafik Nilai SNR dengan Irradiance Angle dan Incidence Angle40 Deg

Pada gambar 4.4 semakin jauh jarak yang digunakan pada sistem komunikasi Li-Fi, semakin kecil nilai SNR yang dihasilkan. Dengan menggunakan irradiance angle dan incidence angle 40 deg, nilai pada panjang gelombang LED tidak berpengaruh signifikan terhadap SNR. Penggunaan parameter uji irradiance angle dan incidence angle 20 deg dengan penggunaan irradiance angle dan incidence angle 40 deg tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai panjang gelombang LED. Penggunaan parameter uji ini hanya memberikan pengaruh terhadap sistem Li-Fi dimana, dengan menggunakan irradiance angle dan incidence angle 20 deg jarak yang dapat di tempuh pada

nilai panjang gelombang LED sejauh 6,5 meter. Sedangkan dengan menggunakan irradiance angle dan incidence angle 40 deg jarak yang dapat di tempuh pada nilai panjang gelombang LED sejauh 5,5 meter. Semakin besar nilai parameter irradiance angle dan incidence angle yang digunakan jarak yang dapat ditempuh semakin pendek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai panjang gelombang yang digunakan tidak mempengaruhi unjuk kerja dan semua panjang gelombang seperti 400 nm, 470 nm, 550 nm, 570 nm, 620 nm dan 700 nm dapat digunakan untuk sistem komunikasi optik pada Li-Fi.

4.3.3 Analisis Pengaruh Panjang Gelombang LED terhadap Parameter Kinerja Bit Error Rate (BER)

Dilakukan pengujian terhadap nilai BER sebagai parameter unjuk kerja terhadap simulasi Li-Fi. Nilai BER dari hasil pengujian menggunakan variasi irradiance angle dan incidence angle 20 deg pada simulasi jaringan Li-Fi ditunjukkan pada tabel 4.1. Hasil pengujian pada nilai BER dimulai dari jarak 0,5 meter sampai dengan 12 meter. BER bernilai 10-6dikatakan nilai yang baik untuk mendapatkan tautan komunikasi yang stabil. Pada tabel tersebut pengiriman data terjauh dengan nilai BER yang masih baik bernilai 4,4×10-9 diperoleh pada

Dilakukan pengujian terhadap nilai BER sebagai parameter unjuk kerja terhadap simulasi Li-Fi. Nilai BER dari hasil pengujian menggunakan variasi irradiance angle dan incidence angle 20 deg pada simulasi jaringan Li-Fi ditunjukkan pada tabel 4.1. Hasil pengujian pada nilai BER dimulai dari jarak 0,5 meter sampai dengan 12 meter. BER bernilai 10-6dikatakan nilai yang baik untuk mendapatkan tautan komunikasi yang stabil. Pada tabel tersebut pengiriman data terjauh dengan nilai BER yang masih baik bernilai 4,4×10-9 diperoleh pada

Dokumen terkait