• Tidak ada hasil yang ditemukan

NFT adalah sebuah sistem yang menggunakan „film‟ larutan nutrisi. Film atau lapisan tipis setebal 1-3 mm ini dipompa dan

dialirkan melewati akar tanaman secara terus menerus dengan kecepatan aliran sekitar 1-2 liter per menit. Sirkulasi nutrisi dapat digunakan ulang selama beberapa minggu sesuai kebutuhan tanaman. Sebagian akar tanaman tumbuh di atas permukaan larutan nutrisi dan sebagian lagi terendam di dalamnya. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan tanaman dalam hidroponik NFT adalah tersedianya nutrisi penunjang yang sesuai dengan jenis dan umur tanaman dan kestabilan kecepatan aliran nutrisi.

Nutrient film Technique (NFT) memiliki aliran larutan nutrisi yang konstan/tetap sehingga tidak dibutuhkan timer untuk mengontrol pompa air. Pada sistem hidroponik ini, larutan nutrisi dipompakan ke dalam growing tray (tempat/keranjang/pot untuk tumbuh tanaman) yang biasanya berupa tabung dan larutan nutrisi tersebut akan mengalir melewati akar tanaman kemudian akan mengalir kembali ke bak penampungan. Umumnya tidak ada media tumbuh selain udara sehingga dapat menghemat penggantian media tumbuh setelah panen.

Biasanya, tanaman ditempatkan pada sejenis keranjang plastik kemudian akar tanaman menggantung ke dalam larutan nutrisi. Tetapi, tetap dibutuhkan media untuk masa persemaian biji sampai siap dipindah ke sisten NFT ini. Namun apabila akar tanaman cepat kering menandakan aliran larutan nutrisi terganggu.

Gambar 2.7 Metode NFT pada penanaman Hidroponik

Pada perancangan alat ini pembentukan sistem mekanik untuk penanaman hidroponik menggunakan NFT seperti gambar 2.7 fokus pada bagaimana air mengalir melewati pipa dari wadah penampungan dan digerakkan dengan sistem elektronik .

Sistem ini disebut nutrient film technique karena pada sistem ini air dan nutrisi yang digunakan mengalir tipis seperti lembaran film dengan ketebalan 2-3 mm. Di Indonesia Metode ini banyak ditemukan dan diaplikasikan oleh para petani hidroponik karena metode ini adalah salah satu metode yang paling mudah digunakan dan dimodifikasi dalam penanaman. Berbagai jenis tanaman dapat digunakan dalam metode hidroponik NFT seperti selada, kangkung, sawi dan lainnya, selain itu metode ini juga dapat dilakukan pada tanaman yang berbuah seperti tomat, cabai dan mentimun selama tanaman masih memiliki sistem perakaran serabut, namun umumnya sistem NFT digunakan untuk menanam sayuran daun. Perlu diingat bahwa tanaman yang menghasilkan umbi yang biasa tumbuh dalam tanah tidak dapat ditanam dalam metode NFT karena pada metode ini akar tumbuh sangat terbatas.

Beberapa peralatan yang biasa digunakan dalam metode NFT antara lain:

pompa yang digunakan untuk mengalirkan air dan nutrisi ke wadah penampungan

wadah atau reservoir penampung air dan nutrisi

selang untuk mengalirkan air dan nutrisi dari wadah melalui pompa dan mengalirkan air

tempat tumbuh tanaman yang dapat dibuat dari paralon, pipa atau lainnya yang biasa disebut dengan gully.

Dudukan gully atau meja yang digunakan untuk menyangga tanaman sehingga dapat dialiri air dan nutrisi.

Adapun beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh sistem atau metode hidroponik NFT antara lain :

Sistem ini bersifat fleksibel dan dapat ditanam di area outdoor maupun indoor ( butuh growlight ). Instalasi peralatan dapat disesuaikan dengan ruang dan lingkungan penanaman.

Dapat digunakan untuk menanam beberapa jenis tanaman seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang berakar serabut.

Tingkat keberhasilan panen tinggi dan tanaman yang tumbuh dengan metode ini memiliki kualitas yang baik.

2.4 Relay

Relay merupakan saklar elektromagnetik yang dapat di on/off-kan oleh arus. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (Selenoid) di dekatnya. Ketika selenoid di aliri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada selenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali keposisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay biasanya digunakan untuk menggerakan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220Volt DC). Relay yang paling sederhana adalah relay elektro mekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.

Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut:

1. Alat yang digunakan gaya elektromekanik untuk menutup (membuka) kontak saklar.

2. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.

Gambar 2.8 Bentuk Fisik Relay

2.4.1 Fungsi Relay

Seperti yang telah di jelaskan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai saklar elektrik, namun jika di aplikasikan ke dalam rangkaian elektronika, relay memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut beberapa fungsi saat di aplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.

1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan signal tegangan rendah.

2. Menjalankan logic function atau fungsi logika.

3. Memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu.

4. Melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau kelebihan tegangan.

2.4.2 Prinsip Kerja Relay

Pada sebuah relay terdapat 4 bagian penting yaitu electromagnet (coil), Armature, Switch Contact Point (saklar) dan spring.

Gambar 2.9 Cara kerja Relay

Berdasarkan gambar 2.9, iron core(besi) yang dililitkan oleh kumparan coil berfungsi untuk mengendalikan iron core tersebut. Atau dengan kata lain, Relay terdiri dari coil dan contact. Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedangkan contact adalah sejenis saklar yang penggeraknya tergantung ada tidaknya arus listrik coil.

Ketika kumparan coil di berikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet sehingga akan menarik Armature berpindah posisi yang awalnya NC (tertutup) ke posisi NO (terbuka) sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi NO. Posisi Armature yang tadinya dalam kondisi CLOSE akan menjadi OPEN atau terhubung. Armature akan kembali keposisi CLOSE saat tidak dialiri listrik. Coil yang digunakan untuk menarik Contact Point ke posisi CLOSE umunnya hanyak membutuhkan arus llistrik yang relatif kecil.

Kontak point relay terdiri dari 2 jenis yaitu:

1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada pada posisi close (tertutup).

2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berapa pada posisi open (terbuka).

Gambar 2.10 Skema rangkaian Relay

2.4.2 Fungsi Relay

Seperti yang telah di jelaskan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai saklar elektrik, namun jika di aplikasikan ke dalam rangkaian elektronika, relay memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut beberapa fungsi saat di aplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.

5. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan signal tegangan rendah.

6. Menjalankan logic function atau fungsi logika.

7. Memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu.

8. Melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau kelebihan tegangan.

Dokumen terkait