BAB III PERBANDINGAN POS POLISI DI INDONESIA DENGAN
3.3 Perbandingan Objek Kerja
3.3.1 Objek Kerja pada Pos Polisi di Indonesia
Yang harus dikerjakan oleh polisi yang bertugas di pos polisi tetap adalah menertibkan lalu lintas didaerah pengawasan, memberikan informasi, merespon keadaan darurat di jalan raya. Baik pada polisi yang bertugas di pos polisi sementara, pos polisi tetap ataupun kantor polisi lalu lintas, semuanya mengerjakan tugas tersebut.
1. Menertibkan lalu lintas di daerah pengawasan
Menertibkan lalu litas di daerah pengawasan atau wilayah tugas merupakan tugas utama dari polisi yang bekerja di pos tetap. Waktu penertiban lalu lintas dimulai dari sekitar pukul 08.00-09.00 WIB, pada waktu tersebut jalanan penuh dengan aktifitas masyarakat seperti berangkat ke kantor atau ke
sekolah, serta ibu rumah tangga yang berbelanja, sehinggah pada jam tersebut merupakan jam padat lalu lintas pagi atau padat pagi. Padat sore biasanya dimulai dari pukul 16.00-18.00 WIB yaitu waktu pulangnya pekerja kantoran dan sebagainya.
Di Indonesia, penanganan ketertiban lalu lintas menjadi sorotan utama bagi kepolisian Indonesia khususnya polisi lalu lintas. Kebiasaan masyarakat Indonesia untuk tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas menjadi dasar utama penyebab kemacetan dan razia yang sering dilakukan oleh petugas pos polisi. Budaya peraturan dibuat untuk dilanggar tertanam begitu kuat di masyarakat manakala penegak hukum sering dinilai lalai dalam melaksanakan tugasnya.
Kegiatan berpatroli oleh polisi dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Kegiatan ini dilakukan oleh Polantas atau polisis lalu lintas. Polatas berpatroli dengan menggunakan kendaraan roda dua atau kereta. Selain itu, ada juga mobil patroli yang digunakan Polantas untuk berpatroli. Di Medan, terdapat kurang lebih 25 mobil patroli yang disediakan Satlantas atau Satuan Lalu Lintas. Dalam satu mobil partoli terdiri dari 2 orang polmas. Sementara untuk kendaraan roda dua atau kereta hanya digunakan untuk satu orang polantas. Ketika melakukan pengawasan lalu lintas, polisi pos tetap akan memperhatiakan dan mengamankan masyarakat yang melanggar peraturan dengan memberikan kartu tilang atau melakukan penilangan. Definisi tilang adalah bukti pelanggaran lalu lintas, sementara menilang adalah menangkap pengendara yang terbukti melanggar lalu lintas. Tilang yang dilakukan berupa denda yang dikenakan oleh polisi kepada pengguna jalan yang melanggar peraturan.
Prosedur yang dilakukan adalah mendapati seseorang melakukan pelanggaran dalam berlalulintas, Polisi yang memberhentikan pelanggar wajib menyapa dengan sopan serta menunjukan data diri atau KTP, SIM, STNK dan BKPM dengan jelas. Polisi harus menerangkan dengan jelas kepada pelanggar apa kesalahan yang terjadi, pasal berapa yang telah dilanggar dan tabel berisi jumlah denda yang harus dibayar oleh pelanggar. Pelanggar dapat memilih untuk menerima kesalahan dan memilih untuk menerima slip biru, kemudian membayar denda di bank yang telah ditentukan dan mengambil dokumen yang ditahan di Polsek tempat kejadian, atau menolak kesalahan yang didakwakan dan meminta sidang pengadilan serta menerima slip merah.
Situasi yang sering dijumpai adalah adanya oknum polisi yang sengaja mencari-cari celah untuk keuntungan pribadi dari kasus penilangan. Hal inilah yang kemudian menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap polisi. Ada pula beberapa masyarakat yang dikarenakan ingin mudah dan cepat atau dikarenakan tidak tahu mengenai sistem penilangan, langsung mencari jalan cepat yang sering disebut jalan damai dengan menyuap polisi yang bertugas. Memang kelihatannya lebih mudah untuk menyuap dibandingkan dengan mengikuti peraturan. Tetapi dampaknya lebih buruk bagi bangsa dan negara. Tidak ada polisi yang suka disuap, bila tidak ada anggota masyarakat yang suka menyuap. Polisi yang bersih akan terbentuk dengan sendirinya bila masyarakat bersih.
Sebagian pelanggar peraturan memilih untuk menyuap polisi dengan uang berlipat-lipat dari denda yang akan dijatuhkan karena adanya anggapan bahwa mengurus tilang itu sangatlah sulit. Ada pula kalanya polisilah yang meminta uang kepada pelanggar agar pelanggar dapat segera pergi dari lokasi pelanggaran
tanpa mengikuti prosedur hukum. Bila penyuapan ini terbukti maka bisa membuat polisi dan penyuap dihukum penjara karena menyuap polisi/pegawai negeri adalah sebuah perbuatan melanggar hukum.
2. Memberikan Informasi
Petugas pos polisi memeberikan informasi salah satunya bagi masyarakat yang menanyakan suatu alamat yang mereka tuju. Namun, hal ini sangat jarang sekali terjadi. Salah satu penyebabnya adalah pengetahuan polisi yang kurang dalam memahami kondisi daerah yang menjadi tanggung jawabnya dalam bertugas. Pembaharuan informasi mengenai rumah atau bangunan yang baru di bangun di setiap daerah sangat jarang dilakukan. Ini menandakan bahwa sistem birokrasi di Indonesia yang masih lambat mempengaruhi kinerja polisi, khusnya polisi pos tetap.
Informasi lain yang diberikan oleh polisi pada masyarakat adalah terkait masalah penilangan, atau cara penebusan penilangan. Polisi akan memberitahukan bagaimana sistematika penebusan penilangan, baik roda dua ataupun roda empat, kepada pelaggar lalu lintas. Biasanya masyarakat akan menanyakan bagaimana penebusan penilangan yang terjadi di pengadilan. Pengadilan akan memutuskan apakah pelanggar bersalah atau tidak, dengan mendengarkan keterangan dari polisi bersangkutan dan pelanggar dalam persidangan di kehakiman setempat, pada waktu yang telah ditentukan. Biasanya 5-10 hari kerja dari tanggal pelanggaran.
Di dalam pos polisi tidak terdapat papan pengumuman ataupun tetepon yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menghubungi mereka. Petugas akan bergerak apabila mendapa inormasi melalui HT ataupun telepon genggam yang
dimiliki oleh para petugas pos tetap. Informasi mengenai peraturan lalu lintas biasanya diberikan kepada masyarakat melalui spanduk yang berisi himbauan, yang dipasang di beberapa persimpangan jalan, seperti himbauan tertib lalu lintas. Sedangakan informasi mengenai kegiatan polisi lainnya merupakan tugas yang dilalukan oleh bidang Dikyasa atau Pendidikan dan Rekayasa yang merupakan bagian dari Satlantas. Informasi dapat dilakukan melalui media online, media elektronik ataupun media cetak. Seperti melalui radio, televisi, koran dan sebaginya.
3. Merespon keadaan darurat
Ketika terjadi kasus kecelakaan, kehilangan, pencopetan dan sebaginya di daerah pengawasan, maka petugas pos polisi akan meangani kasus tersebut. Penanganannya hanya sejauh penanganan pertama. Misalnya ketika terjadi kasus kecelakaan petugas akan memberikan pertolongan pertama kepada korban dengan membawanya ke pukesmas atau rumah sakit terdekat, mengamankan daerah yang menjadi lokasi kecelakaan, mengamankan kendaraan atau barang-barang, membubarkan keramaian massa, mencari informasi terkait kecelakaan dari saksi mata, mengatur lalu lintas, menghubungi polisi yang bersangkutan dan sebagainya.