• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

Diagram 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Secara rinci deskripsi perolehan skor dari masing-masing indikator dijabarkan sebagai berikut.

Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran memperoleh rata-rata skor 2,6. Hal ini didasarkan bahwa sebanyak 5 siswa memperoleh skor 2; 4 siswa memperoleh skor 3; dan 1 siswa memperoleh skor 4. Dari 10 siswa yang diamati rata-rata siswa tidak terlambat masuk kelas dan duduk di tempat duduk masing-

2,6 2,1 1,3 2 1,7 2 1,6 1,9 2,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Aktivitas Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8 Indikator 9 Keterangan:

1. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 2. Memperhatikan demonstrasi guru

3. Bertanya atau menjawab pertanyaan 4. Membentuk kelompok belajar 5. Merumuskan hipotesis

6. Aktif dalam kelompok untuk melakukan penyelidikan dengan berbasis lingkungan 7. Menganalisis data yang diperoleh untuk dijadikan hipotesis

8. Membuat kesimpulan 9. Mengerjakan soal evaluasi

masing. Walaupun, masih ada 1 siswa yang masih datang terlambat dan tidak duduk di tempat duduknya. Sedangkan keadaan kelas belum terkondisi secara optimal terlihat masih banyak siswa yang berbicara dan bermain sendiri, serta tidak mendengarkan penjelasan guru.

Perhatian siswa terhadap demonstrasi yang dilakukan guru memperoleh rata-rata skor 2,1. Hal ini didasarkan bahwa sebanyak 2 siswa memperoleh skor 1; 5 siswa memperoleh skor 2; dan 3 siswa memperoleh skor 3. Dari 10 siswa yang diamati rata-rata siswa sudah memusatkan perhatian dan antusia serta bersemangat terhadap demonstrasi guru. Meskipun demikian, dalam memperhatikan demonstrasi guru tetap masih ada siswa yang ramai dan bermain sendiri. Dan hanya ada beberapa siswa saja yang dapat mengungkapkan kembali informasi dari demonstrasi guru walaupun masih malu-malu.

Aktivitas siswa bertanya atau menjawab pertanyaan memperoleh rata- rata skor 1,3. Hal ini didasarkan bahwa sebanyak 4 siswa memperoleh skor 0; 2 siswa memperoleh skor 1; 1 siswa memperoleh skor 2; dan 3 siswa memperoleh skor 3. Dari 10 siswa yang diamati hanya ada beberapa siswa saja yang berani bertanya atau menjawab pertanyaan. Walaupun ketika bertanya atau menjawab pertanyaan, cara yang digunakan siswa tidak dengan mengacungkan jari dan tidak sesuai dengan permasalahan, serta bahasa yang digunakan kurang jelas dan sulit dipahami.

Siswa dalam membentuk kelompok belajar memperoleh rata-rata skor 2,0. Hal ini didasarkan bahwa sebanyak 1 siswa memperoleh skor 1; 8 siswa memperoleh skor 2; dan 1 siswa memperoleh skor 3. Dari 10 siswa yang diamati

rata-rata siswa sudah bersedia dibagi kelompok oleh guru dan tidak mengganggu kelompok lain. Akan tetapi siswa masih bingung dan bertanya-tanya yang mana anggota kelompoknya sehingga menjadikan keadaan kelas menjadi gaduh dan tidak tertib, meskipun guru sudah memberikan tanda pengenal kelompok yang berupa kartu warna.

Kegiatan siswa merumuskan hipotesis memperoleh rata-rata skor 1,7. Hal ini didasarkan bahwa sebanyak 2 siswa memperoleh skor 0; 2 siswa memperoleh skor 1; 3 siswa memperoleh skor 2 dan 3 siswa memperoleh skor 3. Dari 10 siswa yang diamati, rata-rata siswa sudah berdiskusi dalam kelompok merumuskan hipotesis. Walaupun ketika berdiskusi berlangsung hanya 4 siswa saja yang memberikan pendapat dan 3 siswa pendapatnya sesuai permasalahan. Sedangkan siswa lain ada yang diam atau ramai dan bermain sediri dengan anggota kelompoknya saat berdiskusi.

Keaktifan siswa dalam kelompok untuk melakukan penyelidikan dengan berbasis lingkungan memperoleh rata-rata skor 2,0. Hal ini didasarkan bahwa sebanyak 3 siswa memperoleh skor 1; 4 siswa memperoleh skor 2; dan 3 siswa memperoleh skor 3. Dari 10 siswa yang diamati, rata-rata siswa sudah bekerjasama antar sesama anggota kelompok saat penyelidikan. Meskipun cara melakukan penyelidikannya belum runtut dan benar. Dan hanya beberapa siswa saja yang terlihat bersemangat dan bertanggung jawab terhadap tugasnya saat melakukan penyelidikan.

Kegiatan siswa dalam menganalisis data yang diperoleh untuk dijadikan penguji hipotesis memperoleh rata-rata skor 1,6. Hal ini didasarkan bahwa

sebanyak 4 siswa memperoleh skor 1; dan 6 siswa memperoleh skor 2. Dari 10 siswa yang diamati, rata-rata siswa masih bingung dan ramai karena baru saja dari luar kelas melakukan penyelidikan. Ketika guru menjelaskan dalam menganalisis data yang diperoleh dari penyelidikan, sesaat siswa diam mendengarkannya tetapi setelah itu kembali ramai. Hanya ada 2 siswa yang bertukar pikiran untuk menganalisis data.

Aktivitas siswa ketika membuat kesimpulan memperoleh rata-rata skor 1,9. Hal ini didasarkan bahwa sebanyak 3 siswa memperoleh skor 1; 5 siswa memperoleh skor 2 dan 2 siswa memperoleh skor 3. Dari 10 siswa yang diamati, rata-rata siswa ikut memberikan pendapat untuk menyimpulkan materi yang didapat dari kerja kelompok. Meskipun harus ditunjuk oleh guru dan pendapatnya kurang sesuai dengan materi. Dan hanya 3 siswa yang berinisiatif sendiri mencatat kesimpulan materi tersebut.

Di akhir pembelajaran saat siswa mengerjakan soal evaluasi memperoleh rata-rata skor 2,5. Hal ini didasarkan bahwa sebanyak 5 siswa memperoleh skor 2; dan 5 siswa memperoleh skor 3. Dari 10 siswa yang diamati, siswa sudah mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. Namun, ada 3 siswa yang bekerjasama dalam menjawab dan seorang siswa yang mencontek buku. Kondisi siswa ketika mengerjakan soal evaluasi sudah cukup tenang. Akan tetapi, siswa tidak bisa tepat waktu, ketika waktu yang ditentukan untuk mengerjakan soal evaluasi sudah habis, siswa tidak segera mengumpulkan lembar jawaban dan soal.

4.1.1.2 Paparan Hasil Belajar Siklus I

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui strategi inkuiri berbasis lingkungan pada siklus I diperoleh dari hasil tes evaluasi individu dengan materi hakekat energi dan energi panas yang dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 41 siswa. Diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil Belajar Siswa Siklus I

Interval Nilai Frekuensi (f) Nilai Tengah (xi) f . xi Frekuensi Relatif Kategori 40 - 46 5 43 215 12,20% Tidak tuntas 47 - 53 3 50 150 7,32% Tidak tuntas 54 - 60 9 57 513 21,95% Tidak tuntas 61 - 67 4 64 256 9,76% Tuntas 68 - 74 8 71 568 19,51% Tuntas 75 - 81 7 78 546 17,07% Tuntas 82 - 90 5 85 425 12,20% Tuntas Jumlah 40 2673 100,00% Rata-rata 65,85 Nilai terendah 40 Nilai tertinggi 90

Siswa yang tuntas 24

Siswa yang tidak tuntas 17

Persentase ketuntasan 58,54%

Persentase ketidaktuntasan 41,46%

Pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPA melalui strategi inkuiri berbasis lingkungan sebesar 65,85 dengan perolehan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40. Siswa yang tuntas sebanyak 24 anak dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 17 anak. Dan persentase ketuntasan adalah sebesar 58,54% sedangkan persentase ketidaktuntasan adalah sebesar 41,46%. Perolehan hasil belajar siswa dapat juga disajikan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut.