• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011: 105) menyatakan bahwa “Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik

75

secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian”. Terdapat beberapa hal yang diamati dalam kegiatan observasi untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Jonathan Sarwono (2006: 224) menyatakan bahwa “Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan”.

Ada beberapa macam teknik observasi dalam penelitian. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation, dan dari segi instrumentasi yang digunakan, observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur (Sugiyono, 2012: 204).

Dari segi pelaksanaan, penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan, karena peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mengamati yang kemudian dicatat, dianalisis, dan pada akhirnya memperoleh kesimpulan terkait sistem among dalam menanamkan karakter di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta. Sedangkan dari segi instrumentasi, peneliti menggunakan observasi terstruktur. Hal ini dikarenakan peneliti telah menentukan secara pasti mengenai variabel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2012: 205), “Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di

76

mana tempatnya”. Dalam penelitian ini, peneliti menyusun pedoman observasi tentang implementasi sistem among dalam menanamkan karakter di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta yang dapat diamati. Selain itu, peneliti telah menentukan waktu penelitian yang sebelumnya disepakati oleh peneliti dengan pihak sekolah.

2. Wawancara

Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011: 130) berpendapat bahwa “Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab”. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk mengetahui hal- hal yang lebih mendalam tentang apa yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara untuk menggali secara mendalam mengenai informasi tentang metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta.

Esterberg (dalam Sugiyono, 2012: 319) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu “Wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur. Peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur karena pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan peneliti menggunakan jenis wawancara semistruktur yaitu untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka mengenai sistem among dalam menanamkan karakter di

77

kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat serta ide-ide yang mereka miliki. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan di luar pedoman yang telah dibuat.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai acuan agar wawancara dapat lebih fokus sesuai dengan subjek dan objek penelitian yang telah ditentukan. Peneliti juga memberikan beberapa pertanyaan di luar pedoman wawancara namun masih berkaitan dengan fokus permasalahan agar peneliti memperoleh data yang lebih mendalam.

3. Dokumentasi

Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011: 149) menyatakan bahwa

“Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang

diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian”. Terdapat beberapa macam data yang dapat digolongkan sebagai dokumen. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dan dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012: 329).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, penelitian ini menggunakan dokumen berupa dokumentasi administrasi dan foto. Dokumentasi administrasi berupa pengumpulan dokumen administrasi guru dan sekolah yang berhubungan dengan sistem among dalam

78

menanamkan karakter di Kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta. Dokumen administrasi tersebut dapat berupa kurikulum sekolah. Sedangkan dokumentasi foto berupa foto pelaksanaan sistem among dalam menanamkan karakter di Kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta yang dapat mendukung data penelitian.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan deskripsi yang dihasilkan dari kata kunci ketika penelitian berlangsung. Kata kunci tersebut merupakan suatu hal yang dirasa penting namun belum nampak pada observasi, wawancara ataupun dokumentasi. Catatan lapangan ini akan membantu kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian mengenai sistem among dalam penanaman karakter di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta.

G. Instrumen Penelitian

Peneliti dalam penelitian kualitatif memiliki peran yang sangat penting karena peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya (Lexy J. Moleong, 2007: 168). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012: 307), yang menyatakan bahwa

“Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.”

79

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa peneliti merupakan instrumen utama dan dapat dikembangkan instrumen penelitian sederhana setelah fokus penelitian jelas.

Perlu adanya pedoman sebagai acuan dalam penelitian ini untuk membantu peneliti memperoleh data yang diperlukan. Pedoman tersebut terangkum ke dalam kisi-kisi instrumen penelitian yang dikembangkan berdasarkan variabel yang telah ditentukan. Penelitian ini mengumpulkan data menggunakan pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk menelaah secara mendalam metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter. Pedoman observasi dalam penelitian ini digunakan secara fleksibel dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peneliti berdasarkan variabel yang telah ditentukan.

Observasi mengenai metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter, yang diamati yaitu implementasi metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter. Hal ini menyangkut sistem among sebagai sistem pendidikan yang di dalamnya terdapat metode pendidikan. Observasi dilakukan dengan mengamati perencanaan metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter melalui dokumentasi dari sekolah. Observasi pelaksanaan metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter dilakukan ketika kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Sedangkan

80

mengenai karakter yang dihasilkan, peneliti mengamati bagaimana cara pamong menanamkan karakter pada siswa melalui metode pendidikan dalam sistem among.

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi

Aspek Sub Aspek Item

Implementasi Sistem Among dalam Menanamkan Karakter 1. Perencanaan metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter.

a. Papan visi dan misi b. Kurikulum c. RPP 2. Pelaksanaan metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter. a. Metode pendidikan 1) Pengajaran

Pamong memberikan pengajaran yang menambah pengetahuan siswa mengenai karakter.

2) Perintah, paksaan dan hukuman dilakukan bila siswa menyalahgunakan kebebasan yang dapat membahayakan kehidupannya.

b. Trilogi kepemimpinan pada guru

1) Perilaku ing ngarsa sung tuladha pamong. 2) Perilaku ing madya mangun karsa pamong. 3) Perilaku tut wuri handayani pamong. Karakter

yang Dihasilkan

1. Religius Perilaku dan cara pamong menanamkan religius. 2. Mandiri Perilaku dan cara pamong menanamkan mandiri. 3. Moralis Perilaku dan cara pamong menanamkan pada siswa

agar pintar bekerja atau terampil. 4. Sehat jasmani dan

rohani

Perilaku dan cara pamong menanamkan pada siswa agar dapat sehat jasmani dan rohani.

5. Warga

masyarakat yang baik

Perilaku dan cara pamong menanamkan pada siswa agar dapat berguna bagi lingkungan.

6. Bertanggung jawab

Perilaku dan cara pamong menanamkan tanggung jawab.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara disusun berdasarkan variabel dan subjek penelitian yang telah ditentukan. Pedoman wawancara disusun berbeda untuk setiap subjek penelitian, karena setiap subjek penelitian memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan yang berbeda dalam memberikan data.

81

Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Aspek Sub Aspek Jml

No. Butir A B C Implementasi Sistem Among dalam Penanaman Karakter Perencanaan 4 1,2,3 1,2,3,4 - Pelaksanaan 13 4,5 5,6,7,8 1,2,3,4,5,6, 7,8,9,10,11 ,12,13 Evaluasi 4 6,7,8,9 9.10,11,12 - Karakter yang Dihasilkan Karakter yang dikembangkan 1 10 13 14 Religius 2 11 14 15,16 Mandiri 2 12 15 17,18 Moralis 2 13 16 19,20

Sehat jasmani dan rohani 2 14 17 21,22 Warga masyarakat yang

baik 2 15 18 23,24 Bertanggung jawab 2 16 19 25,26 Keterangan: A : kepala bagian B : pamong kelas IV C: siswa kelas IV

Kisi-kisi ini digunakan untuk membuat pedoman wawancara agar data yang diperoleh tidak menyimpang dari fokus permasalahan yang telah ditentukan. Meskipun dalam pelaksanaannya masih memungkinkan pertanyaan wawancara dapat berkembang sesuai dengan konteks yang dibutuhkan untuk mengetahui hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian secara mendalam.

3. Pedoman Dokumentasi

Penelitian ini menganalisis dokumen yang berkaitan dengan implementasi sistem among dalam menanamkan karakter di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta. Dokumen yang diambil disesuaikan dengan pedoman dokumentasi yang telah disusun sebelumnya.

82

Tabel 4. Kisi-kisi Pedoman Dokumentasi

Aspek Sub Aspek

Implementasi Sistem Among dalam Penanaman Karakter Perencanaan

1. Papan visi dan misi 2. Kurikulum

3. RPP

Pelaksanaan: album sekolah Evaluasi: album sekolah

Karakter yang Dihasilkan Album sekolah

Pengumpulan data melalui teknik dokumentasi difokuskan pada dokumentasi administrasi dan foto. Dokumentasi administrasi dan foto tersebut berkaitan dengan metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta. Data yang diperoleh dari teknik dokumentasi digunakan untuk menguatkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan.

Dokumen terkait