• Tidak ada hasil yang ditemukan

J. Pathways Keperawatan

2. Post Operasi

a. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasive.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, infeksi tidak terjadi.

Kriteria hasil : Meningkatkan penyembuhan luka tepat waktu, bebas drainase purulen, eritema, dan demam. Rencana tindakan :

1) Diskusikan pentingnya mencuci tangan sebelum menyentuh/mengobati mata.

Rasional : Menurunkan jumlah bakteri pada tangan, mencegah kontamenasi area operasi.

2) Gunakan/tunjukkan teknik yang tepat untuk membersihkan mata dari dalam dengan kapas basah/bola kapas untuk tiap usapan, ganti balutan dan masukkan lensa kontak bila menggunakan.

Rasional : Teknik aseptik menurunkan resiko penyebaran bakteri dan kontaminasi silang.

3) Tekankan pentingnya tidak menyentuh/menggaruk mata yang dioperasi.

Rasional : Mencegah kontaminasi dan kerusakan sisi operasi.

4) Observasi/diskusikan tanda terjadinya infeksi, contoh : kemerahan, kelopak bengkak, drainase purulen.

Rasional : Infeksi mata terjadi 2 sampai 3 hari setelah prosedur dan memerlukan upaya intervensi.

5) Berikan obat sesuai indikasi. Antibiotic (topical, parenteral, subkonjungtiva) dan steroid.

Rasional : Sediaan topical digunakan secara profilaksis, dimana terapi lebih agresif diperlukan bila terjadi infeksi. Steroid digunakan untuk menurunkan inflamasi.

b. Gangguan sensori perceptual : penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori / status organ indera.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan dapat meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu.

Kriteria hasil : Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan, mengidentifikasi atau memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.

Rencana tindakan :

1) Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlibat.

Rasional : Kebutuhan individu dan pilihan intervensi bervariasi, sebab kehilangan penglihatan terjadi secara lambat dan progresif. Bila bilateral, tiap mata dapat berlanjut pada laju yang berbeda. Tetapi biasanya hanya satu mata diperbaiki per prosedur

2) Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain disekitarnya.

Rasional : Memberikan peningkatan kenyamanan dan kekeluargaan, menurunkan cemas dan disorientasi pasca operasi.

3) Observasi tanda dan gejala disorientasi.

Rasional : Berada dalam lingkungan baru dengan mengalami keterbatasan penglihatan dapat mengakibatkan bingung. 4) Pertahankan pagar tempat tidur sampai benar-benar sembuh dan

Rasional : Meningkatkan resiko jatuh bila bingung/tidak terbiasa dengan keadaan di rumah sakit.

5) Perhatikan tentang suram atau penglihatan kabur dan iritasi mata dimana dapat terjadi bila menggunakan obat teles mata.

Rasional : Gangguan penglihatan/ iritasi dapat berakhir 1-2 jam setelah tetesan mata tetapi secara bertahap menurun dengan penggunaan.

6) Ingatkan pasien untuk menggunakan kacamata katarak yang tujuannya memperbesar ±25%, penglihatan perifer hilang, dan buta titik mungkin ada.

Rasional : Perubahan ketajaman dapat menyebabkan gangguan penglihatan/ meningkatkan resiko cedera sampai pasien belajar untuk mengkompensasi.

c. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan tindakan operasi yang akan dilakukan.

Tujuan : Mendemonstrasikan berkurangnya ketidaknyamanan mata.

Kriteria hasil : Menyangkal ketidaknyamanan mata, tak ada merintih, ekspresi wajah rileks.

1) Tanyakan pasien tentang nyeri. Tentukan karakteristik nyeri, misalnya terus-menerus, sakit, menusuk, terbakar. Buat rentang intesitas pada skala 0-10.

Rasional : Memberikan informasi untuk membantu dalam menentukan pilihan/ keefektifan intervensi.

2) Berikan analgesik resep sesuai pesanan dan mengevaluasi keefektifan. Beri tahu dokter bila nyeri mata menetap atau memburuk setelah pemberian pengobatan.

Rasional : Analgesik memblokir jaras nyeri. Ketidaknyamanan mata berat menandakan perkembangan komplikasi dan perlunya perhatian medis segera. Ketidaknyamanan ringan diperkirakan

3) Berikan anti inflamasi dan agen anti infeksi oftalmik yang diresepkan.

Rasional : Untuk menurunkan bengkak dan mencegah infeksi.

4) Berikan kompres dingin sesuai pesanan dengan menggunakan teknik aseptik. Ajarkan pasien bagaimana memberikan kompres dengan menggunakan teknik aseptik dalam persiapan pulang. Tekankan pentingnya mencuci tangan sebelum perawatan mata di rumah.

Rasional : Dingin membantu menurunkan bengkak. Kerusakan jaringan mempredisposisikan pasien pada invasi bakteri.

d. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kehilangan penglihatan perifer sementara dan persepsi sekunder terhadap pembedahan mata.

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, cedera dapat dicegah.

Kriteria hasil: tidak ada memar kaki, menyangkal jatuh, tidak ada manifestasi peningkatan intraokular atau perdarahan.

Rencana tindakan :

1) Pertahankan posisi tempat tidur rendah, pagar tempat tidur tinggi, dan bel pemanggil di samping tempat tidur. Orientasikan ulang pasien terhadap susunan struktur ruangan. Instruksikan pasien untuk memberi tanda untuk bantuan bila turun dari tempat tidur sampai mampu ambulasi tanpa bantuan.

Rasional : Beberapa kejadian kehilangan keseimbangan terjadi bila mata ditutup, khususnya pada lansia.

2) Mulai tindakan-tmdakan untuk mencegah peningkatan tekanan intraokular :

a) Pertahankan kepala tempat tidur tinggi kira- kira 45 derajat untuk 24 jam pertama.

b) Ingatkan pasien untuk menghindari batuk, bersin, membungkuk dengan kepala rendah dari panggul, dan mengejan.

Rasional: Peningkatan tekanan intraokular meningkatkan nyeri dan resiko terhadap kerusakan jahitan yang digunakan pada pembedahan mata.

e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan sumber informasi.

Tujuan : memenuhi kebutuhan informasi klien.

Kriteria hasil: Menyatakan pemahaman kondisi dan pengobatan, melakukan prosedur dengan benar dan alasan tindakan.

Rencana tindakan :

1) Kaji informasi tentang kondisi individu dan prognosis.

Rasional: Meningkatkan kerjasama dengan program pascaoperasi. 2) Informasikan pasien untuk menghindari tetes mata yang dijual

bebas.

Rasional: Dapat bereaksi silang/ campur dengan obat yang diberikan.

3) Diskusikan kemungkinan efek/ interaksi obat mata dan masalah medis pasien seperti hipertensi, PPOM. Ajarkan metode yang tepat memasukkan obat tetes untuk meminimalkan efek sistemik.

Rasional : Tindakan benar dapat membatasi absorbsi dalam sirkulasi sistemik, meminimalkan masalah interaksi obat dan efek sistemik yang tidak diinginkan.

4) Tekankan pentingnya evaluasi perawatan rutin. Beritahu untuk melaporkan penglihatan berawan.

Rasional: Pengawasan periodik menurunkan resiko komplikasi serius. Pada beberapa pasien, kapsula posterior dapat menebal dalam 2 minggu/ beberapa tahun pasca operasi, memerlukan terapi laser untuk mempeebaiki penglihatan.

f.Cemas (ansietas) berhubungan dengan perubahan status kesehatan. Tujuan : cemas yang dirasakan pasien hilang.

Kriteria hasil: Tampak rileks melaporkan ansietas menurun, menggunakan sumber secara efektif

Rencana tindakan :

1) Kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman dan pengetahuan kondisi saat ini.

Rasional : Faktor ini mempengaruhi persepsi pasien terhadap ancaman diri, potensial siklus ansietas, dan dapat mempengaruhi uoaya medik.

2) Berikan informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan pengobatan dapat mencegah kehilangan penglihatan tambahan.

Rasional : Menurunkan ansietas sehubungan dengan ketidaktahuan/ harapan yang akan datang dan memberikan dasar fakta untuk membuat pilihan informasi tentang pengobatan.

3) Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan.

Rasional: Memberikan kesempatan untuk menerima situasi nyata. Mengklarifikasi salah konsepsi dan pemecahan masalah. 4) Identifikasi sumber/ orang yang menolong

Rasional : Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendirian dalam menghadapi masalah.

Dokumen terkait