Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendapatan
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian
3.2 Metode Penelitian
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini yaitu citra kerajinan bordir yang berfungsi sebagai variabel bebas dan motivasi berkunjung wisatawan sebagai variabel terikat. Citra kerajinan bordir yang meliputi Cognitive, Affective, dan Conative.
Motivasi berkunjung wisatawan yang meliputi personal escape, interpersonal escape, personal seeking, dan interpersonal seeking. Hal tersebut akan dijelaskan lebih rinci berdasarkan operasionalisasi variabel pada tabel 3.1 berikut ini.
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
Variable Sub-Variabel Indikator Skala
Citra menurut Tasci et al (2007:200). “A destination image is an interactive system of
Cognitive 1) Tingkat kesadaran wisatawan
terhadap kerajinan bordir sebagai industri kreatif Kota Tasikmalaya.
thoughts opinions, feelings, visualizations, and intention toward a
destination”
2) Tingkat pengetahuan wisatawan mengenai produk kerajinan bordir Kota Tasikmalaya. 3) Tingkat kepercayaan wisatawan
terhadap kualitas kerajinan bordir Kota Tasikmalaya.
Ordinal
Ordinal
Affective 1) Tingkat kepuasan wisatawan
terhadap kualitas produk kerajinan bordir Kota Tasikmalaya.
2) Tingkat ketertarikan wisatawan terhadap variasi motif/corak kerajinan bordir Kota Tasikmalaya.
Ordinal
Ordinal
Conative 1) Tingkat keputusan membeli
wisatawan terhadap kerajinan bordir Kota Tasikmalaya. 2) Tingkat kemungkinan
berkunjung kembali wisatawan ke Kota Tasikmalaya.
Ordinal
Ordinal
Motivasi Berkunjung menurut Iso-Ahola dalam Lei Shi (2010:18).“there are
two motivational forces that influence tourists: (a) the desire to leave the everyday
environment behind, and (b) the desire to obtain psychological rewards through travel in a contrasting
environment”.
Personal Escape 1) Tingkat motivasi berkunjung
untuk relaksasi dengan cara berbelanja bordir.
2) Tingkat motivasi berkunjung berdasarkan keinginan untuk keluar dari kebiasaan berbelanja bordir seperti biasanya.
3) Tingkat motivasi berkunjung untuk mengatasi suasana hati yang buruk dengan cara berbelanja. Ordinal Ordinal Ordinal Interpersonal Escape
1) Tingkat motivasi berkunjung berdasarkan keinginan untuk menghindari orang-orang (pengrajin, penjual, dan
45
pembeli) yang mengganggu. 2) Tingkat motivasi berkunjung
berdasarkan keinginan untuk mengikuti trend bordir di lingkungan asal.
Ordinal
Personal Seeking
1) Tingkat motivasi berkunjung berdasarkan keinginan untuk menceritakan pengalaman berbelanja yang didapat kepada orang lain.
2) Tingkat motivasi berkunjung berdasarkan keinginan untuk membuat diri senang dengan berbelanja kerajinan bordir. 3) Tingkat motivasi berkunjung
berdasarkan keinginan untuk merasakan pengalaman berbelanja yang baru.
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Interpersonal Seeking
1) Tingkat motivasi berkunjung berdasarkan keinginan untuk bersama orang-orang yang memiliki kesukaan yang sama terhadap bordir.
2) Tingkat motivasi berkunjung berdasarkan keinginan untuk berbelanja bersama keluarga atau teman.
3) Tingkat motivasi berkunjung berdasarkan keinginan untuk bertemu orang-orang (pengrajin, penjual dan pembeli) yang baru.
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Sumber: Hasil Pengolahan data 2013
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2011:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.”
Berdasarkan pemaparan diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian
“Pengaruh Citra (image) Kerajinan Bordir Terhadap Motivasi Berkunjung Wisatawan ke Sentra Kerajinan Bordir di Kota Tasikmalaya” yaitu keseluruhan
wisatawan yang berkunjung ke sentra kerajinan bordir di Kota Tasikmalaya. Berikut ini merupakan jumlah kunjungan wisatawan ke sentra kerajinan bordir Kota Tasikmalaya.
Tabel 3.2
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sentra Kerajinan Kota Tasikmalaya Tahun 2011
Lokasi Jumlah Pengunjung
Kawalu 6605 Mangkubumi 2094 Tawang 1577 Cipedes 1519 Cihideung 1209 Cibeureum 1004 Tamansari 735 Jumlah 14743
Sumber : Hasil pengolahan data, 2013
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2011:81) :
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterstik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
47
Menurut Hermawan (2006:145), “sampel merupakan suatu bagian (subset)
dari populasi. Hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan demikian, sebagian elemen dari populasi merupakan sampel. Dengan mengambil sampel, peneliti ingin menarik kesimpulan yang akan digeneralisasi
terhadap populasi.”
Penelitian yang dilakukan tidak mungkin dilaksanakan terhadap keseluruhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke sentra kerajinan bordir Kota Tasikmalaya. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu penelitian ini mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili dari populasi yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam menentukan ukuran sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan batas toleransi kesalahan 10% dengan tingkat akurasi 90%. Rumus tersebut menyatakan bahwa :
N 1 + Ne2 = Jumlah Sampel N = Populasi
e2 = batas toleransi kesalahan
Sumber : Sevlla et.al (1960:182) dalam www.analisis-statistika.blogspot.com
Berdasarkan rumus diatas maka perhitungan yang dilakukan berdasarkan jumlah populasi sebanyak 76.896 wisatawan dan batas toleransi kesalahan sebesar 10%, adalah sebagai berikut ini :
14743 1 + (14743x 0.102)
99,33 = 100
Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 100 orang. Sampel tersebut akan diambil secara acak
terhadap wisatawan yang mengunjungi sentra kerajinan di seluruh Kota Tasikmalaya. Karena penelitian ini tidak dapat dilakukan terhadap keseluruhan populasi walaupun kesimpulan dan saran diberlakukan bagi keseluruhan populasi, maka penentuan 100 sampel haruslah mewakili populasi. Dengan demikian, maka berikut ini merupakan penentuan proporsi sampel dalam penelitian ini.
Tabel 3.3
Perhitungan Proporsional Sampel
Nama Lokasi Jumlah Populasi Proporsional Sampel Kawalu 6.605 (6.605/14.743) x 100 = 44,8 45 Orang Mangkubumi 2.094 (2.094/14.743) x 100 = 14,2 14 Orang Tawang 1.577 (1.577/14.743) x 100 = 10,7 11 Orang Cipedes 1.519 (1.519/14.743) x 100 = 10,3 10 Orang Cihideung 1.209 (1.209/14.743) x 100 = 8,2 8 Orang Cibeureum 1.004 (1.004/14.743) x 100 = 6,8 7 Orang Tamansari 737 (737/14.743) x 100 = 4,9 5 Orang Jumlah 14.743 100 Orang
Sumber : Hasil pengolahan data, 2013
3.3.3 Teknik Sampling
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampling yaitu dengan teknik probability sampling yang dimana teknik pengambilan sampel memberikan
49
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam teknik ini, metode yang digunakan yaitu metode simple random sampling yang dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
Langkah-langkah teknik penarikan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Menentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke sentra kerajinan bordir Kota Tasikmalaya.
2. Menentukan tempat tertentu yang akan dijadikan sebagai check point, dalam penelitian ini yang dijadikan tempat check point yaitu sentra kerajinan bordir baik itu yang membuat ataupun menjual kerajinan bordir yang terdapat di Kecamatan Kawalu, Kecamatan Mangkubumi, Kecamatan Tawang, Kecamatan Cipedes, Kecamatan Cihideung, Kecamatan Cibeureum dan Kecamatan Tamansari.
3. Menetukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling, dalam penelitian ini waktu yang akan digunakan untuk melakukan penelitian adalah pada hari Kamis hingga pada hari Minggu, pada rentang waktu kepadatan pengunjung pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB.