• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Ekstrak Teh Hijau

H. Optimasi Formula

Optimasi formula dilakukan untuk menentukan formula optimum, dimana formula tersebut memiliki karakteristik sifat fisik dan stabilitas yang baik untuk sediaan emulgel sesuai yang dikehendaki. Hasil pengukuran sifat fisik

emulgel yang berupa daya sebar, viskositas, perubahan viskositas, dan stabilitas

fase emulgel dapat dibuat contour plot. Contour plot menggambarkan area optimum respon yang diinginkan dari setiap optimasi. Area tersebut kemudian digabungkan dalam contour plot superimposed sifat fisik dan stabilitas emulgel

untuk memperoleh area optimum formula emulgel anti-aging berdasarkan

emulsifying agent yang digunakan.

1. Contour plot daya sebar emulgel

Daya sebar merupakan salah satu parameter sifat fisik dari emulgel,

dimana daya sebar menunjukkan mudah tidaknya emulgel diaplikasikan ke kulit. Berdasarkan dari perhitungan desain faktorial didapat persamaan untuk respon daya sebar emulgel yaitu Y = 5,230 + 0,335.XA + 0,020XB – 0,060 .XA.XB, melalui persamaan ini dapat dibuat contour plot untuk daya sebar.

Pada contour plot daya sebar (gambar 15) dapat ditentukan area optimum komposisi tween 80 dan span 80 yang memberikan daya sebar seperti yang dikehendaki. Daya sebar yang optimal diharapkan dapat menjamin pemerataan emulgel saat diaplikasikan ke kulit. Respon yang

dipilih dalam optimasi adalah pada diameter 5 cm – 6 cm karena diharapkan memiliki daya sebar formula yang optimum sesuai nilai daya sebar yang direkomendasikan untuk sediaan semifluid yaitu 5 cm sampai 7 cm. Pada data

sensory assessment didapat data bahwa formula 1 memiliki daya sebar yang

paling disukai, dimana formula 1 memiliki daya sebar dengan diameter rata-rata 5,55 cm dan berada pada area optimum untuk daya sebar.

 

Gambar 15. Contour plot daya sebar emulgel

: area komposisi optimum tween 80 dan span 80 untuk respon daya sebar

2. Contour plot viskositas emulgel

Berdasarkan perhitungan desain faktorial diperoleh persamaan untuk respon viskositas yaitu Y = 140,814 – 1,242.XA + 11,670.XB – 0,835.XA.XB. Viskositas emulgel yang diinginkan yaitu emulgel dengan viskositas yang tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Viskositas emulgel yang dipilih, diharapkan dapat memudahkan dalam proses pengemasan dan pada saat diaplikasikan ke kulit. Area komposisi optimum tween 80 dan span 80 untuk respon viskositas yang dibuat dari persamaan diatas dapat dilihat pada gambar 16. Viskositas emulgel yang dipilih yaitu 170 – 230 dPa.s yang

berdasarkan pada sensory assessment. Pada sensory assessment didapat data bahwa formula 1 dengan rata-rata viskositas 173,33 lebih disukai dan memberikan daya sebar yang baik.

Gambar 16. Contour plot viskositas emulgel

: area komposisi optimum tween 80 dan span 80 untuk respon viskositas

3. Contour plot perubahan viskositas emulgel

Perubahan viskositas merupakan salah satu parameter kestabilan

emulgel, emulgel dikatakan lebih stabil apabila tidak terjadi perubahan

viskositas tetapi bila terjadi perubahan viskositas, diharapkan perubahannya seminimal mungkin. Persamaan desain faktorial untuk perubahan viskositas adalah Y = 20,12 + 3,39.XA + 2,68.XB - 1,20.XA.XB. Dari persamaan ini dapat dibuat grafik contour plot untuk perubahan viskositas (gambar 17). Pada

contour plot perubahan viskositas dapat ditentukan area komposisi optimum

dari tween 80 dan span 80 yang memberikan perubahan viskositas yang seminimal mungkin karena perubahan viskositas merupakan parameter ketidakstabilan emulgel. Dalam penelitian ini dipilih respon perubahan

viskositas pada rentang 25% - 30%, karena perubahan viskositas yang terjadi akan semakin membuat fase emulsi dalam emulgel akan semakin stabil. Viskositas sediaan emulgel setelah penyimpanan selama satu bulan lebih kental daripada setelah pembuatan, hal ini dikarena sifat yang gel yang pseudoplastik. Sifat gel yang seperti itu akan membuat emulsi akan semakin terikat kuat dengan matriks gel sehingga stabilitas fase dalam sediaan menjadi lebih baik. Hukum stokes menyatakan bahwa viskositas sediaan yang tinggi dapat memperlambat laju coalescence sehingga sediaan menjadi lebih stabil.

Gambar 17. Contour plot perubahan viskositas emulgel

: area komposisi optimum tween 80 dan span 80 untuk respon perubahan viskositas

4. Contour plot stabilitas fase emulgel

Stabilitas fase emulgel ini ditentukan dengan melihat pemisahan fase dari tween 80 dan span 80 yang dalam emulgel sebagai pembentuk sistem emulsi. Emulgel dikatakan stabil apabila tidak terjadi pemisahan fase dari

emulsifying agent yang digunakan. Berdasarkan perhitungan desain faktorial

9,589.XA + 5,635.XB – 2,817.XA.XB, dan dari persamaan ini dapat dibuat

contour plot untuk stabilitas fase emulgel (gambar 18).

Pada contour plot stabilitas fase emulgel (gambar 18), dapat ditentukan area komposisi optimum emulgel untuk memperoleh respon stabilitas fase emulgel yang dikehendaki terbatas pada jumlah bahan yang diteliti. Area yang dipilih untuk mendapatkan emulgel dengan stabilitas fase yang baik yaitu area yang stabilitas fasenya lebih besar dari 91%, semakin besar stabilitas fase emulgel maka akan semakin stabil sediaan yang dihasilkan. Hal ini selain berdasarkan dari data sensory assessment, juga dapat dilihat pada tabel V formula 1, a dan b menghasilkan stabilitas fase

emulgel 100%. Stabilitas fase 100% berarti tidak terjadi pemisahan fase pada

emulgel sedangkan pada formula ab didapat stabilitas fase sebesar 88,73%

sehingga dipilih area lebih besar dari 91% dengan harapan akan dihasilkan

emulgel dengan stabilitas tinggi. 

 

Gambar 18. Contour plot stabilitas fase emulgel

: area komposisi optimum tween 80 dan span 80 untuk respon pemisahan fase emulgel

5. Contour plot superimposed

Formula optimum emugel anti-aging dapat diprediksi dengan menggabungkan area komposisi optimum dari semua uji sifat fisik dan stabilitas emulgel. Grafik pada area optimum dari masing-masing uji yang telah ditentukan, digabungkan menjadi satu contour plot yang disebut contour

plot superimposed sebagai berikut :

Gambar 19. Contour plot superimposed sifat fisik dan stabilitas emulgel : area contour plot superimposed

Dari grafik contour plot superimposed, dapat diperkirakan komposisi dari tween 80 dan span 80 yang optimal untuk memperoleh formula yang memiliki semua sifat yang optimal pada level yang diteliti. Pada area (biru tua) ini emulgel memiliki respon dari semua sifat fisik dan stabilitas emulgel

yang optimum, sehingga bila dibuat emulgel dengan komposisi tween 80 dan span 80 yang optimum maka akan diperoleh emulgel yang memiliki sifat fisik dan stabilitas seperti yang diinginkan.

BAB V

Dokumen terkait