• Tidak ada hasil yang ditemukan

Orang-Orang Shalih

Dalam dokumen Kitab at Tauhid Syaikh Muhammad At Tamimi (Halaman 79-84)

Firman Allah,

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. (An-Nisa': 171).

Dan mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa', yaghuts, ya'uq dan nasr. (Nuh: 23)

Ia mengatakan,

Ini adalah nama-nama orang shalih dari kaum Nabi Nuh. Tatkala mereka meninggal, setan membisikkan kepada kaum mereka,

Dirikanlah patung-patung pada tempat yang pernah diadakan pertemuan di sana oleh mereka, dan namailah patung-patung itu dengan nama-nama mereka.

19 Sebab Manusia Menjadi Kar: Sikap Berlebihan Kepada Orang-orang Shalih Orang-orang itu pun melaksanakan bisikan setan tersebut, tetapi patung-patung mereka ketika itu belum disembah. Hingga orang- orang yand mendirikan patung itu meninggal dan ilmu agama dilupakan orang, barulah patung-patung tadi disembah.

Ibnul Qayyim1 mengatakan, Banyak kalangan salaf yang berkata,

Setelah mereka itu meninggal, orang-orang pun sering mendatangi kuburan mereka, lalu membikin patung-patung mereka; kemudian, setelah masa demi masa berlalu, akhirnya disembahlah patung- patung tersebut.

Diriwayatkan dari 'Umar bahwa Rasulullah bersabda,

Janganlah kamu berlebih-lebihan memujiku, sebagaimana orang- orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji ('Isa) putera Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah, "Abdullah wa Rasuluhu" (Hamba dan RasulNya). (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim).

Dan Rasulullah bersabda,

Jauhilah oleh kalian sekalian sikap berlebihan, karena sesungguhnya sikap berlebihan itulah yang menghancurkan umat-umat sebelum kamu. 2

Muslim meriwayatkan dari Ibnu Ma'ud bahwa Rasulullah bersabda, Binasalah orang-orang yang berlebihan tidakannya. (beliau sebutkan kalimat ini sampai tiga kali).

1Abu Abdillah: Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa'ad Az-Zur'i Ad-Dimasyqi, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, seorang ulama besar dan tokoh gerakan da'wah Islamiyah, murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau mempunyai banyak karya ilmiah. Dilahirkan tahun 691H (1292 M) dan meninggal tahun 751H (1350M).

19 Sebab Manusia Menjadi Kar: Sikap Berlebihan Kepada Orang-orang Shalih

19.1 Kandungan Bab Ini

1. Bahwa orang yang memahami bab ini dan kedua bab berikutnya, akan jelas baginya keterasingan Islam; dan akan melihat betapa kuasa Allah itu merubah hati manusia.

2. Mengetahui bahwa mula pertama syirik yang terjadi di muka bumi ini adalah karena sikap yang tidak benar terhadap orang-orang shalih.

3. Mengetahui apa yang pertama kali diperbuat orang-orang sehingga ajaran Nabi menjadi berubah, dan apa faktor penyebabnya. Padahal para nabi itu, sebagaimana diketahui adalah utusan Allah.

4. Diterimanya hal-hal bid'ah, padahal syari'at Ilahi dan trah murni manusia menolaknya.

5. Faktor yang menyebabkan itu semua adalah percampur-adukan antara al- haq dan al-bathil. Adapun yang pertama, ialah rasa cinta kepada orang- orang shalih. Sedangkan yang kedua adalah tindakan yang dilakukan sejumlah orang berilmu dan beragama dengan maksud untuk sesuatu kebaikan, tetapi orang-orang yang datang sesudah mereka menduga bahwa apa yang mereka maksudkan bukanlah hal itu.

6. Tafsiran ayat dalam surat Nuh. 3

7. Watak manusia bahwa al-haq yang ada dalam dirinya bisa berkurang, sedangkan al-bathil malah bisa bertambah.

8. Bab ini mengandung suatu bukti bagi kebenaran pernyataan kaum salaf bahwa bid'ah adalah penyebab kekaran, dan lebih disenangi oleh Iblis dari pada maksiat, karena maksiat masih bisa diampuni, sedangkan bid'ah tidak.

9. Setan mengetahui tentang dampak yang diakibatkan oleh bid'ah, sekalipun maksud pelakunya adalah baik.

3Ayat ini menunjukkan bahwa yang berlebihan dan melampaui batas terhadap orang-orang shalih adalah penyebab terjadinya syirik dan ditinggalkannya tuntunan agama para nabi.

19 Sebab Manusia Menjadi Kar: Sikap Berlebihan Kepada Orang-orang Shalih 10. Mengetahui kaidah umum, yaitu bahwa sikap yang berlebihan dalam agama

dilarang; dan mengetahui pula dampak yang diakibatkannya.

11. Bahaya dari perbuatan sering berdiam diri di kuburan dengan niat untuk suatu amal shalih.

12. Larangan adanya patung-patung dan hikmah dalam pemusnahannya [untuk menjafa kemurnian tauhid dan mengikis kemusyrikan].

13. Kisah tentang kaum Nabi Nuh tersebt mengandung makna besar, dan diperlukan sekali, meskipun sudah dilakukan.

14. Hal yang paling mengherankan, bahwa mereka [ahli bid'ah] telah membaca kisah ini dalam kitab-kitab tafsir dan hadits dan mengerti arti kalimatnya; tetapi Allah menutup hati mereka, sehingga mereka mempunyai keyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh kaum Nabi Nuh adalah amal ibdah yang terbaik, maka mereka pun berkeyakinan bahwa apa yang dilarang Allah dan RasulNya adalah kekaran yang menghalalkan darah dan harta. 15. Dinyatakan bahwa sikap kaum Nabi Nuh yang berlebihan terhadap orang-

orang shalih tiada lain karena mengharap syafa'at mereka.

16. Mereka menduga bahwa inilah maksud orang-orang yang berilmu yang mendirikan patung-patung itu.

17. Pernyataan penting yang termuat dalam sabda Rasulullah,

Janganlah kamu berlebih-lebihan memujiku, sebagaimana orang- orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji ('Isa) putera Maryam.

Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada beliau, yang telah menyampaikan risalah dengan sebenar-benarnya.

18. Ketulusan hati beliau kepada kita dengan memperingatkan bahwa akan binasa orang-orang yang berlebihan tidakannya.

19. Dinyatakan dalam kisah bahwa patung-patung itu baru disembah setelah ilmu [agama] dilupakan. Dengan demikian, dapat diketahui nilai keberadaan ilmu ini dan bahayanya apabila hilang.

19 Sebab Manusia Menjadi Kar: Sikap Berlebihan Kepada Orang-orang Shalih 20. Bahwa setiap hilangnya ilmu adalah matinya para ulama'.

20 Sikap Keras Rasulullah

Dalam dokumen Kitab at Tauhid Syaikh Muhammad At Tamimi (Halaman 79-84)