• Tidak ada hasil yang ditemukan

Orangtua Peserta Didik

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 85-0)

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

7. Orangtua Peserta Didik

Orangtua siswa terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, yang mempercayakan putera puterinya untuk dididik di SMA BOPKRI Wates, baik dari kalangan pegawai negeri, TNI / POLRI, swasta, petani dan juga dari kalangan wiraswasta lainnya.

8. Kerja Sama

Seluruh komponen sekolah meliputi sekolah, para guru, karyawan, para siswa, komite sekolah dan juga instansi terkait menjalin hubungan kerja sama yang sangat baik.

1. Kepala Sekolah, guru, dan siswa harus bisa mengembangkan kecakapan sosial dengan cara antara lain :

a. Berjabat tangan dan menyampaikan salam pada saat datang dan pulang sekolah

b. Mengembangkan sikap menghargai pendapat ketika berdedikasi dalam kerja kelompok

2. Setiap satu semseter mengadakan pertemuan seluruh komponen sekolah, baik para dewan guru, para siswa dan juga komite sekolah, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan pendidikan para siswa SMA BOPKRI 1 Wates

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini total data yang diambil dari kuesioner untuk kelas XI jurusan IPS SMA se-kecamatan Wates, Kulon Progo sebanyak 103 siswa.

Sebelum data di analisis, langkah pertama yang dilakukan adalah analisis deskripsi persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Bentuk dari pendeskripsian data tersebut menggunakan daftar tabulasi distribusi frekuensi. Penilaian tersebut menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II sebagai berikut:

1. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi

Berdasarkan data hasil penelitian, skor tertinggi untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi yang dicapai adalah sebesar 266 dan skor terendah adalah 122. Berdasarkan data tersebut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Penilain Acuan Patokan II sebagai berikut:

Tabel V.1

Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori

223-226 23 22% Sangat Baik

188-222 44 43% Baik

166-187 24 23% Cukup

143-165 10 10% Kurang Baik

38-142 2 2% Sangat Kurang Baik

Jumlah 103 100%

Berdasarkan informasi yang terdapat pada tabel V.1 diketahui bahwa siswa yang mempunyai persepsi tentang kompetensi guru

akuntansi sangat baik adalah sebanyak 23 siswa (22%); persepsi baik sebanyak 44 siswa (43%); persepsi cukup sebanyak 24 siswa (23%);

persepsi kurang baik sebanyak 10 siswa (10%); persepsi sangat kurang baik adalah 2 siswa (2%). Dengan demikian persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi sebagian besar baik.

2. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi Berdasarkan data hasil penelitian, skor tertinggi untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi yang dicapai adalah 105 sedangkan skor terendah yang dicapai adalah 46.

Berdasarkan data tersebut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Penilain Acuan Patokan II sebagai berikut:

Tabel V.2

Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori

88-105 17 16% Sangat Baik

74-87 42 41% Baik

65-73 25 24% Cukup

56-64 13 13% Kurang Baik

15-64 6 6% Sangat Kurang Baik

Jumlah 103 100%

Berdasarkan informasi yang terdapat pada tabel V.2 diketahui bahwa siswa yang mempunyai persepsi tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi sangat baik adalah sebanyak 17 siswa (16%); persepsi baik sebanyak 42 siswa (41%); persepsi cukup sebanyak 25 siswa (24%); persepsi kurang baik sebanyak 13 siswa (13%); persepsi sangat kurang baik sebanyak 6 siswa (6%). Dengan demikian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi sebagian besar baik.

3. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi memiliki skor tertinggi 70 sedangkan skor terendah 22 Berikut disajikan tabel distribusi frekuensinya:

Tabel V.3

Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori

59-70 45 44% Sangat Baik

50-58 32 31% Baik

44-49 19 18% Cukup

38-43 5 5% Kurang Baik

10-37 2 2% Sangat Kurang Baik

Jumlah 103 100%

Berdasarkan informasi yang terdapat pada tabel V.3 diketahui bahwa siswa yang mempunyai persepsi tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi sangat baik sebanyak 45 siswa (44%);

persepsi baik sebanyak 32 siswa (31%); persepsi cukup sebanyak 19 siswa (18%); persepsi kurang baik sebanyak 5 siswa (5%); persepsi sangat kurang baik sebanyak 2 siswa (2%). Dengan demikian persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi sebagian besar sangat baik.

4. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi

Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi memiliki skor tertinggi 49 dan skor terendah 14. Berikut akan disajikan tabel frekuensinya:

Tabel V.4

Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori

41-49 28 27% Sangat Baik

35-40 33 32% Baik

30-34 26 25% Cukup

26-29 11 11% Kurang Baik

7-25 5 5% Sangat Kurang Baik

Jumlah 103 100%

Berdasarkan informasi yang terdapat pada tabel V.4 diketahui bahwa siswa yang mempunyai persepsi tentang kompetensi sosial guru akuntansi sangat baik sebanyak 28 siswa (27%); persepsi baik sebanyak 33 siswa (32%); persepsi cukup sebanyak 26 siswa (25%);

persepsi kurang baik sebanyak 11 siswa (11%); persepsi sangat kurang baik sebanyak 5 siswa (5%). Dengan demikian persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi sebagian besar baik.

5. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Akuntansi Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi memiliki skor tertinggi 42 dan skor terendah 15. Berikut akan disajikan tabel frekuensinya:

Tabel V.5

Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Akuntansi Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori

35-42 35 34% Sangat Baik

30-34 29 28% Baik

26-29 28 27% Cukup

22-25 8 8% Kurang Baik

6-21 3 3% Sangat Kurang Baik

Jumlah 103 100%

Berdasarkan informasi yang terdapat pada tabel V.5 bahwa siswa yang mempunyai persepsi tentang kompetensi profesional guru akuntansi sangat baik sebanyak 35 siswa (34%); persepsi baik sebanyak 29 siswa (28%); persepsi cukup sebanyak 28 siswa (27%); persepsi kurang baik sebanyak 8 siswa (8%); persepsi sangat kurang baik sebanyak 3 siswa (3%); Dengan demikian persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi sebagian besar sangat baik.

6. Persepsi Siswa tentang Kepuasan Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel persepsi siswa tentang kepuasan belajar siswa memiliki skor tertinggi 140 dan skor terendah 45. Berikut akan disajikan tabel frekuensinya:

Tabel V.6

Persepsi Siswa tentang Kepuasan Belajar Siswa Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori

117-140 27 26% Sangat Puas

99-116 37 36% Puas

87-98 19 18% Cukup Puas

75-86 14 4 % Kurang Puas

20-74 6 6 % Sangat Kurang Puas

Jumlah 103 100%

Berdasarkan informasi yang terdapat pada tabel V.6 diketahui bahwa siswa yang mempunyai persepsi tentang kepuasan belajar siswa sangat puas sebanyak 27 siswa (26%); persepsi puas sebanyak 37 siswa (36%); persepsi cukup puas sebanyak 19 siswa (18%); persepsi kurang puas sebanyak 14 siswa (14%); persepsi sangat kurang puas sebanyak 6 siswa (6%). Dengan demikian persepsi siswa tentang kepuasan belajar siswa sebagian besar puas.

B. Analisis Data

1. Pengujian Hipotesis

a. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis

H0= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Hasil Pengujian Hipotesis I

Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearman tampak pada tabel V.7 berikut ini:

Tabel V.7

Hasil Pengujian Hipotesis I

D a r

Dari tabel V.7 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung> rtabelyaitu 0,847 > 0,194 dan nilai problabilitasnya 0,00 < dari 0,05. Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,847 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang sangat kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,800-1,000. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.

Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan harga thitung adalah sebagai berikut:

Correlations

komp_guru kep_belajar

Spearman's rho komp_guru Correlation Coefficient 1.000 .847**

Sig. (2-tailed) . .000

N 103 103

kep_belajar Correlation Coefficient .847** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 103 103

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

t =

t= ,

,

t= , ( , )

,

t= , ( , )

,

t= 16,013

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 16,013 > dari ttabel dengan dk 101 (103-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,660 yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

b. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis

H0= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Hasil Pengujian Hipotesis II

Pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearman tampak pada tabel V.8 berikut ini:

Tabel V.8

Hasil Pengujian Hipotesis II

Correlations

Komp_Pedagogik Kepuasan_Belajar

Spearman's rho Komp_Pedagogik Correlation Coefficient 1.000 .729**

Sig. (2-tailed) . .000

N 103 103

Kepuasan_Belajar Correlation Coefficient .729** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 103 103

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel V.8 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung > rtabel yaitu 0,729 > 0,194 dan nilai problabilitasnya 0,00 < dari 0,05.

Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,729 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,600-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan

sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.

Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan harga thitung adalah sebagai berikut:

t =

t= ,

,

t= , ( , )

,

t= , ( , )

,

t= 10,703

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 10,073 > dari ttabel dengan dk 101 (103-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,660 yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

c. Hubungan antara Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis

H0= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru kepribadian akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Hasil Pengujian Hipotesis III

Pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearman tampak pada tabel V.9 berikut ini:

Tabel V.9

Hasil Pengujian Hipotesis III

Correlations

Kepuasan_Belajar Komp_Kepribadian

Spearman's rho Kepuasan_Belajar Correlation Coefficient 1.000 .744**

Sig. (2-tailed) . .000

N 103 103

Komp_Kepribadian Correlation Coefficient .744** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 103 103

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel V.9 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung > rtabel

yaitu 0,744 > 0,194 dan nilai problabilitasnya 0,00 < dari 0,05.

Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,744 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,600-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.

Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan harga thitung adalah sebagai berikut:

t =

t= ,

,

t= , ( , )

,

t= , ( , )

,

t= 11,190

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 11,190 > dari ttabel dengan dk 101 (103-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,660 yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

d. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis

H0= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru sosial akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Hasil Pengujian Hipotesis IV

Pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearman tampak pada tabel V.10 berikut ini:

Tabel V.10

Hasil Pengujian Hipotesis IV

Correlations

Kepuasan_Belajar Komp_Sosial

Spearman's rho Kepuasan_Belajar Correlation Coefficient 1.000 .758**

Sig. (2-tailed) . .000

N 103 103

Komp_Sosial Correlation Coefficient .758** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 103 103

Dari tabel V.10 di atas menunjukkan bahwa Ha

diterima yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi

dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung > rtabel

yaitu 0,758 > 0,194 dan nilai problabilitasnya 0,00 < dari 0,05.

Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,758 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,600-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.

Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan harga thitung adalah sebagai berikut:

t =

t= ,

,

t= , ( , )

,

t= , ( , )

,

t= 11,679

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 11,679 > dari ttabel dengan dk 101 (103-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar

1,660 yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

e. Hubungan antara Kompetensi Profesional Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis

H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru profesional akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Hasil Pengujian Hipotesis V

Pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearman tampak pada tabel V.11 berikut ini:

Tabel V.11

Hasil Pengujian Hipotesis V

Correlations

Kepuasan_Belajar Komp_Profesional

Spearman's rho Kepuasan_Belajar Correlation Coefficient 1.000 .708**

Sig. (2-tailed) . .000

N 103 103

Komp_Profesional Correlation Coefficient .708** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 103 103

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel V.11 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung > rtabel

yaitu 0,708 > 0,194 dan nilai problabilitasnya 0,00 < dari 0,05.

Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,708 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,600-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.

Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan harga thitung adalah sebagai berikut:

t =

t= ,

,

t= , ( , )

,

t= , ( , )

,

t= 10,075

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 10,075 > dari ttabel dengan dk 101 (103-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,660 yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

C. Pembahasan

1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Adanya korelasi ditunjukkan dari nilai rhitung> rtabelyaitu 0,847 > 0,194 sehingga hipotesis tersebut diterima. Hasil uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa thitung> ttabeldengan nilai thitungsebesar 16,013 dan ttabel

= 1,660 pada taraf signifikansi 5% dengan N-2 = 103-2=101, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa

signifikan. Besarnya korelasi adalah 0,847 termasuk dalam kategori sangat kuat.

Hasil deskripsi data persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berpersepsi bahwa kompetensi guru akuntansi baik (44 responden atau 43%).

Artinya menurut siswa guru akuntansi memiliki empat kompetensi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Guru akuntansi memiliki kompetensi dalam menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan yakni akuntansi.

Secara nyata guru akuntansi yang berkompeten tersebut mampu bekerja dibidangnya secara efektif dan efisien. Guru akuntansi tidak hanya menunjukkan kuantitas kerja tetapi sudah sekaligus menunjuk kualitas kerja.

Penelitian ini didukung oleh teori Gorky (2009:39) yang menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku tugas yang harus dimiliki oleh guru. Setelah dimiliki, tentu harus dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan di dalam kelas yang disebut sebagai pengajaran. Menurut Sopiatin (2010:66) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya seorang guru dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang luas karena guru berfungsi sebagai agen perubahan dan membantu siswa menghadapi transformasi yang sedang

berjalan. Dengan demikian penelitian ini mendukung teori Gorky dan Sopiatin bahwa kompetensi merupakan satu kesatuan yang harus ada dalam diri seorang guru dalam memberikan pelayanannya yang diharapkan dapat memberikan pelayanan pendidikan dengan baik dan sesuai dengan harapan siswa.

Deskripsi persepsi siswa tentang kepuasan belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi puas (27 responden atau 26%). Hal ini disebabkan karena guru benar-benar berkompeten dibidangnya, serta guru bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Guru menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.

Dengan bekal ilmu yang benar-benar bermutu diharapkan siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam sehingga siswa akan merasa puas belajar akuntansi. Kepuasan belajar akuntansi menimbulkan semangat belajar bagi siswa, sehingga siswa menjadi mempunyai perasaan senang akan mata pelajaran akuntansi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdahulu oleh Setyowati (2003:45) menyatakan bahwa tingkat kepuasan siswa tidak terletak semata-mata karena kefavoritannya terhadap suatu program pembelajaran, melainkan lebih pada bagaimana siswa dan guru berusaha bekerjasama untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif.

Pembelajaran yang efektif akan membantu siswa mencapai prestasi belajar sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan kata

lain, tingkat kepuasan siswa dipengaruhi oleh bagaimana siswa dan guru memberi arti terhadap hak dan kewajibannya masing-masing guna mewujudkan pembelajaran yang semakin berkualitas dan memuaskan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait dengan hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Setyowati (2003).

2. Hubungan antara Persepsi Siswa Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar

Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Adanya korelasi ditunjukkan dari nilai rhitung> rtabel yaitu 0,729 > 0,194 sehingga hipotesis tersebut diterima. Hasil uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa thitung > ttabel dengan nilai thitung sebesar 10,073 dan ttabel = 1,660 pada taraf signifikansi 5%

dengan N-2 = 103-2=101, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi signifikan. Besarnya korelasi adalah 0,729 termasuk dalam kategori kuat.

Hasil deskripsi data persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi menunjukkan sebagian besar siswa berpersepsi bahwa

kompetensi pedagogik guru akuntansi baik (42 responden atau 41%).

Hal ini disebabkan karena guru akuntansi sudah mampu mengembangkan kurikulum dan silabus termasuk perancangan dan pelaksanan pembelajaran yang mendidik. Serta mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran, evaluasi akhir belajar dan pengembangan peserta didik. Guru yang mempunyai kompetensi yang baik akan terus berusaha untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh guru demi kepentingan pencapaian tujuan pembelajaran.

Penelitian ini didukung oleh teori Gorky (2009:39) yang menyatakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran untuk kepentingan peserta didik. Menurut sopiatin, (2010:67) menyatakan bahwa selain harus memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran, guru juga harus dituntut untuk selalu merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, merancang, dan melaksanakan evaluasi. Dengan demikian penelitian ini mendukung teori (Gorky) dan (Sopiatin) bahwa guru harus mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, serta memahami siswa secara mendalam.

Deskripsi tentang kepuasan belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi puas (27 responden atau 26%).

Perasaan senang merupakan dasar yang membentuk kepuasan seseorang terhadap sesuatu hal. Siswa berpersepsi puas karena dengan adanya kepuasan di dalam diri siswa maka akan membuat siswa untuk

terus berusaha memperhatikan penjelasan guru, menyelesaikan soal atau tugas yang diberikan oleh guru. Seorang siswa yang puas terhadap pelajaran akuntansi akan belajar secara optimal karena memiliki perasaan senang terhadap pelajaran akuntansi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdahulu oleh Sulistiyani (2010:95), menyatakan bahwa semakin besar kompeten guru maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa akan menjadi lebih bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait dengan hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Sulistiyani (2010).

3. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi

3. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 85-0)

Dokumen terkait