• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organisasi dan Manajemen Perusahaan 1. Struktur Organisasi

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.3. Organisasi dan Manajemen Perusahaan 1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Gold Coin Indonesia berbentuk lini dan fungsional. Hubungan lini karena pembagian tugas dilakukan dalam bidang atau area pekerjaan pada perusahaan. Selain itu perusahaan ini juga mengaplikasikan struktur organisasi berbentuk fungsional, yang berarti pembagian tugas juga dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi yang membentuk hubungan fungsional. Bentuk hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Branch Manager Secretary Deputy General Manager Exe. Staff Sales Manager Purc.

Executive Mill Controller

Personal Officer Acc. Payment

Admin GL & Tax DO. Admin Sales Admin Credit Controller Security Receiptionist Messenger Driver Cleaning Service Factory Manager Stock Supervisor Prod. Admin Store Keeper Receiving Operator Delivery Operator Production Supervisor Control Room Operator Feed Additive Operator Dumping Operator Sacking Off Operator Maintenance Supervisor Mechanical Electrical Boiler Weight Bridge Operator Forklift Operator Sweeper Truck Transportation Pellet Operator Technical

Service Chemist QAO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Kebisingan merupakan bunyi atau suara yang tidak dikehendaki. Bising dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Dalam rangka perlindungan kesehatan tenaga kerja kebisingan diartikan sebagai bunyi yang bersumber dari mesin-mesin proses produksi yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran (Keputusan Menteri Tenaga Kerja, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian 1T.S.S.Jayawardana, dkk. 2014 bahwa peningkatan tingkat kebisingan dengan kemajuan teknologi menjadi masalah yang serius dan menjadi resiko bahaya terhadap pendengaran pekerja di industri tekstil. Artikel ini menganalisis kualitas suara dan distribusinya di dalam pabrik dengan model matematika yang dikembangkan untuk memprediksi pola distribusi kebisingan.

Berdasarkan hasil penelitian 2Consul. J.I, dkk. 2014 bahwa durasi kerja dan tingkat kebisingan sangat berpengaruh terhadap psikologis pekerja. Saran yang dapat diberikan ialah dengan merekomendasikan usulan perbaikan fasilitas kerja untuk mereduksi dosis paparan bising.

1

T.S.S. Jayawardana, dkk. 2014. Analysis and control of noise in a textile factory. University of Moratuwa. Desember 2014.

2

Consul. J.I, dkk. Analysis of noise level from different sawmills and its evironmental effects in yenagoa metropolis. Jurnal Vol 2 No 6 .Wilberforce Island, Nigeria August 2014

Berdasarkan data perusahaan tingkat kebisingan masing-masing mesin yang berada pada unit produksi, dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Tingkat Kebisingan Mesin produksi Departemen Tingkat Kebisingan (dB)

Hammer Mill 83,57

Sacking Off 84,31

Peletizing & Mixer 84,21

Drayer 91,55

Rata-rata 85,91

Sumber: Data Perusahaan

Berdasarkan Tabel 1.1. dapat ketahui bahwa data perusahaan tingkat kebisingan mesin yang melebihi nilai ambang batas terdapat pada departemen drayer di PT. Gold Coin Medan-Mill Indonesia yaitu sebesar 91,55 dB. Kondisi tersebut berlangsung selama 8 jam/hari di setiap hari kerja.

Gambar 1.1. Grafik Tingkat Kebisingan pada Penelitian Awal

Berdasarkan Gambar 1.1. terlihat bahwa tingkat kebisingan pada departemen drayer melebihi nilai ambang batas berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.Per.13/MEN/X/2011 yaitu sebesar 85 dB untuk 8 jam kerja/hari.

80 100 120 T in g k a t Kebi si n g a n ( d B ) Waktu Pengukuran Tingkat Kebisingan NAB (Keputusan Menteri Tenaga Kerja)

Kondisi tersebut mengakibatkan performansi kerja operator tidak optimal, dapat dilihat dari hasil persentase waktu produktif sebesar 67,7 % dan berdasarkan data hasil medical check-up perusahaan bahwa operator mengalami penurunan pendengaran sebesar 60 sampai 80 dB.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang terdapat pada perusahaan adalah tingkat kebisingan mesin yang melebihi nilai ambang batas terdapat pada departemen drayer yaitu sebesar 91,55 dB yang mengakibatkan performansi kerja operator tidak optimal dapat dilihat dari hasil persentase waktu produktif sebesar 67,7 % dan mengakibatkan penurunan pendengaran operator sebesar 60 sampai 80 dB. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan usulan perbaikan terhadap fasilitas kerja yang dapat mereduksi paparan bising. 3Menurut Zvanko Petrovic, dkk 2014 bahwa barrier berbahan logam yang dikombinasikan dengan karet dapat mereduksi paparan bising sampai 14 dB.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis dan evaluasi tingkat kebisingan pada departemen drayer

2. Pemetaan kebisingan berdasarkan area kerja operator pada departemen drayer 3. Merekomendasikan konsep usulan rancangan reduksi paparan bising

3

Zvanko, Petrovic. dkk. Design Of Noise Protection Of Industrial Plants. University Of Kragujevag : Serbia. Desembar 2012.

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Mahasiswa

a. Mampu mengaplikasikan ilmu ergonomi dan K3 dalam upaya perbaikan paparan kebisingan.

b. Menerapkan teori engineering noise control dalam menyelesaikan permasalahan kebisingan yang terjadi di perusahaan PT. Gold Coin Medan-Mill Indonesia.

c. Memperoleh peluang untuk mencari solusi dari permasalahan di PT. Gold Coin Medan-Mill Indonesia.

2. Bagi Perusahaan

a. Memberi masukan kepada pihak perusahaan PT. Gold Coin Medan-Mill Indonesia terhadap upaya yang dapat dilakukan dalam mengelola kebisingandi tempat kerja.

b. Sebagai pedoman bagi pekerja yang bekerja di lingkungan yang bising untuk mengantisipasi terjadinya pengaruh kebisingan di tempat kerja. c. Sebagai bahan masukan bagi peningkatan kinerja perusahaan PT. Gold

Coin Medan-Mill Indonesia dan pengembangan berbagai aspek dalam perusahaan.

3. Bagi Departemen Teknik Industri

Sebagai bahan rujukan dan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya untuk mencari solusi pengendalian kebisingan di tempat kerja.

1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada departemen Drayer PT. Gold Coin Medan-Mill Indonesia.

2. Metode pengukuran berdasarkan standar kebisingan yang dikeluarkan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Repbulik Indonesia No.Per.13/MEN/X/2011 dan Occupational Safety and Health Administration (OSHA).

3. Metode penentuan titik pengukuran berdasarkan European Commission Working Group Assessment of Exposure to Noise (WG-AEN)

4. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan berdasarkan interval waktu pada siang hari.

5. Hasil penelitian hanya merekomendasikan konsep usulan rancangan reduksi paparan bising.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mesin Drayer yang diamati memiliki tingkat kebisingan yang identik 2. Proses produksi tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung 3. Metode dan prosedur kerja operator tidak mengalami perubahan selama

penelitian berlangsung

4. Tidak terjadi pergantian operator selama penelitian berlangsung 5. Tidak terjadi perubahan tempat kerja dan susunan fasilitas kerja

1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Agar lebih mudah untuk dipahami dan ditelusuri, maka penulisan tugas sarjana ini disajikan dalam beberapa bagian berikut.

Pada bab I diuraikan mengenai latar belakang permasalahan dalam penelitian di perusahaan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian/laporan tugas akhir.

Pada bab II berisi uraian sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, organisasi, tenaga kerja, proses produksi, bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan, mesin, peralatan, fasilitas produksi, serta beberapa bagian penting yang menunjang baik dalam segi informasi dan operasional di PT. Gold Coin Medan-Mill Indonesia.

Pada bab III berisi tinjauan pustaka yang berisi uraian teori-teori yang relevan dalam mendukung pengolahan data hasil penelitian, seperti teori mengenai terjadinya bunyi, perambatan bunyi, bunyi dan kebisingan, pengukuran bunyi, jenis-jenis kebisingan, jarak tempuh gelombang bunyi, ambang batas kebisingan, dosis kebisingan, waktu paparan yang diizinkan, pendengaran manusia, program pencegahan/program konservasi pendengaran, noise mapping, noise reduction oleh penghalang exterior, noise mapping, dan, pengenalan softwaresurfer, lembar kerja surfer.

Pada bab IV menjelaskan tentang metodologi penelitian terdiri dari lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel

penelitian, kerangka konsep penelitian, definisi variabel operasional, instrumen penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan dan analisis proses penelitian.

Pada V berisi tentang pengumpulan dan pengolahan hasil penelitian yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran langsung di departemen drayer PT. Gold Coin Medan-Mill Indonesia sebagai bahan pengolahan data dalam mendukung analisis dan pembahasan hasil guna menyelesaikan permasalahan di perusahaan.

Pada bab VI berisikan tentang analisis dan pembahasan dengan membandingkan hasil penelitian dengan teori-teori yang relevan. Di samping itu diupayakan untuk dapat diberikan perbandingan kondisi kerja aktual dengan kondisi kerja yang diusulkan.

Pada bab VII berisi kesimpulan dan saran terkait hasil identifikasi permasalahan yang diperoleh selama penelitian serta saran-saran yang diusulkan untuk mendukung kinerja perusahaan maupun bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini.

Dokumen terkait