• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

F. Organisasi, Kedudukan dan Tugas Dinas Kependudukan

1. Sejarah Berdirinya Dinas Kependudukan dan Capil Kota Sibolga

Dinas Kependudukan merupakan instansi yang sebenarnya dikenal sebagai Kantor Catatan Sipil Kota Sibolga. Tugas utamanya adalah melaskanakan pencatatan sipil. Pencatatan Sipil merupakan suatu upaya hukum pencatatan individu warga Negara yang dilaksanakan oleh Negara yang meliputi pencatatan kelahiran, perkawinan, status anak, dan kematian.

Sebagai hasil absorbsi dari masa pemerintahan Kolonial Belanda, pada awalnya pelaksanaan catatan sipil oleh Pemerintah Indonesi bersifat flularis. Artinya catatan sipil dilaksanakan dengan penggolongan-penggolongan warga Negara Indoensia berdasarkan pasal 131 dan 163 Indische Staatsregeling dengan ketentuan : (a) untuk orang Eropa digunakan Reglement pencatatan sipil eropa staatblad 1849; (b) untuk perkawinan campuran ditetapkan penetapan raja tanggal 29 Desember 1896 No. 23 Staatsblad 1898 No. 158; (c) untuk Tionghoa digunakan Staatblad 1917; (d) untuk orang Indonesia digunakan Staatblad 1920, dan bagi orang Indonesia Kristiani Jawa, Madura, Minahasa, Ambon, digunakan Staatblad 1933; seta (e) KUH Perdata. Pembagian ini berubah sejak tanggal 27 Desember 1966, berdasarkan instruksi Presidium Kabinet No. 31/u/Indonesia/12/1966 yang mengatur bahwa Warga Negara dibedakan atas Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA).

2. Organisasi Dinas Kependudukan dan Capil Kota Sibolga

Organisasi Dinas Kependudukan dan Capil Kota Sibolga terdiri dari :11

c. Bidang Pencatatan Sipil, terdiri dari : a. Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pendaftaran Penduduk; d. Bidang Pencatatan Sipil;

e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan; f. Bidang Perencanaan dan Perkembangan Penduduk;

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sekretariat dan masing-masing Bidang pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Sibolga, terdiri dari :

a. Sekretariat, terdiri dari :

1). Subbagian Umum dan Perlengkapan;

2). Subbagian Keuangan dan Kepegawaian; dan 3). Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. b. Bidang Pendaftaran Penduduk, terdiri dari :

1). Seksi Pencatatan dan Pemutahiran Data Penduduk; dan 2). Seksi Pendaftaran Mutasi Penduduk.

11

1). Seksi Kelahiran dan Kematian; dan

2). Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan dan Pengesahan anak. d. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, terdiri dari :

1). Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan; dan 2). Seksi Operasi Siak dan Pengelolaan Data.

e. Bidang Perencanaan dan Perkembangan Penduduk, terdiri dari : 1). Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data Kependudukan; dan

2). Seksi Pengembagan, Proyeksi dan Analisa Dampak Kependudukan. Untuk Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

3. Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Capil Kota Sibolga

Penjabaran tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Sibolga adalah sebagai berikut :12

(1) Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam penyelenggaraan Kependudukan dan Catatan Sipil.

Pasal 60

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Melakukan urusan sekretaris

b. Melakukan urusan di bidang Pendaftaran Penduduk

12

c. Melakukan penyelenggaraan di Bidang Pencatatan Sipil

d. Melakukan penyelenggaraan di Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan.

e. Melakukan penyelenggaraan di Bidang Perencanaan dan Perkembangan Penduduk

f. Melakukan kegiatan penyuluhan di Bidang Kependudukan dan Catatan sipil

(1) Sekretaris berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan mempunyai tugas melakanakan sebagian tugas Dinas Kependuduk an dan Catatan Sipil di Bidang Perencanaan, monitoring dan evaluasi serta pelayanan administrasi kepada semua bidang di Lingkungan Dinas Kependudukan dan Catatan sipil.

Pasal 61

(2) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas adalah sebagai berikut :

a. Melakukan urusan surat menyurat kearsipan, evaluasi dan pelaporan. b. Melakukan pengelolaan Keuangan dan Kepegawaian

c. Melakukan urusan administrasi pegawai, penggandaan perlengkapan, kerumah tanggan, kehumasan dan protocol.

(3) Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas urusan surat menyurat kearsipan, pengadaan dan perlengkapan/kebutuhan kartu dan lain-lain yang sifatnya umum.

(4) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatas adalah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk perencanaan pembaharuan dan penyempurnaan standar pelaksanaan prosedur penyelenggaraan urusan Tata Usaha, administrasi Umum dan Perlengkapan.

b. Menyelenggarakan urusan Tata Usaha, Administrasi Umum dan Perlengkapan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

d. Memberikan masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai bidang tugas dan fungsinya.

e. Membuat laporan dan pertanggung jawaban atas pelaskanaan tugas dan fungsinya kepada Sekretaris sesuai standar yang ditetapkan. (5) Kepala Sub Bagian Keuangan dan kepegawaian mempunyai tugas

melakukan urusan pendataan, inventarisasi kebutuhan keuangan dan kepegawaian.

(6) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatas adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan kegiatan urusan keuangan sebagai acuan pelaksanaan tugas

b. Mengumpulkan dan mengolah bahan DUP dan DIK untuk mempersiapkan penyusunan anggaran rutin di lingkungan Dinas.

c. Mengumpulkan dan mengolah serta menyajikan data penerimaan dan pengeluaran uang yang didasarkan pada DIP dalam rangka penyusunan laporan realisasi dan posisi keuangan anggaran di lingkungan Dinas.

d. Melakukan pengelolaan urusan keuangan di lingkungan Dinas e. Melakukan urusan pembukuan, verifikasi di lingkungan Dinas.

f. Melakukan pengurusan gaji, tunjangan, lembur, biaya perjalanan Dinas dan transport pegawai di lingkungan Dinas.

g. Melaksanakan urusan administrasi pegawai dengan mempedomani ketentuan perundang-undangan dan petunjuk atasan untuk kelancaran administrasi kepegawaian.

h. Menyusun dan memelihara arsip data kepegawaian sebagai bahan/data untuk penyusunan biodata, DUK, DP3.

i. Membuat buku daftar hadir pegawai dengan menyesuaikan data yang ada agar diketahui kehadiran pegawai.

j. Membuat laporan kehadiran pegawai dengan meneliti buku daftar hadir.

k. Membuat usul kenaikan pangkat, gaji berkala, surat penugasan pegawai dengan menyesuaikan data dan ketentuan peraturan yang berlaku agar administrasi kepegawaian berjalan dengan lancer dan tertib.

l. Menyusun DUK pegawai dengan mempedomani ketentuan penyusunan DUK.

m. Mengajukan saran dan pendapat kepada atasan demi melancarkan pelaksanaan tugas

n. Melaskanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(7) Kepala sub Bagian Evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas pendataan, inventaris barang evaluasi program dan pelaporan kegiatan setiap bulan. (8) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatas adalah

sebagai berikut :

a. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk perencanaan pembaharuan dan penyempurnaan standar pelaksanaan prosedur penyelenggaraan urusan evaluasi dan pelaporan.

b. Menyelenggarakan urusan evaluasi dan pelaporan sesuai standar yang ditetapkan

c. Melaksanakan tugas yang lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

d. Memberikan masukan yang perlu kepada sekretaris sesuai bidang tugas dan fungsinya.

e. Membuat laporan pertanggung-jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada sekretaris sesuai standar yang ditetapkan.

(1) Kepada Bidang Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi kependudukan.

(2) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas adalah sebagai berikut :

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan kebijaksanaan teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan administrasi kependudukan sebagai pedoman dan landasan kerja.

b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan pedoman dan petunjuk teknis dibidang administrasi kependudukan.

c. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan administrasi kependudukan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

d. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pendaftaran penduduk, pembuatan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk.

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan administrasi kependudukan.

f. Menyiapkan dan memelihara dokumen administrasi kependudukan. (3) Kepala Seksi Pencatatan dan Pemutahiran Data Penduduk mempunyai

tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan, pencatatan dan pemutahiran data penduduk dan pelaporan serta administrasi kependudukan .

(4) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatas adalah sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pendaftaran penduduk.

b. Menyelenggarakan pelayanan pendaftaran kependudukan dalam bentuk administrasi kependudukan.

c. Mencatat dan memutahirkan biodata kependudukan serta menertibkan NIK.

d. Membuat daftar penduduk yang tinggal diperbatasan antar Negara. e. Membuat daftar penduduk yang tinggal rentan administrasi

kependudukan

f. Menertibkan dokumen kependudukan hasil penduduk g. Menatausahakan pendaftaran penduduk.

h. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan pendaftaran penduduk.

i. Membina dan mengembangkan Sumber Daya Manusia, pengelola pendaftaran penduduk.

j. Mengawasi penyelenggaraan pendaftaran penduduk.

k. Mencetak blangko dan mendistribusikan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Pengenal dan Nomor Indik Kependudukan.

(5) Kepala Seksi Pendaftaran Mutasi Penduduk mempunyai tugas menyelenggarakan pelaporan dan administrasi data kependudukan yang mutasi.

(6) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatas adalah sebagai berikut :

a. Mendaftarkan perubahan alamat pendudukan, membuat daftar perpindahan penduduk dalam wilayah Indoensia.

b. Membuat daftar perpindahan Warga Negara Indoensia Sementara. c. Membuat daftar perpindahan antara Negara.

d. Meleges surat pindah.

(1) Kepala Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas melakukan Pencatatan Sipil bagi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing.

Pasal 63

(2) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas adalah sebagai erikut :

a. Melakukan pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Kelahiran, Akta Perkawinan dan Akta Kematian.

b. Melakukan pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Pengangkutan dan Pengesahan anak serta Akta Kematian.

c. Menghimpun dan mempelajari Pewraturan Perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan catatan sipil sebagai pedoman landasan kerja.

d. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pedoman dan petunjuk teknis dibidang catatan sipil.

e. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan catatan sipil dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

f. Menyiapkan bahan pelaskanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pelaskanaan catatan sipil.

(3) Kepala seksi kelahiran dan kematian mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pencatatan dan penerbitan Akta Kelahiran dan Akta Kematian dan menyelenggarakan administrasi/pelaporan data kutipan Akta Kelahiran dan Akta Kematian. (4) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatas adalah

sebagai berikut :

a. Melaskanakan sebagaian kewenangan dalam bidang urusan pencatan sipil dalam rangka pelaskanaan tugas.

b. Melaskanakan koordinasi terhadap kegiatan instansi pemerintah serta lembaga social dan organisasi masyarakat dalam rangka registrasi Akta Catatan Sipil.

c. Pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia pengelola catatan sipil.

d. Pencatatan dan penerbitan kutipan Akta Kelahiran, Akta Kematian dan Akta Lahir Mati.

e. Pencatatan perubahan nama

f. Pencatatan perubahan status kewarganegaraan. g. Pencatatan perubahan dan pembatalan akta.

h. Pencatatan peristiwa penting lainnya.

i. Penerbitan dokumen kependudukan hasil pencatatan sipil. j. Penatausahaan dokumen pencatatan sipil

k. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan.

(5) Kepala seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan dan Pengesahan anak mempunyai tugas mengelola administrasi Perkawinan, Penceraian, Pengakuan dan Pengesahan Anak.

(6) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatas adalah sebagai berikut :

a. Melaskanakan sebagian kewenangan dalam bidang urusan pencatatan sipil dalam rangka pelaskanaan tugas.

b. Melaskanakan koordinasi terhadap kegiatan instansi Pemerintah serta lembaga social dan organisasi masyarakat dalam rangka pencatatan sipil.

c. Pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia pengelola pencatatan sipil.

d. Pencatatan dan penerbitan kutipan akta Perkawinan e. Pencatatan dan penerbitan kutipan Akta Perceraian. f. Pencatatan dan penerbitan kutipan Akta Pengakuan Anak g. Pencatatan dan penerbitan kutipan Akta Pengesahan Anak h. Pencatatan dan penerbitan kutipan Akta Pengangkatan anak i. Pencatatan peristiwa penting lainnya.

k. Penatausahaan dokumen pencatatan sipil

l. Melaskanakan kegiatan pembinaan pencatatan sipil

m. Melaskanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(1) Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan pengoperasian Sistem Informasi administrasi Kependudukan (SIAK)

Pasal 64

(2) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas adalah sebagai berikut :

a. Melakukan perencanaan dan pelaskanaan system administrasi kependudukan secara akurat dan terkoordinasi.

b. Melakukan pengelolaan data dari Kecamatan c. Melakukan penyajian informasi data kependudukan d. Melakukan perlindungan data penduduk.

(3) Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan rekaman informasi administrasi kependudukan, penyajian, semivasi dan perkembangan replikasi penduduk, dan menyelenggarakan administrasi pelaporan pelayanan SIAK.

(4) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatas adalah sebagai berikut :

b. Perekaman data hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil serta pemutahiran data menggunakan SIAK.

c. Penyajian dan semivasi informasi penduduk d. Pembangunan replikasi data penduduk e. Pembangunan Bank data penduduk

f. Pembangunan tempat rekaman data kependudukan di Kecamatan. g. Melaskanakan tugas lain yang diberikan atasan.

(5) Kepala Seksi Operasi SIAK dan Pengelolaan data mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan pelaskanaan operasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dan menyelenggarakan administrasi pelayanan kependudukan dengan SIAK.

(6) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatas adalah sebagai berikut :

a. Perlindungan data pribadi penduduk dalam proses hasil pendaftaran penduduk serta pencatatan sipil.

b. Pendampingan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

c. Penyediaan perangkat keras dan perlengkapan lainnya serta jaringan komunikasi daya tingkat kecamatan/kelurahan sebagai target pelayanan dokumen penduduk.

d. Pelatihan teknis operator Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

(1) Kepala Bidang Perencanaan dan Perkembangan Penduduk mempunyai tugas melakukan penetapan kebijakan perencanaan penduduk dan perkembangan kependudukan.

Pasal 65

(2) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas adalah sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan antar daerah tentang pelaksanaan kebijakan pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kuantitas pendudukan, pengarahan mobilitas/penataan persebaran penduduk dan perlindungan penduduk serta pembangunan berwawasan kependudukan.

b. Menetapkan indicator kependudukan, proyeksi penduduk dan analisis dampak kependudukan.

c. Memantau dan mengevaluasi kebijakan pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas/pendataan persebaran penduduk dan perlindungan penduduk serta pembangunan berwawasan kependudukan.

(3) Kepala Seksi Pengelolaan dan Penyajian data kependudukan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasi penyajian data kependudukan secara periodik dan menyelenggarakan administrasi pelaporan dan informasi data kependudukan.

(4) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan dalam rangka tertib administrasi kependudukan.

b. Melaporkan dan mengevaluasi kinerja pembangunan kependudukan secara periodic.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(5) Kepala Seksi Pengembangan Proyeksi dan Analisa Dampak Kependudukan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasi penyusunan perumusan analisis pengendalian kuantitas penduduk, mensosialisasikan hasil penyusunan indicator proyeksi kependudukan, dan menyelenggarakan administrasi dan pelaporan perencanaan, penyelenggaraan pembangunan dan perkembangan dan kuantitas penduduk.

(6) Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatas adalah sebagai berikut :

a. Mendayagunakan informasi atas indicator kependudukan dan analisis dampak kependudukan untuk perencanaan pembangunan berbasis penduduk.

b. Memantau, mengevaluasi dan mengawasi indikator kependudukan, proyeksi penduduk dan analisis dampak kependudukan.

c. Membuat perumusan analisis pengedalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas/penataan persebaran penduduk dan perlindungan penduduk serta pembangunan berwawasan kependudukan.

d. Mengkoordinasikan dan mensosialisasikan hasil penyusunan indikator, proyeksi penduduk dan analisis dampak kependudukan serta kebijakan kependudukan kepada sasaran.

e. Melaporkan pelaksanaan kebijakan pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas/penataan persebaran penduduk dan perlindungan penduduk serta pembangunan berwawasan kependudukan.

Dari Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Capil Kota Sibolga seperti telah diuraikan pada bagian terdahulu, maka dalam hal pembentukan KTP dan Kartu Keluarga secara garis besar terbagi dua bagian yaitu :

1. Dinas Kependudukan adalah unsur pelaksana pemerintah kota Sibolga dalam bidang kependudukan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah dan Dinas Kependudukan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kependudukan dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Untuk melaksanakan tugas Dinas Kependudukan mempunyai fungsi :

a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan pencatatan penduduk.

c. Melaskanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

DINAS SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM DAN PELENGKAPA SUB BAGIAN KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN BIDANG PENDAFTARAN PENDUDUK BIDANG PENCATATAN SIPIL BIDANG PENGELOLAAN INFORMASI ADM. KEPENDUDUKAN BIDANG PERENCANAAN DAN PERKEMBANGAN PENDUDUK

SEKSI PENCATATAN DAN PEMUTAHIRAN DATA

PENDUDUK

SEKSI KELAHIRAN DAN KEMATIAN SEKSI PENDAFTARAN MUTASI PENDUDUK SEKSI PERKAWINAN, PERCERAIAN, PENGAKUAN DAN PENGESAHAN ANAK SEKSI PENGELOLAAN INFORMASI ADM. KEPENDUDUKAN SEKSI OPERASI SIAK DAN PENGOLAHAN DATA SEKSI PENGELOLAAN DAN PENYAJIAN DATA KEPENDUDUKAN SEKSI PENGEMBANGAN PROYEKSI DAN ANALISA DAMPAK

KEPENDUDUKAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

UPTD

Lampiran : Peraturan Daerah Kota Sibolga Nomor 11 Tahun 2008

Tanggal 31 Mei 2008

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SIBOLGA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk republik. Dalam Pemerintahan Daerah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah propinsi dan daerah-daerah propinsi itu dibagi lagi atas beebrapa Kabupaten dan kota. Terhadap masing-masing daerah propinsi daerah Kabupaten dan kota tersebut mempunyai peraturan daerah dan berhak mengatur tentang pembebanan biaya paksaan penegakan hukum, seluruhnya atau sebagain kepada pelanggar4

4

Republik Indonesia, Undang-Undang Pasar Tahun 1995 (Pasca Amandemen Pasal 1 dan 8 Ayat (1) dan Ayat (2).

sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku bagi setiap daerah. Sebagaimana diketahui pelaksanaan peraturan daerah kota Sibolga No. 8 Tahun 1996 adalah tentang penyelenggaraan pendaftaran penduduk dalam kerangka system informasi manajemen kependudukan dan Akta Catatan Sipil di kota Sibolga. Banyak harapan yang dimungkinkan dari penerapan Peraturan Daerah. Seiring dengan itu tidak mudah pula masalah, tantangan, dan kendala yang sedang dan akan dicapai oleh daerah.

Melalui penyelenggaraan pendaftaran penduduk merupakan bagian dalam kerangka system informasi manajemen kependudukan adalah keseluruhan aspek kegiatan pendaftaran, pengolahan dan penyajian informasi data penduduk termasuk penerbitan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daerah yang berpedoman kepada peraturan Perundang-undangan masyarakat atau penduduk berkewajiban untuk mematuhi Peraturan Daerah yang telah berlaku di daerah tersebut, baik untuk kelancaran penyelenggaraan pendaftaran penduduk maupun terhadap suatu penerbitan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk. Hal ini tentunya tidak terlepas dari system dan prosedur untuk memperoleh KTP dan Kartu Keluarga yang memuat data bagi setiap penduduk dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.5

Sejak direalisasikannya Peraturan daerah tentang penyelenggaraan pendaftaran penduduk dengan penyajian informasi data penduduk termasuk penerbitan KTP dan Karru Keluarga baik dari system administrasi kependudukan

Sebagaimana diketahui bahwa untuk peningkatan pembangunan daerah diperlukan peningkatan prakarsa dan partisipasi masyarakat di daerah. Disimping itu dengan memperhatikan kemampuan daerah perlu ditingkatkan suatu peraturan Daerah baik dengan memenui syarat-syarat wajib untuk mengusahakan pembuatan KTP dan Kartu Keluarga sebagai penduduk Indonesia, memenuhi syarat administratif maupun biaya pelayanan pembuatan KTP dan Kartu Keluarga sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah serta membayar biaya pelayanan pembuatan KTP dan Kartu Keluarga. Sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan/kepentingan Nasional dan sesuai dengan Peraturan Daerah yang berlaku.

5

Bagir Manan, Hubungan Pusat dan Daerah UUD 1945, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994), hal 21.

maupun dari system administrasi Negara yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan administrasi kependudukan yang diarahkan pada :

a. Pemenuhan hak asasi setiap orang di bidang pelayanan administrasi kependudukan.

b. Peningkatan kesadaran penduduk akan kewajiban untuk berperan serta dalam pelaksanaan administrasi kependudukan.

c. Pemenuhan data statistic kependudukan dan statistic peristiwa kependudukan. d. Dukungan terhadap perencanaan pembangunan kependudukan guna

meningkatkan pemberian pelayanan public tanpa diskriminasi.6

Persoalan ini tampaknya tidak begitu sulit untuk diselesaikan bagi terciptanya suatu daerah yang didukung dengan adanya kesadaran bagi penduduk untuk mematuhi peraturan daerah yang sudah berlaku namun sebaliknya apabila penduduk tidak mempunyai kesadaran untuk mematuhi Peraturan Daerah yang berlaku maka persoalan ini menjadi sangat pelik.

Demikian juga Negara kita Republik Indonesia mengalami pertambahan penduduk yang sangat pesat, ibarat arus sungai yang tak terbendung. Jika pertumbuhan penduduk ini tidak dapat dibendung sedemikian rupa, maka betapa besarnya peran pendaftaran penduduk dalam pembangunan yang didukung oleh identitas suatu penduduk bagi semua anggota keluarga yaitu KTP dan Kartu Keluarga dalam wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia.

6

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaran Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di daerah, hal (1).

Mengenai pentingnya identitas penduduk maka hal ini berhubungan erat dengan kewarganegaraan Republik Indonesia yaitu UU No. 62 Tahun 1958 BAB II pasal 4 huruf (a) warga Negara Indonesia adalah setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia menjadi warga Negara Indonesia. Pasal 7 UU No. 62 Tahun 1958 menyebutkan bahwa setiap orang yang bukan Warga Negara Indonesia diperlakukan sebagai orang asing.

Di dalam suatu wilayah Negara di dalamnya pasti dihuni oleh sejumlah penduduk. Mereka terdiri dari warga Negara, yaitu orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menajdi unsur Negara yang mempunyai hubungan yang tidak terputus dengan tanah airnya. Sedangkan penduduk yang bukan warga Negara Indoensia yaitu WNA hubungannya dengan Negara yang didiaminya hanyalah selama yang bersangkutan tinggal dalam wilayah Negara tersebut.7

7

Pramudji, S., Pembinaan Perkotaan di Indonesia, (Jakarta; Ichtiar, 1990) hal 61-612.

Dengan diberlakukannya suatu UU No. 62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan Republik Indoensia tersebut maka perlu adanya suatu identitas penduduk bagi masyarakat/penduduk baik WNI maupun WNA yang didukung suatu pendaftaran penduduk yaitu KTP dan Kartu Keluarga. Sehingga dalam hal ini akan mengakibatkan timbulnya suatu permasalahan dalam setiap daerah.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa masalah penduduk ini telah merupakan suatu kenyataan di dalam masyarakat yang selalu menimbulkan permasalahan dan perlu penanggulangan yang serius dewasa ini.

Dalam rangka meningkatkan landasan pembangunan daerah, ini maka penduduk harus didaftarkan dalam suatu pencatatan biodata atau identitas penduduk yang diarahkan pada pemenuhan data dari setiap penduduk dari keluarga yang merupakan tanggung-jawab pemerintah Kabupaten/Kota. Maka ditempuh upaya prosedur pencatatan dan pemutahiran biodata penduuk.8

Soerjono Soekanto melalui tulisannya mengatakan suatu masalah sebenarnya merupakan proses yang mengalami hubungan dalam mencapai tujuannya. Biasanya hubungan tersebut hendak diakhiri dan hal inilah yang antara lain menjadi tujuan suatu penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan pandangan soerjono Seoekanto tentang perumusan masalah dalam penelitian maka dirumuskan permaslahan sebagai berikut.9

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah :

(1)Bagaimana peraturan tentang kependudukan di kota Sibolga terhadap penyelenggaraan pendaftaran Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk yang mengalami perubahan.

(2)Bagaimana upaya pemerintah kota Sibolga dalam mengatasi pembayaran biaya pembuatan KTP dan Kartu Keluarga bagi masyarakat yang untuk

8

Maria S.W. Suwardjono, Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian, (Jakarta Gramedia Pustaka Utama,

Dokumen terkait