• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Originalitas Penelitian

Setelah melakukan pencarian, peneliti menemukan beberapa tulisan yang memiliki kemiripan dalam penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh The Internasional Development Law

Organization International De Droit Development (IDLO) dengan judul

Mempertahankan Hak Anak Setelah Orang Tua Bercerai. Dalam penelitian ini mendiskripsikan seyogyanya hak anak harus terus dipertahankan meskipun kedua orangtuanya telah bercerai. Karena bagaimanapun juga ketika perceraiaan terjadi, anak akan menjadi korban utama.

Orang tua harus tetap memikirkan bagaimana membantu anak untuk mengatasi penderitaaan akibat perpisahan orangtuanya.

13

Dalam penelitian ini juga menggambarkan betapa banyak kasus perceraian tampaknya terus meningkat seperti yang ada dalam tayangan infotaiment di televisi yang menyiarkan parade artis dan public figure yang mengakhiri perkawinan mereka melalui meja pengadilan. Seakan mengesahkan bahwa perceraian merupakan tren. Banyak orang yang menonton public figure di televisi terpengaruh olehnya dalam kehidupan mereka sendiri

Setidaknya sebagai acuan orang tua yang telah bercerai dalam pemenuhan hak-hak anaknya adalah sesuai dengan ketentuan undang-undang perkawinan yang mewajibkan orang tua untuk melindungi anaknya hingga ia mencapai usia dewasa yang yang cukup. Dalam pasal 1 (1) dan 2 (2) undang-undang perlindungan anak dikatakan bahwa yang dimaksud dengan (1) anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun termasuk yang masih dalam kandungan.

Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup tumbuh berkembang dan berpartisipasi secarah optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Kesimpulan yang dilakukan (IDLO) adalah seyogyanya hak anak setelah orang tua berpisah tetap dipertahankan. Orang tua yang bercerai harus tetep memikirkan bagaimana membantu anak untuk mengatasi penderitaan akibat perpisahan orangtuanya. 20

Penelitian Komalasari, Lia dengan judul Pemeliharaan Anak Sebagai Salah Satu

Akibat Putusnya Perkawinan (Studi Perbandingan Menurut Hukum Islam Dan

20The Internasional Development Law Organization Internasioal De Droit Development, Mempertahankan

Hak Anak Setelah Orang Tua bercerai, 21 febuari 2011.(online), (dapat diakses di www.gooegle.com, Tanggal 12 April 2013)

14

Undang-undang NO.1 Tahun 1s974).21 Dalam Penelitiannya Komalasari menyatakan bahwa putusnya suatu pernikahan terdapat suatu permasalahan mengenai

pemeliharaan anak, yang dalam Hukum Islam dikenal dengan hadlanah, serta hak dan kewajiban antara orangtua dan anak ditinjau dari dua sistem hukum yakni Hukum Islam dan UU No.1 Tahun 1974. Dalam penelitian ini, penulis memakai metode penelitian Yuridis Normatif (Studi Kepustakaan), dengan mengumpulkan data sekunder yaitu bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer, berupa peraturan perundang-undangan, maupun bahan hukum sekunder. (Literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas) Penelitian dilakukan dengan membaca dan menganalisa bahan-bahan hukum tersebut, kemudian memperbandingkan pengaturan mengenai dua permasalahan yang penulis bahas, sehingga mendapatkan titik temu atau persamaan pengaturannya. Persamaan Penelitian Komalasari dengan Penelitian ini adalah menggambarkan adanya hak hadlanah anak akibat perceraian antara suami istri terhadap anak yang belum mumayiz namun tidak membahas tentang pandangan hakim terhadap penolakan ayah atas hak hadlanah ibu.

Penelitian Winda Farhana Nastiti, dengan judul Studi Analisis Terhadap

Putusan Hakim Yang Memberikan Hak Pemeliharaan Anak Kepada Orang Tua Laki-Laki (Putusan Pengadilan Agama Banyumas No.262/Pdt.G/2008/Pa.Bms).22 Dalam penelitiannya Winda menyatakan Majelis Hakim berpendapat bahwa ibu telah melepaskan hak hadlanahnya kepada ayah, dengan menyerahkan anak yang

21 Komalasari, Lia Pemeliharaan anak sebagai Salah Satu Akibat putusnya Perkawinan, (Studi

Perbandingan Menurut Hukum Islam Dan Undang- undang No 1 Tahun 1974), Tesis Magister Fakultas

Hukum (Bandung : Universitas Pajajaran, 2009)

22Winda Farhanah Nastiti, Studi Analisis Terhadap Putusan Hakim Yang Memberikan Hak Pemeliharaan

Anak Kepada Orang Tua Laki – Laki, (Putusan Pengadilan Agama Banyumas No. 262/pdt.G/2008/Pa.Bms, Tesis Magister kenontariatan, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2010)

15

seharusnya disusui, dirawat dan dididik. Majelis hakim memandang ibu telah melalaikan kewajibannya. Sehingga ibu dipandang tidak layak atas hadlanah anak. Akan tetapi, ayah tidak boleh memutus hubungan anak dengan ibunya. Dimana setelah putusnya perkawinan, ibu mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan mantan suaminya atas semua hal yang berkenaan dengan anak. Penulis berkesimpulan putusan

hadlanah anak yang dijatuhkan kepada ayah tepat. Dengan alasan ibu dipandang tidak

layak atas hadlanah anak yaitu ibu telah melalaikan kewajibannya. Walaupun demikian, hadlanah anak tidak selamanya ada di ayah. Ibu memiliki kesempatan untuk berkumpul dengan anaknya kembali. Dengan mengajukan gugatan hadlanah anak apabila anak telah berumur 12 tahun. Sebagai saran bagi pihak berperkara, perebutan hak asuh tidak semestinya terjadi. Karena hak asuh adalah hak anak untuk mendapatkan perlindungan dan pemeliharaan dari orang tuanya. Kepada Pengadilan, keputusan hakim adalah harus tetap berada sebagai pihak yang melindungi kepentingan si anak.

Persamaan dari penelitian Winda dengan penelitian ini adalah terkait hak

hadlanah anak akibat perceraian terhadap anak yang belum mumayiz yang dalam

undang-undang dinyatakan bahwa orang tua baik ibu dan bapak mempunyai hak dalam pemeliharaan anak, namun dalam pembahasan tulisan ini seorang ibu telah melalaikan kewajibannya dalam mengasuh dan memelihara anak. Dalam tulisan ini penulis melakukan penelitian yang besifat kualitatif guna menjelaskan persoalan dengan pendekatan yuridis sosiologis, yaitu pendekatan dengan berdasarkan pada perundang-undangan dan berdasar pada realita sosial.

16

Penelitian Sokhibul Muttakim judul Pelaksanaan Hadhanah Anak Akibat

Perceraian di Desa Teluk Kecamatan Demak.23 Dalam penelitiannya Muttakin memaparkan bahwa pemeliharaan anak akibat putusnya perkawinan adalah hak kedua orang tua, dalam hal ini meskipun ibunya berhak untuk mengasuh, menjaga dan mendidiknya tetapi nafkah belanja untuk anak-anaknya merupakan kewajiban bapaknya. Dalam tulisan Muttakin juga memaparkan adanya ketidakmampuan seorang ayah dalam menafkahi hadlanah anaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang menjadikan anak tidak mendapatkan nafkah atau apa yang menjadikan ayah untuk tidak memenuhi hak anak dalam biaya anak tersebut. Sedangkan metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah dengan wawancara atau interview, observasi, dokumentasi, serta dengan metode analisanya adalah analisa deskriptif. Persamaan penelitian ini adalah sama- sama mendahulukan kepentingan hak seorang anak akibat dari putusnya perkawinan. Perbedaan penelitian Muttakin dengan penelitian ini adalah penelitian yang ditulis oleh Muttakin tidak membicarakan tentang penolakan ayah atas hak hadlanah ibu, namun fokus yang dimasalahkan adalah ketidakmampuan seorang ayah dalam menafkahi anak akibat perceraian.

Dokumen terkait