A. TUJUAN
Mahasiswa memahami dan mampu merancang sebuah jaringan pada sebuah gedung yang terdiri dari 4 lantai dengan dua ruangan pada setiap lantai dengan menggunakan teknik peroutingan Dynamic Routing / OSPF, BGP dan terdapat Fitur HotSpot.
B. ANALISIS KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR
1. Personal Komputer / Laptop / Notebook yang memiliki NIC
2. Kabel UTP (Cross-Over dan Straight-through) dengan konektor RJ45
3. MikroTik RouterBoard, 5 buah router, dimana satu router untuk menjadi router utama dan empat router lagi sebagai router utama dimasing-masing lantainya.
4. Aplikasi WinBox
5. Akses ke jaringan Public, dapat menggunakan modem ataupun jaringan internet kampus.
Routing memegang peranan penting dalam suatu network terutama dalam mengatur jalur data dari suatu komputer ke komputer lain. Perangkat yang bertugas mengatur routing disebut ROUTER. Salah satu router yang paling banyak dipakai adalah MikroTik, karena dipandang mudah dalam pengoperasiannya dan kebutuhan hardware yang relative rendah.
Ada beberapa mekanisme routing, diantaranya: a. Dynamic Routing / OSPF
OSPF(Open Shortest Path First) adalah routing protocol yang dikembangkan untuk internet protokol (IP) yang berdasarkan pada pemilihan jalur yang dilalui paket data yang terdekat. OSPF adalah link state routing protokol yang digunakan untuk mengirim LSAs ke semua router di hirarki area yang sama. sebagai OSPF router, link state mengumpulkan informasi, mereka menggunakan algoritma SPF(sort path first) untuk menghitung jalur terpendek ke setiap nodenya.
Cara Penentuan Jalur terbaiknya dengan menggunakan nilai metric. metric berdasarkan nilai OSPF cost = 10^8/nilai bandwidth terendah dalam bps. routing update hanya akan dikirim ketika ada perubahan link up atau down. dan yang membedakan ospf dengan routing-routing lain, pada ospf tedapat penggunaan area-area.
Ada dua tipe hirarki dalam OSPF: Transit Area (Backbone or area 0) Regular areas (nonbackbone areas) Area karakteristik OSPF:
Meminimalisir routing table.
Jika ada perubahan dalam satu area tidak akan mempengaruhi area lain, karena LSA flooding hanya dikirim ke satu area tersebut.
Fitur :
OSPF adalah routing protocol yang hanya bekerja membedakan antara media lain.
OSPF mendukung operasi yang melewati tiga tipe jaringan: Broadcast Multi access, Point-to-Point, Nonbroadcast Multiaccess.
OSPF Interface secara default:
Mode OSPF pada Frame Relay main interface adalah non-broadcast Mode OSPF pada Point-to multipoint subinterface adalah non-broadcast.
Mode OSPF pada Point-to-point Sub-interface mode adalah Point -to-point Di dalam OSPF ada beberapa router type;
1. Internal Router = Semua interface nya berdampingan pada area yang sama. 2. Backbone Router = Biasa dikenal dengan area 0, Router Utama.
3. Area Border Router(ABR) = Router yang terkoneksi dua atau lebih area ospf.
4. Autonomous System Boundary Router (ASBR) = router akan disebut ASBR jika router ini terkoneksi dua atau lebih area, dan ada routingan lain yang di redirect/ di inject ke dalam OSPF.
b. HotSpot
Hotspot System digunakan untuk memberikan layanan akses jaringan (Internet/Intranet) di Public Area dengan media kabel maupun wireless. Hotspot menggunakan Autentikasi untuk menjaga Jaringan tetap dapat dijaga walaupun bersifat public.
Proses Autentikasi menggunakan protocol HTTP/HTTPS yang bisa dilakukan oleh semua web-browser. Hotspot System ini merupakan gabungan atau kombinasi dari beberapa fungsi dan fitur RouterOS menjadi sebuah system yang sering disebut 'Plug-n-Play' Access.
Hotspot System bisa digunakan pada jaringan Wireless maupun jaringan Kabel bahkan kombinasi dari keduanya. Jaringan Hotspot bersifat Bridge Network
c. BGP (Border Gateway Protocol)
BGP(Border Gateway Protocol) merupakan inti dari protocol routing di internet. protocol ini menjadi backbone dari jaringan internet di dunia. BGP merupakan routing protocol. BGP dijelaskan dalam RFC4271. BGP bekerja dengan cara memetakan sebuah ip table network yang menunjukkan ke jaringan yang dapat dicapai antar AS(Autonomous System). BGP digambarkan sebagai sebuah protocol path vector. BGP tidak menggunakan Metrik IGP(Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat keputusan routing berdasarkan path, netwok polices dan rule set.
BGP General Operation
Mendengar dan mempelajari semua path, baik dari IGP maupun EGP Memilih best path dan mengaktifkannya ke forwarding table
Best path dikirimkan ke external BGP neighbor
Filter/policy bisa diterapkan untuk mengatur proses pemilihan best path
BGP mendukung class-inter-domain dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi table routing. BGP diciptakan sebagai pengganti rotuing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada jaringan backbone saja.
BGP Attribute Type
Well-known Mandatory = Harus di ada di semua BGP router, ada di semua BGP update dan dapat melewati semua BGP router. contoh = AS path, origin dan next hop.
Well-known discretionary : Akan ada kalau di configurasikan = Local Preference.
Optional Transitive : kalau attribute itu tidak di kenali maka attribute nya akan dilewatkan. contoh = aggregator, community.
Optional Non-transitive: kalau attribute itu tidak dikenali maka attribute itu akan di drop. contoh = Multi-exit Discriminator(MED), Originator ID.
D. LANGKAH KERJA TOPOLOGI
Rancanglah jaringan sebagaimana topologi berikut:
KETERANGAN TOPOLOGI: LANTAI 1 LANTAI 4
INTERN
ET
Client4 Client1 LANTAI 1 E th 3 Eth 4 Eth1 E th 3 Client1 Eth3 Eth 4 Eth2 Eth1 Eth3 Eth2 Gedung 1 Eth3 Gedung 2 Eth2 Eth 4 Client2 Eth1 RU Client4 Eth3 Eth1 E th 5 E th 1 Eth2 E th 1 E th 1 E th 2 RU 1 RU 2 E th 1 Eth1 Client3 LANTAI 3 R1 Client3 R1 Client2 LANTAI 2 Eth1 Eth2 E th 3 E th 1 Eth1 E th 2 E th 5 Eth3 Eth2 R2 E th 1 R2 Eth3 E th 2 Eth 4 E th 1 Et h3 Eth1 Eth1 LANTAI 2 Client4 LANTAI 3 LANTAI 4 R4 R4 Eth1 Eth2 Eth1 Eth3 Eth2 Eth1R3 R3 Eth 4 Eth 4Garis Merah ( ) : Penghubung router utama dengan jaringan internet
Garis Kuning ( ) : Penghubung antar router backbone di masing masing lantai
Garis Hitam ( ) : Penghubung antar router dilantai yang sama
Router ( ) : Sebagai Router Utama pembangun jaringan satu
gedung
Router ( ) : Sebagai Router Utama/ backbone di tiap lantai
Eth1 , Eth2, Eth3, Eth4, Eth5
ALOKASI ALAMAT IP
a. JARINGAN BACKBONE (ROUTER UTAMA)
Yang dimaksud sebagai jaringan backbone pada jaringan ini adalah jaringan – jaringan yang menghubungkan antara router utama ke router-router masing-masing lantai dan koneksi antar router-router setiap lantai sehingga membentuk topologi mesh.
Dari topologi jaringan diatas maka pada Gedung 1 akan terbentuk 11 segment jaringan, yaitu:
1. Segment 1 (RU1 dan R1) dengan NetAddress :192.168.1.0 /30 Interface Eth5 pada RU1 : 192.168.1.1 /30
Interface Eth1 pada R1 : 192.168.1.2 /30
2. Segment 2 (RU1 dan R2) dengan NetAddress :192.168.2.0 /30 Interface Eth2 pada RU1 : 192.168.2.1 /30
Interface Eth1 pada R2 : 192.168.2.2 /30
3. Segment 3 (RU1 dan R3) dengan NetAddress :192.168.3.0 /30 Interface Eth3 pada RU1 : 192.168.3.1 /30
Interface Eth1 pada R3 : 192.168.3.2 /30
4. Segment 4 (RU1 dan R4) dengan NetAddress :192.168.4.0 /30 Interface Eth4 pada RU1 : 192.168.4.1 /30
Interface Eth1 pada R4 : 192.168.4.2 /30
5. Segment 5 (R1 dan R2) dengan NetAddress :192.168.5.0 /30 Interface Eth3 pada R1 : 192.168.5.1 /30
6. Segment 6 (R2 dan R3) dengan NetAddress :192.168.6.0 /30 Interface Eth4 pada R2 : 192.168.6.1 /30
Interface Eth4 pada R3 : 192.168.6.2 /30
7. Segment 7 (R3 dan R4) dengan NetAddress :192.168.7.0 /30 Interface Eth3 pada R3 : 192.168.7.1 /30
Interface Eth3 pada R4 : 192.168.7.2 /30
8. Segment 8 (R1 dan Client1) dengan NetAddress :192.168.8.0 /30 Interface Eth2 pada R1 : 192.168.8.1 /30
Interface Eth1 pada Client1 : 192.168.8.2 /30
9. Segment 9 (R2 dan Client2) dengan NetAddress :192.168.9.0 /30 Interface Eth2 pada R2 : 192.168.9.1 /30
Interface Eth1 pada Client2 : 192.168.9.2 /30
10. Segment 10 (R3 dan Client3) dengan NetAddress :192.168.10.0 / 30
Interface Eth2 pada R3 : 192.168.10.1 /30 Interface Eth1 pada Client3 : 192.168.10.2 /30
11. Segment 11 (R4 dan Client4) dengan NetAddress :192.168.11.0 /30 Interface Eth2 pada R3 : 192.168.11.1 /30
Interface Eth1 pada Client4 : 192.168.11.2 /30
Gedung 2 akan terbentuk 11 segment jaringan, yaitu:
1. Segment 12 (RU2 dan R1) dengan NetAddress :192.168.12.0 /30 Interface Eth5 pada RU2 : 192.168.12.1 /30
Interface Eth1 pada R1 : 192.168.12.2 /30
2. Segment 2 (RU2 dan R2) dengan NetAddress :192.168.13.0 /30 Interface Eth2 pada RU2 : 192.168.13.1 /30
Interface Eth1 pada R2 : 192.168.13.2 /30
3. Segment 3 (RU2 dan R3) dengan NetAddress :192.168.14.0 /30 Interface Eth3 pada RU2 : 192.168.14.1 /30
Interface Eth1 pada R3 : 192.168.14.2 /30
4. Segment 4 (RU2 dan R4) dengan NetAddress :192.168.15.0 /30 Interface Eth4 pada RU2 : 192.168.15.1 /30
Interface Eth1 pada R4 : 192.168.15.2 /30
5. Segment 5 (R1 dan R2) dengan NetAddress :192.168.16.0 /30 Interface Eth3 pada R1 : 192.168.16.1 /30
Interface Eth3 pada R2 : 192.168.16.2 /30
6. Segment 6 (R2 dan R3) dengan NetAddress :192.168.17.0 /30 Interface Eth4 pada R2 : 192.168.17.1 /30
Interface Eth4 pada R3 : 192.168.17.2 /30
7. Segment 7 (R3 dan R4) dengan NetAddress :192.168.18.0 /30 Interface Eth3 pada R3 : 192.168.18.1 /30
Interface Eth3 pada R4 : 192.168.18.2 /30
8. Segment 8 (R1 dan Client1) dengan NetAddress :192.168.19.0 /30 Interface Eth2 pada R1 : 192.168.19.1 /30
9. Segment 9 (R2 dan Client2) dengan NetAddress :192.168.20.0 /30 Interface Eth2 pada R2 : 192.168.20.1 /30
Interface Eth1 pada Client2 : 192.168.20.2 /30
10. Segment 10 (R3 dan Client3) dengan NetAddress :192.168.21.0 / 30
Interface Eth2 pada R2 : 192.168.21.1 /30 Interface Eth1 pada Client3 : 192.168.21.2 /30
11. Segment 11 (R4 dan Client4) dengan NetAddress :192.168.22.0 / 30
Interface Eth2 pada R4 : 192.168.22.1 /30 Interface Eth1 pada Client4 : 192.168.22.2 /30
Segment 23 (RU1 dan RU) dengan NetAddress :192.168.23.0 /30 Interface Eth2 pada RU : 192.168.23.1 /30
Interface Eth1 pada RU1 : 192.168.23.2 /30
Segment 24 (RU2 dan RU) dengan NetAddress :192.168.24.0 /30 Interface Eth3 pada RU : 192.168.24.1 /30
Interface Eth1 pada RU2 : 192.168.24.2 /30
Interface-interface yang terdapat di ROUTER UTAMA GEDUNG 1 (RU1) adalah
1) Eth2 : 192.168.2.1 /30
2) Eth3 : 192.168.3.1 /30
3) Eth4 : 192.168.4.1 /30
4) Eth5 : 192.168.1.1 /30
Interface-interface yang terdapat di ROUTER UTAMA GEDUNG 2 (RU2) adalah
1) Eth2 : 192.168.13.1 /30
2) Eth3 : 192.168.14.1 /30
3) Eth4 : 192.168.15.1 /30
4) Eth5 : 192.168.12.1 /30
1. JARINGAN GEDUNG 1 a. Jaringan di Lantai 1 Gedung 1
Lantai satu memiliki sebuah Router (R1) yang memiliki 3 buah interface yang mana satu terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 2 dan satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:
a. Eth1 : 192.168.1.2 /30
b. Eth2 : 192.168.8.1 /30
c. Eth3 : 192.168.5.1 /30
b. Jaringan di lantai 2 Gedung 1
Lantai dua memiliki sebuah Router (R2) yang memiliki 4 buah interface yang mana satu terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 1, satu terhubung ke router 3 dan satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:
c. Eth3 : 192.168.5.2 /30 d. Eth4 : 192.168.6.1 /30
c. Jaringan di lantai 3 Gedung 1
Lantai tiga memiliki sebuah Router (R3) yang memiliki 4 buah interface yang mana satu terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 2, satu terhubung ke router 4 dan satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:
a. Eth1 : 192.168.3.2 /30 b. Eth2 : 192.168.10.1 /30 c. Eth3 : 192.168.7.1 /30 d. Eth4 : 192.168.6.2 /30
d. Jaringan di lantai 4 Gedung 1
Lantai empat memiliki sebuah Router (R4) yang memiliki 3 buah interface yang mana satu terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 3 dan satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:
a. Eth1 : 192.168.4.2 /30
b. Eth2 : 192.168.11.1 /30
c. Eth3 : 192.168.7.2 /30
2. JARINGAN GEDUNG 2 a. Jaringan di Lantai 1 Gedung 2
Lantai satu memiliki sebuah Router (R1) yang memiliki 3 buah interface yang mana satu terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 2 dan satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:
a. Eth1 : 192.168.12.2 /30
b. Eth2 : 192.168.19.1 /30
c. Eth3 : 192.168.16.1 /30
b. Jaringan di lantai 2 Gedung 2
Lantai dua memiliki sebuah Router (R2) yang memiliki 4 buah interface yang mana satu terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 1, satu terhubung ke router 3 dan satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:
a. Eth1 : 192.168.13.2 /30
b. Eth2 : 192.168.20.1 /30
c. Jaringan di lantai 3 Gedung 2
Lantai tiga memiliki sebuah Router (R3) yang memiliki 4 buah interface yang mana satu terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 2, satu terhubung ke router 4 dan satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:
a. Eth1 : 192.168.14.2 /30
b. Eth2 : 192.168.21.1 /30
c. Eth3 : 192.168.18.1 /30
d. Eth4 : 192.168.17.2 /30
d. Jaringan di lantai 4 Gedung 2
Lantai empat memiliki sebuah Router (R4) yang memiliki 3 buah interface yang mana satu terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 3 dan satu lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:
a. Eth1 : 192.168.15.2 /30
b. Eth2 : 192.168.22.1 /30
c. Eth3 : 192.168.18.2 /30