Perusahaan - 221
Entitas anak - 602
823
Jumlah 3.167 3.288
31 Desember 2015 Laba (rugi) 31 Maret 2016 Aset pajak tangguhan Perusahaan
Penyisihan kerugian penurunan nilai 15.552 3.530 19.082 Aset sewa pembiayaan (1.851) (8) (1.859) Perbedaan Penyusutan komersial dan fiskal 5.186 464 5.650 Liabilitas imbalan kerja 17.007 748 17.755 Rugi fiskal 66.209 1.737 67.946 Amortisasi beban keuangan (698) (27) (725) Aset pajak tangguhan
Perusahaan - bersih 101.405 6.444 107.849 Aset pajak tangguhan
entitas anak - bersih 6.020 1.698 7.718 Aset pajak tangguhan - bersih 107.425 8.142 115.567 Liabilitas pajak tangguhan
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir Biaya perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah 228.462 11.097 - - 239.559 Bangunan dan prasarana 612.268 255 - 1.234 613.757 Mesin dan peralatan 704.299 618 1.200 4.296 708.013 Perlengkapan dan perabotan 187.311 954 - - 188.265 Kendaraan bermotor 34.643 77 400 - 34.320 Aset sewa pembiayaan
Mesin dan Peralatan - - - - - Kendaraan bermotor 1.431 599 - - 2.030 Aset dalam penyelesaian
Bangunan dan prasarana 28.365 10.281 - (5.530) 33.116 Mesin dan peralatan 45 1.888 - - 1.933 Perlengkapan dan perabotan 14 - - - 14 Jumlah 1.796.838 25.769 1.600 - 1.821.007 Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 299.606 6.885 - - 306.491 Mesin dan peralatan 463.066 10.330 424 - 472.972 Perlengkapan dan perabotan 165.652 2.189 - - 167.841 Kendaraan bermotor 32.870 217 400 - 32.687 Aset sewa pembiayaan
Mesin dan Peralatan - - - - - Kendaraan bermotor 128 72 - - 200 Jumlah 961.322 19.693 824 - 980.191
Jumlah 835.516 840.816
Beban penyusutan dibebankan pada:
31 Maret 2017 31 Maret 2016 Beban Produksi tidak langsung/Beban pokok penjualan 16.237 17.081
Beban penjualan 1.627 2.885
Beban umum dan administrasi 1.829 2.406
Jumlah 19.693 22.372
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Divestasi Saldo akhir Biaya perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah 234.627 2.161 8.676 555 205 228.462 Bangunan dan prasarana 615.976 5.922 17.021 8.413 1.022 612.268 Mesin dan peralatan 692.377 15.953 6.016 3.694 1.709 704.299 Perlengkapan dan perabotan 181.093 6.783 939 448 74 187.311 Kendaraan bermotor 37.285 995 4.293 660 4 34.643 Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan 492 - - (492) - - Kendaraan bermotor 660 1.431 - (660) - 1.431 Aset dalam penyelesaian
Bangunan dan prasarana 3.285 34.975 - (9.895) - 28.365 Mesin 797 1.721 - (2.473) - 45 Perlengkapan dan perabotan 99 165 - (250) - 14 Jumlah 1.766.691 70.106 36.945 - 3.014 1.796.838 Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 283.756 28.181 11.419 - 912 299.606 Mesin dan peralatan 425.319 44.490 5.220 147 1.670 463.066 Perlengkapan dan perabotan 155.189 11.463 926 - 74 165.652 Kendaraan bermotor 35.529 913 4.228 660 4 32.870 Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan 135 12 - (147) - - Kendaraan bermotor 660 128 - (660) - 128 Jumlah 900.588 85.187 21.793 - 2.660 961.322
Jumlah 866.103 835.516
Aset tetap termasuk aset tetap yang tidak digunakan milik Grup, kecuali tanah, telah diasuransikan secara gabungan dengan persediaan Perusahaan (lihat Catatan 6) terhadap segala risiko, dengan nilai pertanggungan pada 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut di atas cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Beberapa bidang tanah dan bangunan milik Perusahaan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank (lihat Catatan 18, 19 dan 20).
Tanah dimiliki dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (‘HGB’) dengan masa manfaat 20 – 30 tahun; hak guna bangunan tersebut akan habis pada tahun 2019 - 2043. Mengacu kepada praktik masa lalu, Grup yakin bahwa manajemen dapat memperbaharui hak tersebut.
Rincian aset dalam penyelesaian pada tahun 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Perkiraan %
Penyelesaian Jumlah Tercatat
Tahun Perkiraan Penyelesaian
Bangunan dan prasarana 62% - 92% 28.365 2017
Mesin dan peralatan 50% - 94% 45 2017
Perlengkapan dan perabotan 88% 14 2017
31 Desember 2016 Perkiraan %
Penyelesaian Jumlah Tercatat
Tahun Perkiraan Penyelesaian
Bangunan dan prasarana 42% - 90% 33.116 2018
Mesin dan peralatan 50% - 58% 1.933 2018
Perlengkapan dan perabotan 88% 14 2018
Jumlah 35.063
31 Maret 2017
Rupiah USD
Bangunan dan prasarana 779.444
-Mesin dan peralatan 310.480 38
Perlengkapan dan perabotan 19.567
-Kendaraan bermotor 8.116
-1.117.607
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Aset tetap berupa kandang ayam dengan nilai buku sebesar Rp 675 mengalami kebakaran pada 31 Maret 2016 dan telah dihapuskan oleh Perusahaan.
Berdasarkan Akta Jual Beli No. 28 dan 29 tanggal 3 Maret 2016, Perusahaan melakukan penjualan aset tetap berupa tanah Commercial Farm sebesar Rp 52.421 (lihat Catatan 9).
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap. 13. TAKSIRAN TAGIHAN RESTITUSI PAJAK
Taksiran tagihan restitusi pajak terdiri dari:
Status dari tagihan pajak Grup adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pajak Penghasilan
Belum/sedang diperiksa 983 35.061
Keberatan dan banding 78 34.635
Jumlah 1.061 69.696 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pajak Penghasilan Perusahaan Tahun 2017 614 -Tahun 2016 - 11.550 Tahun 2015 - 9.946 Tahun 2013 - 25.590 Tahun 2012 - 11.592 Tahun 2011 - 3.292 Tahun 2010 - 4.606 Entitas Anak Tahun 2017 369 -Tahun 2016 - 284 Tahun 2015 - 1.689 Tahun 2014 39 90 Tahun 2013 - 8 Tahun 2010 - 111 Tahun 2009 39 938 Jumlah 1.061 69.696 31 Maret 2017 31 Maret 2016 Harga jual 138 49.845 Nilai buku (776) (10.318)
Pengampunan Pajak
Pada tahun 2017, Perusahaan menyampaikan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak berupa aset tetap sebesar Rp 11.097 dengan uang tebusan sebesar Rp 555. Sehubungan pengampunan pajak tersebut, Perusahaan dan Entitas anak tertentu telah membebankan tagihan pajak penghasilan masing-masing sebesar Rp 113.841 dan Rp 806 pada laporan laba rugi konsolidasian tahun 2017. Perusahaan dan Entitas anak tertentu juga telah membebankan aset pajak tangguhan atas kompensasi rugi fiskal sampai dengan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 53.897 dan Rp 11.049 pada laporan laba rugi konsolidasian tahun 2017.
Status dari tagihan pajak entitas induk adalah sebagai berikut: Pajak Penghasilan Badan tahun 2010
Pada tanggal 25 Juli 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk jenis pajak penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp 37.948.
Pada tanggal 2 Oktober 2012, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-1997/ WPJ.07/2013 tanggal 30 September 2013 permohonan keberatan Perusahan ditolak.
Pada tanggal 27 Desember 2013, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak. Berdasarkan salinan resmi putusan Pengadilan Pajak No. Put.77928/PP/M.XIA/15/2016 yang diterima oleh Perusahaan pada tanggal 19 Desember 2016, permohonan banding Perusahaan dikabulkan sebagian. Perusahaan akan menerima pengembalian pajak sebesar Rp 4.606.
Pada tanggal 1 Februari 2017 Perusahaan menerima pengembalian pajak sebesar Rp 4.591 (jumlah tersebut setelah dikurangi utang pajak sebesar Rp 15).
Status dari tagihan pajak entitas anak adalah sebagai berikut: Pajak Penghasilan Badan tahun 2009
Pada tanggal 26 Oktober 2011, PT Belfoods Indonesia (BI) menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak Penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 3.053.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, BI telah melunasi sebesar jumlah yang ditetapkan pada SKPKB tahun 2009 dan telah mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak.
Pada tanggal 16 Januari 2013, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-62/WPJ.04/ 2013, Direktur Jenderal Pajak menolak Keberatan yang diajukan oleh BI. Dan pada tanggal 8 Maret 2013, BI mengajukan Banding kepada Pengadilan Pajak sehubungan dengan SKPKB tahun 2009 ini . Berdasarkan salinan resmi Putusan Pengadilan Pajak No. Put.75914/PP/M.XIIA/15/2016 tanggal 27 Oktober 2016 menyatakan bahwa mengabulkan sebagian banding BI, sehingga BI akan menerima pengembalian pajak sebesar Rp. 1.205. Pada tanggal 13 Desember 2016, BI telah menerima pengembalian pajak sebesar Rp 209 (jumlah setelah dikurangi utang pajak sebesar Rp 996).
Atas utang pajak sebesar Rp 996 yang telah dikompensasi untuk mengurangi pengembalian pajak tahun 2009, BI akan mengajukan Surat Permohonan Pengembalian Pajak terhadap kekeliruan pemotongan tunggakan pajak.
Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 (Lanjutan)
Pada tanggal 18 Januari 2017, BI mengajukan surat atas kekeliruan pemotongan tunggakan pajak dengan total sebesar RP 939. Pada tanggal 20 Februari 2017 BI menerima pengembalian pajak sebesar Rp 896 (jumlah setelah dikurangi utang pajak sebesar Rp 4). (lihat Catatan 37b)
Pajak Penghasilan Badan tahun 2010
Pada tanggal 24 Desember 2013, BI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), untuk Pajak Penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp 900. BI telah mengajukan Surat Keberatan pada tanggal 20 Maret 2014.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP-157/WPJ.04/2016 tanggal 20 Januari 2015 permohonan keberatan ditolak.
Pada tanggal 13 April 2015, BI mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak. Berdasarkan salinan resmi Putusan Pengadilan Pajak No. Put.71228/PP/M.IB/15/2016 tanggal 9 Juni 2016 menyatakan bahwa permohonan banding BI dikabulkan seluruhnya. Pada tanggal 4 Januari 2017 BI menerima pengembalian pajak sebesar Rp 111.
Pajak Penghasilan Badan tahun 2014
Pada tanggal 23 Desember 2016, BI menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk jenis pajak Penghasilan Badan 2014 sebesar Rp 90.
Pada tanggal 30 Januari 2017, BI menerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) atas SKPLB tersebut. Pada tanggal 31 Januari 2017 BI menerima pengembalian pajak sebesar Rp 36 (jumlah setelah dikurangi utang pajak sebesar Rp 54).
BI mengajukan surat permohonan pengembalian pajak terhadap kekeliruan pemotongan pajak sebesar Rp39 pada tanggal 23 Februari 2017. (lihat Catatan 37b)
14. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya akuisisi terhadap nilai wajar dari aset bersih BI pada tanggal akuisisi.
Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual untuk seluruh unit penghasil kas melebihi nilai tercatatnya dan tidak terdapat penurunan nilai.
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan jumlah yang dapat dipulihkan pada 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :
Manajemen menentukan asumsi utama berdasarkan kombinasi pengalaman masa lalu dan sumber eksternal.
Makanan olahan
Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan 40,13%
Tingkat diskonto setelah pajak (untuk perhitungan nilai
16. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA
Akun ini merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pihak ketiga
Rupiah 122.328 127.070
US Dolar 2.166 3.684
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Biaya perolehan
Merek 23.737 - - 23.737 Hubungan dengan Konsumen 11.136 - - 11.136 Hak paten 486 - - 486 Jumlah biaya perolehan 35.359 - - 35.359 Akumulasi amortisasi
Merek 6.593 1.583 - 8.176 Hubungan dengan Konsumen 9.280 1.856 - 11.136 Hak paten 389 97 - 486 Jumlah akumulasi amortisasi 16.262 3.536 - 19.798
Nilai tercatat 19.097 15.561
31 Desember 2016
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Biaya perolehan
Merek 23.737 - - 23.737 Hubungan dengan Konsumen 11.136 - - 11.136 Hak paten 486 - - 486 Jumlah biaya perolehan 35.359 - - 35.359 Akumulasi amortisasi
Merek 8.176 396 - 8.572 Hubungan dengan Konsumen 11.136 - - 11.136 Hak paten 486 - - 486 Jumlah akumulasi amortisasi 19.798 396 - 20.194
Nilai tercatat 15.561 15.165
Jumlah ini merupakan utang tanpa bunga. Utang tersebut umumnya diselesaikan selama jangka waktu kurang dari satu tahun. Berkenaan dengan sifat jangka pendek, nilai tercatat utang usaha mendekati nilai wajarnya.
17. BEBAN AKRUAL
18. UTANG BANK JANGKA PENDEK
a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Perusahaan dan BNI menandatangani Perjanjian Kredit No. 32 dan 33 pada tanggal 25 September 2007 dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja maksimum sebesar Rp 225.000. Perjanjian ini mengalami perubahan beberapa kali diantaranya penambahan fasilitas dan tujuan fasilitas pinjaman menjadi untuk industri pakan ternak dan peternakan ayam. Perubahan terakhir pada tahun 2012 sehingga plafon kredit modal kerja yang diberikan menjadi Rp 500.000.
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 11,25% per tahun (floating rate) dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Mei 2017 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo pinjaman fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 422.730 dan Rp 457.547.
Jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit dari BNI saling terikat secara “Cross Collateralized” dan “Cross Default”.
31 Maret 2017 31 Desember 2016 Fasilitas kredit modal kerja
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (a) 424.408 460.014
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (b) 118.000 127.000
542.408
587.014 Biaya transaksi yang belum diamortisasi (2.216) (3.370)
Jumlah 540.192 583.644
31 Maret 2017 31 Desember 2016
Iklan dan promosi 18.682 11.109
Gaji dan tunjangan 6.876 5.277
Jasa profesional 5.059 2.898
Listrik, air dan telepon 3.501 3.992
Bunga 2.977 2.977
Taksiran liabilitas sehubungan dengan
Stock Financing Agreement 2.894 3.000
Asuransi dan jamsostek 1.067 739
Sewa 892 1.355
Lainnya 14.188 12.889
a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)
Seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BNI per 31 Maret 2017 dijamin dengan jaminan :
15 (lima belas) bidang tanah Perusahaan seluas 462.000 m2 yang diikat dengan hak tanggungan sebesar Rp 468.320;
Mesin dan peralatan penunjang di feedmill Sidoarjo dan silo di Balaraja yang diikat secara fidusia dengan nilai jaminan sebesar Rp 7.730;
Persediaan dan piutang dagang yang diikat secara fidusia masing-masing dengan nilai penjaminan sebesar Rp 421.545 dan Rp 341.717; dan
Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang melekat diatasnya yang ditetapkan sebagai benda tidak bergerak seluas 93.397 m2 atas nama TPN, anak perusahaan yang diikat dengan Hak Tanggungan sebesar Rp 46.000.
Sesuai dengan perubahan terakhir, perjanjian-perjanjian kredit dengan Bank BNI mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan dan beberapa persyaratan perjanjian lainnya. Persyaratan rasio keuangan adalah sebagai berikut:
Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 1x;
Rasio hutang terhadap ekuitas maksimal 2,5x;
Debt service coverage minimal 100% b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
Perusahaan dan Mandiri menandatangani Perjanjian Kredit No. 198 tanggal 28 September 2010, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja peternakan ayam terpadu dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.
Perjanjian ini mengalami perubahan beberapa kali, terakhir pada tanggal 23 September 2016 (adendum ke IX) yang mengubah fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 150.000 menjadi Rp 135.000.
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 September 2017 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo pinjaman fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 117.460 dan Rp 126.097.
Jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit dari Mandiri saling terikat secara “Cross Collateralized” dan “Cross Default”.
Seluruh Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bank Mandiri per 31 Maret 2017 dijamin dengan jaminan:
Tanah dan bangunan beserta sarana pelengkap dan mesin yang diikat Hak Tanggungan senilai Rp 104.700;
Persediaan yang diikat dengan fidusia senilai Rp 105.000; dan
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) (Lanjutan)
Sesuai dengan perubahan terakhir, perjanjian-perjanjian kredit dengan Mandiri mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan dan persyaratan lainnya. Persyaratan rasio keuangan adalah sebagai berikut :
Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancer minimal 1x;
Rasio hutang terhadap modal maksimal 2,33x;
Debt service coverage minimal 1x. 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG
PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) Perusahaan
i. Pada tanggal 26 Juli 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bukopin dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 40.000 yang digunakan untuk modal kerja perusahaan. Pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit sehingga jumlah plafond yang diberikan menjadi Rp 75.000.
Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo pinjaman fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 74.519 dan Rp 74.341.
ii. Pada tanggal 5 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas line Letter of Credit (LC)/ Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dalam bentuk Sight LC dengan maksimum kredit sebesar USD20.000.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 180.000 yang digunakan untuk pembelian bahan baku pakan ternak.
Perjanjian ini telah beberapa kali diubah, terakhir pada tanggal 18 Oktober 2016 mengubah fasilitas LC menjadi sebesar USD12.500.000 (nilai penuh) dengan bunga 5,5% per tahun.
31 Maret 2017 31 Desember 2016 Fasilitas kredit investasi
PT Bank Bukopin Tbk 18.140 19.504
Fasilitas kredit modal kerja
PT Bank Bukopin Tbk 114.998 117.500
Fasilitas Line Letter of Credit
PT Bank Bukopin Tbk 108.867 155.900
242.006
292.904
Biaya transaksi belum diamortisasi (2.159) (2.576)
239.846
290.328