• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepribadian merupakan sifat-sifat pada perilaku seseorang atau sekelompok orang yang membuatnya berbeda dari sifat dan perilaku orang lain maupun kelompok lain. Sehingga kepribadian bangsa Indonesia adalah karakteristik yang dimiliki bangsa Indonesia secara menyeluruh yang berbea dengan karakteristik bangsa-bangsa lain.

Menurut Darji Darmodiharjo, Pancasila sebagai jiwa bangsa dalam pengertian ini seperti yang dijelaskan dalam teori Von Savigny bahwa setiap bangsa memiliki jiwanya masing-masing yang disebut volkgeist

(jiwa rakyat/jiwa bangsa). Pancasila sebagai jiwa bangsa adanya/lahirnya bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia yakni zaman Sriwijaya dan Majapahit. Pancasila sebagai kepribadian bangsa merupakan perwujudan dari jiwa dalam bentuk sikap dan tingkah laku serta amal perbuatan bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. Ciri khas inilah yang disebut kepribadian dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila (Narmoatmojo. 2014: 82). Selanjutnya, menurut Hakim (2016: 5-6), mengemukakan bahwa Pancasila sebagai ideologi bersifat reformatif dan dinamis yang berasal dari sosio-budaya masyarakat Indonesia, dan karena itu disebut sebagai ideologi terbuka. Pancasila adalah nilai-nilai dasar yang menjadi karakter khas dan dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pancasila adalah paradigma kehidupan sekaligus paradigma pembangunan yang berguna sebagai wahana bagi bangsa Indonesia dalam memikirkan apa yang harus

dipelajari, persoalan-persoalan apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya menjawabnya, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan permasalahan kehidupan, termasuk dalam konteks global.

Berangkat dari uraian di atas, Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa yang menjadi paradigma dalam segala urusan kehidupan. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam menjawab segala tantangan yang dihadapi termasuk tantangan dalam menjawab perilaku dan budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang masuk melalui globalisasi.

5. Globalisasi

a. Pengertian Globalisasi

Globalisasi telah menjadi topik utama di hampir seluruh kalangan dalam masyarakat umum. Hampir seluruh masyarakat di seluruh dunia mengenal istilah globalisasi ini. Beberapa pengertian globalisasi dapat diuraikan sebagai berikut:

Menurut Dahlan, globalisasi merupakan transformasi sosial budaya dalam lingkup global, yang mampu mendorong perubahan lembaga, pranata dan nilai-nilai sosial budaya. Perkembangan dan transformasi sosial budaya terjadi pada tingkat lokal atau nasional, akan mampu menembus batas-batas tradisional ke segala tempat (Hakim. 2016: 295).

Pengertian lain dikemukakan oleh Maksum (2016: 227), Globalisasi sebagai proses yang mengarah kepada terjadinya integrasi (penyatuan) sistem ekonomi, budaya, politik dan sosial dunia yang melampaui batas-batas kewilayahan (geografis) suatu negara-bangsa. Globalisasi juga ditandai oleh adanya pertukaran (exchange) dalam kehidupan dunia internasional yang mencakup ide-ide atau gagasan, pengetahuan, produk barang dan jasa, serta tenaga kerja.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan globalisasi adalah suatu proses yang mengarahkan pada tercapainya manusia yang mencakup seluruh dunia dimana tidak ada lagi batas-batas antar negara karena perkembangan dan transformasi teknologi yang berkemajuan sehingga terjadi adanya integrasi dan pertukaran dalam dunia internasional.

b. Dampak Globalisasi

Globalisasi acap kali menhadirkan pengetahuan dan informasi yag justru berlebihan dan tidak dapat ditangkap oleh orang kebanyakan yang tidak mampu mencerna dan menyaring tantangan-tantangan yang ada disekelilingnya. Sehingga hidup dalam era globalisasi merupakan suatu resiko dan dapat merubah identitas seseorang, tempat tinggal, dan kehidupan masa depan. Naun globalisasi juga memberikan harapan dan kesempatan baru bagi

orang-orang yang dapat mencerna dengan baik berbagai pengaruh yang ada disekelilingnya.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia mengalami dampak dari pesatnya pengarh globalisasi. Sebagaimana terjadi di negara-negara lain, globalisasi memberi pengaruh atau dampak yang positif dan negatif terhadap tatanan kehidupan masyarakat Indonesia khususnya para remaja yang duduk di bangku sekolah. Pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional Indonesia meliputi berbagai aspek kehidupan. Anthony, Giddens (Budimansyah. 2016 : 201) juga mengemukakan bahwa efek globalisasi sangat beragam mula dari budaya masyarakat, dan periau serta peran masyarakat. Secara cepat maupun lambat mempengaruhi prinsip dan identitas kebudayaan.

1) Dampak Positif

Kehadiran globalisai di Indonesia memiliki dampak positif baik bagi masyarakat maupun negara.

Berikut dampak positif globalisasi menurut Hakim (2016: 299-301) adalah:

a) Semangat Kompetitif

Globalisasi mendorong untuk mewujudkan kehidupan yang semakin baik sebagaimana telah dinikmati manusia di negara-negara industri. Situasi ini menyadarkan manusia atas potensi dan kualitas dirinya, baik sebagai individu

maupun anggota masyarakat juga bangsa yang akan diiringi dengan segala upaya untuk meningkatkan kualitas diri setara dengan kualitas manusia dinegara maju dan modern. b) Kemudahan dan Kenyamanan Hidup

Globalisasi yang seiring dengan kemajuan bidang informasi, komunikasi, dan transportasi telah memberi kemudahan dan kenyamanan hidup masyarakat/bangsa Indonesia. Dengan kemajuan komunikasi memudahkan mengadakan hubungan, tidak saja antar kota, juga antar negara, dan antar benua. Kemajuan informasi memberi kemudahan masyarakat/bangsa memperoleh informasi apapun yang dibutuhkan.

c) Sikap Toleransi dan Solidaritas Kemanusiaan

Sikap toleransi dan solidaritas kemanusiaan akan meningkat tidak saja intern bangsa, namun sudah bersifat universal. Informasi mengenai keprihatinan dan penderitaan sejumlah manusia di suatu negara, memotivasi pemerintah di negara lain untuk ikut membantu meringankan penderitaan yang dirasakan sesamanya.

d) Kesadaran dan Kebersamaan

Sikap perilaku toleransi serta solidaritas antar bangsa selanjutnya berkembang menjadi kesadaran dalam kebersamaan untuk mengatasi berbagai masalah, dimana

ancaman dan bencana bagi keselamatan dunia sebagai satu-satunya planet tempat tinggal bagi umat manusia merupakan ancaman bersama.

e) Menumbuhkan Sikap Terbuka

Globalisasi berdampak tumbuhnya sikap terbuka manusia maupun bangsa. Sikap terbuka ini untuk mengenal dan menghormati perbedaan, kelebihan, kekurangan, dalam kehidupan manusia sebagai individu maupun bangsa yang hidup di wilayah/negara lain.

f) Globalisasi Memberi Tawaran Baru

Globalisasi menawarkan banyak kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya. Contoh paling gampang kesempatan untuk mengakses ilmu pengetahuan seluas-luasnya di internet.

g) Terbukanya Mobilitas Sosial

Kemajuan transportasi mendorong mobilitas sosial yag semakin terbuka, dimana jarak tidak lagi menjadi permasalahan. Dengan alat transportasi modern jarak bermil-mil dapat ditempuh dalam tempo singkat.

Beberapa dampak positif globalisasi tersebut jika dimanfaatkan secara bijaksana, dapat memudahkan peserta didik dalam meningkatkan potensi yang dimiliki melalui berbagai

media yang dapat diakses secara cepat agar dapat berkompetisi dan hidup berdampingan dengan bangsa-bangsa lain.

2) Dampak Negatif

Selain dampak positif globalisasi yang telah diuraikan di atas, kehadiran globalisasi juga menunjukan sisi negatifnya. Dampak negatif globalisasi menurut Hakim (2016: 301-303) adalah sebagai berikut:

a) Pergeseran Nilai

Globalisasi seringkali cenderung mengintrodusir sesuatu yang baru, baik bersifat materiil maupun non materiil, yang bersifat asing dalam tempo cepat. Akibatnya, disatu pihak terlihat adanya manusia sebagai individu atau kelompok (masyarakat dan bangsa) yang belum siap menerima, mengadaptasi, mengadopsi, dan menyerapnya. Di pihak lain, sesuatu yang baru (apakah nilai, teknologi, budaya dan sebagainya) dari asing tersebut tidak secara otomatis tidak dapat diintegrasikan ke dalam kondisi-kondisi invidu atau masyarakat/bangsa yang menerimanya. b) Pertentangan Nilai

Masuknya nilai-nilai baru dan asing yang tidak sejalan atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai luhur dari pandangan hidup (way of life) masyarakat/bangsa.

c) Perubahan Gaya Hidup

Piliang, menegaskan terdapat delapan perkembangan dan perubahan gaya hidup masyarakat/bangsa Indonesia sebagai dampak globalisasi, yaitu:

(1) Ekonomi menjadi panglima. Kehidupan sosial dan kultural dibentuk dan ditentukan arahnya oleh paradigma ekonomi.

(2) Kemajuan pesat di bidang sain dan teknologi telah mengkondisikan orang hidup di dalam penjara elektronika dan penjara rumah.

(3) Rasa ketidakamanan, keresahan dan ketakutan menghantui dari setiap penjuru.

(4) Tempo perubahan yang semakin tinggi dan kompleksitas ekonomi, industri dan teknologi menyebabkan tekanan waktu dan tempo kehidupan semakin tinggi.

(5) Dengan kekayaannya orang membutuhkan media untuk menunjukkan kelas, status, prestise, dan massa menonton gaya hidup mereka.

(6) Industri-industri yang dikondisikan oleh tuntutan ideologi dan logika komoditi menciptakan kondisi ke arah orientasi pada gaya hidup ini dengan memanfaatkan setiap aspirasi konsumen.

(7) Media cetak dan elektronika berperan besar dalam menawarkan dan menaturalisasikan beraneka ragam pilihan gaya hidup.

d) Berkurangnya Kedaulatan Negara

Globalisasi memang memunculkan kekhawatiran yang luas bahwa kedaulatan suatu negara (bangsa) digerogoti. Pemerintah kini harus mengakui dan bekerja di suatu lingkungan, dimana sebagian besar penyelesaian masalahnya harus dirumuskan dengan memperhatikan dunia global.

Jika globalisasi tidak diserap dengan baik sesuai dengan dasar negara Indonesia, maka dampak negatif globalisasi tersebut lambat laun akan memudarkan kepribadian dan jati diri masyarakat/bangsa Indonesia. Oleh karenanya, masyarakat dituntut untuk menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam menghadapi era globalisasi.

Oleh karena itu, menurut Musa (2015: 9-10) mengemukakan agar kita tidak terjerumus ke dalam pengaruh atau dampak negatif globlisasi kita harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menumbuhkan semangat nasionalisme

2) Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.

3) Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.

4) Selektif terhadap pengaruh globlisasi dibidang politik, ideologi, ekonomi, dan sosial budaya bangsa.

5) Perlunya perhatian para orang tua dalam memantau pergaulan dan cara hidup anaknya.

Dokumen terkait