• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN KEENAM BELAS

Dalam dokumen SYAIKH ‘ABDUL-QOODIR BIN ‘ABDUL ‘AZIZ (Halaman 120-123)

Thoghut Hidup Lebih Berbahaya Daripada Thoghut Mati

Artinya: “Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): ”Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif.” 349

Penjelasan ini bukan menerangkan urutan, tetapi menerangkan prioritas,

jadi bukan berarti diam terhadap thoghut yang mati beserta para penyembahnya dibenarkan secara syar’i menunggu kita basmi thoghut yang hidup. Sebab syari’at sudah sempurna, siapa diantara Anda melihat kemungkaran hendaknya merubah semampunya.

Adapun prioritas yang hendak saya terangkan adalah: Efek kerusakan yang ditimbulkan thoghut hidup pada agama manusia hampir-hampir mengancam banyak kaum muslimin dengan kemurtadan global, bisa berupa teror, makar dan tipu daya. Kerusakan seperti ini jauh lebih berbahaya dibandingkan thoghut mati.

Maka mengherankan sekali kalau ada orang yang mengaku ulama, ahli agama dan bermadzhab salaf yang tulisan mereka sekarang ini lebih terfokus kepada thoghut mati kemudian lupa atau pura-pura lupa dengan thoghut hidup.

Anda lihat ada diantara mereka hidup di negeri berundang-undang positif yang kafir serta menggunakan sistem demokrasi yang kufur sementara dia benar- benar tidak tahu dan menutup mata darinya, di waktu yang sama dia menghunus pedangnya melalui media cetak (buku) menentang thoghut mati dan penyembah- penyembahnya yang jelas tidak bersenjata. Alloh SWT berfirman:

ْذِإَو

ْنَأ

ُﻪﱠﻠﻟا

ُﺪیِﺮُیَو

ْﻢُﻜَﻟ

ُنﻮُﻜَﺕ

ِﺔَآْﻮﱠﺸﻟا

ِتاَذ

َﺮْﻴَﻏ

ﱠنَأ

َنوﱡدَﻮَﺕَو

ْﻢُﻜَﻟ

ﺎَﻬﱠﻧَأ

ِﻦْﻴَﺘَﻔِﺉﺎﱠﻄﻟا

ىَﺪْﺡِإ

ُﻪﱠﻠﻟا

ْﻢُآُﺪِﻌَی

َﻦیِﺮِﻓﺎَﻜْﻟا

َﺮِﺑاَد

َﻊَﻄْﻘَیَو

ِﻪِﺕﺎَﻤِﻠَﻜِﺑ

ﱠﻖَﺤْﻟا

ﱠﻖِﺤُی

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Alloh menjanjikan kepadamu bahwa satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu sedangkan kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah untukmu, dan Alloh menghendaki untuk

membenarkan dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,” 350

Coba renungkan semua ini, niscaya Anda akan tahu sebab-sebab munculnya ujian dan bala dalam diri kita, yaitu ketika orang-orang dipercaya memegang ilmu dan dien tidak melaksanakan peran mereka dalam menyampaikan dan mengingatkan, lantas bagaimana dengan orang yang ridho dan ikut? Bagaimana pula dengan orang yang memberikan pembenaran kepada para thoghut itu?

Kalaulah ada yang berbicara tentang jihad, Anda lihat ia hanya menyebut jihad Palestina dan Afghanistan, karena hanya inilah kadar yang diperbolehkan di sebagian negara. Padahal jihad melawan penguasa murtad itu lebih wajib daripada jihad melawan Yahudi, memang kedua-duanya musuh kafir yang menginjak negeri kaum muslimin, hanya saja penguasa murtad itu lebih tinggi tingkatannya daripada Yahudi karena dua hal: Pertama mereka lebih dekat, kedua mereka murtad. Kedua perkara ini menjadikan memerangi penguasa tersebut lebih dahulu wajib hukumnya. 351

349 QS. An-Nahl:123 350 QS. Al-Anfal:8

Sebagaimana bukan menjadi rahasia bahwa orang yang berjihad di Palestina dan Afghanistan disebut pahlawan dan syahid, harta dan berbagai bantuan dikucurkan kepadanya, tapi jika selain di dua tempat tersebut, maka dia penjahat dan teroris yang keluar dari undang-undang, undang-undang kafir. Renungkanlah ini.

Renungkan pula hadits di bawah ini, Anda akan tahu bahaya thoghut hidup, yaitu hadits riwayat Bukhori dari Qois bin Abi Hazim bahwasanya ada seorang wanita dari Ahmas bertanya kepada Abu Bakar: “apa yang menjadikan kita tetap berada di atas urusan baik ini (Islam), dimana Alloh mendatangkannya setelah jahiliyah?” Beliau mengatakan: ”Kelangsungan kalian di atasnya adalah selama para pemimpin kalian istiqomah (konsisten).” Ia bertanya: “Siapa para pemimpin itu?” Beliau mengatakan: “Bukankah kaummu memiliki pemimpin dan orang-orang terpandang dimana mereka memerintah dan ditaati?” Ia berkata: “Benar.” Beliau berkata: “Merekalah yang akan menjadi tumpuan manusia.” 352

Ibnu Hajar berkata dalam Syarah-nya: (Perkataan wanita itu),”Apa yang menjadikan kita tetap berada di atas urusan baik ini?” maksudnya adalah agama Islam dan keadilan, persatuan kalimat, menolong orang dzalim dan meletakkan sesuatu pada tempatnya yang terkandung dalam ajarannya. “…selama para pemimpin kalian istiqomah,” artinya, karena manusia tergantung kepada agama penguasa mereka, maka ketika para pemimpin jauh dari tugas semestinya, ia akan sesat dan menyesatkan orang.” 353

Abdulloh bin Mubarok berkata:

كﻮﻠﻤﻟا

ﻻإ

ﻦیﺪﻟا

ﺪﺴﻓأ

ﻞهو

؟ﺎﻬﻧﺎﺒهرو

ءﻮﺳ

رﺎﺒﺡأو

Artinya: “Adakah yang merusak agama selain para raja, para ulama jahat dan ahli ibadahnya?”

Saya katakan:

Yang menyedihkan lagi, sikap diam orang yang mengaku ulama terhadap thoghut hidup tadi berubah menjadi hujjah untuk membenarkan sikap diam para pemuda dan menjadi alasan terhadap sikap duduk mereka dari jihad yang hukumnya fardhu ‘ain.

Jihad bagi mereka menjadi terbatas pada jihad melawan orang-orang penyembah kubur dan penganut ajaran tasawwuf?

Padahal, bukankah para penyembah kubur dan kaum sufi itu tidak hidup kecuali di pundak para thoghut hidup tersebut?

352 Hadits 2834. 353Fathul Bari VII/151.

Alloh SWT berfirman:

َنﻮُﻤﻴِﻘُیَو

ِﺮَﻜﻨُﻤْﻟا

ْﻦَﻋ

َنْﻮَﻬْﻨَیَو

ِفوُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ

َنوُﺮُﻣْﺄَی

ٍﺾْﻌَﺑ

ُءﺎَﻴِﻟْوَأ

ْﻢُﻬُﻀْﻌَﺑ

ُتﺎَﻨِﻣْﺆُﻤْﻟاَو

َنﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟاَو

ٌﺰیِﺰَﻋ

َﻪﱠﻠﻟا

ﱠنِإ

ُﻪﱠﻠﻟا

ْﻢُﻬُﻤَﺡْﺮَﻴَﺳ

َﻚِﺌَﻟْوُأ

ُﻪَﻟﻮُﺳَرَو

َﻪﱠﻠﻟا

َنﻮُﻌﻴِﻄُیَو

َةﺎَآﱠﺰﻟا

َنﻮُﺕْﺆُیَو

َةﻼﱠﺼﻟا

َﺡ

ٌﻢﻴِﻜ

Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Alloh dan Rosul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Alloh; Sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” 354

Alloh SWT juga berfirman:

َنﻮُﺒِﻟﺎَﻐْﻟا

ْﻢُه

ِﻪﱠﻠﻟا

َبْﺰِﺡﱠنِﺈَﻓ

اﻮُﻨَﻣﺁ

َﻦیِﺬﱠﻟاَوُﻪَﻟﻮُﺳَرَو

َﻪﱠﻠﻟاﱠلَﻮَﺘَی

ْﻦَﻣَو

Artinya: “Dan barangsiapa mengambil Alloh, Rosul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Alloh itulah yang pasti menang.” 355

Ayat pertama mengingatkan pentingnya kesetiaan antar orang-orang beriman satu sama lain dalam rangka melaksanakan kewajiban iman serta memulai amar ma’ruf nahi munkar, sebab itu tidak akan bisa dipetik hasilnya kecuali dengan senjata dan kekuatan.

Nah, kekuatan ini akan terbentuk kalau ada perwalian kaum mukminin satu sama lain. Dengan inilah akan terbentuk jama’ah muslim yang dijanjikan akan memperoleh rahmat:

ُﻪﱠﻠﻟا

ْﻢُﻬُﻤَﺡْﺮَﻴَﺳ

َﻚِﺌَﻟْوُأ

Artinya: “Mereka itulah yang akan dirahmati Alloh…”

Rosululloh SAW bersabda:

باﺬﻋﺔَﻗْﺮُﻔﻟاو

ﺔﻤﺡر

ﺔﻋﺎﻤﺠﻟا

Artinya: “Jama’ah adalah rahmat dan perpecahan adalah adzab.” 356

Bukti penguat dari Al-Qur’an adalah firman Alloh SWT:

ٌﻢﻴِﻈَﻋٌباَﺬَﻋ

ْﻢُﻬَﻟ

َﻚِﺌَﻟْوُأَو

ُتﺎَﻨﱢﻴَﺒْﻟا

ْﻢُهَءﺎَﺝ

ﺎَﻣ

ِﺪْﻌَﺑ

ْﻦِﻣ

اﻮُﻔَﻠَﺘْﺥاَو

اﻮُﻗﱠﺮَﻔَﺕَﻦیِﺬﱠﻟﺎَآ

اﻮُﻧﻮُﻜَﺕ

ﻻَو

354 QS. At-Taubah:71 355 QS. Al-Maidah:56

356 HR. Ibnu Abi ‘Ashim dan dihasankan oleh Al-Albani.

Dalam dokumen SYAIKH ‘ABDUL-QOODIR BIN ‘ABDUL ‘AZIZ (Halaman 120-123)