• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Instrumen Penelitian

1. Panduan Observasi

Panduan observasi merupakan sebuah pedoman yang terperinci sedemikian rupa sesuai dengan tindakan yang sudah dirancang dalam bentuk lembar observasi. Lembar observasi dibuat oleh peneliti dengan tujuan untuk mempermudah pengamatan mengenai aktifitas subjek terhadap metode yang akan diterapkan yaitu metode bagian dan metode keseluruhan (part method and whole method), dapat mengetahui kemampuan, keaktifan dan parstisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Penjas. Pedoman observasi berguna agar pengamatan terhadap subjek lebih tertata dan terprogram, sehingga fokus pada aspek- aspek perilaku yang terlihat dan berkaitan dengan variabel penelitian. Kegiatan observasi ini diadaptasi dari pedoman khusus penilaian dalam pendidikan khusus (Depdiknas, 2007: 23). Kisi-kisi instrumen observasi yang akan digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Observasi Siswa Pada Pembelajaran Penjas No Sub Variabel Indikator Pengamatan No

Butir Jumlah Butir 1. 2. 3. 4. Ketertarikan subjek terhadap penerapan metode bagian dan metode keseluruhan (part method and whole method) pada pembelajaran Penjas Kemampuan subjek dalam melakukan gerakan demi gerakan dan gerakan secara keseluruhan melalui metode bagian dan metode keseluruhan (part method and whole method) Keaktifan subjek pada pembelajara n Penjas dalam meningkatkan kemampuan konsep gerak Perhatian subjek dalam menanggapi penjelasan mengenai gerakan demi gerakan pada pembelajaran Penjas

a. Subjek tertarik untuk mengikuti pembelajaran Penjas menggunakan metode bagian dan metode keseluruhan (part method and whole method)

b. Subjek tidak tertarik mengikuti pembelajaran Penjas menggunakan metode bagian dan metode keseluruhan (part method and whole method)

c. Subjek mengajukan beberapa pertanyaan terkait penggunaan metode bagian dan metode keseluruhan (part method and whole method) dalam

pembelajaran Penjas

a. Subjek mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan demi gerakan b. Subjek membutuhkan bantuan

dalam melakukan gerakan c. Subjek mengalami kesulitan dalam

mempraktikkan gerakan dari awal sampai ahir atau gerakan secara keseluruhan

d. Subjek tidak mengalami kesulitan atau dapat mandiri melakukan gerakan baik itu gerakan demi gerakan maupun gerakan secara utuh atau keseluruhan

a. Subjek hanya diam atau tidak menanggapi pada saat guru menjelaskan dan memperagakan gerakan demi gerakan

b. Subjek merespon ketika guru bertanya terkait dengan materi pembelajaran Penjas yang telah dijelaskan

a. Subjek memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama ketika guru mempraktikkan gerakan demi gerakan b. Subjek mengalami hilang

konsentrasi dan asik sendiri atau menciptakan kegiatan sendiri dalam mengikuti pembelajaran Penjas

c. Perlu adanya ajakan atau hal yang dapat menarik kembali konsentrasi subjek agar subjek dapat

memperhatikan penjelasan dari

1 2 3 1 2 3 4 1 2 1 2 3 3 4 2 3

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Observasi Penerapan Metode Bagian dan Metode Keseluruhan (Part Method and Whole Method) dalam Pembelajaran Penjas

Sub Variabel Indikator Pengamatan

1. Mempraktikan latihan kebugaran yang lebih kompleks yaitu senam sehat menggunakan metode bagian dan metode keseluruhan (part method and whole method)

a. Setelah aba-aba “satu” sikap badan siswa siap, kedua tangan diangkat dari samping badan posisi lurus ditarik ke atas membentuk huruf U dan kembali ditarik ke bawah, dilakukan secara berulang-ulang.

b. Setelah aba-aba “dua”, siswa melakukan gerakan jalan ditempat, dengan menggerakan tangan seperti kipas atau melemaskan otot-otot jari tangan di depan dada, dan melakukan gerakan tepuk tangan.

c. Setelah aba-aba “tiga”, siswa melakukan gerakan maju mundur , lalu siswa melakukan gerakan jalan ditempat dengan

menggerakan/menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri, menggerakan kepala ke atas (tengadah) dan ke bawah (nunduk) dengan posisi kedua tangan dipinggang.

d. Setelah aba-aba dari guru, siswa melakukan latihan gerakan senam dari awal sampai akhir secara utuh sesuai instruksi dari guru yang telah diajarkan dengan menggunakan media/alat bantu musik senam kebugaran. Latihan senam dilakukan secara keseluruhan dan berulang-ulang. 2. Mempraktikkan gerak dasar atletik

yang dimodifikasi: lompat, loncat, dan lempar yaitu olahraga bowling menggunakan metode bagian dan metode keseluruhan (part method and whole method)

a. Setelah ada aba-aba “satu” siswa beridiri tegap, kedua tangan memegang bola dan melakukan satu langkah ke depan menggunakan kaki kanan, bagi siswa yang kidal menggunakan kaki sebaliknya.

b. Setelah ada aba-aba “dua” dari guru, siswa melakukan jongkok lalu melompat (gaya katak) ke arah depan dengan posisi kedua tangan memegang bola.

c. Setelah aba-aba “tiga/peluit”, siswa menarik kaki kanan satu langkah ke belakang dengan posisi tangan siap (ancang-ancang melempar bola ke arah sasaran) kemudian melakukan lemparan bola lurus ke depan.

d. Setelah aba-aba (peluit), siswa melakukan keseluruhan gerakan lemparan dari awal sampai akhir dengan mengayunkan bola menggunakan tangan kanan lalu melempar bola ke arah depan sasaran.

3. Mempraktikkan gerak dasar berbagai gerakan yang bervariasi dalam permainan bola besar beregu dengan peraturan yang dimodifikasi yaitu olahraga sepak bola

menggunakan metode bagian dan metode keseluruhan (part method and whole method)

a. Setelah ada aba-aba “satu” dari guru, siswa mempersiapkan diri dengan berdiri tegap, kedua tangan memegang bola lalu kedua kaki dibuka dengan jarak setengah.

b. Setelah ada aba-aba “dua” dari guru, siswa meletakkan bola dibawah kaki dan ancang-ancang untuk menendang bola. Kaki yang digunakan untuk menendang adalah kaki kanan bagian dalam.

c. Setelah aba-aba (peluit), siswa melakukan tendangan bola lurus ke arah depan menggunakan kaki kanan bagian dalam, latihan dilakukan secara bergantian dan diulang-ulang untuk memaksimalkan kemampuan gerak siswa dalam menendang bola menggunakan kaki bagian dalam bukan kaki bagian depan.

d. Setelah aba-aba (peluit), siswa melakukan seluruh atau serangkaian gerakan dari awal samapai akhir sesuai dengan yang diajarkan. 4.Mempraktikkan gerak dasar

sederhana yaitu lari cepat menggunakan metode bagian dan metode keseluruhan (part method and whole method)

a. Setelah ada aba-aba “satu” dari guru, siswa mempersiapkan diri dengan berdiri tegap, lalu melakukan jongkok.

b. Setelah ada aba-aba “dua” dari guru, siswa melakukan ancang-ancang dengan posisi kaki kanan di depan, tangan kiri berada di atas tanah dan tangan kanan memegang tali sebagai pendamping atau alat bantu ketika berlari, agar tetap berada di dalam jalur.

c. Setelah aba-aba (peluit), siswa melakukan lari cepat, dan petugas garis finish membunyikan benda atau tepuk tangan sebagai tanda keberadaan garis finish. Teknik ini dilakukan secara begantian dan berulang-ulang.

d. Setelah aba-aba (peluit) dari guru siswa melakukan gerakan lari cepat dari teknik awal sampai akhir menggunakan tali secara utuh keseluruhan, dilakukan secara berulang-ulang.

Dokumen terkait