• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.3 Alat Pengujian Data

3.3.1 Panelis Agak Terlatih

Panelis agak terlatih merupakan kelompok dimana anggotanya bukan hasil seleksi tetapi umumnya terdiri dari individu-individu yang secara spontan mau bertindak sebagai penguji. Kelompok ini sudah dapat berfungsi sebagai alat analisis cukup dengan memberikan penjelasan tentang sampel dan sifat-sifat yang akan dinilai serta sekedar latihan (Kartika et al., 1988:18). Menurut Kartika et al.

(1988:32), panelis agak terlatih yang digunakan untuk uji inderawi jumlahnya berkisar antara 8 sampai 25 orang. Panelis ini dipilih dari beberapa calon panelis yang lolos mengikuti seleksi untuk menjadi panelis.

3.3.1.1Instrumen penelitian a. Wawancara calon panelis

Wawancara dapat dilakukan secara lisan atau dengan pengisian kuisioner atau angket yang mencakup beberapa hal, yaitu : pengalaman, umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, jenis-jenis makanan yang disenangi ataupun yang tidak disenangi dan kegemaran merokok (Kartika et al.,

1988:20). Ketentuan penilaian adalah apabila jawaban tidak memenuhi salah satu indikator maka panelis tidak berpotensi menjadi calon panelis. Kriteria lolos wawancara adalah total skor >75%.

Calon panelis yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa Teknologi Jasa dan Produksi Tata Boga angkatan 2010, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang yang telah mengikuti mata kuliah Analisis Mutu Pangan sebanyak 35 orang. Seluruh calon panelis tersebut diuji validitas internalnya melalui metode wawancara. Daftar nama peserta seleksi calon panelis tahap wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1. Bentuk wawancara yang digunakan berupa kuisioner dengan 13 pertanyaan, dapat dilihat pada Lampiran 2. Setelah dilakukan penilaian hasil wawancara, seluruh calon panelis (35 orang) berpotensi dilanjutkan ke tahap validitas isi (tahap penyaringan dan latihan). Data hasil penilaian wawancara dapat dilihat pada Lampiran 3. Daftar nama calon panelis yang lolos tahap

wawancara dapat dilihat pada Lampiran 4, sedangkan daftar nama calon panelis tahap penyaringan dapat dilihat pada Lampiran 5.

b. Penyaringan calon panelis

Tujuan penyaringan adalah untuk mengetahui validitas atau ketepatan calon panelis dalam memberikan penilaian. Semakin banyak jumlah calon yang mengikuti penyaringan, kemungkinan diperolehnya penguji yang baik akan semakin besar pula (Kartika et al., 1988:20).

Tahap penyaringan calon panelis dalam penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali penilaian brownies kukus pada waktu yang berbeda. Tabel 3.4 menunjukkan kisi-kisi penilaian pada tahap penyaringan calon panelis. Formulir dan lembar penyaringan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Tabel 3.4 Kisi-kisi penilaian pada tahap penyaringan calon panelis

No Indikator Kategori Nilai

1. Warna

Coklat kehitaman 3

Coklat tua 2

Coklat muda 1

2. Aroma

Beraroma khas brownies 3

Kurang beraroma khas brownies 2

Tidak beraroma khas brownies 1

3. Tekstur

Padat dan basah 3

Kurang padat dan tidak basah 2

Tidak padat dan tidak basah 1

4. Rasa

Manis 3

Kurang manis 2

Tidak manis 1

Penilaian tahap penyaringan calon panelis dilakukan menurut Kartika et al. (1988:24) dengan kriteria sebagai berikut :

Jika , maka calon panelis diterima

Jika , maka calon panelis ditolak

Calon panelis yang diterima berarti telah memenuhi syarat kepekaan atau sensivitas sedangkan yang ditolak berarti tidak memenuhi syarat kepekaan atau sensivitas. Berdasarkan hasil analisis pada tahap penyaringan, diperoleh sebanyak 28 orang calon panelis yang memenuhi syarat (diterima) dan 7 orang lainnya tidak memenuhi syarat (ditolak).

Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Lampiran 7. Sebanyak 28 orang calon panelis yang lolos, diseleksi lebih lanjut ke tahap pelatihan. Daftar nama calon panelis yang lolos tahap penyaringan dapat dilihat pada Lampiran 8 dan calon panelis tahap pelatihan dapat dilihat pada Lampiran 9. Tahap berikutnya setelah validitas isi adalah tahap pelatihan. Tahap pelatihan calon panelis dalam penelitian ini dilakukan sebanyak empat kali penilaian brownies kukus pada waktu yang berbeda. Tabel 3.5 menunjukkan kisi-kisi penilaian pada tahap pelatihan calon panelis. Penilaian tahap pelatihan sama seperti pada tahap penyaringan calon panelis. Formulir dan lembar pelatihan dapat dilihat pada Lampiran 10.

Tahap ini dilakukan terhadap 28 orang yang lolos pada tahap pelatihan. Analisis hasil pelatihan dapat dilihat pada Lampiran 11. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh sebanyak 24 orang calon panelis yang lolos tahap pelatihan dan dievaluasi dalam tahap realibilitas instrumen. Nama calon panelis yang lolos pelatihan terdapat pada Lampiran 12, dan nama calon panelis tahap realibilitas instrumen dapat dilihat pada Lampiran 13.

Tabel 3.5 Kisi-kisi penilaian pada tahap pelatihan calon panelis

No Indikator Kategori Nilai

1. Warna Hitam 4 Coklat kehitaman 3 Coklat tua 2 Coklat muda 1 2. Aroma

Beraroma khas brownies 4

Cukup beraroma khas brownies 3

Kurang beraroma khas brownies 2

Tidak beraroma khas brownies 1

3. Tekstur

Padat dan basah 4

Cukup Padat dan basah 3

Kurang Padat dan tidak basah 2

Tidak Padat dan tidak basah 1

4. Rasa Manis 4 Cukup Manis 3 Kurang Manis 2 Tidak Manis 1 a. Reliabilitas instrumen

Reliabilitasi instrumen merupakan proses atau kegiatan melalui evaluasi kemampuan untuk mendapatkan instrumen (panelis) yang reliabel, yaitu panelis yang memiliki konsistensi tinggi dalam memberikan penilaian yang tetap sama walaupun penilaian dilakukan beberapa kali dalam waktu yang berbeda. Oleh karena itu, setelah tahap latihan dilakukan uji reliabilitas

instrument dari masing-masing calon panelis dengan melakukan penilaian terhadap brownies sebanyak 6 kali pada waktu yang berbeda.

Perhitungan dan penilaian dalam uji reliabilitas instrument dilakukan menggunakan range method, syarat panelis agak terlatih yang reliabel adalah apabila nilai masuk di dalam range > 60% berarti dapat diandalkan menjadi panelis agak terlatih. Sedangkan calon panelis yang nilai masuk di dalam range < 60% maka calon panelis tidak dapat diandalkan menjadi panelis agak terlatih (Kartika et al., 1988:22).

Calon panelis yang memenuhi syarat sebagai panelis yang reliabel berhak untuk menjadi panelis dalam pengujian yang sesungguhnya. Sedangkan calon panelis yang tidak memenuhi syarat sebagai panelis yang reliabel dapat dipersiapkan untuk latihan lanjutan atau alternatif lain dengan mencari calon-calon baru untuk dipakai sebagai calon panelis dengan proses mulai dari tahap wawancara sampai pada tahap evaluasi kemampuan (Kartika et al., 1988:26). Analisis realibilitas instrumen dapat dilihat pada Lampiran 14. Nama panelis yang lolos tahap realibilitas instrumen pada penelitian ini seluruh nya 24 orang, dapat dilihat pada Lampiran 15 dan berhak menjadi peserta panelis agak terlatih dalam pengujian yang sesungguhnya.

Berdasarkan hasil seluruh tahap seleksi calon panelis mulai dari tahap wawancara, penyaringan, pelatihan, hingga reliabilitas instrumen, maka diperoleh sebanyak 24 orang panelis agak terlatih yang berhak untuk

melakukan uji inderawi. Nama calon panelis yang menjadi peserta panelis agak terlatih dapat dilihat pada Lampiran 16.

Dokumen terkait