Pengukuran panjang tunas dilakukan setiap minggu, dimulai dengan kriteria pecah tunas pada titik tumbuh. Hasil analisis ragam panjang tunas menunjukkan konsentrasi air kelapa dan jumlah daun entres tidak berpengaruh nyata terhadap panjang tunas, serta tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan (Lampiran 5). Panjang tunas pada setiap kombinasi perlakuan disajikan pada Tabel 3.
commit to user
20
Tabel 3. Pengaruh konsentrasi air kelapa dan jumlah daun entres terhadap panjang tunas tanaman manggis sambung pucuk
Konsentrasi Air Kelapa (%)
Jumlah Daun entres
Rerata 0 2 4 6 0 0.50 0.53 0.89 0.78 0.675 25 0.48 0.76 0.29 1.66 0.797 50 0.26 0.46 0.79 0.93 0.611 75 0.64 0.64 1.10 1.45 0.956 Rerata 0.470 0.597 0.769 1.203 (-) Keterangan:
(-) : Tidak terjadi interaksi
Pemberian air kelapa sampai konsentrasi 75% menunjukkan peningkatan pertumbuhan panjang tunas, pemberian air kelapa sebesar 75% menghasilkan tunas bibit manggis sambung pucuk dengan rerata paling tinggi yaitu 0,956 cm sehingga pemberian air kelapa konsentrasi 75% merupakan konsentrasi yang optimal untuk memacu pertumbuhan panjang tunas. Pertumbuhan panjang tunas dipengaruhi oleh hormon auksin dan sitokinin. Sitokinin akan merangsang pembelahan sel melalui peningkatan laju sintesis protein, sedangkan auksin akan memacu pemanjangan sel-sel sehingga menyebabkan pemanjangan batang (Febriani et al. 2009).
Perlakuan jumlah daun entres bibit manggis sambung pucuk tidak berpengaruh nyata terhadap panjang tunas karena pemberian jumlah daun entres tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang tunas bibit manggis sambung pucuk. Meskipun hasil analisis jumlah daun menunjukkan pengaruh yang tidak nyata namun dari Tabel 3. menunjukkan perlakuan 6 daun memberikan hasil rerata yang tinggi terhadap pertumbuhan panjang tunas yaitu 1,203 cm, sedangkan jumlah daun entres 0 pada bibit manggis memberikan hasil rerata 0,470 cm. Hal ini disebabkan pada jumlah daun entres 6 mampu melakukan fotosintesis lebih banyak sehingga dapat memberikan fotosintat lebih banyak daripada entres tanpa daun, oleh karena itu dapat memacu pertumbuhan panjang tunas.
commit to user
21
D. Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman merupakan salah satu ukuran tanaman yang sering diamati sebagai indikator pertumbuhan maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh perlakuan yang diterapkan. Pada penelitian ini pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap minggu (Lampiran 10. Gambar 2). Pengukuran dilakukan dengan mengukur mulai bagian bawah tanaman diatas permukaan tanah sampai pada bagian ujung batang pada munculnya tunas atau daun. Hasil analisis ragam menunjukkan pemberian air kelapa pada berbagai konsentrasi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, sedangkan perlakuan jumlah daun berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, tetapi tidak terjadi interaksi antara konsentrasi air kelapa dengan jumlah daun entres (Lampiran 6).
Sitokinin sesuai dengan namanya yang berasal dari sitokinesis adalah hormon tumbuh yang mempengaruhi pembelahan sel. Fungsi sitokinin adalah merangsang pembelahan sel, merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus, menghambat efek dormansi apikal dan mempercepat pertumbuhan memanjang (Pagurawan 2012).
Peran sitokinin memacu dalam pembelahan sel pada tunas tanaman bibit manggis sambung pucuk sehingga akan memacu pertumbuhan tinggi pada tanaman. Meskipun pemberian konsentrasi air kelapa terhadap bibit manggis sambung pucuk tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman tetapi pemberian konsentrasi air kelapa sampai konsentrasi 75% menghasilkan rerata yang hampir sama. Pemberian konsentrasi air kelapa 50% menghasilkan tanaman manggis sambung pucuk yang paling tinggi. Sehingga pemberian air kelapa konsentrasi 50% merupakan pemberian konsentrasi yang optimal pada pertumbuhan tinggi tanaman manggis.
Hasil uji lanjut pengaruh jumlah daun entres terhadap tinggi tanaman disajikan pada Gambar 3.
commit to user
22
Gambar 3. Pengaruh jumlah daun entres terhadap tinggi tanaman.
Pada Gambar 3. dapat dilihat bahwa perlakuan jumlah daun entres menunjukkan jumlah daun entres 6 menghasilkan tanaman paling tinggi yaitu 25,131cm. Entres 6 daun dapat menghasilkan fotosintat yang lebih banyak sehingga dapat memberikan nutrisi untuk pertumbuhan tinggi tanaman.
E. Diameter batang
Pengukuran diameter batang dilakukan setiap minggu dengan menggunakan jangka sorong. Diameter tanaman merupakan ukuran tanaman yang sering diamati sebagai indikator pertumbuhan maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur dan mengetahui pengaruh perlakuan yang diterapkan Hasil analisis ragam menunjukkan pemberian air kelapa pada berbagai konsentrasi dan jumlah daun pada entres tidak berpengaruh nyata, serta tidak terjadi interaksi antara jumlah daun entres dan konsentrasi air kelapa terhadap diameter batang bibit tanaman manggis sambung pucuk (Lampiran 7).
Diameter batang tanaman manggis sambung pucuk pada setiap kombinasi perlakuan disajikan pada Tabel 4.
23.309a 22.217a 22.273a 25.131b
0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 2 4 6
pengaruh jumlah daun entres terhadap
tinggi tanaman
jumlah daun entres
Tinggi Tanaman (cm)
commit to user
23
Tabel 4. Pengaruh konsentrasi air kelapa dan jumlah daun entres terhadap diameter batang tanaman manggis sambung pucuk
Konsentrasi Air Kelapa (%)
jumlah daun entres
Rerata 0 2 4 6 0 0.49 0.55 0.59 0.45 0.521 25 0.55 0.57 0.43 0,64 0.548 50 0.61 0.63 0.56 0.63 0.608 75 0.47 0.56 0,61 0,63 0.566 Rerata 0.530 0.579 0.548 0,586 (-) Keterangan:
(-) : Tidak terjadi interaksi
Pemberian air kelapa sampai konsentrasi 75% memberikan peningkatan diameter tanaman dengan rerata hasil yang hampir sama. Hal ini disebabkan pemberian air kelapa dengan berbagai taraf konsentrasi tidak berpengaruh pada pertumbuhan diameter tanaman manggis sambung pucuk. Tabel 4. menunjukkan pemberian air kelapa konsentrasi 50% menghasilkan diameter batang tanaman dengan rerata paling tinggi yaitu 0,608 cm dan pemberian air kelapa dengan konsentrasi 0% menghasilkan rerata paling rendah yaitu 0,521 cm. Diameter batang meningkat oleh perlakuan sitokinin menunjukkan bahwa sitokinin mampu mendorong laju translokasi asimilat dan floem loading dari daun untuk dikirim ke batang sebagai cadangan makanan. Hasil fotosintesis sebagian disimpan pada jaringan sederhana parenkim sebagai cadangan makanan (Handayani 2004).
Perlakuan jumlah daun entres menunjukkan tidak berpengaruh nyata pada penambahan diameter batang tanaman. Tabel 4. menunjukkan perlakuan jumlah daun entres tanpa daun entres, 2 daun entres, 4 daun entres, dan 6 daun entres menghasilkan rerata hasil hampir sama. Perlakuan 6 jumlah daun entres tanaman memberikan respon dengan rerata pertumbuhan diameter paling tinggi yaitu 0,586 cm dan perlakuan tanpa daun entres menunjukkan pertumbuhan rerata diameter paling rendah yaitu 0,530 cm.
F. Jumlah Daun
Jumlah daun merupakan banyaknya daun yang tumbuh setelah proses penyambungan dan daun yang dihitung adalah diluar jumlah daun yang disisakan pada waktu perlakuan. Hasil analisis ragam menunjukkan jumlah daun entres dan
commit to user
24
konsentrasi air kelapa tidak berpengaruh nyata, dan tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan terhadap jumlah daun tanaman manggis sambung pucuk.
Jumlah daun tanaman manggis sambung pucuk pada setiap kombinasi perlakuan disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Pengaruh konsentrasi air kelapa dan jumlah daun entres terhadap jumlah daun tanaman manggis sambung pucuk
Konsentrasi Air Kelapa (%)
Jumlah daun entres
Rerata 0 2 4 6 0 25 50 75 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Rerata 2 2 2 2 (-) Keterangan:
(-) = Tidak terjadi interaksi
Berdasarkan Tabel 5. rata-rata seluruh tanaman manggis sambung pucuk dengan pemberian konsentrasi sampai 75% menghasilkan 2 daun. Hal ini dikarenakan sitokinin yang terkandung dalam air kelapa berperan dalam pembelahan sel sehingga lebih memacu dalam pertumbuhan tunas dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah daun. Sesuai dengan penelitian Handayani (2004), sitokinin berperan dalam pembelahan sel sehingga penggunaannya dengan kombinasi hormon lain akan menghasilkan jumlah daun lebih besar, sedangkan pemberian triakontanol dan giberelin dapat meningkatkan pertambahan jumlah anak daun, hal ini terjadi karena giberelin berfungsi untuk memacu pertumbuhan sel. Jadi untuk mendapatkan hasil jumlah daun yang banyak membutuhkan kombinasi dengan hormon yang lain.
Jumlah daun entres tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, daun yang muncul pada perlakuan tanpa daun entres, 2 daun entres, 4 daun entres dan 6 daun entres menunjukkan hasil jumlah daun yang sama yaitu rata-rata 2 daun. Pada setiap trubus yang terbentuk akan menghasilkan sepasang daun sehingga jumlah pertambahan daun adalah 2 kali jumlah pecah tunas yang dihasilkan tanaman, sehingga jumlah daun yang terbentuk merupakan representasi dari terjadinya pecah tunas (Paramita 2002).
commit to user
25
G. Jumlah Buku
Jumlah buku merupakan salah satu indikator pertumbuhan tanaman karena hasil penambahan buku pada tanaman akan berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, umumnya berbentuk bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk yang lain. Batang terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku ini terdapat daun. Buku (nodus) tempat daun melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang di antar dua buku yang berurutan (Mesuji 2012). Hasil analisis jumlah buku menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi air kelapa tidak berpengaruh nyata dan jumlah daun entres tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah buku, serta tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan. Hal ini disebabkan secara fungsional kandungan sitokinin dalam air kelapa berfungsi dalam pembelahan sel tetapi dalam aplikasi pemberian sitokinin masih belum optimal karena pengaruh pemberian sitokinin memacu dalam pembelahan sel untuk munculnya tunas.
Jumlah buku tanaman manggis sambung pucuk pada setiap kombinasi perlakuan disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Pengaruh konsentrasi air kelapa dan jumlah daun entres terhadap jumlah buku tanaman manggis sambung pucuk
Konsentrasi Air Kelapa (%)
Jumlah daun entres
Rerata 0 2 4 6 0 25 50 75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2.75 2.75 3.25 Rerata 3 3 2.5 3.25 (-) Keterangan:
(-) = Tidak terjadi interaksi
Berdasarkan Tabel 6. jumlah daun entres juga tidak berpengaruh nyata pada jumlah buku tanaman manggis sambung pucuk. Tabel 6. menunjukkan perlakuan tanpa daun, 2 daun entres, 4 daun entres dan 6 daun entres memberikan hasil jumlah buku hampir sama terhadap jumlah buku pada tanaman manggis sambung pucuk.
commit to user
26