• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan pada Siklus

4.1.1.1 Paparan Data Pengamatan Guru

Pengamatan terhadap performansi guru dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai observer. Data diperoleh dari pengamatan terhadap kinerja guru, baik dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran maupun saat pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran VAK. Penilaian performansi guru menggunakan alat penilaian kemampuan guru (APKG), terdiri dari APKG I dan APKG II. Data hasil penilaian performansi guru pada siklus I, diperoleh sebagai berikut.

Hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

No. Aspek Pengamatan Perolehan Skor

Pertemuan 1 Pertemuan 2 1. Merumuskan tujuan pembelajaran. 3,5 4 2. Mengembangkan organisasikan materi, dan meng-media

pembelajaran, dan sumber belajar. 3,67 4 3. Merencanakan pembelajaran menggunakan modelskenario kegiatan

VAK. 3,2 3,8

4. Merancang pengelolaan kelas. 4 4,0

5. Merencanakan prosedur, jenis, danmenyiapkan alat penilaian. 3,5 3,5 6. Tampilan pembelajaran. dokumen rencana 3,5 4,0 Jumlah Skor Keseluruhan 21,37 23,3

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

No. Aspek Pengamatan Perolehan Skor

Pertemuan 1 Pertemuan 2 1. Mengelola ruang dan fasilitas

pembelajaran. 4 4

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

menggunakan modelVAK. 3,67 4,16

3. Mengelola interaksi kelas. 3,8 4

4. Bersikap terbuka dan luwes sertamembantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar.

3,8 4

5. Mendemonstrasikan khusus dalam pembelajaran matakemampuan pelajaran IPA.

3,67 3,83

6. Melaksanakan evaluasi proses dan hasil

belajar. 4 4

7. Kesan umum kinerja guru/calon guru. 4 4 Jumlah Skor Keseluruhan 26,94 27,83

Rata-rata Skor 3,85 3,97

Penilaian akhir terhadap performansi guru, meliputi kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran (APKG I) dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran (APKG II) pada siklus I pertemuan 1 dan 2. Hasil pengamatan performansi guru dipaparkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Hasil performansi guru pertemuan 1 Aspek yang

dinilai Nilai Bobot BobotNilai Nilai Akhir(PG) Kriteria

RPP (R) 3,56 1 3,56

75,06 B

PP (K) 3,85 2 7,70

Dari tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa hasil akhir performansi guru pada siklus I pertemuan 1 sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang diharapkan. Diperoleh skor 3,56 dalam perencanaan pembelajaran dan 3,85 untuk pelaksanaan pembelajaran. Sehingga Nilai Akhir performansi guru dalam pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya melalui penerapan modelVAKpada siklus I pertemuan 1 yaitu 75,06 dengan kriteria B.

Tabel 4.4 Hasil performansi guru pertemuan 2 Aspek yang

dinilai Nilai Bobot BobotNilai Nilai Akhir(PG) Kriteria

RPP (R) 3,88 1 3,88 78,66 B

PP (K) 3,97 2 7,94

PG =

Tabel 4.4 menunjukkan performansi guru pada siklus I pertemuan 2 yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang diharapkan. Nilai performansi guru dalam membuat rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yaitu mencapai 78,66 (B), mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya yang hanya mendapat nilai 75,06 (B). Sehingga dapat diketahui nilai akhir performansi guru pada siklus I adalah 76,86 (B). Berdasarkan pengamatan, diperoleh data performansi guru siklus I dengan kriteria B. Dapat diartikan bahwa performansi guru telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan yaitu minimal B (≥71). Berikut ini diagram perolehan nilai performansi guru selama siklus I.

Diagram 4.1 Nilai Performansi Guru Siklus I 4.1.1.2 Paparan Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa diperoleh dari pengamatan yang dilakukan guru selaku pelaksana tindakan sekaligus observer terhadap aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa dilihat dua unsur, yaitu dari persentase kehadiran siswa dan persentase aktivitas siswa yang dinilai dengan menggunakan lembar penilaian observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Sifat-sifat Cahaya melalui penerapan modelVAKdengan beberapa aspek.

Pada siklus I, persentase kehadiran siswa pertemuan I mencapai 100% dan persentase kehadiran pada pertemuan II mencapai 100%. Sehingga rata-rata persentase kehadiran siswa selama siklus I adalah 100%. Selanjutnya, persentase aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya dengan menerapkan model pembelajaran VAK siklus I dipaparkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan PenilaianAspek 1Hasil Observasi2 3 4 Jumlah % Kriteria

1 A - 9 17 69 66,35 Tinggi B - 14 12 - 64 61,54 Tinggi C 3 12 9 2 62 59,62 Tinggi D - 4 20 2 76 73,07 Tinggi 75,06 78,66 1 Pertemuan 1 Pertemuan 2

Aspek

Penilaian 1Hasil Observasi2 3 4 Jumlah % Kriteria

E - 6 20 - 72 69,23 Tinggi F - 9 17 - 69 66,35 Tinggi G - 8 15 3 73 70,19 Tinggi 2 A - 1 21 4 81 77,88 SangatTinggi B - 10 16 - 68 65,38 Tinggi C - 9 17 - 69 66,35 Tinggi D - - 22 4 82 78,84 SangatTinggi E - 2 18 6 82 78,84 SangatTinggi F - 4 20 2 72 69,23 Tinggi G - 4 17 5 79 75,96 SangatTinggi Hasil Akhir Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 1 66,62 Tinggi Hasil Akhir Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2 73,21 Tinggi Hasil Akhir Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 69,91 Tinggi

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dibaca bahwa aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya kelas V SDN Kertayasa 2 melalui penerapan model VAK dinilai melalui tujuh aspek. Aspek pertama yaitu keantusisan siswa dalam pembelajaran (A). Pada aspek ini, siswa yang memperoleh skor 2 sejumlah 9 siswa, yang memperoleh skor 3 sejumlah 13 siswa. Sedangkan yang memperoleh skor 1 dan 4 tidak ada. Persentase aspek keantusisan siswa dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 adalah 69,35%. Pada pertemuan 2, aspek keantusisan siswa dalam pembelajaran diperoleh skor 2 sejumlah 4 siswa, skor 3 sejumlah 19 orang dan skor 4 sejumlah 5 siswa. Perolehan tersebut menunjukkan adanya peningkatan persentase keaktifan belajar siswa dalam menerapkan model VAK menjadi 77,88% dengan kriteria sangat tinggi.

Aspek penilaian yang kedua adalah keberanian siswa untuk bertanya (B). Pada aspek ini, 14 siswa mendapat skor 2 dan 12 siswa mendapat skor 3. Sedangkan tidak ada siswa yang mendapat skor 1 atau 4. Persentase keaktifan belajar siswa mencapai pada siklus I pertemuan 1 mencapai 61,54%. Pada siklus I pertemuan 2, aspek keberanian siswa untuk bertanya mengalami peningkatan dengan perolehan skor 2 sejumlah 10 siswa dan skor 3 sejumlah 16 siswa. Sedangkan siswa yang memperoleh skor 1 dan 4 tidak ada. Persentase keaktifan siswa pada pertemuan 2, yaitu 65,38% dengan kriteria tinggi akan tetapi belum mencapai hasil yang diharapkan.

Aspek penilaian aktivitas siswa ketiga, yaitu kemampuan siswa dalam berpendapat (C). Pada aspek ini, terdapat 3 siswa yang memperoleh skor 1 dan 12 siswa memperoleh skor 2 dan 9 siswa yang memperoleh skor 3 kemudian 4 siswa yang memperoleh skor 2. Sedangkan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1. Persentase keaktifan belajar siswa dalam aspek ini sebesar 59,62%. Pada pertemuan 2, terdapat 9 siswa yang memperoleh skor 2 dan 17 siswa memperoleh skor 3. Sedangkan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1 atau 4. Persentase keaktifan belajar siswa dalam aspek kemampuan siswa dalam berpendapat pada siklus I pertemuan 2 mengalami peningkatan dengan persentase 66,35% dengan kriteria tinggi tetapi belum memenuhi target.

Selanjutnya, aspek keempat yaitu kerja sama siswa dalam kelompok (D). Dalam aspek ini, diperoleh skor 2 sejumlah 4 siswa, skor 3 sejumlah 20 siswa, dan skor 4 sejumlah 2 siswa. Sedangkan, tidak satupun siswa memperoleh skor 1. Persentase perolehan skor dari aspek kerja sama siswa dalam kelompok pada

siklus I pertemuan 1 mencapai 73,08%. Pada pertemuan 2, diperoleh skor 3 sejumlah 22 siswa, skor 4 sejumlah 4 siswa. Dan tak ada siswa yang memperoleh skor 1 atau 2. Persentase dalam aspek penilaian kerja sama siswa dalam kelompok pada pertemuan 2, mencapai 78,85%. Sehingga, pada pertemuan 2, aspek kerja sama siswa dalam kelompok terjadi peningkatan.

Aspek penilaian aktivitas belajar siswa yang kelima, yaitu Kemampuan siswa dalam menindaklanjuti pengetahuan yang diperoleh (E). Hasil dari kegiatan ini yaitu, siswa yang memperoleh skor 2 sejumlah 6 siswa, skor 3 sejumlah 20 siswa, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1 atau 4 dengan persentase sebesar 69,23% dengan kriteria tinggi. Pada pertemuan 2, keseriusan siswa dalam berbagi informasi dengan pasangannya semakin meningkat dengan perolehan skor 2 sejumlah 2 siswa dan skor 3 sejumlah 18 siswa dan 6 siswa yang memperoleh skor 4. Sedangkan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1. Persentase keaktifan belajar siswa dalam menerapkan model VAK materi Sifat-sifat Cahaya mencapai 78,85%.

Selanjutnya, aspek keenam yaitu kedisiplinan siswa dalam menerapkan model VAK (F). Dalam aspek ini, diperoleh skor 2 sejumlah 9 siswa dan skor 3 sejumlah 18 siswa. Sedangkan, tidak satupun siswa memperoleh skor 1 atau 4. Persentase perolehan skor dari aspek kedisiplinan siswa dalam menerapkan model VAK pada siklus I pertemuan 1 mencapai 66,35%. Pada pertemuan 2, diperoleh skor 2 sejumlah 4 siswa, skor 3 sejumlah 20 siswa, dan 2 siswa yang memperoleh skor 4 dan tak ada siswa yang memperoleh skor 1. Persentase dalam aspek kedisiplinan siswa pertemuan 2 mengalami peningatan, yaitu mencapai 69,23%.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 A B

Aspek yang ketujuh, yaitu ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru (G). Perolehan skor dari aspek penilaian ini, yaitu sejumlah 8 siswa memperoleh skor 2, 15 siswa memperoleh skor 3, 3 siswa memperoleh skor 4, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1. Persentasenya sebesar 70,19%. Sedangkan pada siklus I pertemuan 2, aspek ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru mengalami peningkatan. Perolehan skor 2 sejumlah 4 siswa, skor 3 sejumlah 17 siswa, skor 4 sejumlah 5 siswa, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1. Persentase pada pertemuan 2 dalam aspek ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru mencapai 75,96%.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran Sifat-sifat Cahaya siswa kelas V SDN Kertayasa 2 melalui model VAK, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan 2 mengalami peningkatan dari perolehan rata-rata aktivitas siswa pertemuan 1 sebesar 66,62% menjadi 73,21%. Sehingga hasil akhir aktivitas belajar siswa siklus I mencapai 69,91%. Peningkatan aktivitas tersebut dapat dilihat dari diagram berikut.

Diagram 4.2 Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Siklus I

B C D E F G

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Aspek yang ketujuh, yaitu ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru (G). Perolehan skor dari aspek penilaian ini, yaitu sejumlah 8 siswa memperoleh skor 2, 15 siswa memperoleh skor 3, 3 siswa memperoleh skor 4, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1. Persentasenya sebesar 70,19%. Sedangkan pada siklus I pertemuan 2, aspek ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru mengalami peningkatan. Perolehan skor 2 sejumlah 4 siswa, skor 3 sejumlah 17 siswa, skor 4 sejumlah 5 siswa, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1. Persentase pada pertemuan 2 dalam aspek ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru mencapai 75,96%.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran Sifat-sifat Cahaya siswa kelas V SDN Kertayasa 2 melalui model VAK, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan 2 mengalami peningkatan dari perolehan rata-rata aktivitas siswa pertemuan 1 sebesar 66,62% menjadi 73,21%. Sehingga hasil akhir aktivitas belajar siswa siklus I mencapai 69,91%. Peningkatan aktivitas tersebut dapat dilihat dari diagram berikut.

Diagram 4.2 Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2

Aspek yang ketujuh, yaitu ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru (G). Perolehan skor dari aspek penilaian ini, yaitu sejumlah 8 siswa memperoleh skor 2, 15 siswa memperoleh skor 3, 3 siswa memperoleh skor 4, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1. Persentasenya sebesar 70,19%. Sedangkan pada siklus I pertemuan 2, aspek ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru mengalami peningkatan. Perolehan skor 2 sejumlah 4 siswa, skor 3 sejumlah 17 siswa, skor 4 sejumlah 5 siswa, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1. Persentase pada pertemuan 2 dalam aspek ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru mencapai 75,96%.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran Sifat-sifat Cahaya siswa kelas V SDN Kertayasa 2 melalui model VAK, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan 2 mengalami peningkatan dari perolehan rata-rata aktivitas siswa pertemuan 1 sebesar 66,62% menjadi 73,21%. Sehingga hasil akhir aktivitas belajar siswa siklus I mencapai 69,91%. Peningkatan aktivitas tersebut dapat dilihat dari diagram berikut.