• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

4.1.1.3.3. Paparan Hasil Belajar

a) Hasil Belajar Kognitif

Data mengenai hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari hasil analisis nilai evaluasi hasil belajar siswa yang dilaksanakan di akhir pertemuan I pada siklus 2. Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Perbandingan hasil belajar siswa pada prasiklus dengan siklus I dapat dilihat pada tabel di berikut ini.

Tabel 4.3.

Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus dengan Siklus I

No Pencapaian Data awal Data Siklus I

1 Nilai terendah 40 30

2 Nilai tertinggi 90 93

3. Jumlah siswa tuntas 18 21

4. Jumlah siswa tidak tuntas 22 19 5. Persentase ketuntasan 45% 52,5% 6. Persentase ketidaktuntasan 55% 47,5%

7. Rata-rata 61 62,5

Tabel 4.3 merupakan perbandingan nilai hasil belajar kognitif siswa pada awal sebelum dilaksanakan siklus I (prasiklus) dengan data nilai hasil belajar siswa pada siklus I. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada awal sebelum pelaksanaan siklus I sebesar 61 dengan nilai terendah 40 sedangkan nilai tertinggi 90, persentase ketuntasan sebesar 45% dan 55% siswa belum memenuhi nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan sebesar 62. Setelah dilaksanakan siklus I nilai rata-rata menjadi 62,5 dengan nilai terendah 30, nilai tertinggi 93. Persentase ketuntasan 52,5% dan 47,5% belum memperoleh nilai ketuntasan minimal.

Untuk memperjelas perbandingan persentase ketuntasan belajar siswa pada awal sebelum pelaksanaan siklus I dengan persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Gambar 4.3. DiagramPerbandingan Hasil Belajar Prasiklus dengan Siklus I

Dari penjelasan diagram 4.3. dapat dilihat bahwa ada peningkatan perolehan nilai hasil belajar kognitif siswa dari prasiklus dibandingkan dengan nilai hasil belajar kognitif siswa pada siklus I. Peningkatan yang diperoleh adalah sebesar 7,5%. Namun, ketuntasan belajar kognitif yang telah dicapai belum memenuhi target yang diinginkan seperti tercantum pada indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya 75% dari ketuntasan belajar klasikal.

b) Hasil Belajar Afektif

Hasil belajar afektif diperoleh dari hasil observasi dari analisis data hasil pengamatan guru terhadap karakter siswa selama mengikuti pembelajaran IPS dengan menerapkan strategi belajar Concept Mapping berbantuan audio visual. Pengamatan tersebut dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian ketercapaian karakter bangsa. Hasil observasi mengenai karakter siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

0 20 40 60 Prasiklus Siklus 1 Tuntas Tidak Tuntas

Tabel 4.4.

Hasil Analisis Ketercapaian Karakter Siswa Siklus I

No Indikator

Jumlah siswa yang mendapat

skor Jumlah Rata- rata skor 1 2 3 4 1. Kompetitif 3 17 16 4 101 2,52 2. Jujur 12 20 8 0 76 1,90 3. Toleransi 2 16 22 0 100 2,50 4. Bertanggungjawab 0 9 25 6 117 2,93 Jumlah 394 9,85

Jumlah rata-rata skor 9,85

Kriteria Cukup

Hasil observasi karakter siswa tiap indikator dapat disajikan dalam bentuk digaram batang, sebagai berikut:

Gambar 4.4. Diagram Hasil Analisis Ketercapaian Karakter Siswa Siklus I

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai hasil ketercapaian karakter siswa memperoleh rata-rata skor 9,85. Hal ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran IPS siswa dapat mulai dilatih dalam menanamkan sikap sesuai dengan katakter yang diharapkan agar tujuan pembelajaran afektif dapat tercapai. Penjelasan secara rinci hasil observasi karakter siswa tiap indikator sebagai berikut:

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 Kompetitif Jujur Toleransi Bertanggungjawab

1) Karakter kompetitif

Karakter kompetitif ditanamkan melalui kegiatan pembuatan peta konsep. Guru menanamkan sikap kompetitif atau bersaing untuk menjadi kelompok yang terbaik dalam pembuatan peta konsep. Siswa termotivasi untuk berusaha menjadi kelompok yang terbaik.

Pada indikator ini sebanyak 3 siswa mendapat skor 1, 17 siswa mendapat skor 2, 16 siswa mendapat skor 3 dan 4 siswa mendapatkan skor 4, sehingga rata-rata skor yang diperoleh adalah 2,52. Deskriptor yang sering muncul adalah berani bersaing dan memiliki keinginan untuk tahu.

2) Karakter jujur

Karakter jujur ditanamkan melalui kegiatan presentasi. Pada kegiatan presentasi guru menanamkan sikap jujur untuk berpendapat memberikan tanggapan bagi kelompok yang sedang maju. Tanggapan disampaikan sesuai apa adanya dan menghargai pendapat kelompok lain. Hal tersebut agar siswa terbiasa mengungkapkan pendapatnya secara terbuka dan apa adanya.

Pada indikator ini sebanyak 12 siswa mendapat skor 1, 20 siswa mendapat skor 2, dan 8 siswa mendapat skor 3, sehingga rata-rata skor yang diperoleh adalah 1,90. Deskriptor yang sering muncul adalah mengemukakan apa adanya dan berbicara secara terbuka.

3) Karakter toleran

Karakter toleran ditanamkan melalui diskusi, presentasi, memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju presentasi. Di dalam diskusi terdapat pertukaran pendapat dan musyawarah kelompok sehingga dapat menanamkan

jiwa toleransi setiap siswa selain itu guru juga memberikan arahan-arahan agar diskusi tidak menyimpang dari topik.

Pada indikator ini sebanyak 2 siswa mendapat skor 1, 16 siswa mendapat skor 2, dan 22 siswa mendapat skor 3, sehingga rata-rata skor yang diperoleh adalah 2,50. Deskriptor yang sering muncul adalah menerima perbedaan pendapat, mengakui kelebihan orang lain serta membantu orang lain.

4) Karakter bertanggungjawab

Guru menanamkan sikap tanggungjawab melalui kegiatan pembuatan peta konsep yang mengharuskan siswa mengerjakan tepat waktu, mengingatkan akan kebersihan kelas dan melaksanakan tugas yang diamanahkan oleh kelompok. Pada indikator ini sebanyak 9 siswa mendapat skor 2, 25 siswa mendapat skor 3, dan 6 siswa mendapat skor 4, sehingga rata-rata skor yang diperoleh adalah 2,93. Deskriptor yang sering muncul adalah melaksanakan kewajiban, melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan menaati tata tertib sekolah. c) Hasil Belajar Psikomotor

Hasil belajar psikomotorik diperoleh dari hasil analisis penilaian produk pembuatan peta konsep, maka peneliti dapat melihat hasil belajar psikomotorik siswa.

Tabel 4.5.

Hasil Analisis Penilaian Produk Siklus I

No Nama

Kelompok

Aspek yang dinilai

Jumlah Nilai Akhir Kategori 1 2 3 1. Kelompok 1 84 87 88 259 86,3 A 2. Kelompok 2 81 80 83 244 81,3 AB 3. Kelompok 3 73 78 72 223 74,3 B 4. Kelompok 4 82 83 85 250 83,3 AB

5. Kelompok 5 80 76 75 231 77 B 6. Kelompok 6 80 81 80 241 80,3 B 7. Kelompok 7 82 80 80 242 80,7 B 8. Kelompok 8 82 85 84 251 83,7 AB Jumlah Total 1941 646,9 B Rata-rata 242,62 80,86

Hasil observasi penilaian produk tiap indikator dapat disajikan dalam bentuk digaram batang, sebagai berikut:

Gambar 4.5. Diagram Hasil Analisis Penilaian Produk Siklus I

Berdasarkan tabel 4.5. kelompok yang mendapatkan nilai produk tertinggi yaitu kelompok 1 dengan nilai akhir 86,3 (A). Tiga kelompok yang lain dengan rincian 3 mendapat AB dan lima kelompok mendapat B. Apabila dikaitkan dengan batas ketuntasan minimum KKM mata pelajaran IPS SDN Mangkangkulon 01 Kota Semarang yaitu 62 maka nilai setiap kelompok dan nilai rata-rata sebesar 80,86 sudah di atas KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembuatan produk pada siklus I menunjukkan kategori baik.

68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8

Dokumen terkait