• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paradigma penelitian yang mendasari penelitian ini adalah dimulai dengan kajian-kajian tentang beberapa permasalahan lingkungan dan implikasinya pada kehidupan masyarakat. Peserta didik sebagai bagian dari masyarakat luas harus memiliki peran aktif dalam menjaga lingkungannya, terutama di rumah dan di sekolah. Permasalahan lingkungan ini berimplikasi pada bagaimana seharusnya pembelajaran di sekolah ikut memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan melalui berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah.

Pembelajaran di sekolah lebih banyak menitikberatkan pada pembelajaran pada aspek kognitif saja dan sering mengabaikan pembelajaran pada aspek sikap/nilai yang sebenarnya memiliki peran yang sangat penting dalam penanaman karakter peserta didik yang kuat. Pembelajaran yang dilakukan di sekolah harus dilakukan dengan seimbang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, yakni meliputi kognitif, afektif dan psikomotor.

Kepedulian lingkungan saat ini sangat rendah, adapun peraturan menjaga lingkungan sekolah hanya dipatuhi ketika ada dalam pengawasan saja. Kesadaran lingkungan ini harus ditanamkan melalui pembelajaran nilai, sehingga dalam melakukan segala aktivitasnya peserta didik memiliki nilai yang jelas dan alasan yang telah tertanam dalam dirinya.

Melalui pembelajaran nilai Value Clarification Technique (VCT) peserta didik akan digali segala pertimbangan nilai yang dimilikinya dikaitkan dengan penilaian dan kepeduliannya terhadap permasalahan lingkungan di sekolah untuk kemudian diklarifikasi sehingga akan mengarahkan peserta didik untuk memberikan solusi masalah lingkungan dan terasah keterampilan berpikir berpikir kritisnya.

Berikut ini paradigma penelitian dalam penerapan Value Clarification

Technique (VCT) terhadap ecoliteracy dan keterampilan berpikir kritis peserta

didik SD.

Gambar 1.3. Paradigma Penelitian

Masalah lingkungan, rendahnya Ecoliteracy

dan Keterampilan Berpikir Kritits Peserta

didik SD dalam Pembelajaran IPS Pembelajaran IPS dengan Value Clarification Technique (VCT) Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik SD dalam Pembelajaran IPS Ecoliteracy dalam Pembelajaran IPS

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam Bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap analisis temuan penelitian. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) terhadap ecoliteracy dan keterampilan berpikir kritis peserta didik.

Dari hasil pengolahan data dan analisis data, diperoleh hasil bahwa : 1. Pembelajaran nilai VCT (Value Clarification Technique) memiliki pengaruh

terhadap ecoliteracy peserta didik. Simpulan ini dapat diambil berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada ecoliteracy peserta didik yang menggunakan pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) dengan ecoliteracy peserta didik yang menggunakan pembelajaran metode konvensional. Ecoliteracy dapat diperoleh melalui kegiatan berpikir reflektif yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran VCT (Value Clarification Technique). Ecoliteracy dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan segala bentuk kehidupan di muka bumi ini, sehingga dibutuhkan kesadaran yang datang dari dalam diri peserta didik melalui klarifikasi nilai-nilai dan perilaku baik yang sebenarnya telah ada dalam diri peserta didik.

2. Pembelajaran nilai VCT (Value Clarification Technique) memiliki pengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik. Pembelajaran VCT (Value

Clarification Technique) melatih peserta didik untuk berpikir dan menggali

nilai-nilai yang ada dalam dirinya untuk kemudian diklarifikasi, sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Setelah dilakukan analisis data dapat diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan

pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) dengan keterampilan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan pembelajaran metode konvensional. Hal ini dapat terjadi karena pada pembelajaran VCT (Value

Clarification Technique) meliputi langkah-langkah berpikir reflektif yang

merupakan ciri kegiatan berpikir kritis.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini memiliki implikasi terhadap perkembangan kognitif, sikap dan keterampilan peserta didik. Anak sejak usia Sekolah Dasar perlu dilatih untuk mengungkapkan ide dan gagasan mereka, memiliki sikap dan pendirian kuat yang bertanggungjawab.

1. Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran nilai di sekolah dan dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru yang memiliki keterampilan mengelola kelas dengan baik.

2. Ecoliteracy perlu ditumbuhkembangkan pada diri peserta didik baik dalam

pembelajaran formal dan nonformal agar kelak dapat melahirkan manusia-manusia yang peduli akan lingkungan dan dapat menjaga keberlangsungan hidup (sustainable of life) di bumi ini.

3. Keterampilan berpikir kritis perlu dikembangkan oleh setiap guru di sekolah, sehingga dapat melatih keterampilan berpikir peserta didik sehingga dapat tumbuh menjadi peserta didik yang memeiliki kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi, speerti yang diharapkan dalam pendidikan saat ini.

C. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat penulis sampaikan antara lain: Berdasarkan simpulan dari penelitian ini, selanjutnya dikemukakan implikasi dan rekomendasi dalam upaya meningkatkan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar, yaitu : 1. Untuk Pembuat Kebijakan

peserta didik dalam menjalankan hidupnya di lingkungan di mana mereka hidup.

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah harus dapat bersinergi dengan guru dan berbagai pihak di sekolah dengan mendukung dan memfasilitasi pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran nilai yang dapat membengun karakter baik dalam diri anak. Selain itu dapat pula memberikan ruang yang lebih luas dalam pengembangan ecoliteracy peserta didik.

2. Guru

Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengelola kelas dengan berbagai teknik dan metode yang bervariasi khususnya Value

Clarification Technique (VCT) sehingga dapat mengembangkan keterampilan

berpikir kritis dan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik, terutama menggali nilai yang dimiliki peserta didik.

3. Untuk para pengguna hasil penelitian, yaitu guru dan peneliti selanjutnya perlu menggunakan Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique), agar dapat mengembangkan potensi kemampuan berpikir anak, guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan motivator belajar agar anak bisa mengaktualisasikan dirinya secara optimal, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas melakukan penggalian atas nilai-nilai yang dipahaminya. Selanjutnya penelitian ini selain terhadap peserta didik Sekolah Dasar sangat perlu untuk dilakukan penelitian terhadap tenaga pendidik atau guru yang ada di sekolah, agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidik, selain itu dalam setiap kegiatan di sekolah Guru harus memberikan contoh atau teladan bagaimana bersikap dan berpikir kritis dengan benar supaya anak dapat meneladani apa yang dilakukan oleh gurunya.

4. Keterbatasan penelitian khususnya masalah dengan waktu yaitu pelaksanaan pembelajaran VCT (Value Clarification Technique), membutuhkan keterampilan guru dalam mengelola kelas dan kesiapan peserta didik dalam menyampaikan apa yang ada dalam hati dan pikirannya.

Dokumen terkait