• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

4. Paritas :

persalinan yang pernah di alami ibu Kuesioner Wawancara 1=1 2=2 3=>3 Nominal

tingkat yang tinggi untuk menyelesaikan suatu pendidikan 2= SMP 3=SMA 4=Perguruan Tinggi

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen yaitu satu kelompok dilakukan intervensi sesuai dengan metode yang dikehendaki, kelompok lainnya dilakukan seperti biasanya (Nursalam, 2008, hal. 80). Desain penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.

Bentuk rancangan dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel Pretest Perlakuan Postest

Kelompok intervensi 01 X 02

Kelompok kontrol 01 0 02

Skema 2. Desain Penelitian Keterangan :

01 : Skala nyeri ibu inpartu kala I fase aktif sebelum diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

02 : Skala nyeri ibu inpartu kala I fase aktif sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

X : Dilakukan intervensi (Teknik Akupresur) 0 : Tidak dilakukan intervensi

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu bersalin kala I di Klinik Bersalin Budi Kemuliaan pada bulan September – November 2009 yaitu sebanyak 35 orang

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan karena sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan. Penentuan besar sampel dengan menggunakan rumus (Nursalam, 2008) :

Dimana : n = Besar sampel N = Besar populasi d = Tingkat kepercayaan (0.1) maka : = 26 orang

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 orang, di mana 26 orang untuk kelompok intervensi dan 26 orang untuk kelompok kontrol. Adapun kriteria sampel yang digunakan adalah kriteria inklusi yaitu : Ibu inpartu yang memasuki fase aktif, yaitu pembukaan serviks 4 - 9 cm, Ibu bersalin dengan presentasi kepala, janin hidup dengan taksiran berat janin 2500-4000 gram, Kondisi ibu tidak dalam keadaan emosional, tidak terlalu lapar atau terlalu kenyang, titik akupresur ibu tidak dalam keadaan luka dan bengkak, dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, bersedia diwawancara dan menjawab pertanyaan yang diajukan secara verbal setelah memberikan persetujuan dengan sukarela, ibu bersalin yang akan bersalin normal .

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik Budi Kemuliaan Jalan Emas no. 1, dengan pertimbangan pimpinan klinik tersebut adalah Bidan Delima dan banyak ibu bersalin yang bersalin di klinik tersebut.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yaitu September 2010 - Juni 2011

D. Pertimbangan Etik

Setelah mendapat persetujuan dari insitusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dan izin Bidan di Klinik Budi Kemuliaan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan dan prosedur penelitian. Dalam penelitian ini tidak ada responden yang mengundurkan diri ,

semua responden bersedia untuk dijadikan sampel penelitian, maka responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Responden berhak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan. Kerahasian catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen, tetapi mengunakan inisial dan rahasia. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner terdiri dari data demografi ibu inpartu yang meliputi inisial, usia, paritas, pendidikan dan instrumen berisi tentang pertanyaan yang menggambarkan intensitas nyeri yang dirasakan oleh ibu berdasarkan skala nyeri deskriptif (0-10). Peneliti memperlihatkan dan menjelaskan instrumen skala nyeri deskriptif yang dalam bentuk selembar kertas kepada responden dan diisi ke dalam lembar instrumen yang berisi intensitas nyeri yang dirasakan ibu sesuai dengan angka yang disebutkan. Hal ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh teknik akupresur dalam menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.

F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan instrumen. Alat ukur harus diuji validitas dan realibilitasnya. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang sudah baku berdasarkan literatur sehingga tidak perlu lagi di uji validitas dan realibilitasnya.

G. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan telah mendapat izin dari pimpinan Klinik Budi Kemuliaan, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada ibu inpartu kala I fase aktif sesuai kriteria penelitian. Pada saat pengumpulan data peneliti menjumpai responden yang bersalin di Klinik Budi Kemuliaan setelah pimpinan klinik menghubungi peneliti melalui telepon selular. Sebelumnya peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan dan manfaat penelitian, prosedur penelitian, serta pengukuran skala nyeri. Selanjutnya meminta kesediaan responden untuk mengikuti penelitian dan menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Responden dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Untuk memperkuat hasil penelitian, sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dibuat alat ukur pengumpulan data, yaitu kuesioner. Pembuatan kuesioner ini terkait dengan data demografi ibu bersalin.

Peneliti mengkaji skala nyeri yang dirasakan pada kedua kelompok sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Peneliti mengkaji skala nyeri pada kelompok kontrol terlebih dulu, setelah kelompok kontrol terkumpul 26 responden., maka selanjutnya peneliti melakukan teknik akupresur pada kelompok intervensi berjumlah 26 responden.

Untuk pengumpulan data pada kelompok kontrol, peneliti mengidentifikasi skala nyeri sebelum dan sesudah tidak diberikan perlakuan apapun pada persalinan kala I fase aktif. Pada kontraksi I peneliti mengkaji skala nyeri dengan meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang responden rasakan dan ini merupakan pretest pada kelompok kontrol, kontraksi II peneliti kembali meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang dirasakan, pada kontraksi III peneliti kembali meminta responden untuk

menunjukkan skala nyeri yang dirasakan, pada kontraksi ke IV peneliti kembali meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang dirasakan, pada kontraksi ke V peneliti kembali meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang dirasakan, pada kontraksi ke VI peneliti kembali meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang dirasakan dan ini merupakan hasil dari posttest pada kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi, peneliti akan melakukan teknik akupresur. Peneliti kemudian melakukan intervensi pada ibu inpartu kala I fase aktif dengan memberikan teknik akupresur pada titik acupoint Hoku atau LI4 yang adanya di jaringan antara jempol dan jari telunjuk dengan menggunakan ibu jari selama 20 menit selama 6 kali kontraksi. Kontraksi I peneliti meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang responden rasakan pada lembar skala nyeri yang telah disiapkan dan ini merupakan pretest pada kelompok intervensi, kontraksi II peneliti melakukan perlakuan teknik akupresur selama 2 menit, kontraksi III peneliti meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang responden rasakan, kontraksi IV peneliti kembali melakukan perlakuan teknik akupresur selama 2 menit, kontraksi V peneliti kembali meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang responden rasakan dan pada kontraksi VI peneliti kembali melakukan perlakuan teknik akupresur selama 2 menit. Peneliti mengkaji kembali intensitas nyeri pada responden sesuai dengan instrumen pengukuran nyeri yang telah disiapkan. Dan ini merupakan hasil dari posttest pada kelompok intervensi. Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan untuk dianalisis lalu hasil di yang didapatkan dimasukan kedalam lembar observasi skala nyeri.

Peneliti meminta izin kepada pimpinan klinik untuk meminta bantuan 2 orang perawat klinik sebagai asisten, yang merupakan tamatan dari D-III Kebidanan dengan pengalaman kerja 1 tahun agar dapat membantu peneliti dalam pengumpulan data dan

melakukan teknik akupresur kepada ibu inpartu. Sebelumnya peneliti sudah melatih ibu klinik dan dua orang perawat klinik tentang teknik akupresur guna menyamakan persepsi dalam melakukan teknik akupresur, sehingga teknik akupresur dapat dilakukan dengan baik. Peneliti melatih ibu klinik dan dua orang perawat klinik selama 2 hari di klinik budi kemuliaan pada tanggal 12 Februari-14 Februari 2011. Di dalam penelitian ini semua responden memenuhi syarat untuk dijadikan responden, tidak ada pasien yang

menolak untuk dijadikan sebagai responden. Pengumpulan data dilakukan pada 1 Januari 2011- 30 April 2011.

H. Analisis Data

Data yang telah terkumpul, dilakukan analisis data kembali dengan memeriksa semua kuesioner apakah jawaban sudah lengkap atau benar (editing). Kemudian data diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel. Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.

Analisis data dilakukan menggunakan bantuan program yang disesuaikan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Univariat

Analisis ini merupakan prosedur pengolahan data dengan menggambarkan data dalam bentuk table atau grafik, meliputi data yang bersifat kategorik dan numerik. Data yang bersifat kategori terdiri dari usia responden, paritas dan pendidikan

responden, yakni akan di cari frekuwensi dan persentase. Kemudian data yang bersifat numerik akan di cari mean, median, dan standar deviasi, dengan sistem komputerisasi.

2. Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh teknik akupresur terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Uji t-dependen digunakan untuk mengukur skala nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah di lakukan teknik akupresur selama 20 menit dengan menganalisis data secara bivariat maka diperoleh mean perbedaan sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Uji t-independen digunakan untuk membandingkan skala nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah di lakukan teknik akupresur. Pedoman dalam menerima hipotesis adalah apabila nilai P < 0,05 maka H0 di tolak dan dan Ha menyatakan adanya pengaruh. Apabila nilai P > 0,05 maka H0 gagal ditolak dan Ha menyatakan adanya pengaruh. Data

di sajikan dalam bentuk tabel agar dapat dengan mudah dilihat pengaruh teknik akupresur terhadap penurunan nyeri pada persalinan kala I fase aktif.

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap nyeri persalinan kala I pada fase aktif. Penelitian ini melibatkan kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Selama penelitian telah dihimpun 26 orang ibu yang bersalin yang menjadi subjek penelitian dan dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan teknik akupresur dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun. Kelompok intervensi berjumlah 26 orang dan kelompok kontrol berjumlah 26 orang.

1. Analisis Univariat

1.1 Karakteristik Demografi Ibu Bersalin

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebaran karakteristik demografi ibu bersalin untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Paritas ibu bersalin adalah berjumlah 26 orang (100%). Seluruh ibu bersalin berada pada fase aktif, kelompok intervensi 26 orang (100%) dan kelompok kontrol 26 orang (100%), usia ibu bersalin pada kelompok intervensi mayoritas berusia 20-25 tahun yaitu 12 orang (46,2%) sementara pada kelompok kontrol mayoritas berusia 20-25 tahun dan 31-35 tahun yaitu

9 orang (34,6%), paritas ibu pada kelompok intervensi mayoritas primigravida yaitu 16 orang (61,5%) sementara pada kelompok kontrol paritas ibu mayoritas primigravida yaitu 15 orang (57,7%), pendidikan ibu pada kelompok intervensi mayoritas SMA yaitu 17 orang (65,4%) sementara pada kelompok kontrol juga mayoritas pada pendidikan SMA yaitu 19 orang (73,1%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1

Tabel 5.1.

Distribusi Karakteristik Responden Ibu Bersalin Karakteristik Demografi

Ibu Bersalin

Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol

f % f % 1.Usia 20 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 12 7 4 2 1 46,2 26,9 15,4 7,7 3,8 9 6 9 1 1 34,6 23,1 34,6 3,8 3,8 Total 26 26 2. Paritas 1 2 >3 16 7 3 61,5 26,9 11,5 15 3 8 57,7 11,5 30,8 Total 26 26 3. Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 0 2 17 7 0 7,7 65,4 26,9 1 1 19 5 3,8 3,8 73,1 19,2 Total 26 26

1.2Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi

Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan teknik akupresur pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata nyeri = 8.27, SD = 0.778 dan setelah dilakukan

teknik akupresur pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata nyeri = 5.31, SD = 0.679. hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2.

Distribusi Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi

No Variabel Mean SD Nilai Max-Min 95 % CI n Lower Upper 1 Intensitas Nyeri sebelum tindakan 8.27 0.778 7-10 2.649 3.274 26 2 Intensitas Nyeri sesudah tindakan 5.31 0.679 4 -7

1.3Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan teknik akupresur pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata nyeri = 5.96, SD = 1.076 dan setelah dilakukan

teknik akupresur pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata nyeri = 8.23, SD = 1.032. hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3.

Distribusi Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol

No. Variabel Mean SD

Nilai Max-Min 95 % CI n Lower Upper 1 Intensitas Nyeri sebelum tindakan 5.96 1.076 4-8 2.485 2.054 26 2 Intensitas Nyeri sesudah tindakan 8.23 1.032 7-10

1.4 Intensitas Nyeri Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi pada Setiap Kontraksi

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nyeri ibu bersalin pada setiap kontraksi. Pada kelompok intervensi rata-rata intensitas nyeri yang dirasakan ibu pada kontraksi kesatu = 8.27 (SD : 0.778), kontraksi ketiga = 7.08 (SD : 0.744), kontraksi kelima = 6.35 (SD: 0.892) dan kontraksi keenam = 5.31 (SD : 0.679). Pada kelompok kontrol rata-rata intensitas nyeri yang dirasakan ibu pada kontraksi kesatu =

(SD: 1.132) dan pada kontraksi keenam = 8.23 (SD: 1.032). hal ini dapat dilihat pada grafik 5.1

Grafik 5.1

Intensitas Nyeri Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi pada Setiap Kontraksi

2. Analisis Bivariat

2.1 Perbandingan Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi

Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan teknik akupresur pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata nyeri = 8.27, SD = 0.778, dan setelah dilakukan

teknik akupresur pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata nyeri = 5.31, SD = 0.679. Dengan beda mean = 2.962, Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0.000.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan teknik akupresur efektif secara

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

kontraksi 1 kontraksi 2 kontraksi 3 kontraksi 4

kelompok Kontrol kelompok intervensi

S K A L A N Y E R I 10

signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri selama persalinan kala I fase aktif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4.

Perbandingan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi

No Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P n

1 Intensitas Nyeri sebelum tindakan

8.27 0.778 2.962 0,000 26

2 Intensitas Nyeri sesudah tindakan

5.31 0.679

2.4 Perbandingan Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nyeri sebelum dilakukan teknik akupresur pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 26 orang diperoleh rata-rata nyeri = 5.96, SD = 1.076, Skala nyeri setelah dilakukan teknik akupresur pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 26 orang diperoleh rata-rata nyeri = 8.23, SD = 1.032, dengan beda mean 2.269 dan Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0.000. hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5.

Perbandingan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol

No Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P n

1 Intensitas Nyeri sebelum tindakan 5.96 1.076 2.269 0,000 26 2 Intensitas Nyeri sesudah tindakan 8.23 1.032

2.5 Perbandingan Intensitas Nyeri Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi dan pada Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nyeri setelah dilakukan teknik akupresur pada kelompok intervensi yaitu sebanyak 26 orang diperoleh rata-rata nyeri = 8.23, SD =1.032 dan skala nyeri setelah tidak dilakukan teknik akupresur pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 26 orang diperoleh rata-rata nyeri = 5.31, SD = 0,679. Hasil uji statistik (t-independen) diperoleh nilai P = (0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan teknik akupresur efektif secara signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri selama persalinan kala I fase aktif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.6

Tabel 5.6

Perbandingan Intensitas Nyeri Sesudah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol dan Sesudah Dilakukan Teknik Akupresur

pada Kelompok Intervensi

No Variabel Mean SD SE P value n

1 Intensitas nyeri sesudah tindakan pada Kelompok Kontrol

8.23 1.032 0,202

0,000

26

2 Intensitas nyeri sesudah tindakan pada Kelompok Intervensi

5.31 0.679 0,133 26

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan tentang hasil penurunan dari pemberian teknik akupresur terhadap nyeri persalinan.

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil

Hasil penelitian menunjukan mayoritas usia responden pada kelompok intervensi adalah 20-25 tahun yaitu 12 orang ( 46,2% ) dan pada kelompok kontrol mayoritas usia 20-25 tahun dan 31-35 tahun yaitu 9 orang (34,6%). Paritas responden pada kelompok intervensi mayoritas primigravida yaitu 16 orang (61,5%) dan pada kelompok kontrol adalah mayoritas primigravida 15 orang (57,7%). Tingkat pendidikan pada kelompok

intervensi mayoritas SMA yaitu 17 orang (65,4%) dan pada kelompok kontrol mayoritas pada pendidikan SMA yaitu 19 orang (73,1 %).

Dari hasil uji statistik t-dependent pada kelompok intervensi dapat disimpulkan ada pengaruh pada kelompok intervensi dan pengaruh signifikan pada kelompok kontrol dengan menggunakan teknik akupresur dan ada perbedaan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai P = 0,000.

Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Hutagaol (2010) terkait pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan yang dilakukan oleh Hutagaol pada titik BL32 (Pang Kuang Su) atau di daerah lumbo sakral didapatkan hasil bahwa setelah diberikan teknik akupresur terjadi perubahan (penurunan) tingkat nyeri yang sangat berarti dengan nilai P = 0.000. Dalam hal ini teknik akupresur berpengaruh signifikan dalam menurunkan nyeri persalinan.

Akupresur seperti halnya akupuntur merupakan terapi yang menekankan titik-titik tertentu pada tubuh yang diyakini dapat mengatasi rasa tak nyaman selama hamil maupun saat mengalami kontraksi menjelang persalinan. Saat hamil pun, akupresur bisa mengusir morning sickness yang melanda. Sedangkan pada kondisi menjelang persalinan, akupresur selain untuk meringankan rasa sakitnya juga untuk meningkatkan intensitas kontraksi itu sendiri (Turana, 2004, ¶ 4).

Nyeri adalah bagian integral dari persalinan dan melahirkan (Melzack, 1984 dikutip oleh Mander 2003). Nyeri adalah pengalaman sensorik atau emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 212), Menurut McCaffery (1980), nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri (Potter, 2005, hal. 1503).

Teknik akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologis yang sangat efektif dalam manajemen nyeri persalinan. Akupresur merupakan bagian kecil dari akupuntur yang sangat membantu ibu hamil. Pada saat proses persalinan, akupresur memberikan rasa nyaman selama proses persalinan atau relaksasi. Pada sebagian orang, akupresur ini juga dikenal banyak digunakan untuk merangsang kontraksi atau mendorong kemajuan kontraksi agar pembukaan lebih cepat terjadi dengan mulus dan ibu merasa nyaman saat proses persalinan itu berjalan (Turana, 2004, ¶ 1-3).

2. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian disini adalah pada pengukuran intensitas nyeri tidak sama pada setiap responden, ini disebabkan kedatangan pasien yang berbeda, dimana pasien datang pembukaannya tidak semua sama antara responden yang satu dan responden yang lainnya.

3. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan/Pendidikan Kebidanan

Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa pemberian teknik akupresur sebagai salah satu dari teknik nonfarmakologi berpengaruh terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif. Jadi, teknik akupresur dapat digunakan dalam asuhan kebidanan pada ibu inpartu untuk membantu ibu mengurangi rasa nyeri persalinan tanpa efek samping pada ibu dan bayi.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh teknik akupresur terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif di Klinik Budi Kemuliaan Medan tahun 2011 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik demografi responden di Klinik Budi Kemuliaan Medan bulan Januari - April 2011 dapat dijelaskan bahwa ibu inpartu di Klinik Budi Kemuliaan Medan pada kelompok intervensi mayoritas usia 20-25 tahun sebanyak 12 orang (46,2%), pada kelompok kontrol usia mayoritas 20-25 tahun dan usia 31-35 tahun sebanyak 9 orang (34,6%). Paritas pada kelompok intervensi mayoritas primipara sebanyak 16 orang (61,5%) dan pada kelompok kontrol mayoritas responden prmipara sebanyak 15 orang (57,7%). Status pendidikan responden pada kelompok intervensi mayoritas SMA sebanyak 17 orang (65,4%) dan pada kelompok kontrol mayoritas SMA sebanyak 19 orang (73,1%).

2. Intensitas nyeri responden pada kelompok intervensi sebelum intervensi nilai rata-rata mencapai 8.27 dengan stándar deviasi 0.778 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata 5.31 dengan stándar deviasi 0.679. Intensitas nyeri responden pada kelompok kontrol sebelum intervensi nilai rata-rata mencapai 5.96 dengan standar deviasi 1.076 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata 8.23 dengan stándar deviasi 1.032.

3. Perbandingan intensitas nyeri sesudah intervensi pada kelompok intervensi mengalami penurunan atau rendah sehingga dapat dinyatakan bahwa pemberian

teknik akupresur dalam pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif mempunyai pengaruh.

B. SARAN

1. Praktek Kebidanan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknik akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan maka diharapkan bidan menggunakan teknik akupresur dalam menurunkan nyeri persalinan pada ibu inpartu. Pemberian teknik akupresur tidaklah sulit akan tetapi harus dilakukan pada titik acupoint yang tepat supaya memberikan efek yang optimal. Teknik akupresur dapat dilakukan oleh bidan pada jaringan antara jempol dan jari telunjuk ibu inpartu.

2. Pendidikan Kebidanan

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi informasi baru tentang penanganan nyeri persalinan dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu asuhan kebidanan, khususnya pada asuhan kebidanan II (persalinan).

3. Penelitian Kebidanan

Pada penelitian ini, peneliti melakukan teknik akupresur hanya pada satu titik acupoint. Diharapkan peneliti selanjutnya melakukan teknik akupresur pada beberapa titik acupoint untuk melihat apakah ada efek yang lebih dalam menurunkan nyeri persalinan dan memberikan perlakuan yang sama pada pembukaan serta lamanya tekanan pada titik akupresur yang sama pada setiap responden. Selain itu diharapkan ke depan banyak penelitian kebidanan yang meneliti manfaat teknik akupresur untuk masalah kesehatan lainnya terutama masalah dalam persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

Betts, Debra(1997). How to Do Maternity Acupressur. Diambil tanggal 3 Mei 2011 dari

Cheng, Chung-Hayn. (2004). Labour Acupressur. Diambil pada tanggal 3 Mei 2011 dari

Danuatmaja, B., Meiliasari, Mila. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Cet. 1. Jakarta : Puspa Swara.

Eko, R. I., Maulana, D. (2007). Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur Terhadap

Dokumen terkait