• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasar Upstream

Dalam dokumen KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2008 (Halaman 82-88)

Perubahan Pangsa Pelanggan Paket Sport

INDOVISION ASTRO

A. Pasar Upstream

Temuan-temuan dalam LHPL;---

34.2.2.1. Laporan Pemeriksaan Lanjutan menyimpulkan bahwa Pasar Upstream bersangkutan adalah pasar untuk pembelian hak media BPL di Indonesia. Dalam Penjelasan, ESS menyatakan bahwa Pasar Upstream

bersangkutan dalam hal ini setidak-tidaknya harus meliputi konten olah raga utama (yaitu pertandingan sepakbola utama tetapi juga Formula 1, turnamen golf utama, turnamen tennis utama, dll) dan kemungkinan juga meliputi konten utama secara umum ( yaitu acara olah raga utama, film utama, dan lain-lain).37 Banyak bukti mengenai hal tersebut, termasuk tanggapan dari CASBAA dan Media Partnes termasuk juga penjelasan MNC Group kepada KPPU. Oleh karena itu, ESS menganggap bahwa definisi dari Pasar Upstream dalam LHPL merupakan definisi yang terlalu sempit; --- 34.2.2.2. Definisi mengenai pasar bersangkutan yang diberikan

dalam LHPL didasarkan pada temuan bahwa konten BPL tidak tergantikan karena para pelapor menyatakan

36

Laporan Pemeriksaan Lanjutan, Bagian II butir 37.

37

SALIN

AN

demikian. AAMN menyatakan bahwa BPL adalah “konten berharga” dan yang paling mahal yang pernah dibelinya. Selain itu, sebanyak 64,99% responden pada survey MARS menyatakan bahwa mereka menyenangi olah raga menganggap BPL tidak tergantikan. Alasan- alasan tersebut merupakan alasan yang sangat subyektif, non-konklusif dan sama sekali tidak didukung dengan bukti-bukti yang nyata; ---

Posisi ESS; ---

34.2.2.3. Dalam analisanya, Tim Pemeriksa Lanjutan (“TPL”) telah gagal untuk melihat bahwa dapat tergantikannya suatu konten TV, harus diukur dari apakah bagian-bagian konten yang berbeda mempunyai daya tarik yang sama pada penonton/pelanggan. Sebagaimana dinyatakan oleh Knibbler (yang telah salah dimengerti oleh TPL), ketergantian konten TV seperti BPL harus diukur “dengan kemampuannya untuk menarik pemirsa dan/atau pelanggan".38 Bila pelanggan senang menonton – misalnya – BPL, UEFA Champions League, HBO, Cinemax, film seri berprofil tinggi dalam bahasa Indonesia, dll dalam proporsi yang sama, maka konten- konten tersebut akan membentuk satu pasar yang bersangkutan . Saksi ahli KPPU sendiri –Dionisu Narjoko – juga menegaskan bahwa satu-satunya perbedaan terkait dengan definisi pasar adalah konten dasar melawan konten premium.39 Pendekatan ini juga didukung dengan penjelasan dari MNC Group; --- 34.2.2.4. Kelihatannya, survey MARS dibuat hanya untuk

menghasilkan nilai relatif BPL – dibanding siaran-siaran lain – yang telah dibesar-besarkan. Menanyakan pecandu olah raga apakah beberapa konten olah raga dengan profil tinggi dapat digantikan dengan bagian dari konten lain adalah tidak terlalu berguna oleh karena jawabannya

38

Laporan Pemeriksaan Lanjutan, Bagian III butir 22.

39

Berita Acara sidang Dionisius A. Narjoko dengan Tim Pemeriksaan Lanjutan dalam bulan Mei 2008, Penjelasan terhadap pertanyaan No 4.

SALIN

AN

sudah hampir pasti selalu negatif. Seorang penggemar Chelsea tidak akan melihat pertandingan AC Milan/Juventus Turin sebagai pengganti pertandingan Chelsea/Arsenal. Walaupun hal ini tidak berarti bahwa dia tiak akan menonton pertandingan Milan/Juventus. Survey ini seharusnya – paling sedikit – meminta para responden untuk memberikan peringkat atas semua siaran yang ada pada Pay-TV tetapi, bagaimanapun juga, penelitian tidak didasarkan pada perilaku sebenarnya, dan karena itu merupakan hal yang bersifat spekulatif. “Pembobotan” yang tidak dijelaskan pada halaman 32 dari survey MARS adalah bukti lebih lanjut mengenai tujuan untuk melebih-lebihkan pentingnya BPL; --- 34.2.2.5. Selanjutnya, tidak ada kesimpulan dapat ditarik mengenai

definisi dari pasar berdasarkan fakta bahwa 64,99% dari responden survey MARS yang menyatakan bahwa mereka senang dengan olah raga juga mengatakan bahwa tidak ada pengganti BPL. Fakta bahwa satu siaran tidak dianggap – oleh fans olah raga – sebagai siaran yang dapat digantikan oleh siaran yang lain tidak berarti bahwa program lain tersebut tidak mempunyai daya tarik bagi pelanggan yang serupa – atau bahkan lebih banyak – menurut pendapat pelanggan Pay-TV secara global. Menonton BPL tidak sama dengan mononton film

blockbuster Hollywood – meskipun demikian kedua- duanya dapat menarik penonton secara berimbang dan oleh karenanya dilihat sebagai konten yang bersaing.40 Daya tarik bagi pelanggan yang berbanding ini adalah yang menjadi daya tarik bagi para operator Pay-TV ketika mereka membentuk strategi konten mereka. Ini merupakan kriteria utama berkaitan dengan definisi pasar; 34.2.2.6. Survey MARS menunjukkan bahwa kanal film dan olah

raga adalah penting bagi pelanggan pay-TV. Meskipun urutan tiga kanal yang "paling banyak " disaksikan adalah

40

Lihat Berita Acara pemeriksaan sidang Dionisius A. Narjoko Tim Pemeriksaan Lanjutan dalam bulan Mei 2008, Penjelasan terhadap pertanyaan No 4.

SALIN

AN

kanal-kanal film, akan tetapi kanal film dan kanal olah raga memiliki porsi yang hampir samaa41. Keduanya merupakan daya tarik terbesar bagi pelanggan pay-TV. Oleh karenanya, film dan olah raga memiliki daya tarik pelanggan yang setara. Para penyelenggara Pay-TV akan menentukan strategi perolehan konten mereka dengan semestinya. Dalam pengertian persaingan, dalam waktu segmen pay-TV yang masih baru timbul, berarti bahwa konten film dan konten olah raga berada dalam pasar bersangkutan yang sama. Survey MARS juga mengungkapkan bahwa konten musik dan konten berita juga penting bagi para pelanggan. Oleh karena itu sangat mungkin memasukkan mereka ke dalam pasar bersangkutan yang didefinisikan sebagai pasar untuk pembelian konten premium pay-TV; --- 34.2.2.7. Indovision sendiri mengakui dalam presentasinya kepada

KPPU pada tanggal 11 Februari 2008 bahwa Pasar

Upstream terkait dalam hal ini “penyediaan konten dan/atau kanal untuk para operator televisi berbayar".42 Tidak ada alasan bagi KPPU untuk menolak analisa umum para pelaku industri; --- 34.2.2.8. Meskipun konten olah raga dianggap terpisah-pisah, hak

media BPL bukanlah suatu pasar dengan hak sendiri. Menurut survey MARS, BPL adalah hanya program ketiga “paling sering ditonton” – setelah UEFA Champions League dan Football Asia – dan program olahraga ke enam yang oleh responden yang menyenangi olah raga dinyatakan ditonton secara tetap setelah UEFA Champions League, Sport News Score, Football Asia, SportCenter dan Auto Racing Planet. Oleh karena itu, program sepak bola alternatif lainnya (UEFA Champions League dan Football Asia) dan program olahraga utama alternatif lainnya (Sport News Score, SportCenter dan

41

Bagi pelanggan Indonesia, kanal film sedikit lebih penting dari pada kanal olah raga.

42

Presentasi PowerPoint Indovision tertanggal 11 Pebruari 2008 "Ringkasan Laporan Dugaan Pelanggaran Undang-undang no. 5 Tahun 1999".

SALIN

AN

Auto Racing Planet) adalah setara dalam pengertian daya tarik bagi para pelanggan seperti BPL. Fakta bahwa penelitan MARS dilakukan pada waktu BPL telah menjadi eksklusif pada PT DV tidak mengurangi fakta bahwa program olah raga lain dinilai tinggi oleh para pelanggan Pay-TV Indonesia. Maka, BPL hanyalah merupakan salah satu bagian dari konten olah raga yang bernilai tinggi (lihat definisi pasar Upstream yang diberikan Komisi EU).43 Ada banyak masalah teknis yang berkaitan dengan metoda survey yang dilakukan oleh MARS yang harus dikaji lebih lanjut; --- 34.2.2.9. Mengenai harga AAMN yang disetujui akan dibayar

kepada ESS, ini hanya membuktikan fakta bahwa AAMN menganggap konten ini bernilai pada waktu negosiasi. Harga AAMN kemungkinan besar ditentukan dengan mempertimbangkan bentuk dari konten, jumlah musim yang tersedia, penilaian AAMN (mungkin benar atau salah) atas pasar Indonesia, harapan AAMN (bisa benar atau salah) dalam pengertian keuntungan investasi, dll. Selanjutnya, harga yang dibayarkan oleh AAMN harus dilihat dari harga yang dibayar oleh ESS kepada FAPL. Dalam segala hal, harga yang dibayar oleh AAMN tidak membuktikan apakah ada konten yang dapat mengantikan BPL – dengan pengertian keberadaan daya tarik untuk para pelanggan. Indovision melaporkan kedudukan yang subyektif bahwa BPL merupakan suatu produk yang penting juga tidak terkait dalam hal tersebut;---

Pengalaman EU Dalam Kaitannya Dengan Definisi Pasar Upstream; ---

34.2.2.10. Meskipun tidak disebut secara tegas dalam LHPL, berkas KPPU termasuk keputusan Komisi EU dalam kasus FAPL. Selanjutnya, Indovision membuat acuan pada

43

Berlawanan dengan pernyataan dalam butir 77 (Bagian III) dari Laporan Pemeriksaan Lanjutan, PT DV tidak "mendominasi pangsa pelanggan paket olah raga ". Pertama, adalah tidak benar membatasi paket olah raga hanya sampai ESPN dan STAR Sport. Kedua, Indovision masih merupakan afiliasi terbesar ESS untuk ESPN dan STAR Sport.

SALIN

AN

keputusan tersebut dalam presentasinya kepada KPPU pada tanggal 11 Februari 2008;--- 34.2.2.11. Aturan-aturan persaingan yang berlaku dan fakta-fakta

yang dianggap oleh Komisi EU dalam keputusannya berkaitan dengan hak media atas sepak bola bergantung kepada fakta yang terjadi sehingga tidak bisa dibandingkan dengan UU No. 5/1999 dan fakta-fakta terkait dalam kasus ini. Akan tetapi, poin-poin berikut harus diingat ketika sampai pada definisi pasar; ---

i. Tidak satupun dari ketiga kasus yang diputuskan oleh Komisi EU – keputusan Liga Champions UEFA, keputusan Bundesliga dan keputusan FAPL (seluruhnya disebut "Keputusan-keputusan EU")44 – yang mengatur mengenai pertanyaan yang diajukan dalam kasus saat ini, yaitu ketentuan mengenai cara penjualan (on-selling) hak-hak media sepak bola. Pertanyaan yang diajukan dalam Keputusan-keputusan EU adalah: dalam hal apa UEFA, Bundesligua dan FAPL dapat berwenang atas penjualan hak media untuk dan atas nama klub- klub perorangan yang terlibat dalam kompetisi yang mereka organisir dan kemudian keuntungan yang diperoleh dari pengecualian menurut Pasal 81(3) dari Traktat EU?45; --- ii. Keputusan-keputusan EU menerapkan definisi yang

serupa untuk pasar Upstream yang bersangkutan : "pasar untuk memperoleh hak penyiaran TV untuk sepak bola yang dimainkan secara rutin sepanjang tahunnya". Dalam keputusan Liga Champions UEFA, Komisi EU menyebutkan bahwa definisi ini meliputi liga nasional (divisi pertama dan divisi kedua), piala nasional, Liga Champions UEFA dan Piala UEFA – sehingga hak-hak media atas liga

44

Keputusan Liga Champions No 2003/778/EC (2003); Keputusan Bundesligua No 2005/396/EC (2005); Keputusan FAPL No 2006/868/EC (2006).

45

Karenanya mencegah klub perorangan untuk menjual hak media atas pertandingan dimana mereka sendiri turut serta dan karenanya mencegah setiap jenis kompetisi antar klub.

SALIN

AN

nasional tidak dijual atas nama hak mereka sendiri. Keputusan FAPL secara tegas memastikan hal ini berkenaan dengan BPL dan Kerajaan Inggris; --- KESIMPULAN; --- 34.2.2.12. Berdasarkan survey MARS dan Laporan CASBAA serta

Laporan Media Partners yang dibahas dalam Penjelasan, Pasar Upstream adalah konten premium dan termasuk sekurangnya film dan olah raga (sport) sebagaimana disebutkan dalam Tim Studi dan Klarifikasi.46 Pendapat ini juga disepakati oleh Indovision yang merupakan pemain dominan dalam industri ini47; --- 34.2.2.13. Mengingat pentingnya konten film dan minat pelanggan

dalam konten olah raga alternatif sebagaimana dibuktikan oleh survey MARS survey, BPL bukan satu-satunya dalam jenisnya atau suatu persyaratan yang harus ada dalam hal kekuatan minat pelanggan. Tingkat pertumbuhan yang baik yang dialami oleh para pesaing PT DV antara bulan Juli 2007 dan Q1 200848 mendukung kesimpulan ini;--- 34.2.2.14. Dalam hal apapun, pendapat Tim Pemeriksaan Lanjutan

mengenai pasar Upstream yang terbatas pada BPL tidak didukung oleh suatu bukti, teori ekonomi atau pengalaman EU; ---

Dalam dokumen KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2008 (Halaman 82-88)