• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Pasta gigi

2.6.1 Pengertian pasta gigi

Pasta gigi pertama di dunia dibuat oleh bangsa Mesir pada tahun 4 Masehi

dengan mencampur bahan berupa garam, merica, daun mint dan bunga iris.

Bangsa Romawi menggunakan formulasi pasta gigi dengan memakai produk urin

manusia karena kandungan amoniaknya. Pada urine berfungsi untuk memutihkan

gigi. Bangsa Amerika menemukan pasta gigi yang mengandung bahan roti

hangus, cinnamon, dan aluminium hangus pada abad ke-18. Awal tahun 1800

kegiatan menyikat gigi yang sebelumnya hanya menggunakan air saja diganti

dengan pupuk pasta gigi, biasanya dibuat sendiri dengan campuran bahan kapur,

bata yang dihancurkan dan garam, karena banyaknya keluhan yang timbul akibat

penggunaan bahanbahan ini maka tahun 1866 diperkenalkan pasta gigi bubuk

dengan bahan arang. Pada tahun 1900, mulai direkomendasikan pasta gigi dengan

35

perang dunia pertama di New York tahun 1896, Colgate memperkenalkan pasta

gigi dalam kemasan tube seperti yang dipakai oleh para pelukis, kemudian unsur

flour mulai dimasukkan sebagai bahan pasta gigi pada tahun 1914 tetapi baru

disetujui ADA (American Dental Association) pada tahun 1950 (Pratiwi 2005).

2.6.2 Fungsi pasta gigi

Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk

mengurangi pembentukan plak atau stain, memperkuat perlindungan gigi terhadap

karies, membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau

mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara

kesehatan gingiva (Garlen, 1996).

2.6.3 Komponen pasta gigi.

Pasta gigi biasanya mengandung bahan abrasif, pembersih, bahan

penambah rasa dan warna, serta pemanis, selain itu dapat juga ditambahkan bahan

pengikat, pelembab, pengawet, fluor, dan air.

a. Bahan abrasif

Bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi umumnya berbentuk bubuk

pembersih yang dapat memolis dan menghilangkan stain dan plak. Bentuk dan

jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu untuk menambah kekentalan

pasta gigi. Bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi tidak sekeras email, tapi

sekeras atau lebih keras dari dentin. Kandungan bahan abrasif yang terdapat di

dalam pasta gigi 6 sebanyak 30-40%. Contoh bahan abrasif ini antara lain natrium

36

dikalsium fosfat. Efek yang diberikan oleh bahan ini antara lain membersihkan

dan memoles permukaan gigi tanpa merusak email, mempertahankan pelikel,

mencegah akumulasi stain.

b. Bahan pelembab atau humektan sebanyak 10-30%.

Bahan pelembab atau humectants ini dapat mencegah penguapan air dan

mempertahankan kelembaban pasta. Contoh bahan pelembab ini antara lain

gliserin, sorbitol, dan air.

c. Bahan pengikat

Bahan pengikat ini memberikan efek untuk mengikat semua bahan dan

membantu memberi tekstur pasta gigi, terdapat sebanyak 1-5% dalam pasta gigi.

Contoh bahan pengikat ini antara lain karboksimetil sellulose, hidroksimetil

sellulose, carragaenan, dan cellulose gum.

d. Deterjen atau surfaktan

Deterjen dalam pasta gigi berfungsi menurunkan tegangan permukaan dan

melonggarkan ikatan debris dengan gigi yang akan membantu gerakan

pembersihan sikat gigi. Persentasi deterjen dalam pasta gigi sebanyak 1-2%.

Contoh deterjen yang terdapat dalam pasta gigi antara lain Sodium Laurly Sulfat

(SLS) dan Sodium NLaurly Sarcosinate.

e. Bahan pengawet

Bahan pengawet dalam pasta gigi berfungsi mencegah kontaminasi bakteri

dan mempertahankan keaslian produk. Jumlah bahan pengawet dalam pasta gigi

diatas 7 dari 1%. Contoh bahan pengawet yang digunakan dalam pasta gigi antara

lain formalin, alkohol, dan natrium benzoat.

37

f. Bahan pewarna atau bahan pemberi rasa

Persentase bahan ini dalam pasta gigi sebanyak 1-5%. Bahan pewarna dan

bahan pemberi rasa ini berfungsi untuk menutupi rasa bahan-bahan lain yang

kurang enak, terutama SLS, dan juga memenuhi selera pengguna seperti rasa

mint, stroberi, dan rasa permen karet pada pasta gigi anak-anak. Contoh bahan ini

antara lain peppermint atau spearmint, menthol, eucalyptus, aniseed,dan sakharin.

g. Air

Kandungan air dalam pasta gigi sebanyak 20-40% dan berfungsi sebagai

bahan pelarut bagi sebagian bahan dan mempertahankan konsistensi. 11,19 H.

Bahan terapeutik Bahan terapeutik yang terdapat dalam pasta gigi, antara lain:

Fluoride Penambahan fluoride dalam pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan

cara membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk

memproduksi asam.

Adapun macam-macam fluoride yang terdapat dalam pasta gigi yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Stannous fluoride

Tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam pasta gigi

yang digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif (kalsium fosfat). Fluor ini

yaitu bersifat antibakterial, namun kelemahannya dapat membuat stain abu-abu

pada gigi.

b. Sodium fluoride

Naf merupakan fluor yang paling sering ditambahkan dalam pasta gigi,

tapi tidak dapt digunakan bersamaan dengan bahan abrasif.

38

Bahan desensitisasi Bahan desensitisasi memberikan efek dengan cara

mengurangi atau menghilangkan sensitivitas dentin dengan cara efek desensitisasi

langsung pada serabut saraf, dan bahan tersebut yang digunakan dalam pasta gigi

adalah sebagai berikut:

 Potassium nitrat dapat memblok transmisi nyeri diantara sel-sel syaraf.  Stronsium chloride dapat memblok tubulus dentin.

 Bahan anti-tartar

Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium dalam

saliva sehingga kedunya tidak dapat berdeposit pada permukaan gigi. Contohnya

tetrasodium pyrophosphate.

d. Bahan antimikroba

Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan

bakteri. Contoh bahan ini adalah triklosan (bakterisisdal), zinc citrate atau zinc

phosphate (bakteriostatik). Selain itu ada beberapa herbal yang ditambahkan

sebagai antimikroba dalam pasta gigi, contohnya ekstrak daun sirih merah dan

siwak.

e. Bahan pemutih

Ada berbagai macam bahan pemutih yang digunakan antara lain sodium

carbonate, hydrogen perokside, citroxane, dan sodium hexametaphosphate.

(Ireland, 2006).

2.6.4 Monogafi bahan

Pasta gigi didefinisikan suatu bahan semi-aqueous yang digunakan

39

gigi. Penggunaan pasta gigi bersama sikat gigi melalui penyikatan gigi adalah

salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini dengan

tujuan untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut (Storehagen, 2003).

Syarat mutu monografi bahan pasta gigi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Syarat mutu pasta gigi (SNI 12-3524-1995)

No Jenis Uji Satuan Syarat

1 Sukrosa atau karbohidat lain yang dapat

terfermentasi - Negatif 2 pH - 4,5-10,5 3 Cemaran logam a) Pb b) Hg c) As ppm ppm ppm Maksimal 5,0 Maksimal 0,02 Maksimal 2,0 4 Cemaran mikroba

a) Angka lempeng total

b) E.coli

-

-

<105

Negatif

5 Zat pengawet Sesuai dengan yang

diizinkan

Dept.kesehatan

40

formaldehida bebas

7 Flour bebas ppm 800-1500

8 Zat warna - Sesuai dengan yang

diizinkan

Dept.kesehatan

9 Organoleptik

a) Keadaan

b) Benda asing

Harus lembut, serba

sama (homogen)

tidak terlihat adanya

gelembung udara, gumpalan, dan partikel yang terpisah Tidak tampak 2.6.5 Evaluasi Karakteristik

Karakteristik yang penting dari pasta gigi adalah konsistensi, kemampuan

menggosok, penampilan, pembentukan busa, rasa, stabilitas dan keamanan.

a. Konsistensi

Konsistensi menggambarkan reologi dari pasta. konsistensi ideal dari pasta

yaitu mudah dikeluarkan dari tube, cukup keras sehingga dapat mempertahankan

bentuk pasta minimal selama 1 menit. konsistensi dapat diukur melalui densitas,

viskositas, kelenturan. Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk mengalir.

Makin besar resistensi suatu zat cair untuk mengalir, makin besar pula

viskositasnya.

41

Pasta gigi dapat memiliki kemampuan menggosok yang sangat bervariasi.

pasta gigi yang ideal harus memiliki kemampuan menggosok yang cukup untuk

dapat dibersihkan dan membersihkan partikel atau noda dan mengkilatkan

permukaan gigi.

c. Penampilan

Pasta gigi yang disukai biasanya lembut, homogen, mengkilat, bebas dari

gelembung udara dan memiliki warna yang menarik.

d. Pembentukan busa

Surfaktan yang digunakan harus dapat mensuspensikan dan membersihkan

sisa makanan melalui proses gosok gigi.

e. Rasa

Rasa dan aroma merupakan hal yang paling diperhatikan konsumen dan

merupakan karakteristik yang penting untuk mengetahui apakah konsumen akan

membeli produk atau tidak.

f. Stabilitas

Formulasi pasta gigi harus stabil, sesuai dengan waktu penyimpanan.

waktu penyimpanan pasta gigi dapat mencapai tiga tahun. Sediaan pasta gigi tidak

boleh memisah atau terjadi sineresis. Viskositas dan pH sediaan pasta gigi harus

dapat dipertahankan selama waktu penyimpanan. (Storehagen, 2003).

Dokumen terkait